ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK FASHION YANG DITAWARKAN MELALUI SOCIAL NETWORKING (Studi Kasus Pada User Facebook di Kota Tanjungpinang) Lia Suprihartini ABSTRACT The study was conducted to find out what are the driving force influencing consumer purchases as well as their behavior in an online purchase. Related to the practice of online sales (ecommerce), the phenomenon is interesting to study what factors influence consumer behavior towards buying fashion products that are offered online through social networking. The purpose of this study was to analyze and find out how much influence the display (display products), trust (trust), and delivery (delivery process through the hands of consumers) on consumer behavior. The results using the regression as an analytical tool verifikatif indicates that the variable Trust (trust) is the greatest influence on consumer behavior. But in general these three variables, namely the variable display (display products), trust (trust), and delivery (delivery process through the hands of consumers), all of which have a positive and significant influence. Keywords: Consumer Behavior, Display, Trust, Delivery. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pergeseran perekonomian dari perekonomian tradisonal ke perekonomian baru memberikan serangkaian teknologi baru bagi konsumen maupun pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas perekonomian. Perekonomian lama didasarkan pada revolusi industri dengan efisiensi sebagai tujuan utamanya. Sedangkan perekonomian baru didasarkan pada revolusi digital dan sistem informasi. Perekonomian baru membuat konsumen dan pelaku bisnis memiliki alternatif yang tidak dimiliki pada perekonomian lama. Salah satunya adalah kemampuan pelaku bisnis untuk mengoperasikan saluran informasi dan penjualan baru yang dapat meningkatkan
cakupan geografis dalam menginformasikan dan mendistribusikan produknya ke konsumen. (Kotler, 2003). Salah satunya dengan menggunakan teknologi internet. Internet merupakan jaringan rangkaian komputer (networking) dengan rangkaian komputer lain di seluruh dunia. Internet berguna untuk kita berkomunikasi dan bertukar informasi, file, data, suara, gambar dan sebagainya antara individu dan manusia diseluruh dunia. Internet merupakan sarana elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya. Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online dapat meningkatkan exposure suatu produk atau perusahaan, dan dapat juga berperan sebagai marketing tools atau alat pemasaran suatu 1
produk melalui dunia maya. Situs web yang efektif merupakan salah satu strategi yang harus dijalankan oleh organisasi atau perusahaan yang akan berpartisipasi melalui media online. Transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Internet dapat menyediakan channel untuk memasarkan produk atau jasa secara online. Toko virtual merupakan salah satu wujud perkembangan kemampuan pelaku bisnis di era perekonomian baru dalam menyampaikan produk ke konsumen. Biasanya toko virtual mengandalkan teknik informasi dan media lainnya sebagai alat komunikasi antara produsen atau penjual dengan konsumen dalam mencapai tujuan pemasaran. Belanja melalui media seperti katalog {catalog shopping), Televisi (TV shopping), dan internet (online shopping) merupakan contoh dari toko virtual. Pada Maret 2011 tercatat sebanyak 1 milyar lebih (1.596.270.108 jiwa) dari kurang lebih enam milyar penduduk dunia (6.930.005.154 estimasi tahun 2011) merupakan pengguna internet. 41,2 % pengguna internet dunia (sekitar 864 ribu jiwa) berasal dari Asia (internetworldstat.com, 2011) Berdasarkan data tersebut, negara Indonesia menempati urutan ke empat dari jumlah pengguna internet tertinggi se-Asia. Diperkirakan di Indonesia terdapat 30 juta pengguna internet dimana 44 % diantaranya mengakses di web tertentu setiap hari dengan kisaran waktu online selama dua jam (web.bisnis.com). Dengan tingginya pengguna internet di Indonesia akhirnya banyak orang yang memanfaatkan peluang ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dengan banyaknya toko online (online shop) yang bermunculan.
Hasil riset Nielsen pada tahun 2010 produk pakaian, aksesoris dan sepatu menempati urutan ke tiga produk yang paling sering dibeli melalui toko online di Indonesia. Banyak produsen pakaian, aksesoris dan sepatu yang memiliki toko ritel dengan wujud fisik mulai melakukan ekspansi ke bisnis online (sumber:http://at.nielsen.com/site/document s/Q12010GOSOnlineShoppingTrends, June2010). Dengan pemanfaatan terhadap internet yang semakin berkembang dari waktu ke waktu, dimanfaatkan oleh banyak kalangan sebagai media yang diyakini efektif dalam media mempromosikan produk, tempat jual-beli dengan membangun toko secara online yang dianggap dapat mempersingkat jarak dan waktu dalam berbelanja dan menjadi sebagai pilihan yang efektif bagi para konsumen yang dihadapkan dengan waktu yang padat sehingga. Di Indonesia, produk fashion yang ada saat ini cukup cepat terjadi pergantian mode bahkan dalam hitungan hari, khususnya produk fashion bagi kaum wanita, baik itu asesorries, pakaian, sepatu, sandal dan lain sebagainya. Fenomena yang ada sekarang ini, harga yang relatif murah dengan model yang bahkan sama dengan merk ternama lebih banyak menjadi pilihan kaum wanita khususnya dengan ekonomi sedang dan bawah. Dengan media internet, kondisi tersebut tentunya dapat mempermudah bagi para konsumen untuk mencari kebutuhan mereka dengan tidak lupa untuk selalu membandingkan harga dari setiap supplier yang menawarkan produk tersebut. Perilaku konsumen merupakan suatu hal yang dinamis karena pikiran, perasaan dan tindakan dari konsumen senantiasa berubah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk berbelanja secara online di situs Internet diantaranya harga yang murah, 2
kualitas jenis barang, kepercayaan, fasilitas kemudahan dalam bertransaksi, efesien dalam waktu. Selain itu juga, pertimbangan konsumen untuk berbelanja secara online diantaranya faktor tampilan (display) apakah dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat menarik minat beli konsumen; kepercayaan (trust), karena pembelian secara online dilakukan tidak melalui tatap muka atau bertemu langsung antara penjual dan pembeli, apakah cukup memberikan rasa aman dan kepercayaan dari konsumen dalam bertransaksi dll; dan proses pengiriman ke tangan konsumen (delivery), karena terkadang keterlambatan dalam pengiriman barang bisa disebabkan faktor jasa pengiriman/ekspedisi oleh pihak ketiga. Ketiga faktor tersebut lah yang sekiranya memberikan pengaruh terhadap perilaku beli konsumen yang ditawarkan secara online, dimana ketiga faktor tersebut merupakan variabel dari penelitian mengenai Online Shop yang telah dilakukan sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai variabel independen dengan melakukan beberapa penyesuaian untuk setting penelitian mengenai perilaku pembelian secara online. Sebagai pemasar sangat penting untuk memahami perilaku konsumennya. Konsumen sering kali memiliki perilaku yang berbeda dalam setiap proses pembelian dan keputusan pembelian yang tentunya akan berdampak langsung terhadap proses pembelian selanjutnya. Hasil evaluasi dari penelitian ini akan memperlihatkan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian produk fashion yang ditawarkan melalui social networking di Tanjungpinang (Studi kasus pada user facebook di kota Tanjungpinang). 1.2
Permasalahan
• Bagaimana (penampilan), kepercayaan)
pengaruh Trust dan
Display (tingkat Delivery
(penyampaian), mampu mempengaruhi perilaku konsumen terhadap pembelian produk fashion yang ditawarkan secara online di Tanjungpinang ? 1.3 Pembatasan Masalah Penulis perlu membatasinya hanya pada perilaku konsumen terhadap pembelian produk fashion khusus wanita yang ditawarkan secara online ditinjau dari tiga faktor yaitu display (penampilan), trust (kepercayaan), dan delivery (proses penyampaian sampai ke tangan konsumen). 1.4 Tujuan Penelitian • Untuk menganalisis serta mengetahui seberapa besar pengaruh display (penampilan), trust (kepercayaan), dan delivery (proses penyampaian sampai ke tangan konsumen) terhadap perilaku konsumen pembelian produk fashion yang ditawarkan secara online di Tanjungpinang ? 2. METODE PENELITIAN 2.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui dua cara, yaitu (1) riset kepustakaan dan (2) riset lapangan. Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner. a. Data Primer; menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan yang diberikan peneliti kepada responden (Umar, 2002; 167). b. Data Sekunder ; melalui studi literature yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari teori-teori yang bersumber dari literature yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber eksternal seperti literatur 3
jurnal, artikel-artikel terkait dari majalah, indepth interview, koran, serta website. c. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna internet di Tanjungpinang yang telah melakukan transaksi Online Shoping minimal 3 kali transaksi dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknikpurposivesampling, dalam teknik ini pemilihan unit sampling dilakukan dengan mempertimbangkan syarat-syarat yang telah ditetapkan sebelumnya (Simamora, 2004:207).Berikut syarat-syarat responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini:
1. Pengguna social networking yang telah melakukan transaksi melalui online shop minimal 3 kali transaksi. 2. Wanita yang berusia 17 – 55 tahun. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
Hal ini sesuai dengan pendapat Roscoe dalam buku Research Methods for Business (1992:253) dalam Sugiyono (2001:12), ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 s/d 500. 2.2
Variabel Penelitian
Didalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasnya adalah display (tampilan produk) sebagai variabel X1, trust (kepercayaan) sebagai variabel X2, dan delivery (proses penyampaian sampai ke tangan konsumen) sebagai variabel X3 yang pada akhirnya variabel ini akan mempengaruhi variabel terikat yaitu perilaku konsumen sebagai variabel Y.
Tabel2.2 OperasionalisasiVariabel Variabel
Subvariabel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Keberadaan Ilustrasi Komposisi Warna Gaya Bahasa Posisi/lay out Ukuran Font Lokasi Jenis
Trust (kepercayaan) X2
-
Kompetensi Pengalaman Pengetahuan Luas Pengesahan Institusionl Perhatian Kemauan Berbagi Dapat diharapkan Pemenuhan Keterusterangan Kehandalan
Delivery
- Proses 2. Pengirimanbarangmeliputikecepat an, ketepatan, danperhatianselama proses pengiriman
1. Display (tampilanproduk) X1
1. 2. Perilaku Kosumen (Y)
3.
(proses penyampaianketangankonsumen)
Sumber Ilham, A.P., dan Hardianto, D., (2009). “Faktor-faktor Sistem Interaksi yang Mempengaruhi EfketifitasIklan Online”. Jurnal system informasi MTI-UI,vol. 4, No.1, 1412-8896
Mayer et al dalam Ainur Rofiq ”Pengaruh Dimensi Keprcayaan (Trust) terhadap partisipasi pelanggan e-commerce di Indonesia (2007)
Kotlerdan Keller (2007; 385)
X3
4
2.3 Analisis Data Data diperoleh dengan cara mentabulasi jawaban responden dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert disebut juga summated rating scale. Skala ini banyak digunakan karena skala ini memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan atau agreement terhadap suatu pernyataan. Dengan demikian tipe
data yang digunakan adalah tipe interval. (Sugiyono, 2004:66) Kemudian data dianalisis dengan menggunakan SPSS Regresi Berganda (Multiple Regression) guna mengetahui besarnya Display (penampilan), Trust (kepercayaan), dan Delivery(Proses penyampaiansampaiketangankonsumen) baik secara simultan maupun parsial terhadap Niatbelikonsumen.. Adapun rumus Regresi Berganda (Multiple Regression) adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2004: 211):
Υ a b1X1 b2 Χ 2 b3 X 3 e dimana: Y = Perilaku konsumen X1 = Display (tampilan produk) X2 X3 a
= Trust (kepercayaan) = Delivery (penyampaian) = Nilai intercept (konstant)
b1, b2 ,b3 = Koefisien arah regresi e = Standar error a. PengujianValiditas dan Reliabilitas Instrumen b. Uji Asumsi Klasik OLS (Ordinary Least Square) Menurut Santosa dan Ashari (2003:231) dalam bukunya yang berjudul Analisis Statistik Dengan MS. Excel & SPSS, terdapat lima uji asumsi Ordinary Least Square, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji linieritas. Agar
data yang digunakan valid dan tidak memberikan hasil yang bias. c. Hipotesis Penelitian
Secara parsial (t-test) dengan = 5% Ho : didugatidakadapengaruh yang
signifikanantaravariabel X1, x2 dan X3secaraparsialterhadapvariabel Y Ha :diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1,x 2 , dan X3 secara parsial terhadapvariabel Y 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Validitas Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Uji signifikansi dengan metode Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Momoent), yaitu mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total, dimana jumlah sampel yang digunakan untuk uji ini adalah sebanyak 100 orang. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05, dimana kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Jika r hitung ≥ r Tabel (uji dua sisi dengan sid. 0,05), maka instrument atau item-item pertanyaan pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). - Jika r hitung < r Tabel (uji dua sisi dengan sig. 0,05), maka item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinayatakan tidak valid) Berdasarkan data hasil olahan yang terdapat Lampiran 1, maka hasil uji validitas untuk variabel X1 (Display) diperoleh hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
1
Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel X1 (Display) Score X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
Score
Kemudian untuk item pertanyaan variabel X2 (Trust), hasil uji validitasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 Berikut ini :
Pearson Correlation
.541(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel X2 (Trust)
N
100
Score
Pearson Correlation
.540(**)
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
.662(**)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.568(**)
Pearson Correlation
.594(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.603(**)
Pearson Correlation
.743(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.595(**)
Pearson Correlation
.638(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.594(**)
Pearson Correlation
.660(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.462(**)
Pearson Correlation
.673(**)
Sig. (2-tailed)
.000
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
1.000
Pearson Correlation
.718(**)
Sig. (2-tailed)
.
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
N
100
Pearson Correlation
.594(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.384(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.561(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 3.1 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi antara X1 (item pertanyaan nomor 1) sampai X7 (item pertanyaan nomor 7) untuk variabel X1dengan Score (Nilai penjumlahan dari X11 sampai X7) terlihat bahwa item pertanyaan untuk variabel X1 dari item pertanyaan nomor 1 sampai dengan item pertanyaan nomor 7 semuanya valid dengan signifikansi 0,01. Walaupun ada beberapa item yang nilai korelasinya di bawah 0,5, namun masih valid dengan signifikasi 0,05. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada kuesioner untuk variabel X1 sudah valid.
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X210
Score
Sig. (2-tailed) N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber : Hasil Olahan SPSS Ver.15 For Windows, 2012
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4.38 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi antara X21 (item pertanyaan nomor 2
1) sampai X210 (item pertanyaan nomor 10) untuk variabel X2 dengan Score (Nilai penjumlahan dari X21 sampai X210) terlihat bahwa item pertanyaan untuk variabel X2 dari item pertanyaan nomor 1 sampai dengan item pertanyaan nomor 10 semuanya valid dengan signifikansi 0,001. Walaupun ada beberapa item yang nilai korelasinya di bawah 0,5, namun masih valid dengan signifikasi 0,05. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada kuesioner untuk variabel X2 sudah valid. Selanjutnya untuk variabel X3 (Delivery), uji validitasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel X3 (Delivery)
Score X31
X32
X33
Score
valid dengan signifikansi 0,01. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada kuesioner untuk variabel X3 sudah valid. Kemudian yang terakhir untuk variabel Y (Perilaku Konsumen), hasil dari uji validitasnya terlihat pada Tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Y (Perilaku Konsumen) Score Y01
Y02
Y03
Pearson Correlation
.526(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.291(**)
Sig. (2-tailed)
.003
N
100
Pearson Correlation
.592(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.759(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.634(**)
Pearson Correlation
.788(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
.827(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Sig. (2-tailed)
.000
Pearson Correlation
.787(**)
N
100
Sig. (2-tailed)
.000
Pearson Correlation
.547(**)
N
100
Sig. (2-tailed)
.000
Pearson Correlation
1
N
100
Pearson Correlation
.661(**)
Sig. (2-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Y04
Y05
Y06
Y07 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed). Sumber : Hasil Olahan SPSS Ver.15 For Windows, 2012
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa nilai korelasi antara X31 (item pertanyaan nomor 1) sampai X33 (item pertanyaan nomor 3) untuk variabel X3 (Delivery) dengan Score (Nilai penjumlahan dari X31 sampai X33) terlihat bahwa item pertanyaan untuk variabel X3 dari item pertanyaan nomor 1 sampai dengan item pertanyaan nomor 3 semuanya
Score
Sig. (2-tailed) N
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sumber :HasilOlahan SPSS Ver.15 For Windows, 2012
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 3.4 di atas, terlihat bahwa nilai korelasi antara Y1 (item pertanyaan nomor 1) sampai Y7 (item pertanyaan nomor 7) untuk variabel Y(Delivery) dengan Score (Nilai penjumlahan dari Y1 sampai Y7) terlihat bahwa item pertanyaan untuk variabel Y 3
dari item pertanyaan nomor 1 sampai dengan item pertanyaan nomor 7 semuanya valid dengan signifikansi 0,01.. Hal ini berarti bahwa item pertanyaan pada kuesioner untuk variabel Y sudah valid semua. 3.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan melihat nilai Alpha Cronbach. Menurut Santosa dan Ashari (2003:251) suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) apabila koefisien alpha mempunyai nilai lebih besar dari 0,60. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap skor yang digunakan pada item-item pertanyaan pada keempat variabel yang diuji yaitu X1 (Display), X2 (Trust), X3 (Delivery), dan Y (Perilaku Konsumen) diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Variabel X1 (Display) Berdasarkan hasil output dalam menguji alat ukur yang digunakan pada item pertanyaan untuk varibel X1 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Case Processing Summary Cases
Valid
N 100
Excluded(a) Total
0 100 Sumber: Data primer diolah (2012) Reliability Statistics
% 100,0 ,0 100,0
,841
,843
Sumber: Data primer diolah (2012) Item-Total Statistics
x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17
Scale Variance if Item Deleted 43,876 44,289 44,101 43,563 43,153 42,462 45,636
Scale Mean if Item Deleted 46,2300 46,2100 46,4000 46,6500 46,8300 46,6800 46,0000
Cronbach's Alpha
Corrected Item-Total Correlation ,485 ,495 ,507 ,527 ,462 ,506 ,374
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,830 ,830 ,829 ,828 ,832 ,829 ,837
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keterangan-keterangan di atas seperti yang terlihat pada output Reability Statistics di dapat bahwa nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,841. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam item pertanyaan pada variabel X1 (Display) tersebut realibel. 2. Variabel X2 (Trust) Berdasarkan hasil output dalam menguji alat ukur yang digunakan pada item pertanyaan untuk varibel X2 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.6 HasilUjiReliabilitasInstrumenPenelitian Case Processing Summary
Cases
N 100
% 100,0
Valid Excluded 0 (a) Total 100
,0 100,0
Sumber: Data primer diolah (2012) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,668
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
14
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,695
N of Items 3
Sumber: Data primer diolah (2012) N of Items
4
Item-Total Statisti cs
Item-Total Statisti cs
x21 x22 x23
Scale Variance if Item Deleted ,992 ,955 1,163
Scale Mean if Item Deleted 8,9100 8,9300 8,7800
Corrected Item-Total Correlation ,268 ,243 ,194
Cronbach's Alpha if Item Delet ed x31 ,239x32 ,288x33 ,375
Scale Mean if Item Deleted 9,1700 9,2100 9,2600
Scale Variance if Item Deleted ,850 ,854 ,922
Corrected Item-Total Correlation ,480 ,602 ,536
Cronbach's Alpha if Item Delet ed ,706 ,549 ,629
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keteranganketerangan di atas seperti yang terlihat pada output Reability Statistics di dapat bahwa nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,668. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam item pertanyaan pada variabel X2 (Trust) tersebut realibel.
Berdasarkan hasil keterangan-keterangan di atas seperti yang terlihat pada output Reability Statistics di dapat bahwa nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,717. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam item pertanyaan pada variabel X3 (Delivery) tersebut realibel.
3. Variabel X3 (Delivery) Berdasarkan hasil output dalam menguji alat ukur yang digunakan pada item pertanyaan untuk varibel X3 diperoleh hasil sebagai berikut :
4. Variabel Y (Perilaku Konsumen) Berdasarkan hasil output dalam menguji alat ukur yang digunakan pada item pertanyaan untuk varibel Y diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Case Processing Summary Cases
Valid Excluded(a ) Total
N 100
% 100,0
0
,0
100
100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Case Processing Summary Cases
Valid Excluded(a ) Total
N 100
% 100,0
0
,0
100
100,0
Sumber: Data primer diolah (2012)
Reliability Statistics Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,717
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,721
Sumber: Data primer diolah (2012)
N of Items 3
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,671 ,663 Sumber: Data primer diolah (2012)
N of Items 7
5
Item-Total Statisti cs Scale Mean if Item Deleted 21,9300 21,8300 21,8100 22,0400 22,2900 21,9900 21,8300
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7
Scale Variance if Item Deleted 11,621 13,254 11,145 9,796 10,652 11,525 10,446
Corrected Item-Total Correlation ,312 ,080 ,429 ,607 ,426 ,344 ,468
Cronbach's Alpha if Item Delet ed ,655 ,709 ,623 ,565 ,622 ,646 ,609
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil keteranganketerangan di atas seperti yang terlihat pada output Reability Statistics di dapat bahwa nilai Cronbach Alpha> 0,6, yaitu 0,671. Maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam item pertanyaan pada variabel Y(Perilaku Konsumen) tersebut realibel. A. Uji Asumsi Klasik Ordinary Least Square (OLS) 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu jenis uji statistik untuk menentukan apakah suatu populasi berdistribusi normal atau tidak. Normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat dari posisi atau penyebaran titik data. Apabila titik tersebut berada di sekitar garis dalam penelitian ini yaitu garis keputusan pembelian maka data tersebut berdistribusi normal. Seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut:
Gambar 4.1 GrafikNormalitas
2. Deteksi Multikolinieritas Agar model dapat dianalisis dan dapat memberikan hasil yang representatif, maka perlu diuji terhadap gejala multikolinieritas. Multi kolinieritas adalah situasi dimana terjadi korelasi variabel-variabel bebas antara satu dengan yang lainnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas pada model regresi berganda yang diajukan, dapat dilihat melalui perhitungan Variance Inflating Factor (VIF). Malhotra menyatakan bahwa nilai Variance Inflating Factor (VIF) di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 3.9 berikut dapat dilihat bahwa nilai Variance Inflating Factor (VIF) semua variabel berada di bawah 10.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
1
Tabel3.9 HasilPengujianMultikolinieritas Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1
(Constant)
4.773
.698
Trust
.664
.110
Display
.573
Delivery
.421
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
6.835
.000
.060
3.585
.000
.060
.059
.139
.062
5.526
.000
.054
.053
.148
.097
6.817
.000
.083
.082
Sumber: Data primer diolah (2012)
Dari Tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa varibel independen dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinieritas. Karena nilai Variance Inflating Factor (VIF) untuk ketiga variabel bebas, baik variabel display, trust, maupun delivery, semuanyadibawah 10.
Dari Tabel 3.9 di atas dapat disimpulkan bahwa varibel independen dalam penelitian ini terbebas dari gejala multikolinieritas. Karena nilai Variance Inflating Factor (VIF) untuk ketiga variabel bebas, baik variabel display, trust, maupun delivery, semuanyadibawah 10.
3. Uji Autokorelasi Agar model dapat dianalisis dan dapat memberikan hasil yang representatif, maka perlu diuji terhadap gejala autokorelasi. Autokorelasi adalah terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Prosedur pendeteksian masalah autokorelasi dapat digunakan pengujian Durbin-Watson.
4. Uji Autokorelasi Agar model dapat dianalisis dan dapat memberikan hasil yang representatif, maka perlu diuji terhadap gejala autokorelasi. Autokorelasi adalah terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Prosedur pendeteksian masalah autokorelasi dapat digunakan pengujian Durbin-Watson.
Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.161(a)
.026
-.005
.54546
2.070
a Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b Dependent Variable: Y
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa nilai pengujian Durbin Watson sebesar 2,070. Angka ini berada diantara du
5. Deteksi Heterokedastisitas Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau juga melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi 2
heterokedastisitas harus dihilangkan dari model regresi. Salah satu cara untuk menguji heterokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual dengan
melihat Scatterplot. Dalam penelitian ini, penyebaran dari varians residual yang terjadi dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Standardized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data primer diolah (2012) Gambar 3.2 Scatterplot
Dari gambar 3.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran varians residual tidak membentuk pola tertentu. Ini berarti bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini layak untuk digunakan.
melihat linieritas dapat melihat grafik hubungan antara variabel nilai scoring terhadap variabel kolektibilitas pada gambar 3.3 berikut:
6. Uji Linieritas Asumsi ini menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linier, hubungan antar variabel independen dan dependen harus linier. Untuk
Hubungan X1, X2, X3 terhadap Y
8.80
Value Y
8.60
8.40
Sumber: Data primer diolah (2012) 8.20
Gambar 3.3 2
8.00 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 3, 4, 3, 3, 4, 3, 3, 3, 3, 4, 4, 3, 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 6 0 6 3 6 3 0 0 3 , 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 7 0 7 3 7 3 0 0 3 3 3
X1, x2, x3
Kurva Hubungan Display, Trust, dan Delivery terhadap Perilaku Konsumen Online Shop
Dari gambar 3.3, dapat diketahui bahwa pergerakan kurva variabel Display, Trust, dan Deliveryterhadap variabel Perilaku Konsumen Online Shopadalah linier. Oleh karena itu, data ini layak untuk dilakukan uji regresi, baik parsial maupun secara simultan.
apa diantara variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam proses belanja on line. Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan, maka dengan menggunakan software program SPSS 15.00 dilakukan perhitungan regresi berganda. Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:
B. Analisis Regresi 1. Pengujian Hipotesis secara Parsial Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor
Tabel 3.10 HasilAnalisisRegresiBerganda Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error
(Constant)
4.773
.698
Display
.664
.110 .139 .148
Trust .573 Delivery .421 Sumber: Data primer diolah (2012)
Standardized Coefficients t Beta
.000
.060
3.585
.000 .820
.062 .097
5.526 6.817
.000 .811 .000 .740
Berdasarkan Tabel 3.11 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Y = 4,733+ 0,064X 1 + 0,73X 2 + 0,121X 3 +e
-
a. Pengaruh Display (X1) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) Berdasarkan persamaan regresi dan Tabel output uji t (Tabel 4.2), pengaruh variabel Display (X1) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut:
-
,664 3,585 1,984 Sumber: Data primer diolah (2012)
,820
Korelasi Parsial
6.835
Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 3.11 , diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 3.11 Pengaruh Display terhadapPerilakuKonsumen Online Shop thitung tTabel Korelasi Parsial
Sig.
Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk 0,05% dan derajat bebas = 99 sebesar 1,984, sehingga dapat diambil keputusan menolak Ho dan menerima Ha, hal ini berarti berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Display (X1) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). Sehingga jika nilai variabel Display (X1) naik sebesar 1 satuan, maka nilai variabel Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) akan meningkat pula sebesar 0,664 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.
2
-
Nilai korelasi parsial sebesar 0,082 menunjukkan keeratan hubungan Display (X1) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). Diperoleh besarnya pengaruh parsial Display (X1) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) adalah (0,820)2 x 100% = 67,24%. b. Pengaruh Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) Berdasarkan persamaan regresi dan Tabel output uji t (Tabel 3.11), pengaruh variabel Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut: Tabel3.12 Pengaruh Trust terhadapPerilakuKonsumen Online Shop thitung tTabel Korelasi Parsial ,573 5,526 1,984 Sumber: Data primer diolah (2012)
,811
Berdasarkan Tabel 3.12 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: -
Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk 0,05% dan derajat bebas = 99 sebesar 1,984, sehingga dapat diambil keputusan menolak Ho dan menerima Ha, hal ini berarti berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). - Sehingga jika nilai variabel Trust (X2) naik sebesar 1 satuan, maka nilai variabel Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) akan meningkat pula sebesar 0,573 dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. - Nilai korelasi parsial sebesar 0,811 menunjukkan keeratan hubungan Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). Diperoleh besarnya pengaruh parsial Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) adalah (0,811)2 x 100% = 65,77%. c. Pengaruh Delivery (X3) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y)
Berdasarkan persamaan regresi dan Tabel output uji t (Tabel 4.2), pengaruh variabel Delivery (X3) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut: Tabel3.13 Pengaruh Delivery terhadapPerilakuKonsumen Online Shop thitung tTabel Korelasi Parsial ,421 6,817 1,984 Sumber: Data primer diolah (2012)
,740
Berdasarkan Tabel 3.13 di atas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: -
Nilai thitung lebih besar dari tTabel untuk 0,05% dan derajat bebas = 99 sebesar 1,984, sehingga dapat diambil keputusan menolak Ho dan menerima Ha, hal ini berarti berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Delivery (X3) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). - Sehingga jika nilai variabel Delivery (X3) naik sebesar 1 satuan, maka nilai variabel Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) akan meningkat pula sebesar 0,421dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. - Nilai korelasi parsial sebesar 0,740 menunjukkan keeratan hubungan Delivery (X3) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y). Diperoleh besarnya pengaruh parsial Trust (X2) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y) adalah (0,740)2 x 100% = 54,76%. 2. Pengujian Hipotesis secara Simultan Pengujian hipotesis ini berguna untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara bersama-sama atau keseluruhan antara variabel bebas yang meliputi variabel Display(X 1 ),Trust (X 2 ), dan Delivery (X3 ) terhadap Perilaku Konsumen On Line Shop (Y).
2
Dari dilakukan,
perhitungan yang telah diperoleh hasil pengujian
korelasi berganda secara simultan sebagai berikut:
Tabel 3.12 HasilPengujianRegresiBerganda
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.759
3
.253
8.70
.470(a)
Residual
28.562
96
.298
Total
29.321
99
Sumber: Data primer diolah (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada output ANOVA terlihat bahwa nilai F hitung adalah 8,70 lebih besar dari F Tabel untuk df1 (var-1=4-1= 3) dan df2 (n-k-1=100-3-1= 96) dengan α = 5% adalah 8,55. Karena F hitung > F Tabel, maka H0 ditolak, dan Ha diterima artinya Indikator dari display, trust, dan delivery secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap Perilaku Konsumen. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa: -
-
-
dapat
Display berpengaruh terhadap perilaku konsumen online shop. Besarnya pengaruh display terhadap perilaku konsumen online shop secara parsial adalah sebesar 67,24%, sedangkan sisanya 32,76% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Trust berpengaruh terhadap perilaku konsumen online shop. Besarnya pengaruh trust terhadap perilaku konsumen online shop secara parsial adalah sebesar 67,55%, sedangkan sisanya 32,76% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Delivery berpengaruh terhadap perilaku konsumen online shop. Besarnya
-
pengaruh delivery terhadap perilaku konsumen online shop secara parsial adalah sebesar 54,76%, sedangkan sisanya 45,24% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Display, trust, dan delivery secara simultan berpengaruh terhadap perilaku konsumen online shop. Besarnya pengaruh dari Display, trust, dan delivery terhadap perilaku konsumen online shop secara simultan adalah sebesar 70,5%, sedangkan sisanya 29,5% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang menunjukkan bahwa Variabel Trust yang paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen terhadap online shop terhadap keputusan konsumen terhadap pembelian produk fashion yang ditawarkan melalui social networking, maka diajukan saran sebagai berikut:
- Penjual produk online sebaiknya memperhatikan dan menjaga lebih baik lagi terhadap pelayanan yang diberikan kepada konsumen mengenai kesesuaian barang yang dijual dengan yang diinformasikan secara lengkap. 3
DAFTAR PUSTAKA Ainur, Rofiq (2007), “Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) terhadap Partisipasi Pelanggan E-Commerce (Studi Kasus pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia”, Thesis tidak dipublikasikan, Universitas Brawijaya, Malang Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (2011, 2 November 11.50 wib), “ Tabel Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet Kumulatif”.http://www.apjii.or.id/index.ph p?option=com_content&view=article&id= 59&Itemid=53 Ilham, A.P., dan Hardianto, D., (2009). “Faktor-faktor Siatem Interaksi yang Mempengaruhi Efketifitas Iklan Online”. Jurnal system informasi MTI-UI,vol. 4, No.1, 1412-8896 Indrajit, R. E., 2001. E-Commerce: Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya. PenerbitPT Elex Media Komputindo, Jakarta. Internet World Stats (2011, 2 November. 11.40 wib), “World Internet Stats Users and Population Stats”. http://www.internetworldstats.com/stats3.ht m John, C. Mowon & Michael Minor, Perilaku Konsumen, Jilid I, Jakarta “Erlangga, 2002
John, C. Mowon & Michael Minor, Perilaku Konsumen, Jilid II, Jakarta “Erlangga, 2002 Kotler, Philip & Keller, K.L. 2007. “Marketing Management 13th ed”. New Jersey : Perason Prentice Hall Malhotra, M.K (2004), “Marketing Research on Applied Orientation”.Pearson International Edition, Pearson Education, Inc. Santosa, Purbayu Budi; Ashari, 2003, Analisis Statistik Dengan MS. Excel & SPSS, Andi Yogyakarta Sigit, M., (2006). “Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta GigiCloseUp”. JSB, vol 1, no. 1, April, 0853-7665 Simmamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008 http://at.nielsen.com/site/documents/Q12010GO S-OnlineShoppingTrendsJune2010.pdf www.digilib.petra.ac.id, 2010
www.wikipedia.com Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/hi story/1946922-sejarah facebook/#ixzz1tVhHZ8Cw
2