Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
ANALISIS FAKOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN PADA CV KASIH INTERIOR SURABAYA
Theodorus Michael Budiono
[email protected]
Aniek Wahyuati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT This research takes The Analysis of Factors which Influence The Customers Decision in Purchasing at CV. Kasih Interior Surabaya as the title. While the purpose of this research is to find out what factors which have influence to the customers decision in purchasing at CV. Kasih Interior Surabaya. The type of research which is conducted by the researcher is the exploratory research with as many as 100 respondent are taken as the sample of this research. The variables which are used in this research are related to product, price, place, promotion, people, process, and physical evidence variables. The data which has been obtained is analyzed by using the factor analysis in the SPSS program. Based on the result of Bartlett’s Test of Sphericity the value as much as 225.016 is achieved with the significant value as much as 0.000. While, the Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) value is as much as 0.565 which means statistically the factor analysis is significant to analyze the matrix corelation. The result of factor rotation obtains 8 main factors which is based on the eigen value which is greater than one or variety cumulative percentage of the factors which are extracted are as much as 65.829 % larger than 50 %, which means that this research is able to explain some factors which influence the customers decision in purchasing at CV Kasih Interior Surabaya. While, the non redundant value is obtaining percentage as much as 42% which indicate that the data has changed after the rotation has been performed only is as much as 44% and the remaining are as much as 58% has not changed, so the factor analysis model which has been formed can be stated good. The result of factor analysis which has been conducted by the researcher indicates that these 18 variables can be condensed into new 8 factors in which the requirement to form new factors, variables should have the eigen value > 1. The new 8 factors are as follows: 1) service and discount factor; 2) room cleanliness factor; 3) price in appropriate with quality products factor; 4) product size and employees appearance factor; 5) simplicity and promotion factor; 6) hospitality services promotion factor; 7) convenient place and accessible factor; and 8) room interior factor. Keywords :
Purchasing Decision, KMO value, Eigen value, Non Redudant, New Factor. ABSTRAK
Judul yang diambil dalam penelitian adalah Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Pada CV. Kasih Interior Surabaya. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya.Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian exploratory research dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 100 responden. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut variabel product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis faktor pada program SPSS. Berdasarkan hasil Bartlett’s Test of Sphericity diperoleh nilai sebesar 225,016 dengan nilai signifikan sebesar, 0,000. Sedangkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang diperoleh sebesar 0,565 yang artinya secara statistik analisa faktor signifikan untuk menganalisa matriks korelasi tersebut.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
2
Hasil rotasi faktor didapatkan 8 faktor inti yang didasarkan nilai eigen value yang lebih besar dari satu atau persentase kumulatif variasi dari faktor yang diekstrak sebesar 65,829 % lebih besar dari 50 %, yang berarti bahwa penelitian ini mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya. Sedangkan nilai non redundant yang diperoleh sebesar 42 % yang mengindikasikan bahwa data yang berubah setelah dilakukan rotasi hanya sebesar 44% dan sisanya sebesar 58 % tidak berubah, sehingga model analisis faktor yang terbentuk dapat dikatakan baik.Dari hasil analisis faktor yang dilakukan, dari 18 variabel dapat diringkas menjadi 8 faktor baru dimana syarat untuk membentuk faktor baru adalah mempunyai eigen value > 1. adapun 8 faktor baru adalah sebagai berikut : 1) faktor pelayanan dan potongan harga; 2) faktor kebersihan ruangan 3) faktor harga sesuai dengan mutu produk; 4) faktor ukuran produk dan penampilan karyawan; 5) faktor pemberian kemudahan dan promosi; 6) faktor promosi akan keramahan pelayanan; 7) faktor tempat yang nyaman dan mudah dijangkau serta 8) faktor interior ruangan . Kata Kunci :
Keputusan Pembelian, Nilai KMO, Nilai Eigen Value, Non Redudant, Faktor Baru
PENDAHULUAN CV Kasih Interior Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang melayani penjualan interior dan kebutuhan rumah tangga. Untuk menghadapi meningkatnya intensitas dan tingkat persaingan dalam bidang usaha jasa serta semakin terdidiknya pelanggan masa kini, perusahaan memberi kepercayaan pada konsumen agar konsumen mempunyai penilaian yang lebih terhadap CV Kasih Interior Surabaya. Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci keberhasilan untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan konsumen secara lebih efisien dan efektif. Hal-hal yang di perhatikan adalah faktor-faktor yang meliputi: faktor produk, faktor harga, faktor tempat, faktor promosi, faktor sarana penunjang, faktor proses dan faktor kinerja karyawan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Untuk Melakukan Pembelian Pada CV. Kasih Interior Surabaya . Tidak semua perusahaan dalam mencapai tujuannya selalu berjalan sesuai dengan rencana, tetapi seringkali menghadapi masalah-masalah dan hambatan-hambatan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Permasalahannya adalah setiap kesulitan yang menggerakkan perusahaan untuk memecahkannya dan mencari jalan keluarnya. Demikian pula yang terjadi pada CV Kasih Interior Surabaya. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan pernyataan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: (1)Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya; (2)Untuk kepentingan manfaat ilmiah : (3)Untuk Kepentingan TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Pemasaran Pemasaran merupakan fungsi manajemen utama yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya ke masyarakat luas dan disisi lain pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Menurut Kotler dan Armstrong (2005:7), mendefinisikan pemasaran sebagai berikut : Pemasaran merupakan sebuah proses sosial dan manajerial, dimana individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, dengan cara menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama lain.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
3
Pemasaran Jasa Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan dengan produk fisik. Untuk bisa melihat batas-batas antara produk berupa barang dan produk berupa jasa secara jelas Zithaml dan Bitner (dalam Yazid, 2005 : 4) memberi solusi dengan merangkum definisi jasa, yang menurut mereka jasa adalah mencakup semua aktivitas ekonomi ytang output-nya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi dan produksinya dilakukan pada waktu yang sama (simultan), dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk yang secara prinsip intangible ( kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan) bagi pembeli pertamanya. Pengertian Jasa Menurut Zithaml dan Bitner (dalam Yazid, 2005 : 3) memberi solusi, dengan cara merangkum definisi jasa sebagai berikut : “Jasa itu mencakup semua aktifitas ekonomi yang keluarnya bukanlah produk atau konstruksi fisik, yang secara umum konsumsi produksinya dilakukan pada waktu yang sama, dan nilai tambah yang diberikannya dalam bentuk (kenyamanan, hiburan, kecepatan, dan kesehatan) yang secara prinsip intangibel bagi pembeli pertama”. Karakteristik Jasa Dilihat dari sudut pandang konsumen, jasa mempunyai karakteristik yang dapat diuraikan oleh (Kotler 2005 : 112) yaitu : (a)Intangible (tidak berwujud) Jasa tidak dapat dilihat dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum di beli; (b)Inseparibility (tidak dapatdipisahkan) Biasanya jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersama; (c) Variability (bervariasi )Tergantung pada siapa yang memberikannya, kapan dan dimana diberikannya; (d) Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar. Bauran Pemasaran Jasa Elemen marketing mix jasa terdiri dari delapan hal yaitu : (1)Product (produk) Yang perlu diperhatikan dalam suatu produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari itu saja, tetapi membeli benefit (manfaat) dan value (nilai) dari keseluruhan penawaran atau “the offer”; (2)Price (harga) Penentuan harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels. Dalam memutuskan penetapan harga yang harus selalu diperhatikan antara lain; survival (bertahan),Profit Maximization, Sales Maximization, Prestige, Return On Investment, Return On Investment (ROI). Metode Penetapan Harga meliputi 5 hal yaitu, Cost-plus Pricing, Rate Of Return Pricing,Competitive Parity Pricing, Loss leader Pricing, dan Value-based Pricing. Relationship Pricing Promotion (promosi) a. Advertising, membujuk calon konsumen untuk membeli dan mempergunakan jasa. b. Personal selling, Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen c. Sales Promotion, terdiri dari brosur, informasi sheets, dan lain-lain Place (saluran distribusi) Saluran distribusi dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan diamana lokasi yang strategis. (a) Lokasi ; (b) Saluran Distribusi (Channels) ; (c) People (orang/karyawan); (d) Process (proses).Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu : Complexity dan Divergenc . Sebuhungan dengan dua cara diatas terdapat empat pilihan yang dapat dipilih oleh marketer, yaitu :Reduced Divergence, Increased Divergence, Reduced Complexity, Increased Complexity.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
4
Strategi Pemasaran Untuk Perusahaan Jasa Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (2005 :369) perusahaan jasa yang sukses memfokuskan perhatian mereka pada pelanggan mereka maupun karyawan mereka. Mereka memahami rantai jasa laba, yang menghubungkan laba perusahaan dengan karyawan serta kepuasan pelanggan. Rantai ini terdiri dari lima mata rantai, yaitu : 1. Kualitas jasa internal 2. Karyawan jasa yang puas dan produktif 3. Nilai jasa yang lebih besar 4. Pelanggan yang puas dan setia 5. Laba serta pertumbuhan jasa yang sehat Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Peter dan C. Alson (2000 : 162) Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku altenatif dan memilih salah satu diantaranya. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Jasa Pada umumnya proses pembuatan keputusan pembelian yang lengkap dan paling kompleks terdiri atas lima tahap yaitu identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, keputusan pembelian, perilaku purnabeli menurut Sherth dan Mattal (2004), lihat Tjiptono (2004 : 379), identifikasi kebutuhan dimana konsumen meraskan adanya perbedaan antara kondisi aktual dan kondisi yang diharapkan. Model Pengambilan Keputusan Konsumen Jasa Menurut Hawkins, et al (1992), lihat Tjiptono (2004 : 380) mengembangkan beberapa tipe pengambilan keputusan yakni : Ektended decision making, Berbicara mengenai pembuatan keputusan konsumen (CDM), maka tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan tingkat keterlibatan konsumen (consumer involvement). Keputusan Pembelian Konsumen Dan Model Pengambilan Keputusan Proses seleksi ilmiah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi. Dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli. Dengan dibelinya merek produk tertentu, proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian (post purchase evaluation). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian Desain penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Exploratory Research atau penjajakan, Artinya penelitian ini dirancang untuk menemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian pada CV. Kasih Interior Surabaya. Teknik Pengambilan Sampel Besarnya sampel tersebut adalah mewakili persyaratan minimum sampel karena Malholtra (1999 : 589) menyatakan bahwa jumlah sampel adalah 5 x jumlah variabel ada 20 maka besarnya sampel adalah 18 x 5 = 90 orang. Untuk mengantisipasi distorsi pada data hasil penelitian maka jumlah responden ditambah 10% = 9, dengan demikian jumlah sampel = 99 orang digenapkan menjadi 100 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accident sampling. Ukuran sampel (sample size) ditetapkan sejumlah 100 responden.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
5
Variabel dan Devinisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2006:164) operasional variabel adalah suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti. Definisi operasional variabel yang diamati dalam penelitian ini bauran pemasaran dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Produk (X1) 2. Harga (X2)
3. Promosi (X3) 4. 5. 6. 7. 8.
Tempat (X4) Proses (X5) People atau Partisipan (X6) Physical Evidence atau Bukti Fisik (X7) Variabel physical evidence dalam penelitian ini diukur dari indikator :
Pengukuran atau pembobotan nilai kuesioner menggunakan Likert Scale. Rentang nilai yang digunakan adalah 4 sampai 1, namun pertanyaan-pertanyaan tambahan tidak memiliki bobot tertentu melainkan hanya digunakan dalam pembahasan nanti (bersifat deskriptif). Bentuk jawaban berbeda-beda tergantung dari definisi operasional tetapi nilainya sama, a. Sangat Setuju Skor 4 b. Setuju Skor 3 c. Tidak Setuju Skor 2 d. Sangat Tidak Setuju Skor 1 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalah riset Lapangan (Field Research). Teknik Analisis Data Uji Instrumen 1. Uji Validitas Tujuan dari uji validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach aplha masing-masing variabel lebih dari 60 % atau 0,6 maka penelitian ini dikatakan reliabel (Ghozali, 2005:42). Analisis Faktor Dalam upaya mengolah data guna menarik kesimpulan penelitian maka peneliti menggunakan bantuan aplikasi computer melalui SPSS 12.0 for windows. Model analisis factor secara umum sebagai berikut : Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + …………………….. + A1FM + ViUi dimana : Xi = Estimasi factor ke i Aij = Koefisien regresi berganda variable 1 pada common factor j F = common factor (factor umum) Vi = coefficient standardized regression atau loading dari variable terhadap common factor j.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
6
Ui M
= Faktor khusus untuk variable 1 = Jumlah dari factor – factor umum
Sedangkan proses dalam analisis factor dapat ditempuh langkah – langkah sebagai berikut : (1)Perumusan masalah Langkah ini berfungsi untuk menformalisasikan dan merumuskan masalah yang akan diteliti; (2) Menyusun matriks kolerasi Langkah ini secara spesifik menguji tingkat kolerasi yang berfungsi untuk menentukan apakah variable memiliki kesamaan umum (homgen/ common) atau tidak dan menguji tingkat kecukupan sampel. Pada tahap ini ada beberapa analisis penting yaitu : (a) Barlett Test of Spechirity ;(b) Kaiser Meyer Oklin (KMO) test ;(c) Metode atau tekhnik analisis ; (d) Rotasi ; (e) Interpretasi factor ; (f) Penentuan model . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 1 Profil responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Pria Wanita Total
Frequency 59 41 100
Percent Valid Percent Cumulative Percent 59.0 59,0 59,0 41,0 41,0 100,0 100,0 100,0
Dari tabel distribusi frekuensi berdasarkan atas jenis kelamin responden terlihat bahwa responden yang berjenis kelamin pria merupakan responden yang melakukan pembelian terbanyak pada CV. Kasih Interior Surabaya yaitu sebesar 59 responden atau sebesar 59,0% dan sisanya 41 responden atau 41,0 % adalah mereka yang berjenis kelamina wanita. Wanita; 41,00%
Pria; 59,00%
Gambar 5 Distribusi Frekuensi Variabel Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber Data Tabel 1 dolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
7
Profil responden berdasarkan usia Tabel 2 Profil responden Berdasarkan Usia Valid <20 th 20-30th 30-40th Total
Frequency 4 46 38 100
Percent Valid Percent Cumulative Percent 4,0 4,0 4,0 46,0 46,0 50,0 38,0 38,0 88,0 100,0 100,0
Dari tabel distribusi frekuensi berdasarkan atas usia responden terlihat bahwa responden yang berusia antara 20-30 tahun merupakan responden yang melakukan pembelian terbanyak pada CV. Kasih Interior Surabaya yaitu sebesar 46 responden atau sebesar 46,0%. >40th; 12,0%
<20th; 4,0%
30-40th; 38,0%
20-30th; 46,0%
Gambar 6 Distribusi Frekuensi Variabel Berdasarkan Usia Sumber Data Tabel 2 diolah 1. Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran produk
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran Produk
Dari tabel distribusi frekuensi ukuran produk, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “sangat setuju” terhadap ukuran produk. macam produk interior yang ditawarkan merupakan tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 60 responden dengan prosentase sebesar 60,0 %. STS; 1,0% TS; 3,0% S; 36,0% SS; 60,0%
Gambar 7 Distribusi Frekuensi Tentang Ukuran Produk Sumber Data, Tabel 3 diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
8
2. Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk
Dari tabel distribusi frekuensi kualitas produk diatas, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “setuju” , terhadap kualitas produk interior yang ditawarkan responden yang terbanyak yaitu sebesar 50 responden dengan prosentase sebesar 50,0 %.
SS, 39.0%
STS, 3.0%
TS, 8.0%
S, 50.0%
Gambar 8 Distribusi Frekuensi Tentang Kualitas Produk Sumber Data, Tabel 4 diolah 3. Frekuensi Tentang Distribusi Ragam Produk Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tentang Ragam Produk
Dari tabel distribusi frekuensi ragam produk diatas, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “setuju”, tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 57 responden dengan prosentase sebesar 57,0 %.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
9
STS; 1,0%
SS; 32,0%
TS; 10,0%
S; 57,0%
Gambar 9 Distribusi Frekuensi Tentang Ragam Produk Sumber Data, Tabel 5 diolah 4. Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga Tabel 6 Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga
Dari tabel distribusi frekuensi perbandingan harga produk yang dijual pada CV. Kasih Interior Surabaya, terlihat bahwa responden memberikan yang tanggapan “sangat setuju” terhadap harga produk yang ditawarkan di CV Kasih Interior Surabaya lebih menguntungkan dibandingkan dengan produk yang sama di perusahaan yang lain merupakan tanggapan responden yang terbanyak yaitu sebesar 47 responden dengan prosentase sebesar 47,0 %.
SS; 47,0%
STS; 1,0% TS; 7,0%
S; 45,0%
Gambar 10 Distribusi Frekuensi Tentang Perbandingan Harga Sumber Data, Tabel 6 diolah
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
10
Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Reliabilitas Dari hasil uji reliabilitas nilai cronbach alpha dapat dilihat dibawah ini. Releiability statistic Cronbach’s
N of Item
0,674
18
Sumber:out put SPSS Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,674 lebih besar 0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian 2. Validitas Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 21 Hasil Analisis Uji Validitas Variabel
Indikator
Ukuran produk Kualitas produk Produk Ragam produk Perbandingan Harga Potongan Harga Harga Kemudahan Pembayaran Promosi lewat Iklan Promosi Promosi dengan pemberian Hadiah Tempat yang strategis Kenyamanan tempat berbelanja Tempat Lokasi mudah dijangkau Pelayanan awal Proses pembayaran Proses Ketanggapa karyawan dalam merespon keluhan Penampilan karyawan People Keramahan dan kesopanan karyawan Kebersihan ruangan Physical Evidence Desain atau interior kantor Sumber data : Lampiran 4 Diolah
Corrected Item-total Correlation ( R hitung ) 0,390 0,326 0,390 0,348 0,377 0,376 0,333 0,322 0,336 0,330 0,321 0,323 0,327 0,318 0,339 0,325 0,323 0,329
rtabel
0,3170
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Seluruh item pertanyaan yang berjumlah 18 item tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
11
Hasil Analisis Faktor Adapun hasil analisis faktor yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 12.0 dapat dilihat sebagai berikut : 1. Matrik Korelasi Tabel 22 KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df Sig.
,565 225,016 153 ,000
a. Bartlett Test of Sphericity hasil dari penelitian ini adalah signifikan sebesar 0,000 yang berarti < 0,05, maka berarti terdapat korelasi antar variabel. b. Keiser Meyer Olkin (KMO) Test Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar 0,563, hal ini berarti bahwa sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dianggap mencukupi. 2. Penentuan Jumlah Faktor Penentuan jumlah faktor baru ini dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut: a. Berdasarkan Eigen Value Syarat dari nilai eigen value adalah > 1. adapun initial eigen value dapat dilihat pada tabel dibawah ini. : Tabel 23
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat ada 8 faktor baru (komponen 1 sampai 8) yang terbentuk karena memiliki nilai eigen value > 1 sehingga faktor tersebut layak masuk ke faktor baru.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
12
b. Berdasarkan Kumulatif Varians Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kumulatif variance sebesar 65,829 % yang berarti bahwa kedelapan faktor baru tersebut dapat mewakili keseluruhan data yang ada sehingga model analisis faktor yang terbentuk layak untuk digunakan. c. Berdasarkan Scree Plot Scree Plot
2.5
E ig en valu e
2.0
1.5
1.0
0.5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Component Number
Gambar 24 Scree Plot Dari grafik. Terlihat terlihat bahwa garis dari sumbu faktor nomor 1 ke 2, arah garis menurun dengan cukup tajam. Demikian juga untuk faktor nomor 2 ke 3 dan seterusnya sampai nomor 8 garis masih menurun dengan slope yang masih besar. Faktor 9 merupakan faktor yang sudah berada di bawah angka 1 dari sumber Y (Eigenvalues) .Hal ini menunjukkan bahwa 8 faktor adalah paling bagus untuk meringkas ke 18 variabel yang ada. 3. Nilai Loading Tabel 24 Nilai Loading No. Faktor Baru 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Variabel Loading Potongan harga Pelayanan awal Proses pembayaran Kebersihan ruangan Kualitas produk Ragam produk Perbandingan harga Ukuran produk Penampilan karyawan Kemudahan pembayaran Promosi dengan pemberian hadiah Ketanggapan karyawan Promosi lewat iklan Keramahan karyawan Kenyamanan berbelanja Lokasi mudah dijangkau Interior ruangan
Loading Varians 0,503 0,643 0,771 0,852 0,817 0,543 0,516 0,694 0,653 0,514 0,767 0,545 0,797 0,655 0,648 0,806 0,781
% Varians 14,198% 9,732% 8,182% 7,930% 7,376% 6,714% 6,033% 5,665
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
13
4. Non Redundant Dari hasil penelitian test yang dilakukan oleh peneliti didapatkan nilai non redundant test sebesar 0,42 atau 42%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk perubahan data setelah dirotasi. 5. Interprestasi Faktor Baru Dari analisis faktor menggunakan program SPSS 12.0 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 25 Nama Faktor Baru, Nilai Loading Varians dan Prosentase Varians No. Faktor Baru
Nama Variabel Loading
Potongan harga 1. Pelayanan awal Proses pembayaran 2. Kebersihan ruangan Kualitas produk 3. Ragam produk Perbandingan harga Ukuran produk 4. Penampilan karyawan Kemudahan pembayaran Promosi dengan pemberian 5. hadiah Ketanggapan karyawan Promosi lewat iklan 6. Keramahan karyawan Kenyamanan berbelanja 7. Lokasi mudah dijangkau 8. Interior ruangan Sumber : Lampiran 5 Diolah
Nama Faktor Baru Pelayanan dan potongan harga
Loading Varians
Ukuran produk dan penampilan karyawan Pemberian kemudahan dan promosi
0,503 0,643 0,771 0,852 0,817 0,543 0,516 0,694 0,653 0,514 0,767
Promosi akan keramahan pelayanan Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau Interior ruangan
0,545 0,797 0,655 0,648 0,806 0,781
Kebersihan ruangan Harga sesuai dengan mutu produk
% Varians
14,198% 9,732% 8,182% 7,930%
7,376%
6,714% 6,033% 5,665%
Dari 8 faktor baru dan variabel loading dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor ke 1 : Pelayanan dan potongan harga Faktor pelayanan dan potongan harga memiliki eigen value sebesar 2,556 dengan prosentase varians sebesar 14,198%. b. Faktor ke 2 : Kebersihan ruangan Faktor kebersihan ruangan memiliki eigen value sebesar 1,754 dengan prosentase varians sebesar 9,732%. c. Faktor ke 3 : Harga sesuai dengan mutu produk Faktor harga sesuai dengan mutu produk memiliki eigen value sebesar 1,473 dengan prosentase varians sebesar 8,182%. d. Faktor ke 4 : Ukuran produk dan penampilan karyawan Faktor ukuran produk dan penampilan karyawan memiliki eigen value sebesar 1,427 dengan prosentase varians sebesar 7,930%. e. Faktor ke 5 : Pemberian kemudahan dan promosi Faktor pemberian kemudahan dan promosi memiliki eigen value sebesar 1,328 dengan prosentase varians sebesar 7,376%.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
14
f. Faktor ke 6 : Promosi akan keramahan pelayanan Faktor promosi akan keramahan pelayanan memiliki eigen value sebesar 1,208 dengan prosentase varians sebesar 6,714%. g. Faktor ke 7 : Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau Faktor tempat yang nyaman dan mudah dijangkau memiliki eigen value sebesar 1,086 dengan prosentase varians sebesar 6,033%. h. Faktor ke 8 : Interior ruangan Faktor interior ruangan memiliki eigen value sebesar 1,020 dengan prosentase varians sebesar 5,665%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil data penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya menunjukkan prosentase kumulatif varian sebesar 65,829 % yang menunjukkan bahwa faktor-faktor baru yang terbentuk mampu menjelaskan atau mewakili faktor semula dan sisanya 34,171 % dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai non redundant yang diperoleh sebesar 42 %. Hasil ini mengindikasikan bahwa data yang berubah setelah dilakukan rotasi hanya sebesar 42% dan sisanya sebesar 58 % tidak berubah, sehingga model analisis faktor yang terbentuk dapat dikatakan baik. Saran 1. mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen sehingga dapat mempertahankannya serta meningkatkan kualitas dalam hal pelayanan khususnya pelayanan awal dan serta proses pembayaran. 2. selalu berupaya untuk menciptakan ide atau gagasan dalam hal pemberian pelayanan yang terbaik. 3. memperhatikan dan memperbaiki faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian pada CV Kasih Interior Surabaya seperti ; Harga sesuai dengan mutu produk, Ukuran produk dan penampilan karyawan, Pemberian kemudahan dan promosi , Promosi akan keramahan pelayanan , Tempat yang nyaman dan mudah dijangkau serta Interior ruangan. DAFTAR PUSTAKA Angipora, M, P. 2006, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kedua, (Cetakan Kedua), Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Assael, H.2000. Consumer Behaviour and Marketing Action, Fourth Edition, Ken Publishing, Musschutes. Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo. Jakarta. Kotler, P. dan G.Amstrong. 2005. Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid Kedua, Edisi Kelima, Penerbit Intermedia, Jakarta. Lamb, Hair, Mc Daniel.2001. Pemasaran I, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat Jakarta. Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Penerbit Alex Media Komputindo. Jakarta.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 8 (2013)
15
Malhotra, N.K.1999. Marketing Research : An Applied Orientation, Third Edition, Prentice Hall Inc., New Jersey. Sugiono. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta Offset. Yogyakarta. Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Cetakan Ketiga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tjiptono, F. 2004. Strategi Pemasaran, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Yazid. 2005. Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Ekonisia. Bandung.