ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS ( STUDI KASUS UD. KOPI AROMA KALOSI) Diajukuan Oleh : FATMAWATI Email :
[email protected] Pembimbing I : SUKMAWATI MARJUNI Email :
[email protected] Pembimbing II : INDRAYANI NUR Email:
[email protected] Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ABSTRACT Fatmawati. 2015. Thesis. Analysis of the effectiveness of the use of working capital in improving rentability at UD. Aroma coffee Kalosi Enrekang guided by Dr. Sukmawati Mardjuni, SE., M.si as a consultant I and Indrayani Nur, SE., M.Si as a consultant II. The research was conducted in October and November at UD. Aroma coffee Kalosi Enrekang which is a company engaged in the industry. This study aims to determine how the working capital turnover at Aroma UD. coffee Kalosi, and to determine the level of effectiveness of the use of working capital. The method used in this paper is the descriptive analysis and the analysis of effectiveness ratios and profitability ratios. Data collection is done is interview and observation. The study states that the shortage of working capital has not been effective in the sense that companies are still experiencing a shortage of capital from year to year. -------------------Keywords : Working Capital Requirement, Working Capital Turnover, Return On Equity (ROE)
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
85
PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi, dunia usahapun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian persaingan yang ketat akan mendominasi dunia usaha. Dilihat dari kenyataan ini, perusahaan dituntut untuk lebih mengadaptasi diri dengan bekerja lebih efektif dan efesien. Pengelolaan usaha lebih ditekankan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup atau kontinuitas. Hal ini dapat terlaksana, jika perusahaan berupaya untuk memperoleh dan mendapatkan keuntungan yang optimal, oleh karena itu diperlukan pengelolaan manajemen yang efesien dan efektif serta mampu menciptakan rangkaian kerja sama yang terorganisir dengan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Salah satu faktor yang menunjang suksesnya masing-masing bagian tersebut dalam mencapai tujuannya adalah pengaruh kebijakan pengelolahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Sebab dengan pengambilan keputusan keuangan yang akurat akan dapat berpengaruh bagi perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam mengelolah keuangan khususnya pengambilan keputusan mengenai sumber dan penggunaan dana akan menimbulkan inefektif dan inefisiensi penggunaan modal kerja yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja di dalam perolehan laba perusahaan sesuai yang diharapkan. Pengukuran kinerja keuangan yang ditinjau dalam proposal ini mencakup rentabilitas perusahaan dihubungkan dengan penggunaan dananya. Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba atas usaha yang dilakukannya dan semakin besar hasil yang diperoleh perusahaan. Maka semakin baik kinerjanya. Terkait hal tersebut di atas, penelitian dilakukan di salah satu Perusahaan dalam skala industri kecil. Sebut Saja Perusahaan pembuat kopi di Kabupaten Enrekang dengan brand Kopi Aroma Kalosi. Perusahaan ini juga merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan umumnya yakni sebagai distribusor produk kopi kalosi. Dalam menjalankan
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
86
kegiatan operasionalnya perusahaan ini menekankan kepada efektivitas dalam penggunaan modal kerja yang dimiliki. Pemanfaatan modal kerja secara tepat, dapat dilakukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Namun jika dilihat kembali, dalam skala Nasional perusahaan ini kemungkinan akan sulit bersaing dengan perusahaan atau produsen Kopi dengan brand ternama, Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana industri masyarakat ini mampu bertahan dengan tinjauan langsung dari seluk beluk pengelolahan keuangannya. Berdasarkan data yang diperoleh, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai “ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS”. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Martono dan Agus harjito (2013 : 4 ) Manajemen keuangan (financial management) atau dalam literatur lain disebut dengan pembelanjaan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelolah asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen pengelolaan mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelolah aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut irham fahmi (2012 : 2) Manajemen keuangan
merupakan
penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji, dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan usaha bagi perusahaan. Menurut MP. Tampubolon (2005) dikutip oleh Danang Suyoto (2013 : 12) dalam melaksanakan fungsi manajemen keuangan, korporasi antara lain sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Untuk mencapai kesejahteraan pemegang saham secara maksimum Mencapai keuntungan untuk maksimum dalam jangka panjang mencapai hasil manajerial yang maksimum. Mencapai pertanggungjawaban social, dalam pengertian peningkatan kesejahteraan dari karyawan korpor. Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
87
Perubahan dan aktivitas usaha perusahaan akan mengakibatkan perubahan terhadap kebutuhan modal kerja. Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung dua faktor, yaitu periode perputaran modal kerja dan rata-rata pengeluaran kas per periode. Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas di investasikan ke dalam komponen - komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi manjadi kas. Panjang pendeknya perputaran modal kerja tergantung dari perputaran masing – masing komponen modal kerja. Semakin pendek tingkat perputaran modal kerja semakin tinggi rate turn overnya dan sebaliknya panjang tingkat perputaran modal kerja berarti semakin rendah rate turn overnya. Rata – rata pengeluaran kas per periode adalah hasil perhitungan rata – rata dari segala pegeluaran kas untuk melaksanakan kegiatan perusahaan sehari – hari baik berupa pembelian bahan baku, pembayaran upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya administrasi umum dan penjualan. Manajemen modal kerja suatu hal yang amat penting bagi perusahaan untuk beberapa alasan. Satu hal yang penting, aktiva lancar dari perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari setengah local aktiva, untuk perusahaan distribusi, jumlahnya lebih besar lagi, bahkan suatu sarana umum dengan sedikit persedian, memiliki investasi yang cukup besar pada piutang. Untuk menjalankan perusahaan secara efesien piutang dan persediaan harus dimonitori dan dikendalikan secara seksama. Hal ini penting untukperusahaan yang berkembang cepat, karena investasi pada kedua aktiva ini cepat sekali berubah dan sulit dikendalikan. Kelebihan jumlah aktiva lancar bisa berakibat pada realisasi pengembalian investasi yang dibawah standar yang ditentukan (Substandar pengembalian atas investasi). Namun perusahaan dengan aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat menimbulkan kekurangan dan kesulitan dalam kelancaran operasi. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pambiayaan eksternal, perusahaan ini tidak memiliki akses bagi pasar modal untuk jangka yang lebih panjang, selain memperoleh jaminan hipotik dari
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
88
bangunan. Perusahaan yang tumbuh dengan cepat tetapi lebih besar juga menggunakan jangka pendek untk pembiayaan. Untuk alasan yang sesuai ini manajer keuangan dan anggotanya memberikan porsi waktu yang sesuai untuk hsl – hal ysng berkaitan dengan modal kerja. Manajemen kas, sekurnitas, piutang, hutang, beban dan pendapatan dimuka hal – hal lain pembiayaan jangka pendek merupakan tanggung jawab manajemen ini membutuhkan pengawasaan dari hari kehari swcara terus menerus. Tidak seperti keputusan dividen dan struktur modal, hal ini dapat dipelajari, diputuskan dan ditentukan untuk periode yang akan datang. Oleh karena itu menajemen modal kerja sangat penting, sehingga proporsi waktu dari seorang manajer keuangan seharusnya dialokasikan untuk hari ini. Namun yang lebih penting adalah dampak dari keputusan modal kerja pada tingkat resiko, bebas dan harga saham perusahaan. Setiap bagian oprasional yang dilakukan oleh perusahaan tentunya membutuhkan pengorbanan ekonomis. Pengorbanan ekonomis yang dilakukan oleh perusahaan, sangat diharapkan memberikan manfaat pada masa yang akan datang. Salah satu manfaat yang diharapkan dari organisasi perusahaan dari pengorbanan ekonomis yang dilakukan adalah memperoleh pendapat dari hasil kegiatan operasionalnya. Dengan adanya manfaat berupa pendapatan yang diperoleh perusahaan, tentunya akan memberikan laba bagi perusahaan jika perusahaan mampu menciptakan efesiensi biaya. Laba yang diperoleh merupakan salah satu faktor keberhasilan manajemen perusahaan dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Besarnya pendapatan ataupun laba yang dicapai oleh setiap perusahaan belum menjamin efektivitas dan efesiensi penggunaan modal perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan efektif dalam penggunaan modalnya apabila perusahaan mampu memenuhi kriteria rasio efektivitas. Perusahaan dapat dikatakan efesiensi apabila organisasi perusahaan mampu memenuhi kriteria rasio efektivitas. Untuk mengetahui apakah manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan uasahanya sudah efektif, maka perlu diukur perputarannya modal kerja yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode.
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
89
Pengertian efektif menurut Robert N. Anthony, John Dearden, dan Norton M Bedford (2012; 12) sebagai berikut : “Efektif adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Berdasarkan definisi tersebut jelas bahwa efektivitas suatu perusahaan dapat dilihat dengan cara menilai apakah sesuatu yang diingkan oleh perusahaan dapat dicapai. Jika perusahaan ingin mencapai laba semaksimal mungkin, apakah laba yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode sudah maksimal sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas juga merupakan suatu ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan dalam mengelolah dan memanfaatkan modalnya secara efesien dan efektif, jadi perhitungan remtabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana manajemen perusahaan mengendalikan perusahaan secra efesien. Menutur Alex S. Nitisenito (2011:52) memberikan pengertian rentabilitas sebagai berikut: “Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibanding dengan modal yang digunakan dan dinyatakan dalam persen.” Selanjutnya Hertanto (2012:176) memberikan defenisi sebagai berikut: “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.” Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa rentabilitas itu adalah kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu selanjutnya dapat diketahui bahwa rentabilitas dikatakan sebagai suatu angka perbandingan antara laba dengan modal yang besarnya dinyatakan dalam persen. Jenis – jenis Rentabilitas a. Rentabilitas ekonomi (Earning power) adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang menggunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan ternyata dalam persen. Oleh karena itu pengertian rentabilitas
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
90
sering mengunakan untuk mengukur efesiensi pengunaan modal kerja di dalam suatu perusahaan, maka rentabilitas ekonomi sering pula dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang dikerjakan di dalamnya untuk menghasikan laba. Modal yang diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja didalam perusahaan (operating capital/assets). dengan demikian maka modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau modal yang ditanamkan dalam efek (kecuali perusahaan – perusahaan kredit) tidak diperhitungkan dalam menghitung rentabilitas ekonomi. b. Rentabilitas Modal Sendiri (Return On Net Worth) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi para pemilik modal sendiri dari satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dipihak lain. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. METODE PENELITIAN Metode analisis yang diperlukan dalam penulisan ini untuk mengetahui sampai sejauh mana efektivitas penggunaan modal kerja perusahaan adalah kuantitatif yakni kualitatif dengan melihat rasio – rasio kebutuhan modal kerja, rasio, efektifitas dan rasio rentabilitas. 1. Analisis deskriptif, yaitu menjelaskan antara teori pelaksanaan pengawasan. 2. Analisis Kebutuhan Modal Kerja Kebutuhan Modal Kerja = Periode Perputaran x Rata – Rata Pengeluaran Modal Kerja Kas Per Periode 3. Analisis Kuantitatif a. Rasio efektivitas 1) Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) Penjualan Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja Bersih
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
91
b. Rasio Rentabilitas Pendapatan Usaha – Beban Usaha 1.
Gross Profit Margin = Beban Usaha Laba Bersih
2.
Return on Equity Capital = Ekuitas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Laporan
keuangan
merupakan
salah
satu
sarana
informasi
yang
berhubungan dengan keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan apabila data tesebut diperbandingakan untuk dua periode atau lebih dan analisis lebih lanjut sehingga dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Maksud analisis tersebut adalah untuk dapat mengetahui keunggulan – keunggulan maupun kelemahan – kelemahan data dibidang keuangan. Dengan langkah – langkah untuk masa yang akan datang guna menutupi kelemahan tersebut. Sebagaimana telah diketahui, bahwa modal kerja suatu perusahaan sangat menentukan keberhasilan perusahaan yang bersangkutan dalam memperoleh laba yang selanjutnya untuk mengembangkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersbut, maka sangat ditentukan oleh kemauan perusahaan dalam memasarkan hasil produksinya dan adanya perbaikan secara operasional didalam perusahaan, sehingga perusahaan betul – betul dapat beroperasi dengan efektif dan efesien.
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
92
TABEL 1 RATA – RATA KAS MODAL KERJA PADA UD. KOPI AROMA KALOSI RATA – RATA KAS
TAHUN 2010
-
2012
Rp 178.020.000
2012
Rp 96.987.166
2013
Rp 102.788.333
2014
Rp 247.068.833 TABEL 2
PERBANDINGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA DENGAN REALISASI MODAL KERJA PADA UD.KOPI AROMA KALOSI KEBUTUHAN MODAL
REALISASI MODAL
KERJA
KERJA
(Rp)
(Rp)
2010
-
170.500.000
2011
32.753.899.800
155.200.000
2012
42.126.375.552
220.345.000
2013
24.291.966.737
182.700.000
2014
47.479.173.231
253.500.000
TAHUN
Kebutuhan modal kerja UD.Kopi Aroma Kalosi dari tahun ketahun tidak sebanding dengan realisasi modal kerjanya. Pada tahun 2011 direncanakan Rp 155.200.000 sedangkan kebutuhan modal kerja menurut analia sebasar Rp32.753.899.800 ini menunjukkan bahwa keterbatasan dana pada UD.Kopi Aroma Kalosi ditinjau dari kebutuhan modal kerja untuk tahun 2011 masih membutuhkan dana sebesar Rp32.598.699.800. selanjutnya untuk tahun 2012 rencana kebutuhan modal kerja sebesar Rp 220.345.000 sedangkan kebutuhan modal kerja menurut analisa sebesar Rp 42.126.375.522 ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan modal sebesar Rp 41.906.030.522 kemudian ditahun 2013
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
93
rencana kebutuhan modal kerja Rp 182.700.000 sedangkan kebutuhan modal kerja menurut analisa Rp 24.291.966.737 ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan modal sebesar Rp 24.109.266.373. dan pada tahun 2014 rencana kebutuhan modal kerja sebesar Rp 253.500.000 sedangkan kebutuhan modal kerja menurut analisa Rp 47.479.173.231 ini menunjukkan bahwa masih ada kekurangan modal sebesar Rp 47.225.673.231. Dari analisa diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa terjadinya kekurangan kebutuhan modal kerja pada UD.Kopi Aroma Kalosi disebabkan karena faktor penjualan kredit perusahaan ini sangat besar, sehingga perusahaan dalam menerima dana dari penjualan tersebut tidak sepenuhnya diterima sedangkan pengeluaran – pengeluaran untuk proses produksi berjalan terus menerus. Analisis Data Bahwa sesuai dengan metode analisis yang digunakan oleh penulis, dimana analisis deskriptif untuk menjelaskan antara teori pelaksanaan pengawasan, Analisis kebutuhan modal kerja, analisis kuantitatif. Maka penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut : 1. Penjualan 2. Modal kerja bersih 3. Pendapatan usaha 4. Beban usaha 5. Laba bersih 6. Ekuitas
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
94
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada bab- bab terdahulu maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Hipotesis yang dikemukakan oleh penulis ternyata terbukti kebenarannya karena didalam pengelolahan modal kerja UD. Kopi Aroma Kalosi belum efektif dalam artian perusahan masih mengalami kekurangan modal kerja yang cukup besar dari setiap tahunnya. 2. Mencermati Rentabilitas perusahan ini, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa perusahan ini belum mempunyai standar pengelolahan modal kerja yang baik sehingga mengakibatkan tingkat rentabilitas yang dicapai perusahaan cenderung berubah – ubah dari tahun ketahun, yang terlihat dari penurunan dan peningkatan perolehan laba dari tahun ketahun. Laba yang diperoleh pada tahun 2010 Rp 196.568.000, kemudian menurun menjadi Rp 168.465.000 pada tahun 2011 selanjutnya meningkat kembli pada tahun 2012 sebesar Rp 216.765.000, kemudian ditahun 2013 cenderung menurun lagi menjadi Rp 204.799.000 selanjutnya ditahun 2014 meningkat kembali sebesar Rp 264.875.000.
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
95
DAFTAR PUSTAKA Alex S. Nitisemito, 2011 Pembelanjaan perusahaan, Jakarta: Edisi revisi, Cetakan pertama, Penerbit Ghasali Indonesia Danang Sunyoto., 2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Yogyakarta : Centre Of Academic Publishing Service (CAPS), Cetakan Pertama Djerwanto., 2005, Pokok – Pokok Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta : BPEF, Cetakan Kedelapan Feteria E. Yudiana., 2013, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta : OMBAK Hartanto, 2012, Akuntansi Untuk Usahawan Mengukur Rentabilitas Ekonomi Perusahaan, Jakarta: Cetakan Kesatu, Penerbit Fakultas Ekonomi UI Irham Fahmi., 2012, Analisis Laporan Keuangan, Bandung : Cipta Adiaksa, Cetakan Kedua Manullang., 2005, Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Penerbit Andi Martono, D.Harjito Agus., 2013, Manajemen Keuangan, Yogyakarta : Penerbit Ekonisia, Cetakan Ketiga Robert N. Anthony, John Dearden, dan Norton M Bedford., 2012, Sistem Pengendalian Manajemen, diterjemahkan : Agus Maulana , Jakarta: Binarupa Aksara Sofyan Syafri Harahap., 2011, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Suyanto Danang., 2013, Dasar- Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Yogyakarta : CAPS (Center of academic publishing service), Cetakan Pertama
Vol 3, No. 008 (2016) Fatmawati
96