ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN VARANUS OLEH PENGGEMAR REPTIL DI BOGOR DAN SEKITARNYA
Oleh ARDHANA JANUAR E H24076015
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN VARANUS OLEH PENGGEMAR REPTIL DI BOGOR DAN SEKITARNYA
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor
OLEH ARDHANA JANUAR E H24076015
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi
Keputusan Pembelian Analisis Atribut Produk Yang Mempengaruhi Varanus Oleh Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitamya
Nama
Ardhana Januar E
NIM
H24076015
Menyetujui :
Dosen Pembimbing,
--... ---.:~ Dr. Ir. Ma'mun Sarma. MS, M.Ec NIP 195811221985031002
Mengetahui :
Ketua Departemen,
Tanggal Lulus:
.1 0
J lm
2013
Judul Skripsi
: Analisis Atribut Produk Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Varanus Oleh Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitarnya
Nama
: Ardhana Januar E
NIM
: H24076015
Menyetujui : Dosen Pembimbing,
Dr. Ir. Ma’mun Sarma. MS, M.Ec NIP 195811221985031002
Mengetahui : Ketua Departemen,
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus:
ii
ABSTRAK ARDHANA JANUAR E. Analisis Atribut Produk yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Varanus Oleh Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitarnya. Dibawah bimbingan MA’MUN SARMA Varanus di Indonesia merupakan komoditi ekspor yang cukup menjanjikan tapi kurang begitu dilirik oleh pemerintah. Varanus selain di ekspor daging dan kulitnya, juga diekspor sebagai binatang peliharaan. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki jumlah spesies Varanus terbanyak dibandingkan dengan negara lain. Dari 35 spesies di dunia 20 spesies ditemukan di Indonesia bahkan jumlahnya masih terus bertambah. Seiring berjalannya waktu banyak spesies dan subspesies yang ditemukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk: 1) Menganalisis proses keputusan pembelian Varanus yang dilakukan oleh para pengemar reptil.. 2) Menganalisis atribut Varanus apa saja yang dominan dan mendorong pembelian Varanus pada para penggemar reptil. Berdasarkan penelitian pada tahapan-tahapan proses keputusan pembelian Varanus dapat diketahui bahwa pada tahap pengenalan keputusan pembelian, motivasi pembelian yang paling dominan adalah kebutuhan akan hobi, manfaat utama yang diharapkan dari pembelian adalah sebagai media hiburan, dan tingkat keterlibatan konsumen yaitu merasa ada yang kurang jika tidak memiliki Varanus. Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi utama dan media yang paling mempengaruhi adalah internet dan teman. Unsur yang paling diperhatikan dari iklan Varanus adalah motif Varanus. Informasi produk yang menjadi fokus perhatian adalah kesempurnaan fisik, dan iklan berpengaruh dalam membeli Varanus. Pada tahap evaluasi alternatif, pertimbangan utama dalam membeli Varanus dan ekspektasi yang menunjukkan indikator kualitas Varanus adalah spesifikasi motif. Pada tahap keputusan pembelian, alasan konsumen memilih Varanus adalah fisiknya yang sempurna, tempat pembelian Varanus adalah melalui media internet, situasi keputusan adalah terencana, dan jenis Varanus yang paling banyak dibeli adalah V.Indicus. Pada tahap perilaku pasca pembelian, sikap pasca pembelian yang dirasakan oleh konsumen setalah membeli Varanus adalah puas. Pada analisis faktor, hasil analisis faktor membentuk 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk Varanus. Faktor pertama terdiri variabel- variabel harga, jenis, fisik, warna, motif, tingkat perawatan, dan bentuk badan. Faktor kedua terdiri dari variabel lokaliti dan ukuran. Faktor ketiga terdiri dari variabel kepopuleran. Variabel harga, jenis, fisik, warna, motif, tingkat perawatan, dan bentuk badan Varanus merupakan variabel- variabel yang paling dominan dan mendorong keputusan pembelian Varanus.
iii
ABSTRACT ARDHANA JANUAR E. Analyses of Product Attribute wich Affect Purchasing Desicions Varanus by Reptile Lovers Arround Bogor. Guidance by MA’MUN SARMA Varanus are pledge export commodity in Indonesia, but not really explore by indonesian goverment. Varanus can be exported as a pet a side from exported the meat and skin. Indonesia had most species Varanus compared with any other countries. From 35 species in the world theres 20 species can be found in Indonesia and the quantity are increased. As time goes by a lot species and subspecies founded more in Indonesia. And the objective of this research are: 1) To analyses the purchasing decision of Varanus by reptile lovers. 2) To analyses the attribute of what dominan to push purchase of Varanus in for reptile lovers. Based on research in a procceses purchasing decision in a step to buy Varanus can be known in a introducing purchasing decision, motivation of b uy the most dominant are needs of hobby, and the first benefit hope can be used as an entertained media and the level of consumer interactive are feels empty when they have no Varanus. In information research step, main source information and the most affect are internet and friends. The most feck unsure from Varanus advertise are motives of Varanus. Product information can be attention are perfectly phisically, and advertising can focused inVaranus purchasing. In evaluation step alternative, the main factor in Varanus purchase and expectation showed quality indicator of Varanus are motives spesification. On a purchasing decision, consumer refer to choose Varanus are phisically perfect, a place to buy Varanus are from internet, decision situation are planned, and the most buyed Varanus are V.Indicus. In a step of after purchasing behaviour, the attitude after purchasing feels by consumen are satisfied. In factor analyses, result of factor analyses formed 3 (three) factors who affect purchasing desicion Varanus product. First of all consist of variables of price, type, physic, colours, motives, treatment level, and body shape. Second factor consist of locality variables and size. Third factor consist of popularity variables. Variable of price, type, physic, colour, motives, treatment level, and body shape of Varanus are the most dominant variables and push purchasing desicion of Varanus.
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada tanggal 22 Januari 1986 sebagai anak dari Bapak Ardiansyah A.A dan Ibu Enny Endrayanti. Penulis merupakan anak Pertama dari tiga bersaudara. Jenjang pendidikan dimulai dari Taman Kanak-kanak (TK) Belimbing Indah Malang, melanjutkan pendidikan di sekolah dasar (SD) Pengadilan 5 Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan SMP pada tahun 2001 di SMPN 5 Bogor, dan menyelesaikan pendidikan SMA di SMAN 7 Bogor pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor mengambil Program Studi Elektronik Teknologi Komputer, dan pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan Sarjana di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor . Pada tahun 2007-2008 penulis bekerja di perusahaan automotif, TOYOTA PT. Setiajaya Mobilindo di Bogor sebagai Sales Officer. Pada tahun 2008-2009 penulis mendapat kesempatan bekerja di PT. Telkom sebagai teknisi jaringan. Tahun 2010 penulis diterima sebagai front liner di PT. BRI Tbk, dan bekerja sampai sekarang sebagai Account Officer.
v
PRAKATA
Segala puji senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis,
sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul Analisis Atribut Produk Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Varanus Oleh Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitarnya. Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, maka kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi tercapainya hasil yang lebih baik. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa, bantuan dan dukungannya kepada penulis, serta berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Bogor, Mei 2013
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya penulisan Skripsi Analisis Faktor-Faktor Atribut Produk Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Varanus Pada Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitarnya dapat diselesaikan pada waktu yang telah direncanakan. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang tidak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, MEc sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan dengan penuh kesabaran kepada penulis. 2. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. 3. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM, selaku Ketua Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, IPB. 4. Kedua Orangtua penulis atas perhatian, doa restu, dukungan baik meteriil maupun non materiil yang selalu diberikan kepada penulis. 5. Bapak Deddy Cahyadi Sutarman, S.TP, MM atas saran dan bantuannya. 6. Seluruh dosen, staf dan pengurus Program Sarjana Alih Jenis Manajemen atas ilmu serta bantuannya. 7. Seluruh keluarga penulis, yang selalu memberikan dukungan dan doa yang diberikan. 8. Isteri penulis Rachma Julia beserta keluarga atas dukungan serta doa yang diberikan. 9. Sahabat-sahabatku Nijar, Gema, Cengq, Djati, Tri, dan Mulyana atas bantuan serta masukan sarannya.
vii
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP ...............................................................................
iv
PRAKATA .............................................................................................
v
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................
vi
DAFTAR ISI ..........................................................................................
vii
DAFTAR TABEL..................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xi
I.
PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5.
Latar Belakang......................................................................... Perumusan Masalah ................................................................. Tujuan Penelitian ..................................................................... Manfaat Penelitian .................................................................. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
1 4 5 6 6
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 2.2.
Produk ..................................................................................... Atribut Produk......................................................................... 2.2.1. UnsurAtribut Produk..................................................... 2.2.2. Pendekatan Atribut Produk ........................................... 2.3. Perilaku Konsumen ................................................................. 2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ........ 2.4.1 Faktor Budaya................................................................ 2.4.2 Faktor Sosial .................................................................. 2.4.3 Faktor Pribadi ................................................................ 2.5. Proses Keputusan Pembelian ..................................................... 2.5.1 Pengenalan Masalah ...................................................... 2.5.2 Pencarian Informasi ....................................................... 2.5.3 Evaluasi Alternatif ......................................................... 2.5.4 Keputusan Pembelian .................................................... 2.5.5 Perilaku Pasca Pembelian .............................................. 2.6. Penelitian Terdahulu ..................................................................
7 7 8 9 9 10 10 12 13 14 15 15 16 16 17 18
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................... 3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 3.4. Metode Pengambilan Sampel..................................................... 3.5. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 3.6. Uji Validitas ...............................................................................
20 21 22 22 22 23
viii
3.7. Uji Reliabilitas............................................................................ 3.8. Pengolahan dan Analisis Data.................................................... 3.8.1 Analisis Deskriptif ......................................................... 3.8.2 Analisis Faktor ..............................................................
24 25 25 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Varanus ........................................................ 4.2. Karakteristik Responden ........................................................... 4.3. Proses Keputusan PembelianVaranus ....................................... 4.4. Analisis Faktor........................................................................... 4.5. Implikasi Managerial ................................................................. V. KESIMPULAN DAN SARAN
28 28 33 45 49
1. Kesimpulan ................................................................................... 2. Saran .............................................................................................
51 52
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
53
LAMPIRAN ..........................................................................................
55
ix
DAFTAR TABEL
No Halaman 1. Data Jumlah Peserta Perlombaan Hewan Reptil Kelas Varanus ...... 4 2 Uji Validitas ...................................................................................... 24 3. Item Total Statistics ........................................................................... 25 4. Motivasi pembelian Varanus oleh penggemar reptil ........................ 35 35 5. Manfaat utama pembelian varanus yang dicari penggemar.............. 6. Pendapat penggemar Varanus jika tidak memiliki varanus.............. 36 7. Sumber informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian 38 varanus oleh penggemar reptil .......................................................... 8. Media yang palung berpengaruh dalam pembelian varanus oleh penggemar reptil................................................................................ 38 9. Unsur yang paling diperhatikan penggemar reptil dari iklan varanus .............................................................................................. 39 10. Informasi produk yang menjadi fokus perhatian penggemar reptil ............................................................................................... 40 11. Pengaruh iklan terhadap pembelian Varanus oleh penggemar reptil 40 12. Pertimbangan utama Penggemar dalam membeli Varanus............... 41 13. Ekspektasi penggemar reptil yang menunjukkan indicator kualitas varanus .............................................................................................. 42 14. Alasan penggemar reptil membeli Varanus ...................................... 43 15. Tempat pembelian Varanus oleh penggemar reptil .......................... 43 16. Situasi keputusan pembelian Varanus oleh penggemar reptil .......... 43 17. Jenis Varanus yang dibeli oleh penggemar reptil ............................. 44 18. Besarnya pengeluaran untuk membeli varanus ................................ 44 19. Sikap konsumen (Penggemar reptil) pasca pembelian varanus........ 45 20. Nilai Communalities.......................................................................... 45 21. Faktor-faktor atribut produk .............................................................. 48
x
DAFTAR GAMBAR
No Halaman 1. Varanus Salvator.............................................................................. 3 2. Varanus Examanthicus...................................................................... 3 3. Prasinus, V.Macrei, V.Raisingeri (tree monitor) .............................. 4 4. Proses Pengambilan Keputusan ........................................................ 15 21 5. Kerangka Pemikiran Penelitian ......................................................... 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .......................... 29 7. Karakteristik responden berdasarkan usia ......................................... 29 30 8. Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal ........................ 9. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga ........ 31 10. Karakteristik responden berdasarkan sumber dana ........................... 31 11. Karakteristik responden berdasarkan pemasukan per bulan ............. 32 12. Karakteristik responden berdasarkan pengeluran per bulan ............. 32 13. Karakteristik responden berdasarkan anggaran pembelian varanus . 33 14. Grafik Scree Plot Varanus ................................................................ 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman 1. Kuisioner Penelitian ............................................................................ 57 2. Uji Validitas ........................................................................................ 61 3. Uji Reliabilitas..................................................................................... 62 4. Total Variance Explained.................................................................... 63 64 5. Component Matriks dan Rotated Component Matriks........................
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Hobi secara umum adalah kegiatan positif yang dilakukan pada waktu luang serta menimbulkan kesenangan tersendiri bagi yang melakukannya sehingga kegiatan tersebut dilakukan secara berulang- ulang baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Beberapa contoh kegiatan yang disebut sebagai hobi adalah bermain alat musik, bermain futsal, bermain video game, koleksi perangko serta memelihara binatang. Memelihara hewan peliharaan merupakan salah satu hobi yang cukup menyenangkan bagi sebagian orang. Hobi memelihara hewan bisa dikatakan sebagai hobi yang cukup sulit untuk dilakukan, tidak semua orang mampu memelihara binatang, karena diperlukan keterampilan serta keuletan untuk melakukannya.
Banyak
jenis
hewan
liar
sudah
dipelihara
bahkan
dikembangbiakan layaknya anjing dan kucing. Beberapa jenis hewan yang umum dipelihara adalah mamalia, aves dan reptil. Hewan mamalia misalnya, jenis binatang yang umum dipelihara adalah anjing, kucing, hamster, kelinci, dan marmot, sedangkan untuk jenis aves atau burung, ayam, burung kicau, merpati balap bahkan burung predator pun sudah berhasil dipelihara dan ditangkarkan. Selain kedua hobi di atas banyak masyarakat yang memilih hobi unik dan eksotis seperti memelihara reptil. Memelihara reptil menurut pendapat sebagian orang adalah hobi yang aneh dan cenderung menakutkan. Pendapat tersebut adalah lumrah karena reptil selalu diidentikkan dengan hewan liar dan menyeramkan. Tidak bisa dipungkiri ada beberapa jenis yang bisa membahayakan manusia, namun tidak semua reptil berbahaya bahkan ada yang memiliki perawakan serta penampilan yang lucu dan menggemaskan. Dengan mengetahui berbagai macam informasi mengenai cara pemeliharaan reptil, maka memelihara reptil menjadi hobi yang menyenangkan. Memelihara reptil tidak serumit memelihara hewan jenis lain. Memelihara reptil pada umumnya seperti memelihara hewan peliharaan seperti kucing, anjing, burung, ikan, dan lainnya. Keberadaan komunitas reptil menjadi indikasi bahwa memelihara reptil semakin digemari oleh banyak orang.
2
Kontes reptil pun sudah sangat sering diadakan di beberapa kota di Indonesia. Selain sebagai wadah bertukar pikiran para hobi reptile, kontes bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak lagi memiliki anggapan yang keliru mengenai reptil. Sehingga tidak ada lagi reptil yang dimusnahkan oleh masyarakat. Beberapa reptil yang menjadi trend untuk dipelihara saat ini adalah ular, biawak, kura-kura dan amfibi. Penggemar biawak atau dengan nama latin Varanus sebagai hewan peliharaan cukup diminati untuk saat ini, dimana banyak penggemar reptil seperti kura-kura dan ular yang mulai beralih untuk memelihara Varanus. Melihat banyaknya jenis binatang peliharaan yang bisa dijadikan pilihan untuk para peng- hobi. Penelitian ini dilakukan agar peng- hobi binatang memperoleh informasi tentang Varanus dan hal apa saja yang bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih Varanus yang akan dijadikan binatang peliharaan. Serta membantu para peternak dan penjual Varanus dalam meramal Varanus apa yang digemari oleh penggemar Varanus. Varanus di Indonesia sendiri merupakan komoditi ekspor yang cukup menjanjikan tapi kurang begitu dilirik oleh pemerinta h. Varanus di Indonesia selain diekspor daging dan kulitnya, juga diekspor sebagai binatang peliharaan. Indonesia sendiri memiliki jumlah spesies Varanus terbanyak dibandingkan dengan negara lain, dari 35 spesies di dunia 20 spesies ditemukan di Indonesia dan jumlahnya masih terus bertambah karena seiring berjalannya waktu banyak spesies dan subspesies yang ditemukan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk memahami pangsa pasar Varanus di Indonesia berdasarkan dari uraian diatas. Beberapa alasan mengapa Varanus mulai digemari oleh kalangan masyarakat karena memelihara Varanus tidaklah sesulit memelihara anjing atau kucing. Biaya perawatannya pun tergolong lebih murah, dan juga untuk kalangan kelas pekerja yang sebagian waktunya dihabiskan dikantor, memelihara Varanus menjadi pilihan. Lain halnya dengan mamalia, pemberian pakan pada Varanus tidak rutin setiap hari. Varanus diberi pakan 3 kali dalam satu pekan. Pemberian pakannya juga tidak dalam porsi yang besar. Selain itu tingkah laku Varanus menjadi daya tarik tersendiri. Tingkah laku Varanus yang sudah dipelihara dalam
3
kurun waktu yang lama hampir menyerupai kucing atau anjing. Varanus mengenal tuannya dan dapat beradaptasi hidup berdampingan dengan manusia. Warna dan motif dari berbagai jenis Varanus memiliki daya tarik yang kuat, beberapa jenis yang umum menjadi pilihan dalam memelihara Varanus, yaitu Varanus Salvator, Varanus ini merupakan jenis Varanus terbesar setelah komodo, jenis Varanus Salvator dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Varanus Salvator (Sumber : http://www.thamnophis.eu,2009) Varanus Examanthicus, Varanus yang cukup populer karena ukuran yang tidak terlalu besar, cocok untuk pemula dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Varanus Examanthicus (Sumber : http://www.terrarium.pl,2011)
4
Jenis Varanus kecil serta memiliki warna unik yang cukup dikenal dan digunakan sebagai hewan peliharaan adalah dari kiri ke kanan yaitu Varanus Prasinus, Varanus Macrei, dan Varanus Raisingeri dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. V. Beccari, V.Raisingeri, V. Prasinus, V.Macrei (tree monitor) (Sumber : http://orgone-energy.tumblr.com/,2007)
1.2 Perumusan Masalah Dikarenakan kenekaragaman jenis Varanus di Indonesia, para penggemar Varanus banyak mempunyai alternatif dalam pembelian. Banyaknya masyarakat yang memelihara Varanus diindikasikan dari banyak diadakan perlombaan oleh beberapa komunitas peng- hobi reptil khususnya Varanus di beberapa kota besar seperti dijelaskan dalam Tabel 1. Tabel 1. Data jumlah peserta perlombaan he wan Reptil kelas Varanus
Tahun
Tempat
Jumlah Peserta
2007
Jakarta ( Lap. Banteng)
19 Orang
2008
Jakarta (Lap. Banteng)
27 Orang
2009
Jakarta (WTC Mangga dua)
34 Orang
2010
Jakarta (WTC Mangga dua)
39 Orang
2011
Jakarta (WTC Mangga dua)
41 Orang
2012
Jakarta (Lap. Banteng)
45 Orang
Sumber: Panitia Reptile National Event and Contest kelas Varanus tahun 2013
5
Berdasarkan data pada Tabel 1 dengan peningkatan jumlah perlombaan yang berkaitan dengan Varanus serta peningkatan jumlah peserta menunjukan jumlah penggemar hewan Varanus semakin meningkat sehingga menimbulkan pertanyaan sebagian masyarakat mana saja yang memiliki kecenderungan untuk memelihara jenis peliharaan Varanus, dikarenakan hewan ini termasuk hewan yang cukup jarang ditemui maka sebenarnya apa saja yang mempengaruhi proses keputusan pembelian hewan Varanus serta atribut apa saja yang paling dominan dan mendorong para penggemar reptil memutuskan untuk membeli hewan Varanus. Penulisan skirpsi ini diharapkan dapat membantu penggemar Varanus untuk memutuskan pembelian Varanus, selain menemukan solusi untuk membantu penggemar reptil diharapkan skipsi berikut dapat memberikan solusi kepada industri penangkaran Varanus untuk memenuhi permintaan konsumen lokal. Industri penangkaran
hewan di Indonesia khususnya Varanus selain
memenuhi kuota ekspor harus berfikir untuk mulai merambah pasar lokal. Oleh karena hal tersebut maka produsen Varanus akan sangat memerlukan informasi untuk meramalkan dan membaca apa yang akan atau sudah menjadi trend kegemaran konsumen lokal agar dapat melakukan produksinya, berdasarkan atribut-atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian Varanus.
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui karakteristik pengemar reptil yang hobbi memelihara Varanus.
2.
Menganalisis proses keputusan pembelian Varanus yang dilakukan oleh para pengemar reptil.
3.
Menganalisis atribut Varanus apa saja yang dominan dan mendorong pembelian Varanus pada para penggemar reptil.
6
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan
informasi
mengenai
atribut
yang
mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen, terutama keputusan pembelian penggemar reptil dalam proses keputusan pembelian Varanus. 2. Menjadi masukan bagi pihak pemasar Varanus untuk menentukan strategi pemasaran Varanus yang efektif dan efesien, terutama untuk target pasar penggemar reptil khususnya Varanus. 3. Menambah
referensi dan
bahan
literatur
untuk
penelitian-penelitian
selanjutnya, terutama penelitian mengenai faktor-faktor atribut produk yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk ruang lingkup penelitian, digunakan pembatasan sebagai berikut: 1. Responden penggemar reptil dan komunitas reptil di daerah Bogor dan sekitarnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Varanus pada para penggemar reptil di daerah bogor dan sekitarnya terbatas pada atribut Varanus
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produk Produk dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan produsen melalui hasil produksinya yang meliputi konsep produk total, yaitu barang, kemasan, merek, label, pelayanan, dan jaminan (Tjiptono, 2001). Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk (tangible features), tetapi juga aspek nonfisik (intangible features) seperti citra dan jasa yang tidak dapat dilihat. 2.2 Atribut Produk Mowen dan Minor seperti dikutip oleh Sumarwan (2004) menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen (consumer attitude formation) seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk (product attribute). Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk. Konsumen biasanya memiliki kepercayaan terhadap atribut suatu produk. Berdasarkan konsep kedua penulis tersebut, maka pengetahuan konsumen sangat terkait dengan sikap karena pengetahuan konsumen adalah kepercayaan konsumen. Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari berbagai atribut tersebut. Para pemasar perlu memahami atribut dari suatu produk yang diketahui konsumen dan atribut mana yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
suatu
produk.
Pengetahuan
tersebut
berguna
dalam
mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut, dan manfaat produk menggambarkan persepsi konsumen. Karena itu kepercayaan akan berbeda di antara konsumen. (Sumarwan, 2004) Kotler dan Amstrong (2004) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Keputusan mengenai atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen. Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk, konsumen
8
dapat menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan, dengan mengetahui atribut–atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, maka dapat ditentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen. 2.2.1 Uns ur Atribut Produk Kotler dan Amstrong (2004) mengelompokan atribut produk kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk, fitur produk, dan desain produk. a. Kualitas Produk Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam kualitas produk adalah daya tahan, keterandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi dan perbaikan, dan atribut-atribut lainnya yang bernilai. Beberapa atribut ini dapat diukur secara objektif. Namun, dari sudut pemasaran, kualitas harus diukur dari segi persepsi pembeli. Kualitas yang baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen. b. Fitur Produk Produk dapat ditawarkan dengan ciri-ciri atau fitur (keistimewaan) yang berbeda-beda. Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing yang identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan secara terus- menerus. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk bersaing. c. Desain produk Desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan. Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style). Desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing.
9
2.2.2 Pendekatan Atribut Produk Analisis atribut pada perilaku konsumen merupakan teori permintaan yang cukup baru, di mana analisis pendekatan atribut menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada barang atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau atribut yang melekat pada barang yang bersangkutan. Dengan kata lain, konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya (Simamora, 2004). Menurut Simamora (2004), proses evaluasi dalam diri konsumen untuk memutuskan suatu keputusan pembelian berdasarkan atribut produk sulit untuk diketahui. Adapun penjelasan yang dapat dijabarkan adalah asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut. 2. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing- masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam menilai atribut apa yang paling penting. 3. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut. 4. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut. 5. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda dengan atribut yang berbeda melalui prosedur evaluasi. 2.3 Perilaku Konsume n Perilaku konsumen merupakan salah satu unsur penting di dalam bidang pemasaran, karena pada dasarnya perusahaan tidak mengetahui mengenai apa yang ada di dalam pikiran konsumen pada saat sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk. Perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller (2009) adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
10
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003): “The term consumer behaviour that consumer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs”. Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Sedangkan Menurut The American Marketing Association dalam Setiadi (2003), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Mowen et al (2002) perilaku konsumen adalah studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Jadi dapat disimpulkan, bahwa perilaku konsumen menyoroti perilaku individu, kelompok, maupun organisasi
yang
menyangkut
suatu
proses
keputusan
memakai,
serta
menghabiskan produknya dalam rangka memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen akan menentukan proses keputusan dalam pembelian, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan untuk membeli suatu barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhannya. Proses perilaku konsumen adalah suatu disiplin terapan, di mana pendekatan proses dalam analisis perilaku konsumen dibutuhkan oleh produsen untuk menginterpretasikan permintaan konsumen. 2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor-faktor yang mempengaruhi pada perilaku pembelian menurut Kotler dan Keller (2009) adalah faktor budaya, sosial, dan pribadi. 2.4.1 Faktor Budaya Setiap kelompok memiliki budaya tersendiri, di mana budaya tersebut telah menjadi aturan, kebiasaan, serta ciri khas suatu kelompok. Menurut Engel, et al (1994) budaya mengacu pada nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang membentuk individu untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau
11
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang sangat dasar dari perilaku konsumen. Menurut Kotler (2009) Faktor-faktor dari budaya, antara lain : a. Budaya Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. b. Subkebudayaan Subkebudayaan adalah setiap kebudayaan yang mengandung subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Subkebudayaan dapat diartikan sebagai sistem nilai yang fungsinya adalah mendorong dan membimbing masyarakatnya menjawab tantangan yang mereka hadapi sepanjang masa. Sistem nilai tersebut merupakan ciri identitas sebuah kelompok masyarakat budaya. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai, kepentingan dan perilaku
yang serupa. Ukuran atau kriteria biasanya dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu ialah, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah beberapa karakteristik kelas sosial menurut Kotler dan Keller (2009), antara lain : 1) Orang-orang yang berada dalam masing- masing kelas cenderung mempunyai kemiripan dalam cara berpakaian, pola bicara, dan preferensi rekreasional dibandingkan orang dari kelas sosial yang berbeda. 2) Orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial. 3) Kelompok variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai mengindikasikan kelas sosial 4) Kelas sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak naik atau turun sepanjang hidup mereka.
12
2.4.2 Faktor Sosial Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok primer (primary group), dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus, dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group) seperti agama, profesi, dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan. Pemasar dalam hal ini perlu berupaya mengidentifikasikan kelompok rujukan dari pasar sasarannya, hal ini dikarenakan kelompok ini dapat mempengaruhi orang pada sikap dan konsep diri, dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek a. Keluarga Engel et al. (1994), keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi da n tinggal bersama. Keluaga inti (nuclear family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tinggal bersama. Keluarga besar (extented family) mencakup keluarga inti yang ditambah kerabat lain seperti kakek, nenek, paman, bibi, dan sepupu. Dinyatakan juga bahwa studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi penting karena dua alasan, yaitu : 1) Banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga 2) Keputusan pembelian individu yang bersangkutan mungkin dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Menurut Mangkunegara (2002), keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap individu. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting, di mana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. Peranan setiap anggota dalam membeli berbeda-beda
13
menurut barang yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Keluarga ini akan membentuk sebuah referensi yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Peran suami dan istri dalam penelitian sangat bervariasi sesuai kategori produk/jasa yang dibeli. Dalam mengalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut, yaitu : 1) Siapa pengambil inisiatif, yaitu siapa yang mempunyai inisiatif membeli, tetapi tidak melakukan proses pembelian. 2) Siapa pemberi pengaruh, yaitu siapa yang mempengaruhi keputusan membeli. 3) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa yang menentukan keputusan apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, kapan, dan di mana tempat membeli. 4) Siapa yang melakukan pembelian, yaitu siapa di antara ke luarga yang akan melakukan proses pembelian. 5) Pemakai, yaitu siapa yang akan menggunakan produk yang dibeli. b. Peran dan Status Dalam kehidupan bermasyarakat, peran dan status selalu mengikuti perjalanan setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat mempengaruhi individu tersebut dalam perilaku pembelian. Peran dan status ini akan menentukan posisi seseorang dalam suatu kelompok. Setiap peranan membawa status yang mencerminkan harga diri menurut masyarakat sekitarnya. Disamping itu orang cenderung memilih produk yang mengkomunikasikan peran dalam masyarakat. 2.4.3 Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli, dan tahap siklus pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli. a. Usia Pembeli Usia pembeli mempengaruhi produk apa yang akan di konsumsi, seiring berjalannya usia, maka terjadi perubahan dalam pola konsumsi untuk setiap usia yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya masing- masing.
14
b. Tahap Siklus Pekerjaan Pekerjaan juga mempengaruhi seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kantoran akan cenderung membeli pakaian kemeja atau jas, berbeda dengan seorang pekerja kasar atau buruh yang cenderung membeli pakaian biasa. c. Keadaan Ekonomis Keadaan ekonomis juga dapat mempengaruhi seorang individu di dalam perilaku pembelian, perubahan situasi ekonomi biasanya akan merubah juga pola konsumsi seseorang. Keadaan ekonomi disini dapat d iartikan sebagai pendapatan yang dapat dibelanjakan (pola, stabilitas, serta tingkat besarnya pendapatan). d. Gaya Hidup Gaya hidup setiap individu berbeda-beda, gaya hidup dapat dipengaruhi oleh keluarga, situasi, pekerjaan, hobi, dan lain- lain. Gaya hidup merupakan pola kehidipan dari seseorang, seperti kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya sehingga individu dengan latar belakang gaya hidup yang berbeda, memiliki kecenderungan yang berbeda pula dalam hal perilaku pembelian. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Kepribadiaan adalah karateristik psikologis unik seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan, dan kemampuan beradaptasi 2.5 Proses Keputusan Pembelian Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak dapat muncul begitu saja, melainkan melalui suatu tahapan-tahapan. Keputusan konsumen melewati 5 (lima) tahapan yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian seperti dapat dilihat pada Gambar 4.
15
Pengenalan Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 4. Proses Pengambilan Keputusan (Kotler dan Keller, 2009) 2.5.1 Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Pemasar harus mengidentifikasi
keadaan
yang
memicu
kebutuhan
tertentu
dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, lalu informasi tersebut dapat dikembangkan menjadi strategi pemasaran yang dapat menarik minat konsumen 2.5.2 Pencarian Informasi Pencarian informasi menurut Engel et al (1994), yaitu suatu kegiatan termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan konsumen dan pengumpulan informasi dari pasar. Pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Pencarian internal tidak lebih daripada peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang tersimpan didalam ingatan jangka panjang. Pencarian eksternal merupakan pencarian pra pembelian atau pencarian terus-menerus dan perolehan informasi terjadi relatif secara tetap lepas dari kebutuhan pembelian yang sporadis. Pencarian internal harus lebih dulu dilakukan. Jika pencarian internal memberikan informasi yang memadai maka tidak perlu dilakukan pencarian eksternal. Tetapi jika pencarian internal tidak memberikan informasi yang memadai, maka dibutuhkan pencarian eksternal. Menurut Kotler (2009) sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu : a. Pribadi : keluarga, teman, tetanga, rekan. b. Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c. Publik : media massa, organisasi pemeringkat konsumen. d. Eksperimental : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. Pencarian informasi menurut Swastha et al (2000), dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal. Pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa
16
kunjungan terhadap beberapa toko atau tempat untuk membandingkan harga dan kualitas produk. Sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca suatu pengiklanan di majalah atau surat kabar. Pencarian informasi secara internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan. Sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media massa, dan sumber-sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan. 2.5.3 Evaluasi Alternatif Menurut Engel et al (1994), evaluasi alternatif dapat didefinisikan sebagai proses di mana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir, serta konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut dari produk atau jasanya. Terdapat 4 (empat) komponen dalam proses evaluasi alternatif, yaitu : a. Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan untuk menilai alternatifalternatif. b. Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan. c. Menilai kinerja dari alternatif yang dipertimbangkan. d. Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu keputusan akhir. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif, yaitu mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar membantu untuk memahami proses evaluasi konsumen. Pertama konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan, kemudian konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk, dan yang terakhir adalah konsumen memandang setiap produk sebagai suatu kmpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari untuk memuaskan kebutuhannya. 2.5.4 Keputusan Pembelian Pada tahap ini konsumen menyusun merek- merek dalam himpunan pilihan, serta membentuk niat pembelian setelah melakukan pertimbangan pada tiap pilihannya, pada akhirnya menentukan pembelian atau tidak berdasarkan apa
17
yang telah diterima oleh konsumen. Kotler dan Keller (2009) menjelaskan ada 3 heuristik yang dapat mempengaruhi pilihan dari konsumen, yaitu : a. Heuristik konjuktif (conjuctive heuristic), konsumen menetapkan tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk setiap atibut dan memilih alternatif pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua atribut. b. Heuristik leksikografis (lexicographic heuristic), konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting. c. Heuristik eliminasi berdasarkan aspek (elimination-by-aspects heuristic), konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang dipilih secara probabilistik. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko angapan, risiko-risiko tersebut antara lain : a. Risiko fungsional, produk tidak bekerja sesuai harapan. b. Risiko fisik, produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau orang lain. c. Risiko keuangan, produk tidak layak untuk harga yang dibayarkan. d. Risiko sosial, produk menimbulkan rasa malu dari orang lain. e. Risiko psikologis, produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna. f. Risiko waktu, kegagalan produk
menghasilkan biaya peluang untuk.
menemukan produk memuaskan lainnya. 2.5.5 Perilaku Pasca Pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat
fitur
tertentu
mengkhawatirkan
atau
mendengar
hal- hal
yang
menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan dan ketidakpuasan. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut, dan akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Sedangkan konsumen yang merasa tidak puas akan meninggalkan produk tersebut, sehingga tidak akan terjadi pembelian ulang.
18
2.6 Penelitian Terdahulu Amaliah (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop”. Hasil penelitian yang menggunakan alat analisis diskriminan tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa dalam melakukan proses pembelian, memiliki alasan memilih merek laptop favorit berdasarkan dari terkenalnya merek tersebut, dan membelinya pada dealer penjualan laptop dengan pertimbangan utama memilih tempat tersebut karena kualitas yang terjamin, dan sebagian besar mahasiswa memilih merek Acer. Beberapa variabel yang dianggap menjadi alasan dipilihnya laptop tersebut adalah sebagai berikut: variabel manfaat untuk merek Lenovo, variebel kemudahan untuk laptop Dell, variabel merek untuk laptop Lenovo, variabel ukuran untuk laptop Advan, variabel type untuk laptop Lenovo, variabel spesifikasi untuk laptop Dell, variabel wiraniaga untuk laptop Advan dan Compaq, variabel pendapatan untuk laptop Sony, variabel iklan untuk laptop Toshiba, variabel penghasilan orang tua untuk laptop Dell, variabel kepraktisan dan pengaruh keluarga untuk laptop Axioo, variabel pengaruh teman untuk laptop NEC, dan yang terakhir adalah variabel pengaruh orang tua untuk pembelian laptop Dell. Majid (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk HP Merek Nokia pada Mahasiswa S1 IPB”. Berdasarkan hasil analisis menggunakan alat analisis MPE, dapat disimpulkan bahwa ada 10 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli Hand Phone Nokia, yaitu, garansi yang diberikan, harga beli, fitur yang ditawarkan, model yang dipasarkan, teknologi yang ditawarkan, kemudahan dalam penggunaan, lokasi Customer Service, lokasi outlet penjualan resmi, mutu sinyal, keragaman fitur atau fasilitas. Penelitian yang berjudul Analisis Atribut Produk yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Varanus Oleh Penggemar Reptil di Bogor dan Sekitarnya memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2010) yaitu menganalisis faktor –faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian laptop. Selain produk yang dianalisis yaitu produk yang berdasarkan pada kegemaran atau hobby, yang membedakan dengan penelitian sebelumnya,
19
yakni objek penelitiannya adalah Varanus dengan menggunakan alat analisis Faktor. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Majid (2010), yakni mengenai analisis faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen produk handphone merek Nokia pada Mahasiswa S1 IPB memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian namun memiliki perbedaan dalam objek penelitian. Majid (2010) menganalisis salah satu merek handphone dengan alat analisis MPE, sementara peneliti menganalisis satu produk, yaitu Varanus dengan alat Analisis Faktor.
20
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pe mikiran Varanus merupakan salah satu dari beberapa jenis reptil yang sedang marak di kalangan para penggemar reptil. Di mana penggemarnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ular dan kura-kura yang sebelumnya menjadi pilihan favorit dan penguasa pangsa pasar para penggemar reptil di Indonesia, sedikit demi sedikit harus mulai berbagi tempat dengan Varanus. Hal ini turut berdampak pada persaingan pasar antar produsen atau pemasar Varanus. Para produsen berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen agar dapat memenangkan persaingan dan menjadi pemimpin pasar. Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu hal yang mendasar yang perlu diketahui oleh produsen adalah pengetahuan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian Varanus. Serta perlu diketahui bagaimana proses keputusan pembelian Varanus itu terjadi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Varanus salah satunya adalah atribut Varanus yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pembelian Varanus. Atribut produk menurut Kotler dan Amstrong (2004) dikelompokkan kepada 3 (tiga) unsur penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain produk (product design). Sementara menurut Tjiptono (2001), atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, pelayanan, jaminan (garansi), dan sebagainya. Dalam hal ini yang termasuk kedalam kualitas produk pada Varanus adalah keunikan dan kesehatan Varanus yang dipasarkan, sedangkan untuk fitur produk adalah kelengkapan dari organ tubuh Varanus dari ujung mulut sampai ujung buntut, serta jenis, warna serta motif dari Varanus. Adapun yang termasuk desain dari produk adalah bentuk dari Varanus itu sendiri. Proses keputusan pembelian Varanus dianalisis menggunakan Analisis Deskriptif. Untuk mengetahui tingkat kepentingan terhadap atribut Varanus digunakan Analisis Faktor untuk menganalisis atribut-atribut produk Varanus yang mendorong dalam pembelian Varanus. Kerangka Pemikiran dapat dilihat pada Gambar 5.
21
Varanus sebagai produk peliharaan
Tingkat persaingan pasar
Kebutuhan pengetahuan keputusan pembelian konsumen
Tahap-tahap proses keputusan pembelian Varanus (Kotler dan Keller, 2009): 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian Info rmasi 3. Evaluasi A lternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pasca Pembelian
Atribut produk Varanus (Sparckland,1992): 1. Harga 2. Jenis 3. Kesempurnaan Fisik 4. Warna 5. Motif 6. Tingkat Perawatan 7. Kepopukeran 8. Lokaliti 9. Bentuk Badan 10. Ukuran
Analisis Deskriptif
Analisis Faktor
Analisis proses keputusan pembelian Varanus
Analisis atribut produk yang dominan dan mendorong pembelian Varanus
Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Tempat Tinggal 4. Jumlah Anggota Keluarga 5. Sumber Dana 6. Jumlah Pendapatan 7. Jumlah pengeluaran
Analisis Deskriptif
Faktor Atribut Produk yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Varanus
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di saat pameran, dalam acara penggemar reptil yang ada di daerah Bogor, Depok dan Jakarta. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), hal ini dikarenakan pada saat ada acara besar penggemar reptil merupakan salah satu lokasi konsumen yang potensial dilihat dari banyaknya jumlah anggota yang memelihara Varanus. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 hingga November 2012.
22
3.3 Jenis dan Sumbe r Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari sumber pertama dan berasal dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu anggota komunitas reptil. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang menanyakan tentang proses keputusan pembelian Varanus dan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Varanus. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada Lampiran1. Sementara data sekunder diperoleh dengan studi pustaka dari berbagai literatur, baik berupa buku, jurnal, internet, dan hasil penelitian terdahulu. 3.4 Metode Pengambilan Sampel Data diambil dengan sengaja pada saat acara reptil dan perlombaan reptil yang diadakan di lapangan banteng. Di mana yang menghadiri acara tesebut adalah penggemar-penggemar reptil di pulau jawa dan sekitarnya. Alasan utama mengapa sampel ditarik saat acara tersebut adalah dalam event tersebut diadakan perlobaan khusus untuk Varanus, di mana pesertanya adalah peng hobi, penjual serta peternak Varanus. dengan begitu responden yang di minta untuk mengisi kuisioner bisa lebih tapat sasaran yaitu peserta yang mengikuti lomba Varanus saja. Pengambilan responden dipilih secara purposive sampling di mana kuisioner dibagikan khususnya kepada para penggemar dan anggota komunitas yang telah memelihara Varanus. Kuisioner diberikan kepada 45 responden yang datang pada saat acara perlombaan reptil. 3.5. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dilengkapi dengan kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang menanyakan tentang proses keputusan pembelian Varanus dan tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Varanus. Kuesioner penelitian dapat dilihat pada
Lampiran1.
Jawaban kuesioner ditentukan
skornya
menggunakan skala Likert. Skala Likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan lainnya. Bobot yang digunakan dalam setiap pertanyaan adalah:
23
5 = Sangat Penting 4 = Penting 3 = Cukup Penting 2 = Tidak Penting 1 = Sangat Tidak Penting 3.6. Uji Validitas Validitas menurut Umar (2005), adalah sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas ini diperlukan untuk mendapatkan atribut yang valid. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menghitung nilai korelasi pada setiap instrumen pertanyaan terhadap skor totalnya. Nilai korelasi untuk masing- masing instrumen diperoleh dengan menggunakan rumus Pearson Correlation Product Moment. …......................… (3) Keterangan : r n X Y
= korelasi antara X dan Y = jumlah responden = skor masing- masing pertanyaan = skor total Hasil pengujian validitas yang melibatkan 45 (empat puluh lima)
responden memperlihatkan bahwa semua pertanyaan memiliki nilai rhitung > rtabel pada α 0,05 sehingga instrumen penelitian dapat dikatakan valid. Uji validitas menggunakan Pearson Correlation Product Moment selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 dan Lampiran2.
24
Tabel 2. Uji Validitas Nilai Korelasi (Pearson Corellation, r hitung)
Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed), r tabel]
Kesimpulan
P1 dengan Xtot
0,636
0,001
Valid
P2 dengan Xtot
0,590
0,002
Valid
P3 dengan Xtot
0,488
0,013
Valid
P4 dengan Xtot
0,543
0,005
Valid
P5 dengan Xtot
0,830
0,000
Valid
P6 dengan Xtot
0,553
0,004
Valid
P7 dengan Xtot
0,491
0,013
Valid
P8 dengan Xtot
0,686
0,000
Valid
P9 dengan Xtot
0,538
0,006
Valid
P10 dengan Xtot
0,538
0,006
Valid
Korelasi antara
3.7. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen. Reliabilitas menurut Umar (2005), adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach berikut : ……........................ (4) Keterangan : k
= keandalan instrumen = banyak butir pertanyaan = jumlah varian pertanyaan = varian total Teknik untuk menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan
koefisien alpha (α) dengan asumsi bila nilai α-Cronbach hitung lebih besar dari 0,70 (α-Cronbach theory), maka kuesioner dapat dikatakan reliabel. Pada
25
penelitian ini, uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach dihitung menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for Windows dengan nilai koefisien alpha yang diperoleh sebesar 0,790. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut konsisten atau reliabel sebagai suatu alat ukur penelitian didalam mengukur gejala yang sama selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 dan Lampiran3. Tabel 3. Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Harga
22.00
37.667
.485
.769
Jenis
22.32
39.227
.460
.772
Fisik
22.80
41.583
.350
.784
Warna
22.84
42.140
.418
.778
Motif
22.36
36.157
.793
.733
TkPerawatan
21.96
39.540
.407
.779
Locality
21.28
40.377
.357
.785
Ukuran
21.52
37.593
.590
.756
BentukBadan
22.44
40.007
.448
.774
Kepopuleran
20.44
40.173
.366
.784
3.8. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Faktor. Berikut adalah deskripsi dari analisis deskriptif dan analisis factor.
3.8.1 Analisis Deskriptif Analisis
deskriptif digunakan untuk menganalisis proses pengambilan
keputusan, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hinga tahap pasca pembelian. Proses tersebut diperoleh melalui kuesioner, dan data-data yang diperoleh tersebut dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam Tabel, kemudian jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah reponden. Karakteristik responden yang dilihat dalam penelitian ini meliputi jenis
26
kelamin, usia, angkatan, tempat tinggal, jumlah anggota keluarga, sumber dana, pemasukan atau uang saku per bulan, dan pengeluaran per bulan.
…...............................… (5) Keterangan : P
= presentase responden memilih kategori tertentu
Fi
= jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑fi
= total jawaban
3.8.2 Analisis Faktor Analisis faktor merupakan analisis statistik yang mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel- variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Kumpulan variabel itu disebut sebagai faktor yang mencerminkan variabel-variabel aslinya (Santoso dan Tjiptono, 2004). Analisis faktor digunakan untuk mengetahui atribut yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap suatu produk dari masingmasing variabel- variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan keputusan pembelian produk tersebut. Dalam penelitian ini, analisis faktor digunakan untuk menentukan faktor- faktor atribut apa saja yang paling mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Varanus. Tujuan analisis ini adalah memadatkan sejumlah besar informasi dari sejumlah variabel asli menjadi sejumlah kecil faktor dengan kehilangan informasi minimal. Adapun yang menjadi kegunaan dari analisis faktor adalah untuk mengetahui
struktur
hubungan
antarvariabel
(summarization),
yaitu
mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi serta untuk mengurangi data (reduction), yaitu melakukan proses pembuatan suatu kelompok variabel baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu. Ada beberapa tahapan-tahapan proses dalam analisis faktor yaitu:
27
a. Variabel yang ada di ekstraksi dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA), sehingga menghasilkan sejumlah komponen utama. b. Setelah komponen utama benar-benar terbentuk, maka proses selanjutnya adalah interpretasi hasil dari analisis faktor. Terdapat dua hasil utama dari analisis ini, hasil pertama adalah nilai communality, yaitu jumlah keragaman yang dibagi sebuah variabel dengan seluruh variabel lainnya, nilai communality ini juga merupakan total proporsi keragaman variabel yang bersangkutan yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai communality, maka variabel tersebut semakin berpengaruh atau semakin penting dalam proses keputusan konsumen. Hasil kedua adalah ekstraksi variabel dalam komponen utama. Untuk menentukan jumlah komponen utama, maka dipilih komponen utama dengan nilai eigen value diatas 1,00. Nilai eigen value ini menunjukkan kepentingan kepentingan relative masing- masing faktor dalam menghitung keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Pengelompokkan sebuah variabel ke dalam komponen utama berdasarkan pada nilai loading terbesar dan variabel tersebut (Santoso dan Tjiptono, 2004).
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 8.1 Gambaran Umum Varanus Varanus adalah sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar, suku biawak-biawakan (Varanidae). Biawak merupakan istilah dalam bahasa Indonesia dalam bahasa lain yang dikenal, pada umumnya disebut sebagai bayawak (Sunda), menyawak atau nyambik (Jawa), berekai (Madura), dan monitor lizard atau goanna (Inggris). Biawak memiliki banyak variasi, warna, bentuk badan, ukuran dan jenisnya. Jenis terbesar dan terkenal ialah biawak komodo (Varanus komodoensis) yang panjangnya dapat melebihi 3 meter. Karena ukuran biawak ini terbesar, maka mampu memburu rusa, babi hutan dan anak kerbau. Bahkan ada kasus-kasus di mana biawak komodo menyerang manusia meskipun hal ini sebenarnya jarang ditemui. Biawak ini hanya menyebar terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara seperti di Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca dan di ujung barat Pulau Flores. Biawak yang umum ditemui di desa-desa dan perkotaan di Indonesia barat kebanyakan adalah biawak air dari jenis Varanus Salvator. Panjang tubuhnya (moncong hingga ujung ekor) umumnya hanya sekitar 1 meter lebih sedikit, meskipun ada pula yang dapat mencapai 2,5 meter. Varanus Salvator merupakan biawak jenis terbesar nomor dua setelah Varanus Komodoensis, namun spesies terpanjang adalah Varanus Salvadorii.. (http://kusukareptilia.blogspot.com,2011) 4.2 Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini adalah semua kalangan yang memelihara reptil baik yang tergabung dalam komunitas maupun independen, tidak terkecuali laki- laki maupun perempuan yang telah melakukan pembelian dan memelihara Varanus. Karakteristik umum reponden dalam penelitian ini terdiri dari beberapa kategori yaitu jenis kelamin, usia, tempat tinggal, jumlah anggota keluarga, sumber dana, pemasukan atau uang saku per bulan, dan pengeluaran per bulan. 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terdiri atas laki- laki sebanyak 91% dan perempuan sebanyak 9%. Perbedaan antara jumlah responden laki- laki dan perempuan, diduga karena perempuan lebih menyukai reptil jenis
29
lain. Persentase perbedaan jumlah responden laki- laki dan perempuan dapat dilihat pada Gambar 6.
Perempuan
9%
Laki-laki
91%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan bahwa responden didominasi oleh responden yang berusia 18-25 tahun, yaitu sebanyak 53%. Kemudian responden yang berusia 25-30 tahun sebanyak 25%, responden yang berusia kurang dari 18 tahun sebanyak 13%, dan responden yang berusia diatas 30 tahun sebanyak 9%. Responden yang mendominasi, yaitu responden yang berusia 18-25 tahun merupakan kisaran usia yang mendominasi pada komunitas reptil. Persentase responden berdasarkan karakteristik usia dapat dilihat pada Gambar 7.
> 30 Tahun
9%
25-30 Tahun
25%
18-25 Tahun
53%
< 18 Tahun
13% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan usia 4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal menunjukkan bahwa sebagian besar responden bertempat tinggal rumah orang tua yaitu sebesar 53%. Sementara responden yang bertempat tinggal di rumah sendiri sebesar 22% dan
30
responden yang bertempat tinggal di tempat kost dan lainnya (kontrakan), yaitu masing- masing sebesar 18% dan 7%. Jumlah responden yang sebagian besar bertempat tinggal di rumah orang tua dikarenakan pada umumnya komunitas penggemar reptile tinggal menetap dan belum termasuk kategori mapan. Persentase responden berdasarkan karakteristik tempat tinggal selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 8.
Lainnya
7%
Rumah Sendiri
22%
Kost
18%
Rumah Orang Tua
53%
0%
10% 20% 30% 40% 50% 60%
Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal 4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Karakteristik
responden
berdasarkan
jumlah
anggota
keluarga
menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 3 (tiga) atau kurang dari 3 (tiga) orang sebesar 31%. Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4 (empat) orang sebesar 24%. Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 5 (lima) orang sebesar 36% dan responden yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 6 (enam) atau lebih dari 6 (enam) orang sebesar 9%. Pengertian jumlah anggota keluarga adalah jumlah anggota keluarga responden yang terdiri dari responden, ayah, ibu, dan saudara kandung responden. Jumlah anggota keluarga dapat turut menjadi pertimbangan dalam pembelian atau penggunaan produk tertentu. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, tidak menutup kemungkinan anggaran untuk pembelian suatu produk akan semakin berkurang. Dalam hal ini, pembelian Varanus juga merupakan pembelian produk yang dapat menjadi pertimbangan dalam keluarga. Terkecuali untuk pedagang
31
karena mereka harus selalu memenuhi stok daganganya. Persentase jumlah anggota keluarga responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 9.
≥6 orang 9%
≥6
5 orang 36%
5
4 orang 24%
4
≤ 3 orang 31%
≤3 0%
10%
20%
30%
40%
Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Dana Karakteristik responden berdasarkan sumber dana menunjukkan bahwa sebagian besar reponden mendapatkan sumber dana yang berasal dari usaha, yaitu sebesar 44%. Hal ini dikarenakan rata-rata responden sebagai pengusaha dan mempengaruhi juga pertimbangan dalam membeli Varanus. Sebagian lainnya, yaitu sebesar 36% reponden mendapatkan sumber dana yang berasal dari bekerja. Persentase sumber dana responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 10.
lainnya
2%
usaha
44%
Bekerja
36%
Orang Tua
18% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
Gambar 10. Karakteristik responden berdasarkan sumber dana 4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasukan atau Uang Saku Per Bulan Karakteristik responden berdasarkan pemasukan atau uang saku per bulan menunjukkan bahwa sebagian besar reponden mendapatkan pemasukan atau uang
32
saku per bulan sebanyak Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000, yaitu sebesar 47%. Responden yang mendapatkan pemasukan atau uang saku perbulan sebanyak Rp 500.000 – Rp 1.000.000, yaitu sebesar 29%. Responden yang mendapatkan pemasukan atau uang saku perbulan kurang dari Rp 500.000 dan lebih dari Rp 5.000.000, masing- masing sebesar 15% dan 9%. Persentase pendapatan atau uang saku per bulan responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 11.
> Rp 5.000.000, 15%
Rp 500.000 Rp 1.000.000, 29%
< Rp 500.000, 9% 0%
10%
20%
30%
40%
Rp 1.000.000 Rp 5.000.000, 47% 50%
Gambar 11. Karakteristik responden berdasarkan pemasukan per bulan 4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran per bulan menunjukkan bahwa sebanyak 49% responden memiliki pengeluaran antara Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000, 21% reponden memiliki pengeluaran kurang dari Rp 500.000 dan 500.000 – Rp 1.000.000, dan 9% reponden memiliki pengeluaran lebih dari Rp 5.000.000. Persentase pengeluaran per bulan responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 12.
> Rp5.000.000 9% Rp 500.000 Rp 1.000.000 21%
Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 49%
< Rp 500.000 21% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Gambar 12. Karakteristik responden berdasarkan pengeluran per bulan
33
4.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Anggaran Pembelian Varanus Karakteristik responden berdasarkan anggaran pembelian Varanus menunjukkan bahwa 71% responden memiliki anggaran sebesar Rp 500.000 – Rp 5.000.000. Sementara 18% responden memiliki anggaran kurang dari Rp 500.000 dan 11% responden memiliki anggaran lebih dari Rp 5.000.000. Hal ini menunjukkan bahwa sebagaian besar responden memiliki anggaran yang cukup besar untuk melakukan pembelian Varanus. Persentase anggaran pembelian Varanus responden selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 13.
> Rp 5.000.000
11%
Rp 500.000 - Rp 5.000.000
71%
18%
< Rp 500.000
0%
20%
40%
60%
80%
Gambar 13. Karakteristik responden berdasarkan anggaran pembelian Varanus 4.3 Proses Keputusan Pembelian Varanus Keputusan pembelian seorang konsumen dalam membeli sebuah Varanus melibatkan sebuah proses keputusan pembelian yang merupakan tahap-tahap yang dilalui konsumen sebelum dan sesudah konsumen memutuskan untuk membeli Varanus. Menurut Kotler (2009), tahapan dalam proses keputusan pembelian terdiri dari 5 (lima) tahapan, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan
perilaku pasca pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian, proses keputusan pembelian Varanus pada penggemar reptil dapat dilihat pada tahap berikut. 4.3.1 Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Pengenalan masalah didasari pada ketidak sesuaian yang ada di antara keadaan aktual dan
34
keadaan yang diinginkan konsumen. Pengenalan masalah atau kebutuhan ini tidak secara otomatis mengaktifkan suatu tindakan. Ini akan bergantung pada beberapa faktor. Pertama, masalah atau kebutuhan yang dikenali harus cukup penting. Kedua, konsumen harus percaya bahwa solusi bagi kebutuhan tersebut ada dalam batas kemampuannya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengenalan masalah atau kebutuhan pembelian Varanus, diperoleh data mengenai motivasi pembelian Varanus oleh penggemar reptil, manfaat utama yang dicari penggemar dalam pembelian Varanus, dan tingkat keterlibatan konsumen (penggemar) terhadap pembelian Varanus. Motivasi merupakan dorongan terbesar yang dirasakan konsumen pada saat konsumen mulai mengenali atau merasakan kebutuhannya terhadap suatu produk atau jasa. Motivasi yang mendorong Penggemar untuk membeli Varanus antara lain karena adanya suatu keinginan untuk mencoba memelihara, kebutuhan akan hobi,melihat orang lain membeli,
perwujudan gaya hidup dan lainnya.
Motivasi utama penggemar untuk membeli Varanus dari hasil penelitian yang dilakukan, yaitu dikarenakan kebutuhan akan hobi dengan persentase sebesar 80 persen. Hal ini dapat dipahami karena penggemar reptil pasti ingin memenuhi keinginannya akan hobi memelihara Varanus idamannya. Karena seorang penggemar atau kolektor reptil pasti tidak akan puas hanya memiliki satu jenis Varanus saja. Motivasi pembelian Varanus oleh penggemar yang kedua serta ketiga yaitu ingin mencoba dan lainnya dengan persentase sebesar 13 persen dan 7 persen dimungkinkan karena banyak penggemar reptil yang memulai hobinya dengan memelihara reptil selain Varanus seperti ular dan kura-kura mulai jenuh dan ingin mencoba memelihara sesuatu yang baru. Sedangkan penggemar yang mementingkan gaya hidup akan menjadikan Varanus sebagai salah satu penunjang dalam gaya hidupnya sehingga dapat termotivasi untuk membeli Varanus. perwujudan gaya hidup menempati urutan ke empat dengan presentase sebesar 4 persen. Motivasi pembelian Varanus karena ingin mencoba, alasan lainnya dan sebagai perwujudan gaya hidup memiliki persentase yang sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan akan hobi karena Varanus kini sudah menjadi
35
suatu kebutuhan bagi banyak penggemar reptil, tidak hanya sebatas untuk cobacoba atau sebagai pelengkap gaya hidup. Motivasi pembelian Varanus oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Motivasi pembelian Varanus oleh penggemar reptil No Motivasi Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Ingin mencoba 6 13 2 Kebutuhan akan hobi 36 80 3 Melihat orang lain membeli 0 0 4 Perwujudan gaya hidup 2 4 5 Lainnya 3 7 Manfaat utama yang dicari penggemar reptil dalam pembelian Varanus antara lain sebagai pemuas kebutuhan, simbol kelas sosial, bagian gaya hidup, dan media hiburan. Manfaat utama yang diperoleh dari hasil penelitian dengan persentase paling tinggi, yaitu sebesar 51 persen adalah sebagai media hiburan. Hal ini dikarenakan memelihara binatang khususnya Varanus merupakan hobi sekaligus merupakan sarana yang mampu menghibur serta memberikan kepuasan batin tersendiri bagi penggemarnya Manfaat utama lainnya yang dicari oleh penggemar dalam pembelian Varanus adalah sebagai pemuas kebutuhan akan hobi dengan persentase sebesar 36 persen. Hal ini dikarenakan memelihara Varanus menimbulkan kepuasan batin tersendiri bagi pemeliharanya. Manfaat sebagai bagian gaya hidup dan simbol kelas sosial masing- masing memiliki persentase sebesar 9 persen dan 4 persen. Persentase ini jauh lebih kecil dibandingkan kedua manfaat sebelumnya, yaitu sebagai pemuas kebutuhan dan media hiburan karena lebih sesuai dengan kebutuhan penggemar akan Varanus. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa
penggemar lebih mengutamakan manfaat Varanus sebagai media hiburan dan pemuas kebutuhan. Manfaat utama pembelian Varanus yang dicari oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Manfaat utama pembelian Varanus yang dicari penggemar No Manfaat Utama Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Sebagai pemuas kebutuhan 16 36 2 Sebagai Simbol Kelas Sosial 2 4 3 Sebagai Bagian Gaya Hidup 4 9 4 Sebagai Media Hiburan 23 51 Total 45 100
36
Tingkat keterlibatan penggemar reptil juga termasuk dalam pengenalan masalah atau kebutuhan dalam pembelian Varanus, Tingkat keterlibatan penggemar adalah tingkat keterlibatan penggemar akibat dari dampak pembelian Varanus. Dampak yang dirasakan oleh penggemar jika tidak membeli Varanus merupakan faktor yang penting dalam menentukan tingkat loyalitas penggemar reptil, karena faktor ini menentukan tingkat keinginan penggemar dalam mengenali suatu masalah atau kebutuhan untuk melakukan tindakan (pembelian) lebih lanjut. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar penggemar menyatakan merasa ada yang kurang bila tidak memiliki Varanus sebesar 64% dan sisanya sebesar 36% menyatakan biasa saja. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan penggemar cukup tinggi terhadap produk Varanus. penggemar merasa bahwa Varanus sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi mereka. Tingkat keterlibatan penggemar dalam pembelian Varanus dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pendapat penggemar Varanus jika tidak memiliki Varanus No Tingkat Keterlibatan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Merasa Ada Yang Kurang 29 64 2 Biasa Saja 16 36 Total 45 100 4.3.2 Pencarian Informasi Setelah pengenalan masalah atau kebutuhan terjadi, konsumen kemudian terlibat dalam kegiatan pencarian informasi. Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan konsumen dan pengumpulan informasi dari pasar.
Pencarian informasi dapat bersifat
internal dan eksternal. Pencarian internal lebih dulu terjadi setelah pengenalan masalah atau kebutuhan dan tidak lebih daripada peneropongan ingatan untuk melihat pengetahuan yang relevan dengan keputusan yang ters impan di dalam ingatan jangka panjang. Tingkat kepuasan dengan pembelian sebelumnya juga akan menentukan dalam pencarian internal. Jika konsumen puas dengan hasil pembelian sebelumnya, maka pencarian internal mungkin mencukupi. Pencarian eksternal merupakan pencarian pra pembelian dengan motivasi utama untuk membuat pilihan konsumsi yang lebih baik. Pencarian internal harus lebih dulu dilakukan. Jika pencarian internal memberikan informasi yang
37
memadai maka tidak perlu dilakukan pencarian eksternal. Tetapi jika pencarian internal tidak memberikan informasi yang memadai, maka dibutuhkan pencarian eksternal. Pencarian informasi secara internal tentang sumber-sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan. Sedangkan informasi eksternal dapat berasal dari media massa, dan sumber-sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pencarian informasi dalam pembelian Varanus, diketahui sumber informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil, media yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil, unsur yang paling diperhatikan penggemar dari iklan Varanus, informasi produk yang menjadi fokus perhatian penggemar reptil, dan pengaruh iklan terhadap pembelian Varanus oleh penggemar reptil. Sumber informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil adalah internet dengan persentase sebesar 49 persen diikuti teman sebesar 35 persen Pengaruh internet dan teman yang cukup tinggi dalam mempengaruhi keputusan pembelian Varanus dikarenakan penggunaan media internet yang terus meningkat sehingga informasi mengenai Varanus menjadi lebih mudah diperoleh lewat internet serta keseharian penggemar yang banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman sesama penggemar reptil dan berinteraksi lewat media internet. Internet merupakan media pemasaran yang sudah sejak lama digunakan untuk promosi produk internet. Sehingga internet dan teman menjadi sumber informasi yang paling dominan dan dipercaya oleh penggemar reptil. Agen penjualan reptil menjadi sumber informasi yang paling berpengaruh selanjutnya dengan persentase masing- masing sebesar 29 persen. Keluarga, majalah/koran, dan televisi menempati urutan terbawah dalam sumber informasi yang paling berpengaruh dengan persentase masing sebesar 7 persen, 7 persen, dan 2 persen. Toko reptil menjadi sumber informasi yang cukup dominan dan dipercaya selain internet dan teman. Sementara keluarga dan majalah/koran, dinilai kurang berpengaruh dalam memberikan informasi mengenai Varanus kepada penggemar reptil. Bahkan televisi tidak ada pengaruhnya sama sekali hal
38
ini dikarenakan oleh produk Varanus memang jarang sekali ditampilkan di televisi kecuali siaran TV kabel seperti National Geographic Chanel atau Animal Planet . Hal ini dimungkinkan karena kecenderungan penggemar reptil dalam memilih sumber informasi dari toko reptil dan teman satu hobi. Karena para pemilik toko reptil biasanya membentuk komunitas tersendiri atau menyediakan fasilitas bagi konsumennya untuk berkumpul sekaligus bertukar pikiran. Sumber informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sumber informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil No Sumber Informasi Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Keluarga 3 7 2 Teman 16 35 3 Televisi 1 2 4 Majalah/Koran 3 7 5 Agen penjualan Reptil 13 29 6 Internet 22 49 Media informasi digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian. Media informasi yang paling berpengaruh, yaitu teman (58%), Internet (53%), majalah/koran (11%), televisi (7%) dan Media Lainnya (2%). Media internet dan teman dinilai penggemar sebagai media yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus, karena dapat memberikan informasi yang terperinci dan terpercaya mengenai Varanus. Sementara media televise, majalah/Koran dan media Lainnya dinilai kurang berpengaruh karena tidak dapat menampilkan informasi mengenai Varanus secara lengkap. Media informasi yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Media yang paling berpengaruh dalam pembelian Varanus oleh penggemar reptil No Media informasi Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Televisi 3 7 2 Teman 26 58 3 Majalah/Koran 5 11 4 Internet 24 53 5 Lainnya (Radio) 1 2
39
Iklan merupakan salah satu media pemasaran yang dapat menjadi daya tarik konsumen untuk membeli Varanus. Iklan pada penjualan Varanus biasanya menampilkan Gambar dari Varanus yang akan dipasarkan Berdasarkan hasil penelitian, unsur iklan yang paling diperhatikan penggemar dari Gambar pada iklan Varanus adalah motif Varanus dengan persentase sebesar 51%, jenis Varanus sebesar 36%, kesempurnaan fisik Varanus sebesar 33%, harga Varanus sebesar 29%, warna Varanus sebesar 18% dan yang terakhir faktor lainnya yaitu asal muasal daerah Varanus atau disebut lokaliti sebesar 4% . Motif Varanus dinilai sebagai unsur yang paling penting dari Gambar iklan Varanus karena motif Varanus, merupakan nilai apakah Varanus tersebut berkualitas atau tidak. Unsur yang cukup diperhatikan berikutnya adalah jenis, kesempurnaan fisik serta harga Varanus, karena 3 elemen tersebut merupakan satu kesatuan di mana harga ditentukan oleh jenis serta sempurna atau tidaknya Varanus dan setiap jenisnya mempunyai nilai jual yang berbeda. Sedangkan warna dan lokaliti kurang diperhatikan oleh penggemar reptil meskipun warna dan lokaliti pada umumnya memiliki daya tarik cukup besar untuk mendorong konsumen agar tertarik melihat Gambar iklan yang disajikan. Unsur yang paling diperhatikan penggemar reptil dari iklan Varanus dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Unsur yang paling diperhatikan penggemar reptil dari iklan Varanus No Uns ur iklan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Warna 8 18 2 Kesempurnaan fisik 15 33 3 Motif 23 51 4 Harga 13 29 5 Jenis 16 36 6 Lainnya (Lokaliti) 2 4 Berdasarkan hasil penelitian, fokus perhatian penggemar yang cukup dominan yaitu kesempurnaan fisik Varanus (56%). Kesempurnaan fisik seperti jumlah jari, kuku, kondisi ekor, serta bekas atau luka di bagian tubuh biasanya menjadi perhatian utama saat mengamati Gambar pada iklan produk Varanus. Selain kesempurnaan fisik Varanus, jenis, motif, warna, harga dan lokaliti seekor Varanus menjadi fokus perhatian penggemar dengan persentase masingmasing sebesar 37%, 36%, 20%, 20% dan 2%. Jenis serta motif dari Varanus menjadi nomor dua karena kesempurnaan fisik biasanya lebih diperhatikan untuk
40
pertama kali saat informasi produk yang menjadi fokus perhatian penggemar reptil. Begitu pula yang terjadi dengan warna serta harga Varanus karena fokus utama yang dilihat oleh penggemar reptil adalah kesempurnaan fisik dan jenis. Pada umumnya para penggemar reptil yang akan membeli reptil sudah mencari informasi terlebih dahulu tentang jenis yang akan dibeli. Lokaliti merupakan hal yang tidak di perhatikan oleh penggemar reptil. Informasi produk Varanus yang menjadi fokus perhatian penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Informasi produk yang menjadi fokus perhatian penggemar reptil No Informasi produk Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Harga 9 20 2 Jenis 17 37 3 Warna 9 20 4 Motif 16 36 5 Kesempurnaan fisik 25 56 6 Lainnya (Lokaliti) 1 2 Keberhasilan suatu iklan dapat dilihat dari pengaruh iklan tersebut kepada konsumen. Pengaruh iklan dapat diartikan sebagai pengaruh untuk membeli atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58% penggemar menilai bahwa iklan berpengaruh dalam pembelian Varanus dan 42% menyatakan bahwa iklan tidak berpengaruh. Pengaruh iklan terhadap pembelian Varanus oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 11. penggemar Tabel 11. Pengaruh iklan terhadap pembelian Varanus oleh reptil No Pengaruh Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Berpengaruh 26 58 2 Tidak Berpengaruh 19 42 Total 45 100 4.3.3 Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi, konsumen melakukan evaluasi alternatif sebagai proses di mana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir, serta konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut dari produk atau jasanya. Berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi alternatif pembelian Varanus, diperoleh pertimbangan utama penggemar reptil dalam membeli Varanus dan
41
ekspektasi
penggemar
yang
menunjukkan
indikator
kualitas
Varanus.
Pertimbangan utama penggemar dalam memilih Varanus terdiri dari harga (20%), jenis (38%), warna(18%), motif (31%), kesempurnaan fisik (62%), dan lainnya (lokaliti) (4%). Pertimbangan Kesempurnaan fisik Varanus berada diurutan pertama karena kesempurnaan fisik Varanus sesuai dengan fokus yang dijadikan perhatian saat pembelian Varanus. Maka wajar jika kesempurnaan fisik Varanus menjadi pertimbangan utama yang cukup dominan di kalangan penggemar. Jenis dan Motif berada di urutan selanjutnya dalam pertimbangan utama pemggemar dalam membeli Varanus. Jenis menjadi pertimbangan utama yang cukup dominan, karena para penggemar pasti sudah menentukan jenis apa yang akan mereka cari. Maka motif merupakan atribut yang dianggap sebagai nilai tambah oleh penggemar reptil jika mereka sudah mendapatkan jenis Varanus yang akan mereka beli, merupakan suatu nilai tambah saat menemukan satu jenis Varanus yang dicarinya memiliki motif yang sesuai keinginan. Untuk atribut harga, atribut tersebut cukup menentukan kualitas, harga mahal sesuai dengan kualitas Varanus yang baikUntuk warna dan lokaliti Varanus menjadi pertimbangan utama yang berada di 2 (dua) urutan terbawah. Hal ini menunjukkan bahwa warna dan lokaliti Varanus tidak cukup dominan untuk menjadi pertimbangan utama dalam penggemar membeli Varanus melainkan hanya sebagai pertimbangan yang melengkapi pertimbangan utama seperti kesempurnaan fisik, jenis dan motif Varanus. Pertimbangan utama penggemar reptil dalam membeli Varanus dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Pertimbangan utama Penggemar dalam membeli Varanus No Pertimbangan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Harga 9 20 2 Jenis 17 38 3 Warna 8 18 4 Motif 14 31 5 Kesempurnaan fisik 28 62 6 Lainnya (Lokaliti) 2 4 Kualitas adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan. Ekspektasi penggemar reptil yang menunjukkan indikator
42
kualitas Varanus terdiri dari kesempurnaan fisik (80%), Motif (34%), warna (20%), jenis (20%), dan harga (13%). Kesempurnaan fisikmendapatkan persentase tertinggi dikarenakan penggemar menganggap spesifikasi Varanus adalah indikator kualitas terbaik yang bisa dijadikan pertimbangan unt uk penggemar dalam membeli Varanus. Penggemar menilai semakin semakin sempurna fisik Varanus, maka semakin baik kualitas Varanus tersebut. Motif Varanus menempati urutan selanjutnya dalam menunjukkan indikator kualitas Varanus. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk Varanus bisa dilnilai berdasarkan motifnya. Sementara warna, jenis dan harga Varanus tidak dominan dalam menunjukkan indikator kualitas Varanus. Ekspektasi penggemar yang menunjukkan indikator kualitas Varanus dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Ekspektasi penggemar reptil yang menunjukkan indikator kualitas Varanus No Ekspektasi Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Harga 6 13 2 Jenis 10 22 3 Warna 10 22 4 Motif 15 34 5 Kesempurnaan fisik 36 80 4.3.4 Keputusan Pembelian Pada tahap ini konsumen menyusun merek- merek dalam himpunan pilihan, serta membentuk niat pembelian setelah melakukan pertimbangan atau evaluasi alternatif pada tiap pilihannya dan pada akhirnya menentukan untuk membeli atau atau tidak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap keputusan pembelian Varanus, diperoleh alasan penggemar reptil membeli Varanus, tempat pembelian Varanus oleh penggemar, situasi keputusan pembelian Varanus oleh penggemar, dan jenis Varanus yang dibeli oleh penggemar reptil. Alasan penggemar reptil membeli Varanus terdiri dari fisiknya sempurna (47%), perawatannya mudah (33%), populer
(9%), jenisnya terkenal (7%),
harganya terjangkau (4%), dan mudah diperoleh (4%). Hal ini menunjukkan bahwa alasan utama penggemar reptil membeli Varanus adalah fisiknya sempurna dan perawatannya mudah. Alasan penggemar membeli Varanus dapat dilihat pada Tabel 14.
43
Tabel 14. Alasan penggemar reptil membeli Varanus No Alasan Frekuensi (f) 1 Harganya terjangkau 2 2 Mudah diperoleh 2 3 Jenisnya terkenal 3 4 Fisiknya sempurna 21 5 Populer 4 6 Perawatan mudah 15
Persentase (%) 4 4 7 47 9 33
Tempat pembelian Varanus yang dilakukan oleh penggemar reptil terdiri dari internet dan Blackberry (60%), toko reptil (29%), dan lainnya (keluarga dan teman) sebesar 11%. Media Internet dan Blackberry menjadi tempat pembelian Varanus yang dominan oleh penggemar reptil karena selama ini media promosi utama yang digunakan adalah media tersebut. Sementara toko reptil menempati urutan kedua tempat pembelian Varanus. Karena sebagian penggemar reptil dalam melakukan pembelian Varanus masih belum menentukan pilihan yang pasti, sehingga memilih toko reptil dengan adanya berbagai pilihan agar bisa membandingkan terlebih dahulu Varanus yang satu dengan lainnya sebelum memutuskan untuk membeli. Tempat pembelian Varanus oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Tempat pembelian Varanus oleh penggemar reptil No Tempat pe mbelian Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Internet, Blackberry 27 60 2 Toko reptil 13 29 3 Lainnya 5 11 Total 45 100 Situasi pembelian Varanus oleh penggemar sebagian besar bersifat terencana (67%) dan sebagian kecil bersifat mendadak (33%), Hal ini menunjukkan bahwa pembelian Varanus oleh penggemar merupakan proses keputusan pembelian yang terencana yang membutuhkan pencarian informasi dan evaluasi alternatif terlebih dahulu sebelum dilakukan pembelian. Situasi pembelian Varanus dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Situasi keputusan pembelian Varanus oleh penggemar reptil No Situasi Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Terencana 30 67 2 Mendadak 15 33 Total 45 100
44
Jenis Varanus yang dibeli oleh penggemar reptil tersebut terdiri dari V. Indicus Complex (33%), V. Melinus (31%), V. Salvator (31%), V. Examanthicus (13%), V. Prasinus Complex (7%), dan lainnya (V. Salvadorii, V. Panoptes dll)(25%). Hal itu menujukkan bahwa V. Indicus Complex merupakan jenis-jenis Varanus paling dominan yang dibeli oleh penggemar reptil. Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa pertimbangan utama penggemar reptil adalah Motif dan jenis, maka dapat diinterpretasikan bahwa jenis Varanus tersebut telah mampu memenuhi pertimbangan penggemar reptil, yakni memiliki motif yang beragam, jenis yang cukup populer karena mudah perawatanya, hal ini juga di akibatkan oleh harga dari jenis tersebut relatif terjangkau. Jenis-jenis Varanus yang dibeli oleh penggemar reptil dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Jenis Varanus yang dibeli oleh penggemar reptil No Jenis Varanus Frekuensi (f) Persentase (%) 1 V. Salvator 14 31 2 V. Melinus 14 31 3 V. Examanthicus 6 13 4 V. Prasinus Complex 3 7 5 V. Indicus Complex 15 33 6 lainnya 11 25 Besarnya dana yang harus di siapkan para penggemar reptil untuk membeli Varanus merupakan indikator bahwa Varanus merupakan reptil yang cukup favorit untuk dipelihara. Besarnya biaya yang disisihkan oleh penggemar Varanus yang mengacu pada harga jual Varanus pada umumnya sebesar kurang dari Rp.500.000 sebesar (18%), antara Rp.500.000-Rp.5.000.000 sebesar (71%), dan lebih besar dari Rp.5.000.000 sebesar (11%). Besarnya pengeluaran untuk membeli Varanus dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Besarnya pengeluaran untuk membeli Varanus No Pengeluaran Frekuensi (f) Persentase (%) 1 < Rp.500.000 8 18 2 Rp.500.000-Rp.5.000.000 32 71 3 >Rp.5.000.000 5 11 Total 45 100 4.3.5 Perilaku Pasca Pembelian Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan dan ketidakpuasan. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut, dan akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam
45
kesempatan berikutnya. Sedangkan konsumen yang merasa tidak puas akan meninggalkan produk tersebut, sehingga tidak akan terjadi pembelian ulang. Sikap konsumen pasca pembelian adalah sikap yang dirasakan penggemar reptil setelah mereka membeli dan memelihara Varanus. penggemar yang merasa puas menempati urutan pertama dengan persentase sebesar 91%. Hal ini menunjukkan bahwa penggemar reptil sebagai konsumen telah merasa puas dengan Varanus yang mereka beli . Sementara penggemar reptil yang merasa biasa saja sebesar 9% dan tidak puas sebesar 0%. Hal ini disebabkan oleh penggemar reptil yang menganggap bahwa Varanus yang mereka beli tidak dapat memuaskan atau kurang memuaskan harapa mereka. Sikap konsumen (penggemar reptil) pasca pembelian Varanusdapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Sikap konsumen (Penggemar reptil) pasca pembelian Varanus No Sikap Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Puas 41 91 2 Tidak Puas 0 0 3 Biasa Saja 4 9 Total 45 100 4.4 Analisis Faktor Langkah pertama yaitu melakukan ekstraksi kesimpulan variabel atau peubah yang ada, sehingga akan terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan dalam proses ini adalah Principle Component Analysis. Setelah proses ekstraksi dilakukan, maka akan diperoleh nilai Communalities seperti terlihat pada Tabel 20. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Vari abel Harga Jenis Fisik Warna Motif TkPerawatan Locality Ukuran BentukBadan Kepopuleran
Tabel 20. Nilai Communalities
Initial 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Extraction .512 .685 .914 .946 .875 .623 .696 .643 .698 .668
46
Communalities pada dasarnya ialah menyatakan jumlah keragaman (varians) dari suatu variabel mula- mula yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Pada Tabel 20 disebutkan bahwa variabel 4 (Empat) yaitu warna yang memiliki tingkat keeratan tertinggi dengan dengan nilai extraction 0,946. Kemudian variabel 3 (tiga) yaitu fisik dengan nilai extraction 0.914 dan variabel 5 (lima) yaitu motif dengan nilai extraction 0,875. Dapat dilihat juga bahwa variabel 1 (satu) yaitu harga merupakan variabel yang memiliki nilai extraction terkecil, yaitu 0,512. Variabel warna, fisik, dan motif memiliki nilai communalities tertinggi dan dapat diinterpretasikan bahwa variabel- variabel tersebut yang paling dominan dan mendorong pembelian Varanus. Hal ini sesuai dengan analisis deskriptif yang menunjukkan bahwa kondisi fisik merupakan alasan utama penggemar membeli Varanus dan pertimbangan utama penggemar dalam memilih Varanus. Variabel motif dapat dimengerti sebagai variabel yang paling dominan karena motif pada umumnya merupakan pertimbangan utama konsumen dalam melakukan pembelian produk Varanus. Meskipun Varanus memiliki banyak motif, biasanya motif yang paling unik tersebut yang bisa menjadi bahan pertimbangan juri saat kontes Varanus. Selain motif, pertimbangan lain yang juga dapat mendorong pembelian sebuah produk adalah warna dari Varanus. Dalam hal ini, warna Varanus pada umumnya dipengaruhi oleh lokaliti dari Varanus tersebut. Kemudian berdasarkan pada Tabel Total Variance Explained dapat djelaskan dasar jumlah faktor yang diperoleh dengan perhitungan angka (Lampiran 4). Apabila dilihat dari nilai eigenvalues yang ada, nilai tersebut menunjukkan kepentingan relatif masing- masing faktor dalam menghitung variabel seluruh variabel yang akan dianalisis. Susunan nilai eigenvalues selalu berurutan dari yang terbesar hingga yang terkecil dengan kriteria apabila ada nilai eigenvalues berada dibawah satu maka tidak akan digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk. Dari hasil Total Variance Explained menunjukkan hanya ada 3 (tiga) faktor yang terbentuk, karena nilai eigenvalues dari ke tiga faktor tersebut berada di atas angka satu (1,202).
47
Grafik scree plot tersebut bertujuan untuk memudahkan kita dalam melihat pola penurunan eigenvalues. Terlihat bahwa terdapat tiga faktor baru yang terbentuk untuk meringkas sepuluh variabel yang ada. Tiga faktor terlihat pada titik-titik grafik scree plot yang mempunyai nilai eigenvalues di atas 1 (satu). Hal ini menunjukkan bahwa untuk menringkas ke sepuluh variabel tersebut dapt dibentuk 3 (tiga) faktor. Untuk grafik scee plot dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Grafik Scree Plot Varanus
Analisis selanjutnya adalah pada tabel Component Matriks yang berisikan faktor loading (yaitu nilai korelasi) antara suatu variabel dengan tiga faktor yang terbentuk (Lampiran 5). Berdasarkan hasil pada tabel tersebut, maka akan dilakukan perbandingan besar korelasi dari nilai faktor loading variabel untuk menentukan sebuah variabel akan masuk ke dalam faktor yang mana. Dalam tabel Component Matriks, masih terdapat beberapa variabel yang tidak terlihat jelas perbedaan nyatanya, sehingga sulit untuk menentukkan variabel tersebut pada setiap faktor. Oleh karena itu, untuk melihat perbedaan yang nyata pada faktor loading dari setiap variabel haruslah dilakukan proses rotasi. Metode yang digunakan dalam rotasi kali ini adalah varimax, yang bertujuan untuk memperbesar nilai faktor loading yang pada awalnya sudah besar dan memperkecil nilai faktor loading yang pada awalnya sudah kecil, sehingga diperoleh faktor loading yang lebih jelas dan nyata. Tabel Rotated Component Matrix tersebut memperlihatkan ke tiga variabel yang lebih jelas dan nyata pada faktor yang telah terbentuk (Lampiran 5). Pengelompokkan suatu variabel ke
48
dalam suatu faktor dapat dilihat dari nilai faktor loading terbesar yang mengimplikasikan bahwa kolerasi terbesar dengan faktor yang terbentuk. Variabel-variabel yang ada selanjutnya akan diinterpretasikan sesuai dengan urutan faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi pembelian Varanus. Faktor-faktor dari atribut produk yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Faktor- faktor atribut produk Faktor
Eigenvalue
Vari ans (% )
Fitur/Faktor Atribut Pemasaran
Faktor lokasi dan ukuran Faktor Popularitas
4.158
41.584
Indikator Vari abel
Faktor Loading
V1 = Harga
0,523
V2 = Jenis
0,698
V3 = Fisik
0,894
V4 = Warna
0,894
V5 = Motif
0,833
V6 = Tingkat Perawatan
0,538
V9 = Bentuk Badan
0,744
V7 = Lo kality 1.899
18.989
1.202
12.016
V8 = Ukuran
0,750 0,659
V10 = Kepopuleran
0.708
a. Faktor Pertama Faktor pertama yaitu faktor Varanus secara fisik terdiri dari variabel- variabel harga, jenis, fisik, warna, motif, tingkat perawatan dan bentuk badan. Faktor ini memiliki eigenvalues terbesar yaitu 41,584 diantara faktor yang lain. Faktor ini dapat menerangkan keragaman data sebesar 38,136 persen. b. Faktor Kedua Faktor kedua yaitu factor wilayah asal yang memiliki eigenvalues sebesar 1,899 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 18,989 persen. Faktor ini disusun oleh variabel lokaliti dan ukuran.
49
c. Faktor Ketiga Faktor ketiga yaitu factor promosi yang memiliki nilai eigenvalues sebesar 1,202 dan dapat menerangkan keragaman data sebesar 12,016 persen. Faktor ini disusun oleh variabel-variabel yang terdiri dari kepopuleran. 4.5
Implikasi Managerial Berdasarkan
hasil
penelitian
maka
didapat
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusan pembelian Varanus. Faktor- faktor tersebut dapat dijadikan masukan bagi pihak pemasar dikaitkan dengan segmentasi, produk pasar dan Positioning. Di mana setelah tahap segmentasi produk, produk pasar dan positioning dilakukan maka pemasar dapat menentukan strategi pemasaran. Segmentasi merupakan unsur utama dalam strategi pemasaran yaitu segmentasi pasar yang artinya “melihat pasar dengan kreatif” menurut Kartajaya dalam Oentoro (2012). Segmentasi pasar berdasarkan demografi dapat dilihat dari hasil pengolahan data mengenai karakteristik responden dengan variable segmentasi berupa usia, jenis kelamin, serta pekerjaan ( penghasilan ). Data menjelaskan bahwa 91% pecinta Varanus berjenis kelamin pria dengan rentang usia pada 1825 yang masih tinggal bersama orang tuanya dan menggunakan uang sendiri yaitu hasil usaha maupun bekerja. Jenis pasar yang dapat dimasuki dengan segmentasi multi atribut yaitu berupa usia dan hobby pada pasar remaja usia 18 hingga 25 tahun yang memiliki hoby memelihara hewan Varanus. Targeting pada spesialisasi pasar remaja pecinta reptil seperti ular, kurakura, katak dan Varanus khususnya. Dengan
Positioning pemasar kepada
spesialisasi produk pada produk-produk Varanus dikarenakan produk Varanus memiliki lebih banyak jenis dan pilihan motif serta warna yang bervariasi dan tingkat intelektual yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk reptil lain. Serta jika dibandingkan dengan jenis reptil lain Varanus memiliki tingkat interaksi yang lebih baik terhadap tuannya. Maka pemasar disarankan memasarkan produk Varanus sebagai produk unggulan dengan menggunakan tagline pemasaran seperti “Varanus reptil bagus dan jenius”. Marketing mix berdasarkan Produk yang membedakan produk Varanus adalah produk Varanus ini memiliki tingkat intelektual yang lebih tinggi jika
50
dibandingkan dengan ular ataupun kura-kura atau jenis reptil lain, dengan tinggat intelektual tersebut maka Varanus dapat diajak bermain seperti hewan peliharaan rumahan pada umumnya seperti kucing dan anjing. Tentu saja didukung dengan banyaknya variatif jenis pilihan serta motif dan warna. Dilihat dari varian harga / price Varanus untuk jenis v.salvator berkisar antara Rp.100.000 hingga Rp.1.000.000 sedangkan untuk jenis v.indicus berkisar antara Rp.300.000 hingga Rp.1.500.000, hingga
Rp.2.000.000
dan
jenis v.melinus berkisar Rp.700.000
v.examanthicus
berkisar
Rp.500.000
hingga
Rp.2.000.000. Harga tersebut dipengaruhi oleh warna, motif dan ukuran badan. Tentu saja dipengaruhi juga oleh pendapatan rata-rata konsumen pecinta produk Varanus. Bentuk promotion yang dapat dilakukan oleh pemasar diantanya adalah dengan Para pemasar Varanus seharusnya lebih gencar memasarkan produknya lewat internet dengan foto- foto yang menarik selain itu pemasaran juga dilakukan pada media cetak seperti trubus, flona, dan flora. Karena media- media cetak tersebut memang majalah yang di khususkan untuk para peg hobi binatang peliharaan dan tanaman. Karena pada usia 18-25 tahun biasanya usia aktif mencari informasi dan sesuai dengan perkembangan jaman saat ini penyebaran informasi melalui internet adalah yang paling mudah diterima dan diutamakan pada konsumen dengan rentang usia 18-25 tahun. Selain itu juga pemasar dapat mengadakan event gathering pecinta Varanus sebagai media promosi dan sarana bertukar informasi yang berhubungan dengan varamus dan perlombaanperlombaan reptil. Place dan distribusi yang digunakan pemasar lebih baik melalui distribusi online disesuaikan dengan perkembangan teknologi serta tren yang sedang marak di dunia perdagangan saat ini, selain itu juga agar cakupan regional penjualan lebih luas dibandingkan penjualan offline berupa toko. Oleh karena itu pemasar juga akan lebih baik jika memiliki bentuk kerjasama dengan agen penyalur barang atau perusahaan expedisi untuk mempermudah pengiriman produk ke tangan konsumen.
51
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: a. Berdasarkan penelitian pada karakteristik responden yang memelihara Varanus dapat diketahui bahwa karakteristik responden yang memelihara Varanus sebagian besar laki- laki, dengan usia responden berkisar antara 18-25 tahun, yang rata-rata masih tinggal bersama orang tua, dan yang memiliki anggota keluarga tidak lebih dari 3 orang. Sedangkan karakteristik responden berdasarkan sumber dana pada umumnya adalah orang yang memiliki usaha, dengan pemasukan dan pengeluaran rutin per bulan rata-rata antara Rp. 1.000.000,-
s/d
Rp.
5.000.000,-,
dan
sebagian
besar dari mereka
mengalokasikan anggaran dana untuk membeli Varanus sebesar Rp. 500.000,s/d Rp. 5.000.000,-. b. Berdasarkan penelitian pada tahapan-tahapan proses keputusan pembelian Varanus dapat diketahui bahwa pada tahap pengenalan masalah, motivasi pembelian yang paling dominan adalah kebutuhan akan hobi manfaat utama yang diharapkan dari pembelian adalah sebagai media hiburan, dan tingkat keterlibatan konsumen yaitu merasa ada yang kurang. Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi utama dan media yang paling mempengaruhi adalah internet dan teman, unsur yang paling diperhatikan dari iklan Varanus adalah motif Varanus, informasi produk yang menjadi fokus perhatian adalah kesempurnaan fisik, dan iklan berpengaruh dalam membeli Varanus. Pada tahap evaluasi alternatif, pertimbangan utama dalam membeli Varanus dan ekspektasi
yang
menunjukkan
indikator
kualitas
Varanus
adalah
kesempurnaan fisik Varanus. Pada tahap keputusan pembelian, alasan konsumen memilih Varanus adalah fisiknya yang sempurna, tempat pembelian Varanus adalah melalui media internet, situasi keputusan adalah terencana, dan jenis Varanus yang paling banyak dibeli adalah V.Indicus. Pada tahap perilaku pasca pembelian, sikap pasca pembelian yang dirasakan oleh konsumen setelah membeli Varanus adalah puas.
52
c. Pada analisis faktor, hasil analisis faktor membentuk 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk Varanus. Faktor pertama yaitu factor yang menunjukkan kualitas dari Varanus terdiri variabel- variabel harga, jenis, fisik, warna, motif, tingkat perawatan, dan bentuk badan. Faktor kedua terdiri dari variabel lokaliti dan ukuran. Faktor ketiga terdiri dari variabel kepopuleran. Variabel harga, jenis, fisik, warna, motif, tingkat perawatan, dan bentuk badan Varanus merupakan variabelvariabel yang paling dominan dan mendorong keputusan pembelian Varanus. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh, maka masukan yang dapat diberikan terkait dengan atribut produk Varanus yang mempengaruhi keputusan pembelian Varanus oleh penggemar reptil adalah sebagai berikut: a. Pihak pemasar Varanus Lebih banyak memasarkan dan menginformasikan produk pada media- media iklan seperti internet dan media cetak dengan cara menampilkan gambargambar serta pose Varanus yang menarik agar dinilai sebagai Varanus yang berkualitas, dan juga lebih banyak mensosialisasikan variasi jenis Varanus untuk jenis-jenis yang belum terlalu dikenal masyarakat. b. Pihak pembeli dan penggemar Varanus Para penggemar Varanus diharapkan dapat memilih Varanus yang digemarinya dengan pertimbangan atribut yang telah diteliti pada skripsi ini. c. Penelitian selanjutnya Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh atribut-atribut produk Varanus terhadap keputusan pembelian Varanus berdasarkan karakteristik konsumen untuk menganalisis pengaruh dari masing- masing karakteristik responden tersebut terhadap atribut Varanus dalam keputusan.
53
DAFTAR PUSTAKA Amalia, R. 2010. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Laptop. Bogor (ID) : Skripsi Institut Pertanian Bogor. Deliyanti, O. 2012 Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta (ID) : LaksBang PRESSindo Engel, J.F., R.D Blackwell., dan P.W Miniard. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jakarta (ID) : Binarupa Aksara Kotler, P, dan G. Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan). Jakarta (ID) : Edisi ke-9. Indeks. Kotler, P, dan K. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jakarta (ID) : Edisi ke-13. Indeks Majid, A. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk HP Merek Nokia pada Mahasiswa S1 IPB. Bogor (ID) : Skripsi Institut Pertanian Bogor Mangkunegara, A. 2002. Perilaku Konsumen. Bandung (ID): Refika. Mowen, J C., dan M. Minor. 2002. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jakarta (ID): Edisi 5. Erlangga. Santoso dan Tjiptono. 2004. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustka Utama Setiadi.
2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta (ID): Cetakan Pertama. Prenada Media
Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama, Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia. Swastha, B D., dan T. H Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta (ID): BPFE. Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran.Yogyakarta (ID): Andi. Umar, H. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama Pengertian Varanus. (http://kusukareptilia.blogspot.com/2011/03/Varanus.html) [13 mei 2011]
54
Gambar 1 http://www.thamnophis.eu/repfun/reptikels/Varanussalvator01.htm Gambar 2 http://www.terrarium.pl/gallery/image/110-Varanus-exanthematicus Gambar 3 http://orgone-energy.tumblr.com/
55
LAMPIRAN
56
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN “ANALISIS ATRIBUT PRODUK YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN VARANUS OLEH PENGGEMAR REPTIL DI BOGOR DAN SEKITARNYA”
Terimakasih atas kesedian Anda menjadi salah satu responden untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh: Nama : Ardhana januar E NIM : H24076015 Departemen : Manajemen Fakultas : Ekonomi dan Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Informasi yang Anda berikan hanya untuk kepentingan akademis dan akan dijaga kerahasiaannya. Atas bantuan dan kerjasama Anda, saya ucapkan banyak terimakasih. SCREENING Apakah Anda mempunyai Varanus ? 1. Ya b. Tidak Jika Ya, dilanjutkan; jika Tidak, Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner, Terimakasih. IDENTITAS RESPONDEN Nama Telepon Koleksi
: : :
Anda diminta untuk memberikan tanda (X) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini. A. Data Demografi Responden 1. Jenis kelamin a. Laki-laki b.Perempuan 2. Usia a. < 18 Tahun b. 18-25 Tahun c. 25-30 Tahun d. 30 Tahun 3. Tempat tinggal a. Rumah Orang Tua b. Kost c. Rumah Sendiri d. Lainnya, Sebutkan … 4. Jumlah anggota keluarga (termasuk Anda) a. 3 c. 5 b. 4 d. 6 5. Sumber dana (jawaban boleh lebih dari satu) a. Orang Tua c. Usaha b. Bekerja d. Lainnya, Sebutkan …
57
Lanjutan Lampiran 1. 6. Berapa pemasukan atau pendapatan Anda sebulan? a. < Rp 500.000 c. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – Rp 5.000.000 d. Rp > Rp 5.000.000 7. Berapa pengeluaran Anda sebulan? (pengeluaran keluarga bagi yang sudah menikah) a. < Rp 500.000 c. Rp 500.000 – Rp 1.000.000 b. Rp. 1.000.000 – Rp 5.000.000 d. Rp Rp 5.000.000 B. Tahap-Tahap Proses Pe mbelian Varanus Oleh Konsumen Tahapan Pengenalan Masalah 1. Apa alasan utama yang memotivasi Anda untuk membeli Varanus? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Ingin mencoba d. Perwujudan gaya hidup b. Kebutuhan akan Hobby e. Lainnya, Sebutkan …. c. Melihat orang lain membeli 2. Apa manfaat utama yang Anda harapkan dari pembelian Varanus? a. Sebagai pemuas kebutuhan d. Sebagai media hiburan b. Sebagai simbol kelas sosial e. Lainnya, Sebutkan …. c. Sebagai bagian gaya hidup 3. Apa yang Anda rasakan jika tidak mempunyai Varanus? a. Merasa ada yang kurang b. Biasa saja Tahapan Pencarian Informasi 4. Darimana Anda mengetahui tentang produk Varanus yang anda beli? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Keluarga d. Majalah/koran g. Lainnya, Sebutkan ... b. Teman e. Agen penjualan c. Televisi f. Internet 5. Media apa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Varanus? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Televisi c. Majalah/koran e. Lainnya, Sebutkan ... b. Teman d. Internet 6. Unsur apa yang paling Anda perhatikan dari Varanus? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Warna c. Motif e. Jenis b. Kesempurnaan Fisik d. Harga f. Lainnya, Sebutkan...... 7. Jika Anda mendengarkan/melihat iklan mengenai produk Varanus, apa informasi produk yang menjadi fokus perhatian Anda? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Harga c. Warna e. Kesempurnaan Fisik b. Jenis d. Motif f. Lainnya, Sebutkan …. 8. Bagaimana iklan mempengaruhi Anda dalam membeli Varanus? a. Berpengaruh b. Tidak berpengaruh Evaluasi Alternatif 9. Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih Varanus? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Harga c. Warna e. Kesempurnaan Fisik b. Jenis d. Motif f. Lainnya, Sebutkan ….
58
Lanjutan lampiran 1 10. Menurut Anda, apa yang dianggap menunjukkan kualitas Varanus? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Harga c. Warna e. Kesempurnaan Fisik b. Jenis d. Motif f. Lainnya, Sebutkan …. Keputusan Pembelian 11. Alasan Anda memilih Varanus tersebut? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Harganya terjangkau e. Populer b. Mudah diperoleh f. Perawatannya Mudah c. Jenisnya terkenal g. Lainnya, Sebutkan …. d. Fisiknya sempurna 12. Dimana Anda membeli Varanus tersebut? a. Internet, Blackberry b. Toko Reptil c. Lainnya, Sebutkan …. 13. Bagaimana cara Anda memutuskan membeli Varanus? a. Terencana b. Mendadak 14. Apa nama Varanus yang Anda beli? (jawaban boleh lebih dari satu) a. V.Salvator d. V. Prasinus Complex b. V. Melinus e. V. Indicus Complex c. V. Examanthicus f. Lainnya, Sebutkan …. 15. Berapa besarnya pengeluaran Anda untuk membeli Varanus? a. < Rp 500.000 c. > Rp 5.000.000 b. Rp 500.000 – Rp 5.000.000 Perilaku Pasca Pembelian 16. Apakah Anda merasa puas dengan Varanus yang Anda beli? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja
59
Lanjutan lampiran 1 C. Pengukuran Atribut (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen) Pertanyaan : Menurut Anda, seberapa penting faktor-faktor ini mempengaruhi keputusan pembelian Varanus? Petunjuk : Berilah tanda checklist () pada tabel di bawah ini sesuai dengan pilihan Anda. Keterangan : 5 : Sangat Penting 2 : Tidak Penting 4 : Penting 1: Sangat Tidak Penting 3 : Cukup Penting
No.
Atribut Varanus
(1)
Evaluasi Kepentingan (2) (3) (4)
(5)
1 Harga 2 Jenis 3 Kesempurnaan Fisik 4 Warna 5 Motif 6 Tingkat kesulitan perawatan 7 Locality 8 Ukuran 9 Bentuk Badan 10 Kepopuleran Nb:............................................................................................................................................... ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ...................................................
TERIMAKASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA
60
Lampiran 2. Uji Validitas
Korelasi antara
Nilai Korelasi (Pearson Corellation)
Probabilitas Uji Validitas Korelasi Kesimpulan [sig.(2-tailed)]
P1 dengan Xtot
0,636
0,001
Valid
P2 dengan Xtot
0,590
0,002
Valid
P3 dengan Xtot
0,488
0,013
Valid
P4 dengan Xtot
0,543
0,005
Valid
P5 dengan Xtot
0,830
0,000
Valid
P6 dengan Xtot
0,553
0,004
Valid
P7 dengan Xtot
0,491
0,013
Valid
P8 dengan Xtot
0,686
0,000
Valid
P9 dengan Xtot
0,538
0,006
Valid
P10 dengan Xtot
0,538
0,006
Valid
61
Lampiran 3. Uji Realibilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.790
10
Oleh karena Cronbach's Alpha > 0,7 maka reliabel Item-Total Statistics Scale M ean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
VAR00001
22.00
37.667
.485
.769
VAR00002
22.32
39.227
.460
.772
VAR00003
22.80
41.583
.350
.784
VAR00004
22.84
42.140
.418
.778
VAR00005
22.36
36.157
.793
.733
VAR00006
21.96
39.540
.407
.779
VAR00007
21.28
40.377
.357
.785
VAR00008
21.52
37.593
.590
.756
VAR00009
22.44
40.007
.448
.774
VAR00010
20.44
40.173
.366
.784
62
Lampiran 4. Total Variance Explained
Total Variance Explained
Initial Eigenvalues % of Component Total Variance
Cumulative
Extraction Sums of
Rotation Sums of Squared
Squared Loadings
Loadings
% of
Cumulative
% of
Cumulative
%
Total Variance
%
Total
Variance
%
1
4.158 41.584
41.584
4.158 41.584
41.584
3.365
33.654
33.654
2
1.899 18.989
60.573
1.899 18.989
60.573
2.355
23.551
57.205
3
1.202 12.016
72.589
1.202 12.016
72.589
1.538
15.384
72.589
4
.851
8.513
81.102
5
.571
5.712
86.814
6
.492
4.922
91.737
7
.415
4.147
95.884
8
.252
2.515
98.399
9
.121
1.211
99.610
10
.039
.390
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
63
Lampiran 5. Rotated Component Matriks dan Component Matriks Rotated Component Matriks a 1
Component 2
3
Harga
.160
.686
.124
Jenis
.335
.757
-.011
Fisik
.919
.249
-.087
Warna
.941
.220
-.110
Motif
.923
.131
-.070
TkPerawatan
.138
.771
-.096
Locality
-.055
.379
.741
Ukuran
.100
.603
.519
BentukBadan
.782
.144
.255
Kepopuleran
-.019
-.248
.778
Extraction Method: Principal Component Analysis Rotation Method: Varimax With Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 literations
Component Matriks Component Matriks 1
2
3
Harga
.523
.411
-.262
Jenis
.698
.282
-.343
Fisik
.894
-.324
.103
Warna
.894
-.367
.110
Motif
.833
-.383
.186
TkPerawatan
.538
.321
-.480
Locality
.215
.750
.296
Ukuran
.453
.659
.054
BentukBadan
.744
-.091
.368
Kepopuleran
-.102
.395
.708
Extraction Method: Principal Component Analysis a. 3 Components extracted