UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh : SYAMSURI ARYADI 062101115
Program Studi Diploma III
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan 2009 Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini sebagai salah satusyarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Jurusan Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara. Dan tidak lupa pula salawat dan salam pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang yang berisikan dunia ilmu pengetahuan. Dalam penulisan Tugas Akhir yang berjudul ”Analisis Anggaran Biaya Operasional PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN”. Penulis telah banyak menerima bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap pihak terutama: 1) Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2) Bapak Prof. DR. Paham Ginting, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3) Bapak Syafrizal Helmi, SE, AK, M.Si, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir ini. 4) Bapak Pimpinan dan Staf PT. Kilang Kecap Angsa Medan yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian dan penyediaan data yang diperlukan. 5) Para dosen dan staf pengajar akademis yang telah membantu penulis dari awal hingga akhir perkuliahan. 6) Teman-teman yang telah banyak membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung; Ina, Raden, Jein, Za-Q, Arin, Isna ’Vitri’, Ufa, Puput, Vcar, Poppy, Radja, Xza, Hydri, ragil dan teman-teman seangkatan serta yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 7) Kedua orang tua saya: Ayahanda M. Yacub dan Ibunda Djariah (Alm)
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
8) Saudara-saudaraku tersayang; Suryani, Mariati, Aminah, Muhammad, Jamal, Arbaiyah dan Tuti Adhani. Penulis merasa bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirul Kalam kita panjatkan kepada Allah SWT, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dikemudian hari. Amin Ya Rabbal Alamin
Medan, 02 Juni 2009 Penulis
(SYAMSURI ARYADI)
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. iii DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A Latar Belakang ............................................................................................ 1 B Perumusan Masalah ..................................................................................... 4 C Tujuan Penelitian......................................................................................... 5 D Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5 BAB II PROFIL PERUSAHAAN ................................................................. 7 A Sejarah Singkat ........................................................................................... 7 B Jenis Usaha ................................................................................................. 9 C Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................... 10 D Uraian Tugas ............................................................................................... 13 E Kinerja Usaha Terkini.................................................................................. 15 F Rencana Kerja Perusahaan ........................................................................... 18 BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 19 A Analisa dan Evaluasi Jenis serta Fungsi Anggaran Didalam Perusahaan ...... 19 B Analisa dan Evaluasi Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan ................................................................................................. 28 C Analisa dan Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan .................................................................................................................. 30 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 36 A Kesimpulan ................................................................................................. 36 B Saran ........................................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... vi LAMPIRAN
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 2. 1 Sales Performance by Place……………………………. 17 2. Tabel 3. 1 Sales Performance by Package…………………………. 20 3. Tabel 3. 2 Sales Performance by Sales Center…………………….. 21 4. Tabel 3. 3 Net Sales Revenue……………………………………… 22 5. Tabel 3. 4 Cost Of Sales…………………………………………… 25 6. Tabel 3. 5 Indirect Expenses Variance…………………………….. 26 7. Tabel 3. 6 Employee Cost Analysis……………………………….. 32 8. Tabel Cash Operating Profit……………………………………. Lampiran
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT. Kilang Kecap Angsa...............12 2. Gambar 3. 1 Proses Penyusunan Anggaran BOP PT. Kilang Kecap Angsa..................................................................................................29
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan mencari laba, karena dengan adanya laba, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus untuk mengadakan perluasan atau pengembangan usahanya. Laba tidak terjadi dengan sendirinya, tapi laba dapat diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana, teratur dan terus menerus. Dalam pengertian sederhana, laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh laba, maka perusahaan harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan harus bekerja seefisien mungkin. Menurut Hasibuan (2001: 101). Efisiensi dalam setiap kegiatan merupakan factor dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang atau disebut juga dengan anggaran. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya. Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan. Pengawasan yang dimaksudkan adalah untuk menilai sampai mana prinsip efisiensi telah tercapai.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pengawasan yaitu dengan cara membandingkan aktualisasi dengan yang telah dianggarkan . Dari perbandingan ini dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah berjalan efisien dan dapat ditemukan apakah ada penyimpangan –penyimpangan yang terjadi atau tidak. Apalagi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan dewasa ini menunjukkan persaingan yang semakin sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan industri maupun jasa. Untuk dapat mengantisipasi persaingan yang demikian berat perusahaan dituntut dapat bekerja secara teliti, akurat dan berdaya guna. Dimana persaingan tersebut pada umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal, perkembangan perusahaan, perluasan dan kelangsungan hidup perusahaan serta untuk mendapatkan prestise ditengah-tengah masyarakat yang saat ini menunjukkan persaingan yang sangat besar dalam dunia usaha. Untuk mencapai tujuan
tersebut,
perusahaan
dituntut
mampu
mengelola
dan
menggunakan sumber daya yang dimilikinya secara optimal serta menetapkan langkah-langkah yang harus ditempuh dan kemudian diambil suatu tindakan korektif yang mengarah kepada tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Dalam rangka pengambilan tindakan korektif, perusahaan memperoleh gambaran tentang pekembangan perusahaan. Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan keuangannya untuk menunjang keefektifan penggunaan biaya operasional perusahaan. Biaya operasional untuk melihat perkembangan keuangan perusahaan memerlukan adanya analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan yaitu analisis atau mengukur biaya-biaya umum, administrasi
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
dan pemasaran. Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup biaya operasional yang saling berkaitan yang saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan datang. Dengan berpedoman kepada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai. Perencanaan penyusunan anggaran merupakan tindakan atau langkah-langkah pemikiran dan menghubungkan fakta-fakta serta membuat dan menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang sesuai dengan tujuan perusahaan yang diinginkan. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Karena anggaran salain menuntut keputusan pengalikasian sumber daya, juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan sudah
dijalankan
sesuai
dengan
rencana
yang
telah
dibuat
dengan
membandingkan realisasi dengan apa yang dianggarkan. Dengan anggaran operasional yang baik dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut pula. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Dengan demikian dapat diartikan bahwa anggaran biaya operasional adalah suatu pernyataan dari rencana manajemen untuk membuat pedoman dalam pengambilan keputusan rencana anggaran biaya operasional dalam periode tertentu. Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
pengawasannya. Dari perbandingan diatas, dapat dinilai apakah kegiatan perusahaan telah berjalan dengan efisien dan juga dapat diketahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi didalam perusahaan, terutama pada anggaran
biaya
operasionalnya.
Jadi
dengan
adanya
anggaran
biaya
operasionalnya, segala kegiatan perusahaan akan berpedoman pada anggaran yang diterapkan sebelumnya dan pemborosan biaya yang tidak diperlukan dapat dihindari. Untuk menghasilkan barang produksi dengan laba yang optimal, maka perencanaan dan pengawasan biaya operasional adalah kunci pokoknya. Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional dalam perusahaan, maka dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai biaya operasional dengan judul “ ANALISIS BAYA OPERASIONAL PADA PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN ”
B. Perumusan Masalah Dalam menjalankan kegiatan usaha, perusahaan sering mengalami hambatan, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Pengelolaan biaya operasional yang cermat dan tepat akan membantu manajemen perusahaan mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas yaitu “ Bagaimana PT. Kilang Kecap Angsa Medan dalam mengelola biaya operasionalnya? ”. Untuk menganalisa masalah tersebut ditekankan pada budget-budget operasional yang dibuat perusahaan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
C. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dalam mengelola biaya operasionalnya. b. Untuk memperdalam dan lebih memahami analisis anggaran biaya operasional yang dipelajari selama perkuliahan. c. Mencoba menerapkan teori-teori ilmiah melalui praktek yang nyata pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. d. Untuk dapat menilai kemampuan PT. KILANG KECAP ANGSA dalam menyusun dan merencanakan anggaran biaya operasionalnya.
D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan tugas akhir ini berguna untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional dalam praktek yang sebenarnya dan dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang direroleh selama perkuliahan dapat diaplikasikan ke dunia pekerjaan.
b. Bagi Perusahaan Analisis ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan produksi dimasa yang akan datang, sehingga kemungkinan kesalahan operasional dapat diketahui sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Selain itu juga sebagai bahan masukan bagi PT. KILANG KECAP ANGSA, dalam meningkatkan produksi seefisien mungkin sesuai dengan rencana dan pengawasan biaya operasional.
c. Bagi Kalangan Akademika / Mahasiswa Hasil analisis anggaran biaya operasional ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau referensi penelitian dan penulisan selanjutnya, terutama mengenai biaya operasional. Selain itu juga sebagai sumbangan pemikiran terhadap Program DIII
Keuangan tentang
bagaimana perusahaan
menekankan
biaya
operasional seefisien mungkin sesuai dengan rencana dan pengawasan biaya operasional agar laba dapat tercapai secara optimal.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan perusahaan swasta nasional yang memproduksi dan mendistribusikan kecap baik didalam kota Medan maupun diluar kota di Pulau Sumatera. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN didirikan pada tahun 1955 oleh Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Tionghoa bernama Eghin dengan modal sendiri dan pada saat itu PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN belum berbentuk Perseroan Terbatas (PT), tapi perusahaan masih dalam bentuk Kilang Kecap, dengan nama Kilang Kecap Angsa dan pekerjanya masih terdiri dari beberapa orang saja. Perusahaan yang didirikan dan memulai usahanya dengan membeli aset-aset Kilang Kecap Matahari yang bangkrut di Jln. Meranti ini kemudian semakin membesar dan meluaskan pangsa pasarnya. Dikarenakan lokasi Kilang Kecap Angsa yang berdekatan dengan kota maka Kilang Kecap Angsa dipindahkan kelokasi baru di Jln. Bono No. 13 Glugur Darat, Medan. Memulai proses operasi ditempat baru Kilang Kecap Angsa sempat mengalami kerugian besar, karena Kilang Kecap Angsa pada saat itu belum bisa menyesuaikan diri dengan tempat baru yang jauh dari pusat kota, tapi berkat usaha yang baik serta manajemen yang bagus, Kilang Kecap Angsa dapat bangkit dan pulih kembali untuk pertama kalinya
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
ditempat operasi/ lokasi yang baru dan Kilang Kecap Angsa pun terus mengalami kemajuan serta meluaskan pabrik dan menambah pekerjanya demi kelancaran usahanya. Pada tahun 1998, Kilang Kecap Angsa berubah bentuk usahanya dari Kilang Kecap menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan namanya pun kemudian berubah dari Kilang Kecap Angsa menjadi PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. Setelah pimpinan utamanya meninggal dunia, kemudian kepemimpinan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN diberikan kepada anaknya yaitu Sing Ko sampai sekarang PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dipimpin oleh Sing Ko (Kusnady). Karena usaha dan manajemen yang baik pula PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN masih bisa bertahan dan bersaing secara sehat dengan perusahaan kecap lainnya dalam hal kualitas dan harga di Sumatera Utara bahkan di Pulau Sumatera. Sehingga sampai saat ini kecap dengan logo hati dan angsa ini telah memiliki 112 tenaga kerja. Perusahaan ini juga masih tetap memiliki peminat bahkan penggermarnya sampai keluar Pulau Sumatera, padahal kecap ini diproduksi hanya untuk wilayah Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara dan beberapa daerah di Pulau sumatera yang menjadi tujuan pemasarannya.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
B.
Jenis Usaha PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, dimana PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN memproduksi sekaligus mendistribusikan kecap. Selain memproduksi dan mendistribusikan kecap PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN juga memproduksi tauco. Kacang kedelai yang berlebih dalam membuat kecap oleh PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN kemudian dialihkan ke pembuatan tauco agar tidak terjadi penumpukan kacang kedelai dan demi efisiensi bahan baku oleh sebab itu kacang kedelai tersebut langsung diolah demi menghindari kebusukan dan kerusakan pada kacang kedelai itu sendiri. Selain memproduksi kecap, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN memasok bahan baku dan keperluan produksi dari beberapa perusahaan dan toko demi kelancaran produksinya. Kemudian hasil produksi dikemas dalam dua jenis botol besar 600 ml dan botol kecil ukuran 300 ml. Setelah proses pengemasan selesai, kemudian kecap-kecap tersebut didistribusikan ke berbagai distributor baik dalam provinsi maupun diluar provinsi di Pulau Sumatera. Sedangkan untuk proses produksi touco, setelah selesai diproduksi tauco tersebut langsung didistribusikan kepada distributor (toko-toko). Langsung didistribusikan karena ketahanan tauco tidak dapat bertahan terlalu lama, maka tauco-tauco tersebut langsung didistribusikan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
C.
Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi pada perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk melaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, pimpinan perusahaan membentuk suatu organisasi yang menujukkan suatu pola hak dan tanggung jawab bagi setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi-fungsinya dalam organisasi tersebut. Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang-orang yang bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan efektif yaitu kegiatan yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran serta pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang dan tenggung jawab yang telah diserahkan kepada masing-masing pihak. Struktur
organisasi
merupakan
alat
untuk
mempermudah
pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur
organisasi
dapat
didefenisikan
sebagai
mekanisme
yang
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubunganhubungan diantara fungsi-fungsi bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Dengan adanya struktur organisasi, maka seorang pimpinan dan bawahan dapat dapat melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang baik. Dimana pimpinan perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Setiap organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien memerlukan struktur organisasi. Karena itu struktur organisasi haruslah sesuai dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut. Organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kelancaran dan perkembangan dari suatu perusahaan. Adanya susunan organisasi akan memperlancar koordinasi yang lebih efektif antar individu atau group. Menurut Hasibuan (2001: 150), jenis struktur organisasi yang umum digunakan, yaitu: 1)
Organisasi Garis (Line Organization)
2)
Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
3)
Organisasi Fungsional (Functional Organization)
4)
Organisasi Garis, Staf dan Fungsional (Line, Staff, and Functional Organization)
5)
Organisasi Komite (Committees Organization) Pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN struktur organisasi
yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff dengan satu garis komando, dimana masing-masing bawahan wajib melaksanakan instruksi dan bertanggung-jawab kepada atasannya serta staff dapat memberikan saran kepada atasannya.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
D.
Uraian Tugas Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN adalah sebagai berikut: 1)
General Manager a.
Menentukan dan merumuskan kebijaksanaan utama dalam perusahaan demi pencapaian tujuan umum PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b.
Mengkoodinir
dan
didelegasikan kepada
mengawasi
tugas-tugas
manajer-manajer
dan
yang
menjalin
hubungan yang baik dengan mereka. 2)
Purchasing Manager a.
Bertanggung-jawab melakukan pembelian bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b. 3)
Bertanggung-jawab kepada General Manager.
Finance Manager a.
Bertanggung-jawab kepada General Manager
b.
Membantu
General
Manager
menyimpulkan
atau
menyusun data untuk rencana finansial jangka pendek ataupun jangka panjang.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
4)
Marketing Manager a.
Berusaha dengan segala kemampuan dan keahlian untuk meningkatkan pangsa pasar dan jumlah hasil produksi penjualan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b.
Menyampaikan laporan tahunan kegiatan pemasaran dan lampirannya kepada manajemen perusahaan.
5)
Production Manager a.
Merencanakan
produksi
serta
melaksanakan
proses
produksi PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. b.
Melakukan laporan produksi sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan proses produksi.
6)
General Sales Manager a.
Mengorganisasi dan mengontrol pendistribusian pemasaran produk agar target penjualan dan market share PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN tercapai.
b.
Bertanggung-jawab menyediakan informasi pasar yang akurat dan up to date.
7)
Administration Manager a.
Membuat laporan produksi secara periodik, baik harian, bulanan, maupun tahunan mengenai pemakaian bahan baku dalam jumlah produksi pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN.
b.
Bertabggung-jawab kepada Production Manager.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
E.
Kinerja Usaha Terkini PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN merupakan sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang produksi dan pendistribusian kecap. Hasil produksi kemudian dijual dan dipasarkan didalam negeri, dimana perusahaan mengolah kacang kedelai dan menghasilkan kecap yang bermutu serta berkualitas agar hasil produksi tidak mengecewakan konsumen terutama pelanggan. Dalam menjalankan dan demi kelancaran kegiatan usahanya PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan unit usaha untuk melengkapi
kelengkapan
dan
pengemasan
serta
demi
kelancaran
produksinya. Antara lain PT. ATG yaitu patner PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dalam penyediaan botol-botol kecap dan selalu menyediaakan berapa pun botol-botol yang diperlukan dan diinginkan perusahaan. PT. SUMATERA PALM RAYA, yang merupakan perusahaan garam untuk memenuhi dan memasok kebutuhan garam pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. MERCU BALI, yaitu rekan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dalam hal penyedia kacang kedelai dimana semua kebutuhan akan kacang kedelai diperoleh dari MERCU BALI dan perusahaan ini selalu memasok kacang kedelai sesuai dengan pesanan serta kebutuhan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. Untuk gula dan tepung dan bahan baku lainnya, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN bekerja sama dengan TOKO SELAMAT SUBUR yang menyediakan kebutuhan
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
serta keperluan gula, terigu serta bahan pembantu dan penolong lainnya yang dibutuhkan. Kemudian ada BINTANG TIMUR yaitu rekan usaha dalam penyediaan label pada botol PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. Perusahaan dan unit-unit usaha inilah yang menjadi rekan PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN selama ini demi kelancaran dan berlangsungnya kegiatan produksi dan pengemasan yang baik. Dalam hal prestasi usaha, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN tidaklah terlalu mencolok, dapat dikatakan standar-standar saja. Laba atau keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan tidak terlalu mencolok, tidak terlalu tinggi tapi tidak juga terlalu rendah. Namun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun hanya beberapa persen. Bila pun terjadi penurunan, penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan mempengaruhi kondisi perusahaan dan penurunan tersebut masih bisa ditanggulangi oleh PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN, itu dapat dilihat pada Tabel Cash Operating Profit pada lampiran.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Dalam hal daerah tujuan pemasaran, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN mendistribusikan produk kecapnya keberbagai daerah, baik didalam kota maupun diluar kota, akan tetapi masih didalam P. Sumatera. Untuk daerah pemasaran lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini beserta pertumbuhannya dimasing-masing daerah/ kota. Tabel 2. 1 Sales Perpormance by Places PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN Sales Center
Growth %
Sales Center
Growth %
Medan
-5, 4%
P. Sidempuan
-54, 8%
Banda Aceh
-23, 3%
P. Siantar
4, 7%
Lhokseumawe
-23, 7%
Sibolga
0, 0%
Langsa
-40, 3%
Tanah Karo
Kisaran
-3, 8%
Binjai
2, 1%
Tebing Tinggi
1, 1%
Batam
0, 0%
R. Prapat
0, 4%
19, 0%
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
F.
Rencana Kerja Perusahaan Sebagai perusahaan yang berkembang dan terus ingin maju, suatu perusahaan yang baik haruslah memiliki suatu rencana kerja, demi kemajuan dan kebaikkan perusahaan itu sendiri. Belajar dari pengalaman dan kegiatan perusahaan ditahun sebelumnya agar operasi dan kegiatan perusahaan berjalan dengan baik lagi dari tahun sebelumnya. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN telah menyusun rencana kerja perusahaan untuk tahun berikutnya yaitu menambah tenaga kerja edemi kelancaran produksi, disebabkan permintaanyang terus meningkat, sehingga perlu diimbangi dengan penambahan tenaga kerja. Selain itu PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN juga berencana menambah mesinproduksi dan memperbaiki mesin yang sedang rusak. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN juga berencana memperluas pangsa pasar produknya dibeberapa kota, akan tetapi masih didalam P. Sumatera. Perluasan
pangsa
pasar
juga
mengakibatkan
penambahan
kendaraan demi kelancaran pendistribusian ke distributor di wilayahwilayah pemasaran. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN juga berencana memperbaiki lagi manajemen perusahaan, demi keberlangsungan hidup perusahaan yang lebih baik lagi. Dengan rencana kerja tersebut , PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN berharap agar ditahun berikutnya perusahaan dapat beroperasi lebih baik lagi dan juga dapat meraih laba yang lebih tinggi lagi dari tahun sebelumnya, serta dapat bertahan dan bersaing secara sehat dengan perusahaan-perusahaan sejenis.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
BAB III PEMBAHASAN
A.
Analisa dan Evaluasi Jenis serta Fungsi Anggaran Didalam Perusahaan Anggaran atau biasa disebut juga dengan budget, mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan untuk kegiatan usahanya dimasa yang akan
datang.
Dan
hampir
semua
perusahaan
membuat
dan
menggunakannnya anggaran tersebut dibuat dan disusun secara berulangulang atau secara kontinyu oleh perusahaan. Anggaran atau budget merupakan ungkapan keuangan dari program kerja untuk mencapai sasaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyatakan anggaran perusahaan yaitu: Business Budget, Profit Planning and Control, Comprehensive Budgetting, Business Budget and Control. Walaupun demikian, perbedaan istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian daripada anggaran itu sendiri 1. Jenis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan 1) Anggaran Penjualan Anggaran penjualan merupakan rencana penjualan pada masa yang akan datang,
dimana anggaran ini
menggambarkan beberapa
pendapatan yang diperoleh dari hasil pendapatan periode yang akan datang.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Anggaran penjualan perusahaan terdiri dari: a. Sales Performance by Package Tabel 3. 1 Sales Performance by Package PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN Package
Growth %
Actual
Last Year
Budget
Kecap
600 ml
32, 1 %
0, 157
0, 207
0, 237
Manis
300 ml
29, 1%
0, 040
0, 051
0, 070
600 ml
-32, 2%
0, 289
0, 222
0, 252
300 ml
-29, 5%
0, 001
0, 001
0, 002
8, 6%
0, 487
0, 481
0, 561
Kecap Asin
Total
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa penjualan produk kecap menurut kemasannya terjadi peningkatan, khususnya pada Kecap Manis, sedangkan pada Kecap Asin terjadi penurunan pertumbuhan. Namun, bila dilihat
secara keseluruhan penjualan menurut
kemasannya, terjadi pertumbuhan sebesar 8, 6%.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
b. Sales Performance by Sales Center Tabel 3. 2 Sales Performance by Sales Center PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN Variance Sales Center
Growth %
Last Year
Actual
Budget %
Medan
-5, 4%
0, 258
0, 244
0, 288
-15, 2%
Banda Aceh
-23, 3%
0, 025
0, 019
0, 034
-42, 9%
Lhokseumawe
-23, 7%
0, 020
0, 015
0, 023
-33, 1%
Langsa
-40, 3%
0, 019
0, 011
0, 020
-44, 8%
Kisaran
-3, 8%
0, 037
0, 035
0, 039
-7, 9%
T. Tinggi
1, 1%
0, 031
0, 032
0, 034
-6, 7%
R. Prapat
0, 4%
0, 025
0, 025
0, 030
-15, 5%
-54, 8%
0, 036
0, 016
0, 013
22, 3%
P. Siantar
4, 7%
0, 037
0, 039
0, 038
3, 4%
Sibolga
0, 0%
0, 000
0, 026
0, 024
7, 2%
T. Karo
19, 0%
0, 022
0, 026
0, 025
3, 9%
Binjai
2, 1%
0, 028
0, 028
0, 030
-6, 2%
Batam
0, 0%
0, 000
0, 059
0, 054
10, 1%
Total
7, 1%
0, 539
0, 577
0, 651
-11, 4%
P. Sidempuan
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat dari Tabel 3. 2 bahwa terjadi penurunan penjualan diberbagai daerah. Penurunan terbesar terjadi di P. Sidempuan sebesar -54, 8% diikuti daerah-daerah lainnya yaitu: Langsa -40, Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
3%, Lhokseumawe -23, 7%, B. Aceh -23, 3% dan terakhir Medan 5, 4%. Namun, peningkatan penjualan terjadi dibeberapa daerah yaitu Tanah Karo yang merupakan daerah dengan penjualan tertinggi 49%, diikuti daerah-daerah lainnya yaitu: P. Siantar 4, 7%, Binjai 2, 1%, T. Tinggi 1, 1% dan R. Prapat 0, 4%. Dari data-data diatas dapat dilihat dengan jelas terjadi pertumbuhan sebesar 7, 4% dari 0, 539 ditahun lalu menjadi 0, 557 dengan variance (penyimpangan) -11, 4%. c. Net Sales Revenue Tabel 3. 3 Net Sales Revenue PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN PTD NRS (Million Var to Last Rupiah)
Last Year
Actual
Budget
Var to Budget
Year Net
Sales
1, 810
12, 310
14, 121
15, 978
Phy
3, 005
Rp 21,468
Rp 24, 472
Rp 24, 572
-1, 858
Revenue NSR/
-54
case
Variance due to: Volume/ Mix
-363. 43
-1, 697. 54
2, 173. 34
-160. 27
1, 809. 91
-1, 857. 80
Price/ Mix
Total Variance
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Pada tabel diatas jelas terjadi peningkatan Net Sales Revenue dari Rp 21, 468 ditahun lalu menjadi Rp 24, 527 berarti terjadi peningkatan sebesar Rp 3, 004 dan bila dibandingkan dengan dana yang dianggarkan perusahaan masih terdapat sisasebesar Rp 55, yang dapat dialokasikan ke kebutuhan perusahaan yang lain. Penjualan produk pada
PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
tergantung kepada permintaan pasar dan rencana produksi. Di PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN ini terdapat dua jenis produk yaitu kecap dan tauco. Tujuan pemproduksian tauco adalah untuk mengurangi terbuangnya/ rusaknya kacang kedelai. Untuk mencegah banyaknya kacang kedelai yang terbuang dan rusak maa kacang kedelai yang tidak habis diolah menjadi kecap dialihkan menjadi tauco. Sampai saat ini jenis produk yang dihasilkan oleh PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN adalah kecap manis dan kecap asin serta tauco. Adapun kemasan kecapnya memiliki ukuran sebagai berikut: 1. Kecap manis ukuran 600 ml dan 300ml 2. Kecap asin ukuran 600 ml dan 300 ml 2) Anggaran Produksi Dalam menyusun rencana produksi disesuaikan dengan rencana penjualan dan persediaan barang jadi yang telah ditetapkan. Rencana produksi ini merupakan dasar untuk menyusun anggaran produksi.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
3) Anggaran Biaya Penjualan Anggaran biaya penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih teperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta terdapat dibagian linkungan penjualan serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan, yang didalamnya meliputi tentang rencana jenis biaya penjualan. Jumlah biaya penjualan dan waktu biaya penjualan tersebut terjadi dan dibebankan yang masing-masing dikaitkan dengan departemen dimana biaya penjualan tersebut terjadi.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Anggaran biaya penjualan perusahaan terdiri dari: a. Cost of Sales Tabel 3. 4 Cost Of Sales PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN PTD Explaination Last Year
Budget
Bottler Cost Direct Materials: Kacang kedelai 1300 1350 Gandum 650 675 Gula 325 337 Garam 260 270 Na. Benzoat 1, 113 2, 098 Tawas 1, 212 2, 060 Cuka 1, 150 2, 087 Botol 515 675 Crown (Penutup) 515 675 Label 2 1 Usage 24 24 Other Material 442 450 Total Direct 4036, 47 4463, 24 Material Direct Labour 151 289 IPE (Indirect 278 589 Production Expenses) VME (Variable 210 379 Manufacturing Expenses) Depreciation 266 315 Plant & Equipment Total COG 905 1572 Manufactured Distributor Cost: Bulk transport 400 655 Delivery 528 225 expensed Indirect expenses 528 942 Total Cost of 1456 1822 Sales Cost of Packing 1416 1767 Total COGS 40 55 Tool Pack Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Actual
Variance
1345 673 336 269 1, 313 1, 212 1, 150 525 525 3 25 446
5 2 1 1 0, 785 0, 848 0, 937 150 150 -2 -1 4
4150, 67
312, 57
248 428
41 161
263
116
304
11
1243
329
716 86
-61 139
849
93
1651
171
1606
161
45
10
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
4) Anggaran Administrasi dan Umum Biaya ini meliputi; Biaya Labour, Labour on Costs, Employee Related Expenses, Depretiation, Repairs and Maintenance, Utilities, Computer Expenses, Motor Vehicle, Insurance, Special and Prof. Service, Others. Tabel 3. 5 Indirect Expenses Variance PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN Indirect
YTD
Exp. Variance Labour Labour on Cost Employee Related Exp Depreciation Repairs and Maintenance Utilities Computer Expenses Motor Vehicle Special and Prof. Service Sales Center Rental Others Total
Actual
Budget
Variance
Timing
Real
963 (105)
747 201
(215, 8) 306, 3
0, 0 0, 0
(215, 8) 306, 3
149
174
25, 6
10, 0
15, 6
294 36
258 69
(35, 8) 32, 8
0, 0 9, 3
(35, 8) 23, 5
87 38
100 55
12, 7 16, 7
0, 0 39, 0
12, 7 (22, 3)
108
109
1, 5
5, 2
(3, 7)
56
93
36, 6
18, 6
18, 0
34
47
12, 8
0, 0
12, 8
179 1. 840
153 2. 008
(25, 5) 168, 0
0, 0 82, 1
(25, 5) 85, 9
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dari tabel diatas jelas dapat dilihat Indirect Expenses Variance-nya adalah 168, penyimpangan positif ini merupakan selisih dari budget
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
yang dianggarkan sebesar 2. 008 dengan biaya aktual sebesar 1. 840. ini berarti dana yang dikeluarkan lebih kecil daripada dana yang dianggarkan. Sedangkan dalam hal waktu, direncaanakan 82, 1 jam, namun dalam kenyataannya 85, 9 jam. Ini berati terjaddi keterlambatan sebesar
3,
8
jam.
Namun,
keterlambatan
ini
tidak
terlalu
mempengaruhi proses produksi dan pendistribusian pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2. Fungsi Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Anggaran sangat penting bagi perusahaan karena dengan anggaran perusahaan dapat menjalankan fungsinya secara terencana, teralokasi dan tetap terkendali. Program penganggaran disusun berdasarkan patokan untuk prestasi (Standard of
Performance) dan dengan
patokan ini dapat dinilai efisiensi pelaksanaan anggaran. Dengan program anggaran ini seluruh dana (capital) dan usaha (efforts) dapat diarahkan pada tujuan yang paling menguntungkan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
B.
Analisa dan Evaluasi Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung-jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kegiatan anggaran adalah pimpinan tertinggi perusahaan. Tetapi tugas menyiapkan dan menyusun serta melaksanakan kegiatan anggaran tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan melainkan didelegasikan kepada bagian lain. Namun partisipasinya
tetap
diperlukan
terutama
untuk
memotivasi
dan
mengarahkan manager bawahannya dalam penyusunan anggaran. Untuk mendapatkan suatu anggaran yang baik dibutuhkan kerjasama antara bidang-bidang fungsional yang ada dalam perusahaan. Ditinjau dari mekanisme penyusunan anggaran PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN menggunakan metode campuran ( top down and bottom up) yaitu dari pusat berupa pedoman anggaran dan selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan dimasing-masing bagian. Proses penyusunan anggaran biaya operasional peerusahaan pada PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN ini dapat dilihat pada Gambar 3. 1 Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Penetapan Angka Penjualan
Biaya Penjualan
Metode LPE (Latest Performance Estimate)
Metode Pregmatis
Biaya Administrasi
Gambar 3. 1 Proses Penyusunan Anggaran Biaya Operasional PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN
Dapat dilihat pada gambar diatas, proses penyusunan anggaran di PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN dimulai dari penetapan angka penjualan, biaya penjualan dan biaya administrasi berdasarkan pedoman. Namun dalam penetapan angka biaya, menggunalan metode pregmatis yaitu berdasarkan pengalaman masa lalu (actual), metode LPE (Latest Performance Estimate) yaitu penyusunan anggaran yang mendekati aktual dan standar yang diperhitungkan (budget).
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
C.
Analisa dan Evaluasi Penyimpangan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Penyimpangan (variance) merupakan selisih antara budget yang dianggarkan dengan budget aktual. Penyimpangan ini sebenarnya tidak akan terjadi jika harapan (expectation) sama dengan kenyataan (actual), dimana perusahaan sudah memperhitungkan segalanya bahwa kemungkinan besar apa yang dibudgetkan akan tercapai. Kalau pun terjadi penyimpangan (variance) itu dikarenakan terjadi diluar perhitungan dan taksiran penyusunan budget. Dan biasanya penyimpangan (variance) ini bisa dua kemungkinan, yaitu: 1. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan maka disebut favorable variance. Misalnya pada Cost of Sales, dana Total Direct Materials yang dianggarkan adalah 4463, 24 dan ternyata realisasinya hanya sebesar 4150, 67, maka perusahaan akan untung sebesar 312, 57. 2. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unfavorable Variance) Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan maka disebut unfavorable variance. Misalnya pada Cost of Sales dana Bulk Transport yang dianggarkan adalah 655, namun realisasinya adalah 716, maka di perusahaan terjadi penyimpangan yang merugikan sebesar 61. Jika dilihat pada skema budget biaya operasional PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN yang telah dijabarkan pada halaman
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
sebelumnya maka dapat dilihat penyimpangan yang terjadi, baik yang sifatnya favorable variance maupun unfavorable variance yang sesuai dengan budget yag ditetapkan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Untuk biaya Labor, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 2. 476. 000. 000 dan aktualnya sebesar Rp 2. 476. 000. 000, maka dalam hal ini perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. 2. Untuk Jamsostek yang merupakan Labor on Cost, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 133. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 51. 000. 000, maka selisih dari biaya ini disebut dengan biaya favorable variance. 3. Untuk biaya Employee Related yang terdiri dari biaya Allowence Good,
Electricity,
Telephone
and
Recreation,
perusahaan
mengganggarkan dana sebesar Rp 163. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 154. 500. 000, maka selisih dari biaya ini yaitu Rp 8. 500. 000disebut dengan favorable variance. 4. Untuk biaya Depreciation, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 303. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 302. 000. 000. Karena peralatan kerja perusahaan akan mengalami penyusutan yang menyebabkan nilai dari peralatan ini mengalami depresiasi, maka selisih dari biaya ini disebut dengan favorable variance. 5. Untuk biaya repairs and Maintenance, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 76. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 74. 000. 000. Ini disebabkan banyak peralatan kerja perusahaan yabg rusak
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
sehingga memerlukan biaya perbaikan. Maka selisih dari biaya ini juga disebut dengan favorable variance. 6. Untuk biaya Utilities, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 98. 000. 000, sedangkan biaya aktualnya sebesar Rp 96. 000. 000, maka selisih Rp 2. 000. 000 disebut favorable variance. 7. Untu Computer Expenses, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 66. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 60. 000. 000, maka selisih dari biaya ini disebut favorable variance juga. 8. Untuk biaya Motor Vehicle, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 13. 000. 000, sedangkan aktualnya adalah Rp 13. 000. 000, berarti perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. 9. Untuk
biaya
Special
and
Profesional
Service
perusahaan
menganggarkan dana sebesar Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya adalah Rp 12. 000. 000, berarti perusahaan tidak mengalami untuk dan rugi. 10. Untuk Sales Centre Rental, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya sebesar Rp 12. 000. 000 juga, berarti perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. 11. Untuk biaya Transaction Cost, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 12. 000. 000, sedangkan aktualnya juga Rp 12. 000. 000. Ini berarti anggaran yang dibuat perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
12. Untuk biaya Finance Cost, biaya yang dianggarkan perusahaan sebesar Rp 14. 000. 000, sedangkan biaya aktualnya adalah Rp 14. 000. 000, berarti perusahaan tidak mengalami untung atau rugi. 13. Untun Biaya lain-lain, perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 18. 000. 000, aedangkan aktualnya sebesar Rp 16. 000. 000. Ini dikarenakan banyaknya biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam biaya-biaya yang telah disebutkan diatas, maka selisih dari biaya ini disebut dengan unfavorable cost. Setelah menganalisa dan mengevaluasi perkiraan-perkiraan diatas beserta penyimpangannya, maka dapat disimpulkan bahwa total budget biaya operasional perusahaan untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp 3. 353. 000. 000 dan biaya aktualnya sebesar Rp 2. 804. 500. 000, terdapat selisih yang sifatnya favorable sebesar Rp 548. 500. 000. disatu sisi menguntungkan bagi perusahaan, karena tidak melampauibatas yang telah dianggarkan oleh perusahaan. Di sisi lain, perusahaan perlu mengadakan koreksi dan ketelitian terhadap perkiraan-perkiraan anggaran beserta biaya-biaya yang dianggarkan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Anggaran biaya operasional ini disusun berdasarkan pedoman budget biaya operasionalnya (Standard Chart of Accuont). Ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam memperoleh laba yang diharapkan perusahaan. 2. Penyusunan anggaran operasional yang diterapkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila ditinjau dari aplikasi teoritis. PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN telah menerapkan standar biaya operasional secara konsisten. 3. Dari laporan Cash Operating Profit yang dianggarkan, perusahaan menperoleh laba yang cukup besar, dengan pertumbuhan sebesar 25, 5 %. 4. Didalam bagian usahanya, distribusi kecap PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN menggunakan analisa biaya operasional yang terdiri dari anggaran penjualan, biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
B. Saran 1. Untuk mendapatkan manfaat anggaran secara optimal, maka disamping memiliki anggaran biaya operasional, PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN disarankan untuk membuat anggaran finansial (Financial Budget), sehingga struktur keuangan perusahaan dapat dianalisa. Dengan demikian anggaran akan memberi dasar analisa yang menyeluruh bagi kondisi perusahaan. 2. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran anggaran yang kurang realistis, perusahaan dapat membuat budget dalam dua versi yaitu versi yang berdasarkan atau berpedoman pada masa lalu dan versi yang dengan memperhitungkan segala kemungkinan dimasa yang akan datang. Dari kedua budget ini dapat dirangkum menjadi satu budget biaya operasional yang mengambil titik tengah angka perkiraan dari kedua budget tadi. 3. Dalam memutuskan ketetapan anggaran yang dilakukan di perusahaan hendaknya didistribusikan lebih transparan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, perusahaan perlu menbuat suatu komite anggaran yang berfungsisebagai pengawasan anggaran. 4. Apabila pada kenyataannya anggaran masih saja tidak realistis terhadap batasan yang menjadi pegangan dalam penyusunannya, maka dapat dilakukan revisi anggaran yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya penyimpangan (variance) yang cukup jauh yang dapat merugikan perusahaan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
5. Dalam penyusunan performance yang dianggarkan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, hal ini harus dipertahankan demi kemajuan perusahaan.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarwo, Indriyo, 2003, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, S. P Malayu, 2001, Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah , Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.. Madura, Jeff, 2001, Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat, Jakarta. Welsch A. Glenn, Hiltung W. Ronald, Gordon N. Paul, 2000, Anggaran: Perencanaan dan Pengendalian Laba, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
LAMPIRAN
Tabel Cash Operating Profit PT. KILANG KECAP ANGSA MEDAN Explaination VolumeMPC VolumeMUC Gross Sales Revenue Allowances Net Sales Revenue Cost of Sales % of NSR Gross Profit Delivery Net Contribution Indirect Expenses % of NSR Other Revenue Tool Pack Trading Profit % of NSR Cash Operating Profit
% Growth 0,6%
Last Year 0,577
Year To date Actual Budget 0,573 0,651
% Variance -11,4%
-4,0%
0,664
0,691
0,754
-12,0%
11,3%
14,750
13,250
16,676
-11,5%
33,0% 14,7%
-630 14,121
-940 12,310
-697 15,978
9,7% -11,6%
-22,0%
-9,810
-8,039
-11,274
13,0%
6,4% 0,9% -42,3% -4,3%
69% 4,311 -685 3,791
65% 4,272 -481 3,626
71% 4,714 -728 3,976
-1,5% -8,4% 6,0% -8,8%
-54,2%
-1,840
-1,193
-2,008
8,4%
34,4% -
13% 4
10% 0
13% 0
3,7% -
-38,7%
52 2,610
12 1,600
19 1,731
-7,6%
-9,9%
21%
11%
11%
0,5%
25,7%
3,137
2,330
2,161
-3,6%
Sumber: PT. KILANG KECAP ANGSA
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.
General Manager
Syamsuri Aryadi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Perusahaan Pada PT. Kilang Kecap Angsa Medan, 2009.