ABSTRAK PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI RISIKO SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS SRI-KEHATI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh: RIMA MULYAWATI 103402083 Pembimbing: Elis Listiana Mulyani Dedeh Sri Sudaryanti
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor fundamental yang mempengaruhi risiko saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia periode 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis melalui studi dokumentasi dan kepustakaan. Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat keanekaragaman nilai dari faktor fundamental (ROE, EPS, PER) hal tersebut dapat disebabakan oleh tingkat peningkatan dan penurunan dari masing-masing indikator, beta saham merupakan alat ukur penghitungan risiko sistematis yang termasuk ke dalam risiko saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia. Hasil pengujian membuktikan bahwa faktor fundamental (ROE, EPS, PER) terhadap risiko saham berpengaruh signifikan secara simultan, meskipun secara parsial hanya ROE dan PER yang berpengaruh signifikan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulismemberikan saran kepada perusahaan harus lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi risiko saham dan harus memperhatikan perubahan laporan keuangan.Kepada para investor disarankan agar memperhatikan perubahan Return On Equity (ROE) dengan Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan karena perubahan kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perubahan risiko saham. Kata kunci : Faktor Fundamental (ROE, EPS, PER), Risiko Saham.
ABSTRACT INFLUENCE FACTORS AFFECTING FUNDAMENTAL RISIKO STOCK INDEX COMPANIES LISTED IN SRI KEHATI INDONESIA STOCK EXCHANGE by : RIMA MULYAWATI 103402083 Supervisor : Elis ListianaMulyani Dedeh Sri Sudaryanti
The object of this study was to determine and analyze the fundamental factors that affect the risk of stock in companies registered in Sri-Kehati index Prudential Indonesia Stock Exchange - 2011 period. The method used in this research is descriptive method of analysis with the approach through case studies and literature documentation. Analysis tool used is multiple linear regression. The results showed that there is a diversity of values from fundamentals (ROE, EPS, PER) are due to it can increase and decrease the level of each indicator, the stock beta is a measure of systematic risk assessment is included in the company's risk -listed shares The index of Sri - Prudential Indonesia Stock Exchange. The test results prove that the fundamental factors (ROE , EPS , PER) have a significant effect on the risk of stocks simultaneously, although only partially affect ROE and PER are significant. From the research that has been done author advising the company should pay more attention to the factors that may influence the risk of stock and have to pay attention to changes in the financial statements . To investors are advised to pay attention to changes in the Return On Equity (ROE) of Price Earning Ratio (PER) on the company due to changes in these two variables can affect the risk of changes in stock. Keywords : Fundamentals (ROE, EPS, PER), Risk Stocks.
I.
PENDAHULUAN Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa di perjualbelikan, baik surat utang (obligasi), equitas (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Sebagai
lembaga
perantara,
pasar
modal
menghubungkan
pihak
yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Sebagai pencipta alokasi dana yang efisisen pasar modal menyediakan alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal (Eduardus, 2010: 13). Proses keputusan investasi tentunya berkenaan dengna bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas, seberapa ekspansi investasi dilaksanakan dan kapan seharusnya investasi dilaksanakan. Untuk dapat memilih investasi yang aman diperlukan suatu analisis yang cermat, teliti dan mendukung dengan risiko yang akurat. Salah satu analisis yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah analisis fundamental yang sangat berhubungan dengan kondisi perusahaan, pemilihan teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi risiko investor dalam berinvestasi. Investasi yang mempunyai tingkat return yang tinggi tentunya mempunyai tingkat risiko yang tinggi pula, risiko sistematis merupakan ukuran yang berasal dari hubungan antara tingkat keuntungan saham dengan pasar, risiko ini berasal dari bebrapa faktor fundamental perusahaan & karakteristik pasar tentang saham perusahaan tersebut. Penelitian ini menyangkut faktor fundamental yang menjadi perhatian utama para investor yanng termasuk ke dalam rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar yaitu, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS)dan
Price
Earning Ratio (PER). Terdapat perbedaan Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS)dan Price Earning Ratio (PER) pada 25 perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati periode 2011, hal ini memungkinkan adanya tingkat risiko yang berbeda pula dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan oleh Muhamad Arief (2010) menjelaskan ROE, EPS, PER tidak berpengaruh signifikan terhadap beta saham. Anggia (2012) menjelaskan bahwa EPS dan PER tidak berpengaruh signifikan. Aresti (2011) menjelaskan bahwa ROE dan EPS,berpengaruh tidak signifikan terhadap risiko saham. Ines (2012) menjelaskan bahwa ROE dan PER negatif signifikan terhadap risiko saham.
Zubaidi
(2006) dalam penelitiannya
menyimpulkan ROE, EPS, PER mempunyai pengaruh signifikan terhadap risiko sistematik 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hal–hal sebagai berikut: 1. Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan yang terdapat di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia. 2. Risiko saham perusahaan yang terdapat pada indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia. 3. Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) mempengaruhi risiko saham secara parsial dan simultan pada perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia.
II. METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia periode 2011 sebanyak 25 perusahaan, penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti memilih berdasarkan karakteristik: mempunyai laporan keuangan yanng lengkap, membayarkan deviden pada tahun 2011, berturut-turut selama satu tahun berada pada indeks Sri-Kehati.Berdasarkan kriteria penarikan sampel, maka yang memenuhi adalah sebanyak 15perusahaan yaitu: Tabel 3.2.2.1 Daftar 15 Perushaan untuk Penghitungan Indeks Sri-Kehati Periode 2011 No Kode Nama Emiten 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. 3 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 4 ASII Astra Internasional Tbk. 5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 8 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 10 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 12 ISAT Indosat Tbk. 13 SMGR Semen Indonesia(Persero) Tbk. 14 UNTR United Tractor Tbk. 15 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Adapun data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dengan cara pendekatan studi dokumentasi, yaitu bersumber dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia periode 2011.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data yang berasal dari informasi Bursa Efek Indonesia dalam bentuk laporan keuangan dan harga saham tahunan yang telah di audit dan di informasikan secara luas oleh tiaptiap perusahaan. Adapun yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah Risiko Saham, dengan menggunakan beta saham sebagai alat ukur risiko sistematis, Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, bisa digunakan Singgle Indeks Model atau yang kita kenal dengan model indeks tunggal (Eduardus, 2010: 556). Model indeks tunggal menggunkan indeks pasar sebagai independen variabel dalam model regresi sebagai berikut: Ri = αi + βi Rm + Keterangan: Ri
:
return saham diproksi dengan capital again dan deviden.
Rm :
return pasar diproksi dengan indeks harga saham gabungan (IHSG).
βi
:
ukuran kepekaan sekuritas i terhadap perubahan return pasar.
αi
:
bagian return sekuritas ke i terhadap perubahan pasar.
:
kesalaha residual. berdasarkan formula tersebut, maka
dapat dihitung dengan rumus:
β= Penelitian ini di gunakan untuk mengetahui faktor–faktor fundamental terhadap risiko saham, dengan hanya membatasi variabel–variabel penelitian sebagai berikut:
1.
Return On Equity (ROE) Return
On Equity menunjukan kemampuan modal sendiri
dalam
menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (earnings available for common stock holder’s). ROE =
Laba Bersih Ekitas
(Moeljadi, 2006:74)
Dalam menentukan pilihannya, investor biasanya akan mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikan kontribusi ROE yang lebih besar, semakin tinggi ROE menunjukan risiko investasi kecil. Dengan kata lain ROE yang semakin tinggi akan mengakibatkan beta saham tersebut semakin rendah dan sebaliknya bila ROE rendah akan mengakibatkan beta sahamnya semakin tinggi.
2.
Earning Per Share (EPS) Earning Per Share menunjukan jumlah pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa yang dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. EPS =
Net Profit Jumlah Saham
(Moeljadi, 2006:74)
Perusahaan yang memiliki nilai Earning Per Share besar di harapkan akan memberi keuntungan yang besar pula bagi para investor, namun perlu di perhatikan bahwa saham yang memiliki tingkat keuntungan tinggi juga memiliki tingkat risiko yang tinggi.
3.
Price Earning Ratio (PER) Informasi Price Earning Ratio mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah Earning perusahaan atau dengan kata lain, Price Earning Ratio menunjukan besarnya harga saham satu rupiah earning perusahaan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Price Earning Ratio juga merupakan ukuran harga relatif dari saham perusahaan. PER =
Price Earning
(Moeljadi, 2006: 75)
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena akan menunjukan: a. Tingginya tingkat deviden yang diharapkan oleh para pemodal. b. Rendahnya risiko pada saham tersebut.
III. PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Berganda dan Koefisien Korelasi Berganda. Dalam pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 dan analisis statistiknya. 1. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen. Dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Berganda untuk meramalkan bagaimana keadaan atau naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Dengan model persamaan berikut:
Y=a+
+
+
....................(Sugiyono, 2010: 277)
Keterangan: Y
= Risiko Saham
a
= Konstanta = Return On Equity = Earning Per Share = Price Earning Ratio
Y
= Risiko Saham = koefisien regresi Uji asumsi klasik meliputi (uji normalitas, uji multikolonieritas, uji
autokorelasi,
uji
heteroskedastisitas)
pengujian
hipotesis
dan
koefisien
determinasi. Adapun yang menjadi hasil dari penelitian ini adalah Terdapat perbedaan Return On Equity pada 15 perusahaan indeks Sri-Kehati, dimana modal sendiri pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk. memiliki tingkat kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham yaitu sebesar: 151,45%, sedangkan Return On Equityterendah dimiliki oleh perusahaan Indosat Tbk. yaitu sebesar 6,28%. dengan kata lain modal sendiri yang dimiliki perusahaan Indosat memiliki kemampuan yang paling rendah dibandinngkan ke 14 perusahaan lainnya pada periode 2011. Earning Per share (EPS) merupakan pengukuran finansial perusahaan yang termasuk ke dalam rasio nilai pasar dimana hasil dari penghitungan rasio ini
menunjukan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada masa lalu sebagai penempatan strategi pada masa yang akan datang. Data diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Nilai Earning Per sharetertinggi dimilki oleh perusahaan Astra Internasional Tbk. yaitu sebesar: Rp.5.273,25 dimana perusahaan ini mampu menghasilkan jumlah pendapatan bersih tertinggi untuk pemegang saham yang akan dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar, sedangkan nilai Earning Per shareterendah dimilki oleh perusahaan United Traktor Tbk. yaitu sebesar Rp.1,571 dengan kata lain perusahaan ini memiliki kemampuan paling rendah dibandingkan 14 perusahaan lainnya dalam meenghasilkan jumlah pendapatan bersih untuk para pemegang saham di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia periode 2011. Data Price Earning Ratio yang merupakan rasio penghitungan yang termasuk ke dalam rasio nilai pasar dalam laporan keuangan perusahaan termasuk kedalam rasio yang juga diperhitungkan oleh para investor dan analisis karena rasio ini merupakan pengukuran seberapa besar banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang dilaporkan. Nilai Price Earning Ratiotertinggi dimilki oleh perusahaan Unilever Indonesia Tbk. sebesar 34,45% dan nilai Price Earning Ratioterendah dari 15 perusahaan oleh perusahaan Adhi Karya (Persero) Tbk. yaitu sebesar 5,72%.
Data Risiko Saham (Beta) Pada 15 Perusahaan pada Indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia Periode 2011 Kode Nama Perusahaan Beta AALI Astra Agro Lestari Tbk. 1,05 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk. 1,61 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 1,28 ASII Astra Internasional Tbk. 1,14 BBCA Bank Central Asia Tbk. 0,98 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1,16 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1,01 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 1,20 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1,01 GJTL Gajah Tunggal Tbk. 1,20 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,33 ISAT Indosat Tbk. 1,15 SMGR Semen Indonesia(Persero) Tbk. 0,98 UNTR United Tractor Tbk. 1,13 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 0,42 Dari hasil penghitungan dapat diketahui nilai beta ke 15 perusahaan SriKehati, dimana beta terendah terjadi pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk. yaitu sebesar 0,42 artinya, risiko saham pada perusahaan Unilever Indonesia Tbk. tidak sama dengan risiko yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Namun titik tertinggi dimiliki oleh perusahaan Adhi Karya (Persero) Tbk. yaitu sebesar: 1,61. jika fluktuasi return-return sekuritas mengikuti fluktuasi dari return-returnpasar, maka beta dari sekuritas dikatakan bernilai 1 atau mendekati angka 1, ini menunjukan bahwa risiko sistematis sama dengan risiko pasar. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antaraReturn On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) terhadap risisko saham. Seberapa besar variabel independen mempengaruhi
variabel dependen dihitunng dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Hasil analisis persamaan regresi berganda dengan bantuan SPSS.16.0 adalah sebagai berikut: Hasil Analisis Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.537
.086
ROE
-.003
.001
EPS
.000
PER
-.016
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
17.915
.000
-.386
-2.206
.050
.000
-.220
-1.495
.163
.005
-.539
-3.150
.009
a. Dependent Variable: BETA
Dari hasil analisis dapat disususn persamaan sebagai berikut: Y = 1,527+ -0,003X1 + 0,000 X2 + 0,016X3 Y = Risisko Saham X1 = Return On Equity X2 =Earning Per Share X3 =Price Earning Ratio e = Standar Error Dari Hasil persamaan regresi berganda dapat dijelaskan bahwa konstanta 1,527 menyatakan bahwa jika jumlah Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) sama dengan 0, maka risiko saham tetap dapat di capai sebesar 1,527. a). Return On Equity(ROE) Koefisien Return On Equity 0,003 mencerminkan bahwa setiap penurunanReturn On Equity sebesar 1 satuan akan menurunkan risiko sistematis
sebesar 0,003. Hal ini mengindikasikan bahwa Return On Equity yang terdapat pada perusahaan perlu menjadi pertimbangan khusus bagi para investor yang akan menginvestasikan dananya dalam bentuk saham. b). Earning Per Share(EPS) Koefisien Earning Per Sharememiliki nilai 0,000 menunjukan bahwa setiap kenaikan Earning Per Share sebesar1 satuanakan menaikan risiko saham sebesar 0,000. Dimana setiap perubahan Earning Per Sharedapat menyebabkan perubahan pada risiko saham. Namun hal tersebut tidak mutlak ada saatnya perubahan pada Earning Per Sharedi ikuti/direspon dengan perubahan risiko saham dan ada saatnya tidak. c). Price Earning Ratio(PER) Koefisien Price Earning Ratio memiliki nilai 0,016 mencerminkan bahwa setiap penurunanPrice Earning Ratio sebesar 1satuan akan menurunkan risiko sitematis sebesar 0,016. Hal ini mengindikasikan bahwa Price Earning Ratioharus menjadi pertimbangann khusus bagi para investor ketika akan menginvestasikan dananya dalam bentuk saham. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov test. Hasil dari kolmogorov-smirnov test dengan bantuan software SPSS 16.0. Data dapat dilakukan berdistribusi normal jika Asymp. Sig lebih dari 0,05 (Ghozali: 2007). Nilai Asymp. Sig dari semua variabel penelitian lebih dari 0,05.
Return On Equity (ROE) 0,023, Earning Per Share (EPS)0,880, Price Earning Ratio (PER) 0,462 dan risiko saham 0,404. dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang tidak berdistribusi normal yaitu Return On Equity (ROE), karena kurang dari 0,05. b. Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
ROE
.669
1.495
EPS
.946
1.057
PER
.700
1.429
a. Dependent Variable: BETA
Hasil uji multikolonieritas dengan bantuan SPSS 16.0, Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value
atau
variance
inflation
faktor
(VIF),
VIF>10,
berarti
terdapat
multikolonieritas. Nilai VIF dari tiap variabel independen kurang dari 10, Return On Equiy(1,495), Earning Per Share (1,057), Price Earning Ratio (1,429). sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolonieritas pada variabel-variabel independen yang diteliti. c. Uji Heteroskedastisistas Hasil uji heteroskedastisitas dengan bantuan SPSS 16.0 (Lampiran 1). Apabila ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
Maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Penyebaran titik-titik tidak
membentuk pola apapun yang teratur sehingga dapat disimpulkan bahwa pada data yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Hasil Uji Autokorelasi b Model Summary Model
Durbin-Watson
1
1.946
a
a. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE b. Dependent Variable: Risiko saham
Hasil uji autokorelasi dengan bantuan SPSS 16.0 Jika 1,65 < DW < 2,35 Maka tidak ada autokorelasi. Pada (lampiran 4) terlihat bahwa nilai Durbin Waston (DW) adalah 1,946. dikarenakan 1,65<1,946<2,35 maka dapat disimpulkan bahwa pada data yang digunakan tidak ada auto korelasi. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah bebas uji multikolonieritas, heteroskedastisitas, normalitas dan auto korelasi sehingga model regresi yang didapatkan dapat digunakan untuk memprediksi risiko saham. Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R .712
R Square a
Adjusted R Square
.507
.429
Std. Error of the Estimate .18500
Durbin-Watson 1.946
a. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE b. Dependent Variable: Risiko saham
Koefisien determinasi dengan bantuan SPSS 16.0. Dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah 0,507. hal ini berarti bahwa pengaruh Return On Equity, Earning
Per Sahre, Price Earning Ratio. 50,7%. sisanya sebesar 49,3% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak teliti.
Pengujian Hipotesis Simultan Secara Simultan ( Uji F) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
.678
3
.226
Residual
.197
11
.018
Total
.875
14
F 12.611
Sig. .001
a
a. Predictors: (Constant), PER, EPS, ROE b. Dependent Variable: BETA
Pengujian terhadap koefisisen regresi secara simultan dilakukan dengan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel independen. Hasil uji F dengan bantuan SPSS 16.0. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95%. Jika F rasio > F tabel atau sig. < 0,05 berarti bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.
Nilai sig. Kurang dari 0,05 yaitu 0,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Return On Equity, Earning Per Sahre, Price Earning Ratio. Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap risiko saham.
Pengaruh Return On Equity, Earning Per Sahre, Price Earning Ratio Terhadap Risiko Saham Pada 15 Perusahaan Indeks Sri-Kehati Secara Parsial. Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
1.537
.086
ROE
-.003
.001
EPS
.000
PER
-.016
a
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
17.915
.000
-.386
-2.206
.050
.669
1.495
.000
-.220
-1.495
.163
.946
1.057
.005
-.539
-3.150
.009
.700
1.429
a. Dependent Variable: BETA
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Equity, Earning Per Sahre, Price Earning Ratiosecara parsial dilakukan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Hasil uji dengan bantuan SPSS 16.0. Earning Per Sahrenilai Sig. adalah sebesar 0,163 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh Earning Per Sahresecara parsial terhadap risiko saham tidak signifikan. Sedangkan nilai Sig. Price Earning Ratio adalah sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05 dan dapat disimpulkan bahwa pengaruh Price Earning Ratiosecara parsial terhadap risiko saham signifikan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai faktor fundamental terhadap risiko saham maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Faktor fundamental pada perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) pada periode 2011 terdapat perbedaan nilai dari ketiga variabel tersebut,hal tersebut dapat disebabkan oleh tingkat peningkatan dan penurunan dari masing-masing indikator, dan dapat disimpulkan pula bahwa faktor fundamental perusahaan dapat di katakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi risiko saham.
2.
Beta saham (β) adalah alat ukur risiko sistematis yang merupakan bagian dari risiko saham pada perusahaan yang tetrdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia, terdapat perbedaan jumlah nilai dari ke-15 perusahaan, risiko saham tertinggi di capai oleh PT. United Tractor Tbk. sebesar 0,451, sedangkan risiko saham terendah dimiliki oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. sebesar 0,001.
3.
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan faktor fundamental berpengatuh signifikan terhadap risiko saham pada perusahaan yang tetrdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia, sedangkan secara parsial Return On Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap risiko saham, namun Earning Per Share (EPS)
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Sri-Kehati Bursa Efek Indonesia. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1.
Kepada para investor disarankan agar memperhatikan perubahan Return On Equity (ROE) dengan Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan karena perubahan kedua variabel tersebut dapat mempengaruhi perubahan risiko saham. Diama jika kedua variabel ini menurun maka kemungkinan tingkat risiko meningkat akan lebih besar begitupun sebaliknya.
2.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan secara simultan terdapat pengaruh antara faktor fundamental terhadap risiko saham, maka perusahaan harus lebih memperhatikan
faktor-faktor
yang dapat
mempengaruhi risiko saham, dan perusahaan juga harus memperhatikan perubahan laporan keuangan. 3.
Peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah periode penelitian sehingga dapat diketahui pengaruh faktor fundamental pada variabel yang berbeda dan pengamatan lainnya terhadap risiko saham.
DAFTAR PUSTAKA Anggia Suci Ramdandhini. 2008. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Beta Saham pada Perusahan Perbankkan Di Bursa Efek Indonesia: Universitas Riau. Aresti Januari. 2011. Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Risiko Saham pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Index Sri-Kehati BEI. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Danang Sunyoto. 2008. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Medpress. Eduardus Tandelilin. 2010. Manajemen Investasi dan Fortopolio Teory dan Aplikasi. Edisi pertama. Yogyakarta: Kanisisus. Ghozali, I. (2007), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi keempat, Semarang: BPUD Horne, J. V. Dan Warkowicz, J. 2007. Fundamental Of Financial Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. SuadHusnan . 2007. Dasar-Dasar Teori Fortofolio dan Analisi Sekuritas. Edisi Ke-Tiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Imam Ghozali. 2009. Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ines Ham Anto. 2012. Analisis Faktor Fundamental Keuangan Terhadap Risiko Sistematis Pada Perusahaan Lq45 Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010. Makasar: Universiatas Hasanudin. Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE. Muhamad Arief Budiman. 2010. Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Pertambangan yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan. Jilid 1.Malang: Bayumedia Publisting Moch Nazir. 2003. Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Nur Indriantoro dan Bambang Supono. 2009. Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajem. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Toto Prihadi. 2009. 7 AnalisisRasioKeuangan. Jakarta: PPM.