PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH PADA MATERI MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI BERMORAL Marwan Hamid1 dan Iriyanti2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Almuslim
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dengan Metode Ceramah Pada Materi Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi Bermoral (Suatu Penelitian di Kelas VII MTsN Matangglumpangdua)”. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan metode ceramah pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi bermoral. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTsN Matangglumpangdua yang berjumlah 9 kelas. Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan teknik random sampling class (sampel acak) dengan cara uji homogenitas pada populasi, yaitu kelas VII1 dan kelas VII2. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk soal pilahan ganda. Hasil penelitian diperoleh hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS rata-rata sebesar 73,06. Sementara hasil belajar siswa melalui metode ceramah rata-rata sebesar 67,13. Data yang terkumpul diolah menggunakan uji-t pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan metode ceramah di MTsN Matangglumpang dua pada materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Kata kunci: Hasil belajar, kooperatif tipe Think Pair Share, ceramah.
PENDAHULUAN Keberhasilan pembelajaran ekonomi pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SM P) men jadi harapan semua pihak khususnya guru ekonomi. Dalam proses belajar mengajar melibatkan berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika mengingin kan hasil yang optimal. Salah satu cara yang dipakai untuk menghasilkan hasil yang optimal adalah memberikan tekanan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu model pembelajaran yang tepat. Karena pemilihan model pembelajaran yang tepat pada hakikatnya merupakan salah satu upaya dalam mengoptimalkan hasil belaja r siswa. Observasi awal yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran yang dilaku kan oleh guru dalam materi manusia sebagai makhlu k sosial dan ekonomi yang bermoral di MTsN Matanggulumpangdua. Tiga tahun
terakhir in i yaitu pada tahun 2010/ 2011, 2011/2012, dan 2012/2013 rata-rata hampir sebanyak 60% siswa hanya mendapatkan nilai di bawah 65, padahal batas tuntas yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 65, sehingga banyak siswa yang harus mengikuti keg iatan remedial untuk mencapai batas tuntas seperti yang telah ditetapkan oleh sekolah, namun demikian masih banyak juga siswa yang belum memenuhi batas tuntas tersebut terutama pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral. Selama in i menunjukan bahwa pembelajaran ekonomi di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran konvesional yakni suatu model pembelajaran yang banyak di dominasi o leh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima in formasi pengetahuan dan ketrampilan dari guru. Hal ini menyebabkan terhambatnya keaktifan
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201560
dan kemandirian siswa sehingga hasil belajar siswa turun. Sebagian siswa umu mnya mengatakan pembelajaran ekonomi sangat membosankan karena mereka sudah merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak langsung siswa men jadi lemah dalam penangkapan materi tersebut. Penulis sebagai calon guru ekonomi sangat merasakan problem pembelajaran yang terjadi selama in i. Karena dalam pembelajaran proses belajar mengajar masih di dominasi oleh guru (teacher centered), siswa kurang di libatkan secara aktif dalam pembelajaran. Selama in i guru semata-mata hanya memberikan pengetahuan kepada siswa tanpa membuat suatu informasi men jadi bermakna dan relevan bagi siswa sehingga siswa kesulitan membangun konsep di dalam pikirannya sendiri. Masalah ini perlu dikaji lebih jauh agar strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Dengan model pembelajaran ini di harapkan hasil balajar siswa dalam pelajaran ekonomi akan meningkat, begitu pula dengan semangat belajarnya. TPS atau Berfikir-Berpasangan-Berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang di rancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS merupakan salah satu model pembelajaran yang memadukan antara belajar sendiri dan belajar secara berkelo mpok. TPS memiliki prosedur yang di tetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, men jawab, dan saling membantu satu sama lain. M isalkan seorang guru baru saja menyelesaikan penyajian singkat, atau siswa telah membaca suatu tugas dari guru dan guru menginginkan siswa memikirkan secara lebih mendalam tentang apa yang telah dijelaskan dan dialami (Ibrahim, 2000:26). Menurut Istarani (2011:79), penerapan model pembelajaran TPS dapat memiliki
beberapa kelebhan seperti dapat men ingkatkan daya nalar siswa, daya krit is siswa, daya imajinasi siswa dan analisis terhadap suatu permasalahan. Meningkatkan kerjasama antara siswa karena mereka dibentuk dalam kelo mpok. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menghargai pendapat orang lain. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat sebagai implementasi ilmu pengetahuannya. Serta guru lebih memungkinkan untuk menambahkan pengetahuan anak ketika selesai diskusi. Penelit i memilih materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermo ral karena materi tersebut banyak hubungannya dengan dunia nyata, baik yang disadari ataupun tidak. Dan diantara materimateri yang lain siswa paling sulit memahami materi ini. Penerapan model pembelajaran TPS pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral diharapkan dapat memberikan pengaruh yang posisit terhadap perubahan hasil belajar siswa. Karena model pembelajaran TPS memberi siswa waktu lebih banyak untuk berfikir, men jawab, dan saling membantu satu sama lain. Berdasarkan latar belakang persamasalahan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran TPS pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral di MTsN Matangglumpangdua dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalu i Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Th ink Pair Share Dengan Metode Ceramah Pada Materi Manusia Sebagai Makh luk Sosial dan Ekono mi Bermoral (Suatu Penelit ian di Kelas VII MTsN Matangglumpangdua)”. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:37), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201561
berlandaskan pada filsafat positivis me, digunakan untuk menelit i pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengamb ilan sampel pada umu mnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ko mparatif. Sugiyono (2010:57) mengemu kakan bahwa, penelitian ko mparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Rancangan Penelitian Bentuk rancangan (design) yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik two group pretest-postest design. Dalam desain ini terdapat dua kelo mpok yang dipilih secara random sampling, kemudian diberi perlakuan. Design rancangannya sebagai berikut:
O1 O3
X1
O2
X2
O4
Gambar 3.1 Design penelit ian tehnik two groups pretest-postest design (Sugiyono,2010:112) Dalam rancangan penelitian ini terdapat 2 kelo mpok yang men jadi objek penelit ian, satu kelo mpok sebagai kelas eksperimen dan satu kelo mpok lag i sebagai kelas kontrol. O1 merupakan tes pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan dan O3 merupakan tes pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan. O2 merupakan tes pada kelo mpok kontrol sebelu m diberikan perlakuan dan O4 merupakan tes pada kelo mpok kontrol setelah diberikan perlakuan. Lokasi dan Waktu penelitian Penelit ian in i d ilaksanakan di kelas VII MTsN Matanggulumpangdua pada semester ganjil tahun ajaran 2013/ 2014. Populasi dan Sampel (Sumber Data) Menurut Arikunto (2004:137), yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan dari objek penelit ian. Populasi
dalam penelitian in i adalah siswa kelas VII MTsN Matanggulumpang dua tahan pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas. Menurut Sudijono (2011:118), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling class, dimana yang di random adalah kelas VII. Dari yang di random dipilih dua kelas secara acak, atas pertimbangan kedua kelas tersebut diasumsikan memiliki kemampuan akademik yang sama. Siswa dari kelas VII1 diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS, sedangkan kelas VII2 diajarkan melalui metode ceramah. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa tes tertulis. Tes ini dilaksanakan terhadap dua kelas yaitu kelas VII1 dan kelas VII2 dengan waktu 80 men it. Dalam penelit ian in i yang dijad ikan sebagai kelas eksperimen adalah siswa kelas VII1 yang akan diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, sedangkan siswa kelas VII2 sebagai kelas kontrol yang akan diajarkan dengan metode ceramah. Data diku mpulkan dengan menggunakan tes. Tes sebelum perlakuan eksperimen (pre-test), d igunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa sebelum pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan metode ceramah. Tes setelah perlakuan eksperimen (post-tes) digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa setelah pembelajaran pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral. Soal tes yang digunakan bentuknya sama, baik sebelu m dan sesudah perlakuan eksperimen. Teknis Analisis Data Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan d istribusi data. Uji normalitas data dimaksudkan
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201562
untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menentukan normalitas, data terlebih dahulu mencari chi kuadrat (χ2 hitung ), rumus yang digunakan adalah: 𝑂𝑖 −𝐸𝑖 2 χ2 = 𝑘𝑖=1( ) (Sudjana, 2005:273) 𝐸𝑖
Keterangan: χ2 = nilai ch i kuadrat Oi = frekuensi yang diharapkan Ei = frekuensi pengamatan Menurut Sudjana (2005:293) kriteria pengujian adalah: Tolak Ho dan terima Ha jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel, distribusi data tidak normal Terima Ho dan tolak Ha jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, distribusi data normal, dengan derajat kebebasan (db) = k-3 2.
Uji Ho mogenitas Uji ho mogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelo mpok data penelitian memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain, homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama. Uji ho mogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelo mpok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama. Untuk mengetahui variabel kedua sampel homogenitas atau tidak maka perlu diuji homogenitas variabelnya terlebih dahulu dengan uji F, adalah sebagai berikut: 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 F= (Sugiyono 2010: 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 276) Setelah didapat harga F, selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk (derajat kedudukan) pembilang dan dk penyebut. Jika F hitung lebih besar dari tabel, maka varian t idak homogen. Sementara jika harga F hitung lebih kecil dari pada F tabel maka dinyatakan varian homogen. 3. Uji-t Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan statistik uji-t satu pihak yaitu pihak kanan, pada taraf signifikan 5% ( = 0,05) yang diperhatikan berdasarkan derajat kebebasan yang dibandingkan dengan besarnya nilai “t”. Menurut (Sudjana, 2005 :
293) persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 𝑥 −𝑥 𝑡 = 𝑠 11 21 +
𝑛1 𝑛2
Keterangan: t = Ratio 𝑋 1 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa melalui model kooperatif t ipe TPS 𝑋 2 = Nilai rata-rata hasil belajar siswa melalui metode ceramah S = Standar devisiasi gabungan n 1 = ju mlah siswa kelas VII1 n 2 = ju mlah siswa kelas VII2 Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif t ipe TPS dengan metode ceramah pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral di MTsN Matangglumpangdua. Ha : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalu i model pembelajaran kooperatif t ipe TPS dengan metode ceramah pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral di MTsN Matangglumpangdua. Derajat kriteria pengujian adalah Ha diterima jika t hitung > t tabel, pada taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (db) = (n1 + n 2 - 2). HAS IL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Pada bab ini akan dibahas tentang cara pengolahan data dan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan, sesuai dengan judul skripsi ini adalah “Perbandingan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan metode ceramah pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi bermoral (Studi Penelitian d i Kelas VII MTsN Matangglumpangdua)”. Dalam pembahasan tentang masalah pengolahan data dan hasil-hasil penelitian ini, langkah-langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut: Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data mengenai hasil belajar
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201563
siswa kelas VII MTsN Matangglumpangdua. Penelit i me mbagi kelas dalam dua kelo mpok yaitu kelo mpok eksperimen untuk kelas VII1 yang berju mlah 32 orang siswa dan kelompok kontrol untuk kelas VII2 yang berju mlah 32 orang siswa dengan kemampuan kedua kelas sama. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi bermoral. Materi d iberikan selama 2 x 40 menit untuk masing-masing kelas.
Setelah proses belajar mengajar berdasarkan penerapan model pembelajaran untuk kedua kelas, peneliti memberikan tes untuk kedua kelo mpok dengan soal yang sama. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal, setiap soal skornya 5 dan skor 100 untuk siswa yang bisa men jawab dengan benar terhadap semua soal yang diberikan. Adapun perincian hasil tes yang diperoleh dari masing-masing kelo mpok dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut:
Tabel 1. Nilai Tes Akhir Kelas Model Kooperatif Tipe Think Pair Share No
Nama Siswa
Nilai Tes Akhir
1
Aiman Nurd in
75
2
Airin Rah mi Alfizatun Nisak
90 70
Alvy Ry zqa Adhya Asha Edwina
75 65
Cut Maisarah Cut Putri Ajmadayana
75 85
Fadiya Haya Hidayatul Adrian i
70 80
Indah Nurfajri Izya Safira
55 80
M. Alfarisi M. Iqbal
70 70
Nayla Fitria Nida A malya
75 80
Nur Alfi Syahra
65
Nurhaliza Nuzila Rah mi
80 75
Qafrawi Rah matul Ukhra
65 70
Raihatul Jannah Ridha Aulia Uska
65 75
Rizki Ryan Aulia
55 80
Sit i Alysha Sit i Hu maira
70 70
Suha Yu mna Syahrizal
75 80
Syifa Annur
65
3 4 5 06 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201564
30 31 32
Syiifa Salsabila
85
Zulakram M. Zaki Saputra
75 65
Tabel 2. Nilai Akh ir Kelas Metode Ceramah No
Nama Siswa
Nilai Tes Akhir
1 2
Almunadia
75
Annisa Arizka Azahra Ash Shiddiq
85 75
Cut Dela Eggi Sujana
70 70
Fitriah Az-Zahra Haidar Khawarizmi
65 60
Hayatun Nufus
70
Isna Mulyana Khairu l Munar
65 65
M. Mulqia Ikram Mirwatul Uli
50 80
Nadia Rizki Nadiya Maisura
70 70
Nurul A ini Nurul A kmal
60 75
Nurula Rah mah Putri Syawalinda
60 65
Putri Ulya Rah matina Aulia
75 65
Rifka Fitrah Riski Aulia
55 60
Safira Nurul Lita
70
Salsabila Saumina
75 75
Syifa Tarisya
85 75
Tm. Fajar Muharro mi Uswatun Hasanah
70 70
Wildatuz Zuhra Yuhafn izar
65 60
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Almunadia Pengolahan Data Data yang diolah adalah data tes akhir, namun sebelum diolah leb ih lanjut data terlebih dahulu diku mpulkan dan ditabulasi
70 ke dalam daftar distribusi frekuensi. Menurut Sudjana (2005:47) untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201565
kelas sama, dapat dilaku kan dengan langkah-langkah berikut: a. Tentukan rentang (R), adalah data terbesar dikurangi data terkecil b. Tentukan banyak kelas (K) yang diperlukan, menggunakan k = 1 + (3,3) log n c. Tentukan panjang kelas interval (P) dengan rumus: 𝑝= Rentang (R) Banyak Kelas (K)
Berdasarkan ketentuan di atas, maka untuk nilai tes akhir yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif t ipe Think Pair Share diperoleh sebagai berikut: R = 90-55 = 35 K = 1 + (3,3) log 32 = 1 + (3,3) 1,51 = 1 + 4,97 = 5,97 (maka d iambil K = 6) p = R/K = 35/ 6 = 5,83 (maka diambil p = 6)
Tabel 3. Daftar Distribusi Nilai Tes Akhir Kelas Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Titik Tengah Nilai Tes Frekuensi (fi) Xi2 fi xi fi xi2 (xi) 55-60 2 57,5 3306,25 115 6612,5 61-66
6
63,5
4032,25
381
24193,5
67-72
7
69,5
4830,25
486,5
33811,75
73-78
8
75,5
5700,25
604
45602
79-84
6
81,5
6642,25
489
39853,5
85-90
3
87,5
7656,25
262,5
22968,75
∑fi = 32
-
-
∑fi.xi = 2338
∑fi xi2 = 173042
71100
Dari tabel di atas diperoleh nilai ratarata (mean) dan simpangan baku kelas eksperimen model kooperatif tipe Think Pair Share sebagai berikut: 𝑓𝑖𝑥�尠 𝑥1 = 𝑓𝑖
= 2338/32 = 73,06 Selanjutnya dapat dicari simpangan baku data kelo mpok eksperimen (S1 ) model kooperatif tipe Think Pair Share dengan n = 32. S1 2 = S1 2 = S1 2 =
𝑛
𝑓𝑖𝑥𝑖 2
− ( 𝑓𝑖𝑥𝑖 )
2
𝑛 (𝑛−1) 32 173042 − 2338 2 32 32−1 5537344 −5466244
S1 2 = 992 S1 2 = 71,67 S1 = 8,47 Maka diperoleh n ilai rata-rata 𝑥1 = 73,06 dengan varians (S1 2 ) = 71,67 dan simpangan baku (S1 ) = 8,47. Langkah kedua adalah menentukan distribusi frekuensi untuk siswa kelas VII2 metode ceramah sebagai berikut: R = 85-50 = 35 K = 1 + (3,3) log 32 = 1 + (3,3) 1,51 = 1 + 4,97 = 5,97 (maka d iambil K = 6) P = R/ K = 35/6 = 5,83 (maka diambil p = 6)
992
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201566
Tabel 4. Daftar Distribusi Nilai Tes Akhir Kelas Metode Ceramah Frekuensi Titik tengah Nilai tes Xi2 fi xi (fi) (xi) 50-55 3 52,5 2756,25 157,5
fi (xi)2 8268,75
56-61
6
58,5
3422,25
351
20533,5
62-67
7
64,5
4160,25
451,5
29121,75
68-73
8
70,5
4970,25
564
39762
74-79
6
76,5
5852,25
459
35113,5
80-85
2
82,5
6806,25
165
13612,5
∑fi = 32
-
-
∑fi.xi = 2148
∑fi xi2 = 146412
Dari data di atas diperoleh nilai ratarata (mean) kelas metode ceramah sebagai berikut: 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑥2 =
𝑓𝑖
= 2148/32 = 67,13 Selanjutnya dapat dicari simpangan baku data kelo mpok metode ceramah dengan n = 32 S2 2 = S2 2 = S2 2 =
𝑛
𝑓𝑖𝑥𝑖 2
− ( 𝑓𝑖𝑥𝑖 )
2
𝑛(𝑛−1 ) 32(146412 )−(2148 )2 32 (32−1 ) 4685184 −4613904 992
S2 2 = 71,85 S2 = 8,48 Maka dipero leh nilai rata-rata (𝑥 2) = 67,13 dengan varians (S2 2 ) = 71,85 dan simpangan baku (S1 ) = 8,48.
Sebelu m dilaku kan analisis data yang menggunakan rumus uji-t, maka terlebih dahulu data-data dari masing-masing kelo mpok harus memenuhi syarat normalitas dan homogenitas varians. Untuk membu ktikan perlu dilaku kan uji normalitas dan uji ho mogenitas varians. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelo mpok (kelas) dalam penelitian in i berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk data siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share diperoleh rata-rata (𝑥1) = 73,06 dan simpangan baku (s1 ) = 8,47. Selanjutnya perlu ditentukan batas-batas interval untuk menghitung luas di bawah kurva normal bagi tiap-tiap kelas interval.
Tabel 5. Uji Sebaran Data Normalitas Kelas Kooperatif tipe Batas Z untuk Batas Luas kelas batas luas Nilai Tes daerah (x) kelas daerah 54.5 -2,19 0,4857 55-60 0,0551 60.5 -1,48 0,4306 61-66 0,1483 66.5 -0,78 0,2823 67-72 0,2544 72.5 -0,07 0,0279 73-78 0,211 78.5 0,64 0,2389 79-84 0,1726 84.5 1,35 0,4115 85-90 0,0688 90.5 2,06 0,4803
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201567
Think Pair and Share Frekuensi Frekuensi diharapkan pengamatan (Ei) (Oi) 1,7632
2
4,7456
6
8,1408
7
6,7520
8
5,5232
6
2,2016
3
Jumlah 32 Keterangan: Batas kelas (x) = Batas bawah = tepi bawah – 0,5 Batas atas = tepi atas + 0,5 𝑥 −𝑥𝑖 Zscore = dengan 𝑥1 = 73,06 dan s 1 = 8,47 �瀈1
Ei = luas daerah x ju mlah fi (banyak data) (𝑂𝑖−𝐸𝑖 )2 𝑘 𝑖 =1 𝐸𝑖
χ2=
Sehingga dari tabel d iperoleh: χ2 = +
(2−1 ,7632 )2
1 ,7632 (3−2,2016 )2
χ2 =
2 ,2016 (0,2368 )2 1 ,7632
+
+
(6−4,7456 )2 4 ,7456
(1,2544 )2 4,7456
+
+
(7−8,1408 ) 2 8 ,1408
(−1,1408 )2 8,1408
+
+
(8−6,7520 )2 6,7520
(1,2480 )2 6,7520
+
+
(0,4768 )2 5 ,5232
(6 −5,5232 )2 5 ,5232
+
(0,7984 )2 2 ,2016
χ 2 = 0,0318 + 0,3316 + 0,1599 + 0,2307 + 0,0412 + 0,2895 χ 2 = 1,0846 hipotesis Ho diterima, sehingga dapat Dengan kriteria pengujian menurut disimpulkan bahwa data tes siswa kelas 2 Sudjana (2005:273) “tolak Ha jika χ hitung < yang diajarkan menggunakan model 2 χ tabel, dengan taraf signifikan α = 0,05 dan kooperatif tipe think pair and share banyak kelas k = 6 maka derajat kebebasan mengikuti d istribusi normal. (dk) untuk distribusi chi-kuadrat besarnya Sedangkan uji normalitas sebaran data adalah: Dk = k – 3 = 6 – 3 = 3. tes siswa kelas kontrol metode ceramah Maka dari tabel distribusi chi-kuadrat dapat dilihat pada tabel di bawah ini: diperoleh : χ 2 = 7,815. Oleh karena χ 2 hitung < χ 2 tabel yaitu : 1,0846 < 7,815 berart i Tabel 6. Uji Sebaran Data Normalitas Kelas Metode Ceramah Kelas interval
Batas kelas (x)
Z untuk batas kelas
Batas luas daerah
49.5
-2,08
0,4812
50-55 55.5
-1,37
0,4147
61.5
-0,66
0,2454
56-61 62-67 67.5
0,04 0,75
Frekuensi diharapkan (Ei)
Frekuensi pengamatan (Oi)
0,0665
2,1280
3
0,1693
5,4176
6
0,2294
7,3408
7
0,2574
8,2368
8
0,1545
4,9440
6
0,0571
1,8272
2
0,016
68-73 73.5
Luas daerah
0,2734
74-79 79.5
1,46
0,4279
85.5
2,17
0,485
80-85 Jumlah
Sumber: MTsN Matangglumpangdua (diolah) Keterangan: Batas kelas (x): - Batas bawah = tepi bawah – 0,5
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201568
32
- Batas atas
= tepi atas + 0,5 Zscore = dengan 𝑥2 = 67,13 dan S2 = 71,85 𝑠2 Ei = luas daerah x ju mlah fi (banyak data) 𝑥 −𝑥2
(𝑂𝑖−𝐸𝑖 )2
χ 2 = 𝑘𝑖=1 𝐸𝑖 Sehingga dari tabel d iperoleh: χ2 = +
(3−2 ,1280 )2
2 ,1280 (2−1.8272 )2
χ2 =
18272 (0,8720 )2 2 ,1280
+
+
(3−5,4716 )2 5 ,4716
(0,5824 )2 5,4716
+
+
(7−7,3408 ) 2 7 ,3408
(−0,3408 )2 7,3408
+
+
(8−8,2368 )2
(0,2368 )2 8,2368
8,2368
+
(6 −4,9440 )2
+
4 ,9440
(1,0560 )2 4 ,9440
+
(0 ,1728 )2 18 272
χ 2 = 0,3573 + 0,0626 + 0,0158 + 0,0068 + 0,2256 + 0,0163 = 0,684 Masih dengan kriteria pengujian 𝑋1 = 73,06 S1 2 = 71,67 menurut Sudjana (2005:273) “terima Ho n 1 = 32 jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, dengan taraf signifikan 𝑋2 = 67,13 S2 2 = 71,85 α = 0,05 dan banyak kelas k = 6 maka n 2 = 32 derajat kebebasan (dk) untuk distribusi chiData tersebut disajikan dalam kuadrat besarnya adalah: Dk = k – 3 = 6 – 3 rumus seperti yang dikemu kakan oleh = 3. Maka dari tabel distribusi chi-kuadrat Sudjana (2005:239), yaitu: diperoleh : χ 2 = 7,815. Karena χ 2 hitung < χ (𝑛 − 1)𝑆1 2 + 𝑛 2 − 1 𝑆2 2 𝑠2 = 1 2 𝑛 1+ 𝑛 2− 2 tabel yaitu : 0,684 < 7,815 berarti h ipotesis 32− 1 71,67 + 32 − 1 71 ,85 Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan 𝑠2 = 32 + 32 − 2 bahwa data tes siswa kelas metode ceramah 3373 𝑠2 = mengikuti d istribusi normal. 62 S2 = 54,40 Uji Homogenitas Varians S = 7,38 Uji homogenitas varians berguna untuk Dari varians gabungan di atas mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang sama, sehingga generalisasi ditentukan standar deviasi gabungan yaitu 2 dari hasil penelit ian ini nantinya berlaku varians S = 54,40 sehingga diperoleh S = pula bagi populasi. Dari data diperoleh 7,38. Selanjutnya agar dapat diperoleh n ilai variasi dari masing-masing kelo mpok 𝑠1 2 = “t” adalah dengan mensubstitusikan nilai S 71,67 dan 𝑠2 2 = 71,85. Sehingga F dapat = 7,38 dalam ru mus “t”, sehingga: 𝑥 −𝑥 𝑡 = 𝑆 11 21 dicari dengan rumus yang dikemu kakan + 𝑛 1 𝑛2 oleh Sudjana (2005:251) sebagai berikut: 2 73,06 − 67 ,13 𝑠 𝑡 = 7,38 1 1 F = 22 F=
𝑠1 71 ,85
+
32
𝑡=
71 ,67
F = 1,00 Dengan kriteria pengujian menurut Sudjana (2005:251): “pengujian kriteria adalah tolak Ho jika F > Fa( n1-1),( n2-1) dalam hal lain Ho diterima”. Maka dari daftar F didapat: F 0,05 (31)(31) = 2,07. Karena F hitung < F tabel yaitu 1,00 < 2,07, dengan demikian terima Ho yang artinya dapat disimpulkan kedua kelas adalah ho mogen. Uji Hi potesis (Uji t) Selanjutnya menghitung atau membandingkan kedua hasil perh itungan tersebut dengan menggunakan statistik “t”. langkah pertama adalah menghitung varians gabungan (S2 ). Data yang diperoleh:
𝑡= 𝑡=
32
73,06 − 67 ,13 7,38
0,0625 5,94
7,38 𝑥 0,25 5,94 1,84
𝑡 = 3,220 Dapat kita lihat bahwa t hitung adalah 3,220. Untuk membandingkan dengan “t” tabel maka dihitung derajat kebebasan seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:239), yaitu: dk = n 1 + n 2 -2, sehingga dk = 32 + 32– 2 = 62. Harga statistik dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 62. Dari tabel diperoleh
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201569
t(0,95)(62) = 1,6645. Dengan berpegang pada rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:234) yaitu terima Ho jika t < t 1-α dan tolak Ho jika mempunyai harga-harga lain. Dari data diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,2200 > 1,6645. Dengan demikian Ha d iterima dan Ho ditolak. Hal ini menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model kooperatif t ipe think pair and share lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode ceramah pada materi manusia sebagai makhlu k sosial dan ekonomi bermo ral di MTsN Matangglumpangdua. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VII MTsN Matangglumpangdua terhadap hasil belajar siswa melalu i penerapan model kooperatif tipe think pair and share dan metode ceramah, d iketahui bahwa hasil belajar siswa melalu i penerapan model kooperatif tipe think pair and share diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 73,06. Sementara hasil belajar siswa melalu i penerapan metode ceramah diperoleh n ilai rata-rata kelas sebesar 67,13. Sementara nilai varians (S1 2 ) dan simpangan baku (S1 ) yang diperoleh untuk masing-masing kelas, kelas kooperatif tipe think pair and share diperoleh varians (S1 2 ) = 71,67 dan simpangan baku (S1 ) = 8,47. Sedangan kelas metode ceramah dipero leh nilai varians (S2 2 ) sebesar 71,85 dan simpangan baku (S1 ) = 8,48. Kemudian pada saat pengujian nilai normalitas pada masing-masing kelas melalui perh itungan nilai ch i kuadrat (χ2 ), diketahui bahwa nilai χ2 untuk kelas kooperatif tipe think pair and share sebesar 1,0846 dan nilai χ2 untuk kelas metode ceramah sebesar 0,684. Berdasarkan n ilai χ2 tabel , diketahui bahwa nilai χ2 tabel untuk dk = 3 adalah sebesar 7,815. Sehingga nilai χ2 hitung untuk kelas kooperatif tipe think pair and share maupun kelas metode ceramah lebih kecil daripada nilai χ2 tabel . Hasil in i menunjukkan bahwa kelas kooperatif tipe think pair and share maupun kelas metode ceramah memiliki distribusi normal. Sementara pada saat pengujian homogenitas varians, dari data diperoleh
varians dari masing-masing kelo mpok 𝑠1 2 = 71,67 dan 𝑠2 2 = 71,85. Sehingga berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005:251) dipero leh nilai F = 1,00. Selanjutnya dari daftar F didapat: F 0,05 (31)(31) = 1,80. Karena F hitung < F tabel yaitu 1,00 < 1,80, dengan demikian terima Ho yang artinya dapat disimpulkan kedua kelas adalah homogen. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,220, sementara nilai t tabel sebesar 1,6645. Hal ini menunjukkan n ilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,220 > 1,6645. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Seh ingga dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral. Model pembelajaran model kooperatif tipe think pair and share merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno. Dengan model pembelajaran in i siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share di MTsN Matangglumpangdua terbukti diperoleh hasil belajar leb ih baik. Hal in i dikarenakan siswa dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan d i depan kelas. Selain itu, model pembelajaran kooperatif t ipe think pair share juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Pembelajaran metode ceramah diketahui rata-rata hasil belajar siswa lebih rendah bila dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share. Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran metode ceramah siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran, guru lebih banyak memberikan ceramah sementara siswa hanya mendengar ceramah guru. Guru juga tidak banyak melakukan tanya jawab
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201570
dengan siswa. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralih kan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat. Pembelajaran metode ceramah sangat bergantung pada gaya ko munikasi guru. Ko munikator yang ku rang baik cenderung menjadikan pembelajaran yang kurang baik pula. Jika materi yang disampaikan bersifat ko mp leks, rinci atau abstrak, Metode ceramah mungkin tidak dapat memberikan siswa kesempatan yang cukup untuk memp roses dan memahami informasi yang disampaikan. Metode ceramah akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu siswa semua yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran siswa itu sendiri. Berdasarkan pada pembahasan yang telah penulis paparkan, maka h ipotesis penelitian yang menyatakan “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalu i model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan metode ceramah di MTsN Matangglumpang dua pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral” adalah diterima. PENUTUP Simpulan 1.
2.
3.
Hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe think pair and share pada materi manusia sebagai makhlu k sosial dan ekonomi bermo ral di MTsN Matangglumpangdua rata-rata sebesar 73,06. Hasil belajar siswa melalu i pembelajaran metode ceramah pada materi manusia sebagai makhlu k sosial dan ekonomi bermo ral di MTsN Matangglumpangdua rata-rata sebesar 67,13. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalu i model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan metode ceramah di MTsN Matangglumpang dua pada materi manusia sebagai makh luk sosial dan ekonomi yang bermoral.
Saran 1.
2.
3.
Diharap kan kepada guru bidang pelajaran ekono mi untuk dapat menerap kan model kooperatif tipe think pair and share pada pokok bahasan lainnya. Diharap kan agar model kooperatif tipe think pair and share dapat dijadikan salah satu alternatif pendidik guna meningkatkan minat belajar peserta didik. Hasil penelit ian in i hendaknya dapat menjadi bahan masukan bagi guru-guru ekonomi di MTsN Matangglumpangdua Kabupaten Bireuen dalam memperbaiki kualitas pendidikan.
DAFTAR PUS TAKA Anni,
C. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Un iversitas Negeri Surabaya. Arikunto, S. 2004. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Dahlan, M. 2011. Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada materi koperasi Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 1 Makmur tahun pelajaran 2010 / 2011. Skripsi. Bireuen: A lmuslim. Darsono, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press. Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Huda, M. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Ibrahim, M d kk & Nur, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa Press. Ikhtisari. 2011. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap peningkatan haisl belajar siswa
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201571
pada konsep ketenagakerjaan di SMA Negeri 2 Bireuen tahun pelajaran 2010 / 2011. Jurnal. Bireuen: A lmuslim. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Koenjaraningrat. 2012. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djembatan. Lie, A. 2004. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Muhaimin dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press. Putra, A. 2012, Manusia Sebagai Makh luk Sosial, [online],(http://putraaldy.blogspo t.com/2012/ 12/ makalah manusias ebagaimakhluksosial.ht ml, Diakses pada tanggal 06 September 2013) Ramayulis dan Nizar, Samsul. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta. Kalam Mu lia. Rasyid, H. & Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima. Safit ri, Rah mi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share Terhadap Peningkatan Haisl Belajar Siswa Pada Konsep Ketenagakerjaan di SMA Negeri 3 Bireuen Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Bireuen: A lmuslim. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana. Siagian, Sondang P. 2011. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana. N. 2005. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suyitno. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Ganexa Excact. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo persada.
Lentera Vol. 15. No. 15. November 201572