A. Menyimak untuk Menerangkan Sifat Tokoh
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, diharapkan kamu dapat: z menerangkan sifat-sifat tokoh z menyimpulkan isi novel yang dibacakan.
Pada pembelajaran yang lalu, kamu sudah mempelajari bagaimana menjelaskan sifat-sifat tokoh dalam kutipan novel yang dibacakan. Kali ini perdalam kembali kemampuanmu dengan mendengarkan kembali pembacaan kutipan novel. Simak dan dengarkan baik-baik kutipan novel yang akan dibacakan oleh Bapak/Ibu guru atau salah seorang temanmu yang ditunjuk. Kutipan novel berikut ini sebagai alternatif untuk dibacakan. Tutuplah bukumu apabila kutipan novel di bawah ini dibacakan. ATHEIS …………………………….. Loket bagian jawatan air kotapraja tidak begitu ramai seperti biasa. Ruangan di muka loket-loket yang berderet itu sudah tipis orang-orangnya. Memang malam pun sudah jam satu lebih. Yang masih berderet di muka di loketku hanya beberapa orang saja lagi. Aku asyik meladeni mereka. Seorang demi seorang meninggalkan loket setelah diladeni. Ekor yang terdiri dari orang-orang itu makin pendek hingga akhirnya hanya tinggal satu orang saja lagi. Pada saat itu masuklah seorang laki-laki muda dari pintu besar ke dalam ruangan. Ia diiringi oleh seorang perempuan. Setelah masuk, kedua orang itu berdiri beberapa jurus melihat ke kiri ke kanan, membaca merek-merek yang bertempel di atas loket-loket. "Itu!" kata si laki-laki muda itu sambil menunjuk ke loketku. Sepasang selop merah bergeletak di belakangnya, diayunkan oleh kaki kuning langsep yang dilangkahkan oleh seorang wanita berbadan lampai.
210
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
Laki-laki itu kira-kira berumur 28 tahun. Parasnya tampan, matanya menyinarkan intelek yang tajam. Kening di atas pangkal hidungnya berkerat, tanda banyak berpikir. Pakaiannya yang terdiri dari sebuah pantalon flanel kuning dan kemeja krem, serta pantas dan bersih. Ia tidak berbaju jas, tidak berdasi. Terkejut aku sejenak, ketika aku melihat perempuan yang melenggoklenggok di belakangnya itu. Hampir-hampir aku hendak berseru. Kukira Rukmini. . . Wanita itu nampaknya tidak jauh usianya dari dua puluh tahun. Mungkin ia lebih tua, tapi pakaian dan lagak lagunya mengurangi umurnya. Parasnya cantik. Hidungnya bangir dan matanya berkilau seperti mata seorang wanita India. Tahi lalat di atas bibirnya dan rambutnya yang ikal berlomba-lombaan menyempurnakan kecantikannya itu. Badannya lampai tetapi penuh berisi. Ia memakai kebaya merah dari sutra yang tipis, ditaburi dengan bunga melati kecil-kecil yang lebih putih nampaknya di atas latar yang merah. Kainnya batik Yogya yang juga berlatarkan putih. Orang penghabisan sudah kuladeni. "Sekarang Tuan," kataku. "Saya baru pindah ke kebon Mangga 11," sahut laki-laki itu sambil bertelekan dengan tangannya di atas landasan loket. "O, minta pasang?" "Betul, Tuan!…?" (sejurus ia menatap wajahku) " … tapi … tapi (tiba-tiba) astaga, ini kan Saudara Hasan, bukan?!" "Betul," (sahutku agak tercengang, lantas menegas-negas wajah orang itu, "dan Saudara… siapa?" "Lupa lagi?" (tersenyum) "Masa lupa? Coba ingat-ingat!" Kutegas-tegas lagi. "An! Tentu saja kau tidak lupa? Masa lupa! Ini kan Saudara Rusli?"(Riang megeluarkan tangan ke luar loket untuk berjabatan). Saat itu pula dua badan yang terpisah oleh dinding, sudah bersambung oleh sepasang tangan kanan yang serta berjabatan. Mengalir seakan-akan persahabatan yang sudah lama itu membawa kenangan kembali dari hati ke hati melalui jabatan tangan yang bergoyang-goyang turun naik, seolah-olah menjadi goyah karena derasnya aliran rasa itu. Kepalaku seakan-akan turut tergoncangkan, menggeleng-geleng sambil berkata, "Astaga, tidak mengira kita akan berjumpa lagi. Di mana sekarang?" Pekerjaan
211
"Di sini. Baru sebulan pindah dari Jakarta." "Di sini? Syukurlah . . . Astaga (menggeleng lagi kepala)! Sudah lama kita tidak berjumpa, ya? Sejak kapan?" "Saya rasa sejak sekolah HIS di Tasikmalaya dulu. Sejak itu kita tidak pernah berjumpa lagi?" "Memang, memang (mengangguk-angguk) memang sudah lama sekali, ya? Sudah berapa tahun?" "Ya, ya, lima belas tahun (berkecak-kecak dengan lidah) bukan main lamanya, ya! Tak terasa waktu beredar. Tahu-tahu kita sudah tua, bukan?" Kami tertawa. "Eh perkenalkan dulu, adikku, Kartini (menoleh kepada perempuan itu) Tin! Tin! Perkenalkan, ini Saudara Hasan, teman sekolahku dulu." Dengan tersenyum manis Kartini berkisar dari belakang ke samping Rusli, lantas dengan mengerling wajahku diulurkannya tangannya yang halus itu ke dalam loket. Sejenak aku agak ragu-ragu untuk menyambutnya dan sedetik dua detik hanya kutatap saja tangannya yang terulur itu, tetapi sekilat kemudian dengan tidak kuinsyafi lagi, tangan perempuan yang halus itu sudah bersilaturahmi dengan tanganku yang kasar. "Hasan," bisikku dalam mulut. "Kartini," sahut mulut dari balik loket itu dengan tegas. Sebentar kemudian urusan minta air sudah selesai. Aku sudah tambah mencatat seperti seorang juru tulis pegadaian yang sudah biasa meladeni beratusratus rakyat kecil yang butuh uang. "Sangat kangen saya dengan Saudara," sambil melipatkan sehelai formulir yang harus dibawanya ke loket keuangan untuk mebayar uang jaminan di sana. "Saya pun begitu," (memungut potlot yang jatuh) "Datanglah ke rumahku." "Baik, di mana rumah Saudara? "Sasak Gantung 18." "Baik, tapi sebaiknya Saudara dulu datang ke rumahku." "O, ya, ya insya Allah, memang tuan rumah dulu yang harus memberi selamat datang kepada orang baru."
212
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
"Datanglah nanti sore, kalau Saudara sempat. Nanti kita ngobrol. Datanglah kira-kira setengah lima begitu!" "Insya Alah! Di mana rumah Saudara itu? O,ya, ya ini kan ada daftar nama : Kebon Mangga 11." Dengan gembira mereka berpisah dengan aku. Kartini mengangguk sambil tersenyum. Aku mengangguk kembali agak kemalu-maluan. Entahlah, terasa jantungku sedikit berdebur ketika mataku bertemu dengan matanya. Kubereskan buku-buku. Semua permohonan pasang air kumasukkan ke dalam buku yang spesial untuk itu. Begitu juga dengan permintaan penyetopan air yang kumasukkan ke dalam buku yang lain yang khusus itu saja. …………………………… (Atheis karya Achdiat K. Mihardja)
Latihan Setelah pembacaan kutipan novel dilakukan, kerjakan tugas-tugas berikut ini! 1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel yang kamu dengar dan jelaskan sifat-sifat tokoh dalam cerita itu! Nama Tokoh
Sifat Tokoh
2. Jelaskan secara singkat isi novel tersebut!
Pekerjaan
213
B.
Membahas Pementasan Drama
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat: z mencatat unsur-unsur drama yang menonjol berdasarkan pementasan drama yang ditonton z memberikan tanggapan terhadap pementasan drama yang ditonton.
Unsur-unsur yang terdapat dalam teks drama dan unsur pementasan drama sedikit berbeda. Perbedaan itu antara lain terletak pada latar dan penghayatan tokoh dalam pemeranan. Dalam sebuah pementasan drama, kamu dapat mengamati unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Unsur pementasan drama meliputi tokoh, karakter tokoh, alur, latar atau setting (digambarkan dengan tata lampu, tata suara, tata letak, background), tema, pesan/amanat. Dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk membahas pementasan drama dengan mencatat unsur-unsur yang menonjol dalam pementasan drama dan memberikan tanggapan terhadap pementasan drama itu. Lakukan diskusi kelas untuk memerankan naskah drama hasil tulisan salah satu temanmu. Pilihlah naskah drama terbaik yang sudah ditulis. Tentukan para pemain yang tepat untuk memerankan naskah drama tersebut. Apabila para pemain sudah ditentukan, mintalah para pemain untuk memerankan drama itu sebaik-baiknya. Kalau memungkinkan, mintalah mereka untuk menyiapkan pementasan itu sebaik mungkin dengan kostum, tata panggung, dan peralatan pentas lainnya dengan tepat. 1. Mengidentifikasi Unsur Pementasan Drama Unsur-unsur dalam pementasan drama meliputi alur, tokoh, dialog, setting, tema, pesan/amanat, kostum, tata lampu, tata musik. Unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama karena unsur-unsur itu terdapat dalam pementasan drama. a. Plot/alur Plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka cerita dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.
214
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
b. Penokohan dan perwatakan Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokohtokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda. c. Dialog (percakapan) Ciri khas naskah drama adalah naskah itu berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari, bukan ragam bahasa tulis. d. Seting (tempat, waktu, dan suasana) Setting, disebut juga latar cerita, merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita. Penggambaran suasana dalam pementasan dilukiskan dengan tata lampu, tata suara, serta background. e. Tema (dasar cerita) Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama.Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot, melalui tokoh-tokoh antagonis dan protagonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik di antara keduanya. f.
Amanat Sadar atau tidak sadar, pengarang naskah drama pasti akan menyampaikan sebuah pesan tertentu dalam karyanya. Pesan itu dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.
Latihan Saksikan dan amati pementasan drama yang dilakukan oleh teman-temanmu. Setelah kamu saksikan pementasan drama tersebut, kerjakan tugas berikut yang berkaitan dengan unsur pementasan drama tersebut. 1. Jelaskan alur cerita naskah drama tersebut! 2. Jelaskan karakter tokoh-tokohnya!
Pekerjaan
215
3. Kapan, di mana, dan dalam suasana bagaimana peristiwa itu terjadi? 4. Apakah tema cerita dalam naskah drama itu? 5. Pesan apakah yang dapat kamu tangkap dari naskah drama yang kamu baca itu?
2. Menentukan Unsur Drama yang Dianggap Menonjol Sesuatu itu menarik atau tidak menarik karena sesuatu itu memiliki keistimewaan atau sebaliknya memiliki kelemahan atau kekurangan. Hal ini juga berlaku untuk pementasan atau pertunjukan drama.
Latihan Tunjukkan unsur yang menonjol dalam pementasan drama yang sudah diperankan oleh temanmu, sertai dengan bukti-bukti pendukung atas argumentasimu itu. Kerjakan dalam buku tugasmu dengan menggunakan format berikut ini! No.
216
Unsur yang Menonjol
Bukti Pendukung
.....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
....................................................
.....................................................
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
3. Mengidentifikasi Karakter Tokoh dalam Pementasan Drama Dengan memperhatikan pementasan drama yang dipertunjukkan teman-temanmu, kamu dapat mengidentifikasi karakter tokoh-tokohnya. Kamu tentu masih ingat melalui karakter tokoh yang berbeda atau bahkan berlawanan itulah konflik antartokoh muncul. Ketika konflik sudah terjadi, peristiwa-peristiwa akan semakin memuncak dan mencapai klimaksnya, kemudian biasanya diakhiri dengan penyelesaian. Dalam rangkaian peristiwa itulah muncul tokoh-tokoh yang berlainan karakternya. Ada tokoh yang baik, tokoh yang jahat, dan ada juga tokoh yang berfungsi sebagai penengah ketika terjadi konflik antara tokoh baik dan tokoh jahat. Karakter tokoh-tokoh dalam pementasan drama dapat dilihat dari dialog tokoh itu, percakapan tokoh lain mengenai tokoh itu, bentuk fisik, pakaian atau segala sesuatu yang dikenakan tokoh, serta gerak-gerik tokoh. 4. Mendeskripsikan Fungsi Latar dalam Pementasan Drama Latar dalam drama merupakan sesuatu yang melatari terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dalam pementasan drama meliputi: a. waktu terjadinya peristiwa b. tempat berlangsungnya kejadian-kejadian c. suasana yang menggambarkan atau melukiskan peristiwa itu terjadi. Latar dalam pementasan drama didukung oleh tata panggung, tata lampu, tata musik, dan tata suara. Penataan panggung berfungsi menggambarkan tempat terjadinya peristiwa. Penataan cahaya atau penataan lampu dapat menggambarkan waktu dan suasana terjadinya cerita. Misalnya, panggung ditata dengan latar belakang rumah berdinding bambu dan perabotan yang sederhana menggambarkan tempat terjadinya cerita adalah di rumah rakyat jelata atau rakyat miskin. Lampu yang semula terang benderang berubah menjadi redup menggambarkan waktu siang berganti malam, atau dapat pula menggambarkan suasana senang berubah menjadi suasana sedih. Tata suara dan tata musik juga berfungsi menggambarkan suasana yang terjadi, baik suasana secara fisik mapun batin. Latar dalam drama berfungsi membuat cerita menjadi realistis dan logis. Penciptaan latar yang baik akan menggambarkan secara jelas di mana peristiwa terjadi, kapan cerita berlangsung, serta bagaimana suasana dalam
Pekerjaan
217
cerita, baik suasana lahir maupun suasana batin tokohnya. Latar yang baik dapat menjadikan pementasan lebih menarik dan lebih hidup sehingga pementasan dapat benar-benar dinikmati oleh penonton. 5. Menanggapi Hasil Pementasan Drama dengan Argumen yang Logis Penonton drama yang baik tidak begitu saja menerima atau menelan segala sesuatu yang ditontonnya. Ia akan kritis terhadap hal-hal yang sekiranya tidak sesuai dalam pementasan itu. Ia akan mengikuti adegan demi adegan, dialog demi dialog, kostum pemain, penataan cahaya, penataan musik, serta penataan suara dengan cermat. Penonton yang kritis seperti itu tidak akan mudah larut dalam suasana. Ia akan mampu memberikan tanggapan dengan argumen yang logis terhadap pementasan itu. Dalam kegiatan ini kamu dituntut untuk mampu menjadi penonton yang aktif dan kritis dalam sebuah pementasan drama. Cermatilah dengan baik adegan-adegan, dialog, tata panggung, tata lampu, musik, serta tata suara dalam pementasan drama. Dengan pengamatan yang cermat, kamu akan mampu memberikan tanggapan yang tepat dengan argumen yang dapat diterima akal terhadap pementasan drama itu. Tanggapan harus disampaikan secara objektif, bijak, jernih, tidak emosional, serta dengan bahasa yang santun dan komunikatif. Contoh: 1. Pakaian yang dikenakan oleh .... kurang tepat sebab .......... sebagai seorang ......... seharusnya ia mengenakan pakaian yang .......... 2. Tata lampu pada saat adegan yang berlangsung di istana kurang baik atau kurang terang, sebab sebuah istana yang megah seharusnya kelihatan cerah dengan lampu yang terang, padahal waktu itu digambarkan dalam suasana bahagia.
Latihan 1. Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolahmu! I. Menyaksikan pementasan drama dari rekaman video. II. Menyaksikan pementasan drama yang dilakukan oleh kelompok teman di depan kelas.
218
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
III. Menyaksikan pementasan drama di gedung pertunjukan. IV. Menyaksikan pertunjukan drama di televisi. 2. Berdasarkan pementasan drama yang kamu saksikan, identifikasilah karakter tokohnya, deskripsikan fungsi latar dalam pementasan drama, dan berikan tanggapan terhadap pementasan drama dengan mengisi kolomkolom berikut ini! 1. Identifikasi karakter tokoh No
Nama Tokoh
Karakter
2. Fungsi latar dalam pementasan No
Unsur Latar
1.
Tata panggung
2.
Tata
Penjelasan
Fungsi dalam Pementasan
lampu 3.
Tata musik
4.
Tata suara
Pekerjaan
219
3. Tanggapan terhadap pementasan No
C.
Unsur
Tanggapan
Mengubah Sajian Grafik/Tabel/Bagan Menjadi Uraian
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, diharapkan kamu dapat: z menguraikan isi grafik, tabel, atau bagan ke dalam beberapa kalimat z mengubah sajian tabel, grafik, atau bagan menjadi uraian.
Teks yang di dalamnya menyajikan uraian berupa angka-angka biasanya disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram. Sajian tabel, grafik atau bagan/ diagram tersebut dimaksudkan untuk lebih mempermudah pembaca memahami isi bacaan. Paparan yang rumit dan pelik akan lebih mudah dipahami jika dipaparkan dalam bentuk tabel, grafik atau bagan/diagram. Kompetensi dasar ini penting untuk kamu kuasai sebab biasanya ketika membaca teks yang rumit dan disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram, pembaca akan lebih memfokuskan pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan. Pada umumnya pembaca akan mencari bagian-bagian yang diperlukan saja pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan. Pada pembelajaran berikut ini, kamu diajak untuk dapat menguraikan isi tabel, grafik atau bagan/diagram.
220
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
Perhatikan contoh-contoh berikut ini! 1. Grafik Pekerjaan Orang Tua Kelas IX A SMP Bina Putra Bangsa
2. Tabel Pekerjaan Orang Tua Kelas IX A SMP Bina Putra Bangsa No.
Jenis Pekerjaan
Jumlah
1.
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
4 orang
2.
TNI
2 orang
3.
Karyawan
8 orang
4.
Pedagang
10 orang
5.
Petani
16 orang
Jumlah
40 orang
Orang tua siswa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 4 orang, sedangkan yang orang tuanya menjadi TNI berjumlah 2 orang, karyawan 8 orang, pedagang 10 orang, dan petani 16 orang. Tabel di atas bila diubah menjadi gambar diagram lingkaran, seperti berikut:
Pekerjaan
221
Gambar di atas bila diuraikan sebagai berikut: Persentase orang tua siswa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) 10 %, TNI 5 %, karyawan 20 %, pedagang 25 %, dan petani 40 % dari 40 orang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa grafik adalah lukisan suatu fakta dengan menggunakan garis atau gambar. Tabel adalah daftar berisi fakta atau informasi yang tersusun di dalam lajur-lajur dalam kotak. Bagan adalah suatu gambaran yang menyajikan data untuk mempermudah penafsiran. Bagan dapat berbentuk gambar rancangan, gambar denah, atau skema. Dari sebuah tabel, bagan, atau grafik, dapat dijelaskan atau diuraikan dengan beberapa kalimat.
Latihan 1. Perhatikan dengan saksama gambar di bawah ini!
2. Gambar di atas menunjukkan presentase pekerjaan KK (kepala keluarga) di Desa Sukamakmur yang berjumlah 1600 KK. Uraikan dengan singkat jumlah KK untuk setiap jenis pekerjaan!
222
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
3. Buatlah tabel pekerjaan penduduk Desa Sukamakmur berdasarkan gambar di atas! Pekerjaan Penduduk Desa Sukamakmur No.
Jenis Pekerjaan
Jumlah (KK)
1. 2. 3. 4. 5. Jumlah
1.600 KK
D. Menulis Teks Pidato
Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, diharapkan kamu dapat: z mencatat berbagai keperluan untuk penulisan naskah pidato z menulis teks pidato dengan sistematika dan bahasa yang efektif.
Berpidato atau berceramah merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan sejenis yang juga sering dilakukan oleh orang-orang tertentu adalah berkotbah. Pidato merupakan penyampaian gagasan, pikiran, informasi dari pembicara kepada khalayak ramai. Salah satu tujuan berpidato adalah meyakinkan pendengar tentang isi pidato yang disampaikan. Agar pidato yang disampaikan dapat berjalan dengan lancar dan runtut, sebelumnya perlu disiapkan naskah pidato. Secara garis besar, naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Pekerjaan
223
Struktur Teks Pidato 1. Pembukaan Pembukaan teks pidato berisi: a. Salam pembuka Contoh: Assalammualaikum warahmatullaahi wa barakatuh, salam sejahtera bagi kita semua. b. Ucapan penghormatan Ucapan penghormatan, biasanya dimulai dari penghormatan terhadap seseorang yang dianggap paling penting. Contoh : Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Yang saya hormati Bapak/Ibu guru. Yang saya hormati para tamu undangan, Yang berbahagia teman-teman kelas IX Adik-adik kelas VII dan VIII yang saya cintai dan saya banggakan. c. Ucapan syukur Ucapan syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua. Contoh: "Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena sampai pada detik ini kita masih diberi nikmat yang tiada tara. Salah satu nikmat itu adalah nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga kita semua dapat hadir di sini dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun. 2. Isi Pidato Bagian isi adalah bagian inti dari suatu pidato. Pada bagian ini, paparan dari pembicara menduduki persentase yang paling banyak. Pembicara akan menguraikan secara rinci dan panjang lebar inti materi yang akan disampaikan kepada hadirin. Agar isi pidato dapat dengan mudah ditangkap isinya oleh pendengar, pembicara dapat menggunakan penanda, "pertama.... , " "kedua .....", ketiga ....." dan seterusnya. Penanda-penanda seperti itu juga akan memudahkan penulis dalam menyusun gagasan teks pidato.
224
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs
3. Penutup Pidato Penutup pidato yang baik akan menimbulkan rasa simpati dari pendengar. Penutup pidato dapat diisi dengan: a. Simpulan pendek dari uraian sebelumnya. b. Permintaan maaf kepada hadirin atas kekhilafan dan kesalahan yang mungkin terjadi, baik disengaja maupun yang tidak disengaja. c. Salam penutup. Dalam penutup dapat juga diisi dengan mengutip pendapat atau katakata mutiara dari tokoh-tokoh besar, atau pantun yang sesuai dengan situasi saat itu. Contoh: Hadirin yang saya horamati, Demikianlah sambutan saya, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan ada tutur kata yang salah, saya mohon maaf. Kalau ada sumur di ladang bolehlah kita menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang semoga kita berjumpa lagi. Sekian. Terima kasih atas perhatian hadirin. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tugas Susunlah naskah pidato sambutan perpisahan kelas IX dengan mengikuti petunjuk di atas. Perhatikan bagian-bagian naskah pidato. Buatlah naskah seolah-olah kamu berperan sebagai ketua OSIS yang harus menyampaikan pidato sambutan perpisahan. Kerjakan tugas ini dalam buku tugasmu.
Pekerjaan
225
Uji Kompetensi 1. Buatlah lima pernyataan sesuai dengan isi grafik di atas! PEKERJAAN ORANG TUA SISWA SMP TUNAS BANGSA
2. Buatlah teks pidato sambutan dalam rangka perayaan ulang tahunmu dengan sistematika yang baik dan bahasa yang efektif.
226
Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs