BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
4.2.1
URUSAN PILIHAN PERTANIAN
4.2.1.1
KONDISI UMUM
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Semarang terutama dalam pengentasan kemiskinan. Penduduk Kota Semarang yang bekerja di sektor pertanian sebesar 6,6% dari jumlah penduduk Kota Semarang yang terbagi menjadi 59% petani sendiri dengan penguasaan lahan yang kecil (rata-rata 0,3 ha) dan 49% buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain:
penyedia input bagi industri
terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan. Secara substansial pembangunan sektor pertanian merupakan wujud pemberdayaan
ekonomi
rakyat
dengan
tujuan
utama
meningkatkan
kesejahteraan petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Lahan di Kota Semarang yang digunakan untuk sektor pertanian termasuk di dalamnya sektor kehutanan dan perikanan darat sekitar 53,6% dari luas Kota Semarang. Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable). Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011–2031 dimana terdapat kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu: 1)
Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;
2)
Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan. Berdasarkan pendekatan kawasan tersebut serta berbasis pada
komoditas unggulan daerah, pembangunan pertanian Kota Semarang
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
477
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
diarahkan
kepada
pengembangan
pusat-pusat
komoditas
hortikultura
unggulan, yaitu: 1)
Hortikultura buah-buahan di Kecamatan Mijen;
2)
Tanaman
obat
di
Kecamatan
Mijen,
Gunungpati,
Ngaliyan,
Banyumanik, dan Tembalang; 3)
Tanaman hias di Kecamatan Gajahmungkur, Genuk, Tembalang, Banyumanik, dan Mijen.
4.2.1.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian Pada tahun 2013 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut: 1.
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan: -
Penyediaan Jasa Surat Menyurat:
-
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik:
-
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;
-
Penyediaan Alat Tulis Kantor;
-
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
-
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
-
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
-
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;
-
Penyediaan Makanan dan Minuman;
-
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;
-
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan: -
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan:
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
478
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
-
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;
2.
-
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;
-
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran;
-
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
-
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu.
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan: -
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis.
b. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: -
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah.
c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: -
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan;
-
Revitalisasi Kebun Dinas.
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan: -
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak.
e. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan: -
4.2.1.3
Pengembangan Agribisnis Peternakan.
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.2.1.3.1 PENDANAAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 sebesar Rp.6.459.042.000,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah :
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian:
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO 1.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Penyediaan Jasa Surat Menyurat
ANGGARAN (RP) 69.964.000
REALISASI ANGGARAN (RP) 65.367.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
PRESEN TASE (%) 93,43
Hal -
479
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
NO
PROGRAM / KEGIATAN
2.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah JUMLAH PROGRAM
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
2.
136.800.000
REALISASI ANGGARAN (RP) 109.118.636
13.000.000 18.744.000 20.690.000 14.695.500
13.000.000 18.743.980 20.690.000 4.695.500
100,00 100,00 100,00 31,95
139.650.000 2.500.000 40.000.000 154.710.000
133.559.646 2.500.000 39.990.000 154.701.340
95,64 100,00 99,98 99,99
14.000.000
14.000.000
100,00
624.753.500
576.366.102
92,25
ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%) 79,77
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1. 2. 3. 4. 5.
3.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
260.000.000 88.616.000 24.000.000 162.037.000
231.769.000 87.720.000 22.663.500 159.069.950
89,14 98,99 94,43 98,17
9.500.000
9.499.000
99,99
544.153.000
510.721.450
93,86
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:
NO
1. 2. 3. 4. 5.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
48.000.000
46.110.000
96,06
2.000.000 1.000.000
1.820.000 910.000
91,00 91,00
1.000.000 24.720.000
910.000 24.720.000
91,00 100,00
76.720.000
74.470.000
97,07
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian:
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
480
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
NO
1.
2.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
536.435.500
529.352.000
98,68
536.435.500
529.352.000
98,68
Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO
1.
3.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN) Koordinasi perumasan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanahan dan perdesaan JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
750.214.000
607.431.662
80.97
750.214.000
607.431.662
80.97
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
4.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
136.779.000
130.789.000
95,62
136.779.000
130.789.000
95,62
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1. 2.
5.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan; Revitalisasi Kebun Dinas JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
1.229.672.000
1.157.841.650
94,16
681.900.000 1.911.572.000
660.091.985 1.817.933.635
96,80 95,10
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
1.
6.
PROGRAM / KEGIATAN SKPD : DINAS PERTANIAN Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
523.415.000
515.892.500
98,56
523.415.000
515.892.500
98,56
Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
481
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
NO
PROGRAM / KEGIATAN
1.
SKPD : DINAS PERTANIAN Pengembangan Agribisnis Peternakan JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
1.355.000.000 1.355.000.000
1.215.937.725 1.215.937.725
89,74 89,74
4.2.1.3.2 HASIL YANG DICAPAI Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2013 yang terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut : 1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Capaian pada program Peningkatan Kesejateraan Petani dapat dilihat
pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN /PROGRAM Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
INDIKATOR KINERJA 1. 2.
NTP (Nilai Tukar Petani) Jumlah petani
3.
Penyuluhan dan pendampingan petani Jumlah tenaga penyuluh pertanian Jumlah kelembagaan tani yang terbina
4. 5.
TARGET TAHUN 2013 100 45.200 orang 13.933 kegiatan 27 orang
CAPAIAN TAHUN 2012 105,78* 45.100 orang 13.933 kegiatan 27 orang
337 kelompok
337 kelompok
REALISASI TAHUN 2013 106,73* 45.100 orang 9.892 kegiatan 27 orang 323 kelompok
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2012, NTP tahun 2013 relatif naik sebesar 0,9% yaitu dari 105,78 menjadi 106,73. Kenaikan NTP mengindikasikan bahwa program-program kebijakan pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Pada tahun 2013 kapasitas SDM petani menunjukkan kemajuan, dimana terdapat 8 kelompok tani mengalami kenaikan kelas dalam klasifikasi kelompok tani. Adapun jumlah kelompok tani berkurang sebanyak 22 kelompok karena kondisi kelompok yang tidak aktif dan setelah dilakukan penilaian kelas kelompok tani didapati bahwa ke-22 kelompok tersebut sudah tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah kelompok tani melainkan sebagai kelompok masyarakat.
Berkurangnya jumlah kelompok tani
berimplikasi
pada berkurangnya jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
482
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
sehingga jumlah penyuluhan dan pendampingan petani tidak memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013. 2.
Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/
Perkebunan Capaian pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/PR OGRAM Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
INDIKATOR KINERJA 1.
Pameran tingkat lokal dan pameran tingkat nasional
TARGET TAHUN 2013 10 kegiatan
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
9 kegiatan
10 kegiatan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Tahun 2013 promosi produk pertanian unggulan meningkat 11%, yaitu dari 9 pameran yang diikuti pada tahun 2012 bertambah menjadi 10 pameran yang diikuti pada tahun 2013 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2013 tidak dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala lokal Kota Semarang. 3.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Capaian pada Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
1.
3.750 Ha
3.827 Ha
3.816,6 Ha
3.
41.293,89 ton 20.277,19 ton 27.825,49 kw 758.451,42 tangkai 1.751,46 ton 871,41 Ton 2 kelompok
40.091,16 ton 20.076,43 ton 27.549 kw 750.942 tangkai 1.725,58 ton 794,92 ton 2 kelompok
38.426,89 ton 12.958,81 ton 11.898 kw 304.905 tangkai 1.030,31 ton 412,16 ton 2 kelompok
INDIKATOR KINERJA Luas areal lahan sawah yang ditanami padi 2.a. a. Padi b. c. b. Palawija d. e. c. Durian f. g. d. Anggrek h. i. e. Temulawak j. k. f. Kelapa dalam Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
483
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
NO
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM
INDIKATOR KINERJA 4.
5.
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
90 %
90 %
90 %
5%
5%
5%
Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan dengan agensia hayati
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 tetapi realisasi tahun 2013 melebihi target yang telah ditetapkan. Secara umum sektor pertanian Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi.
Dampak perubahan iklim seperti curah
hujan yang tinggi dan musim yang tidak menentu dapat mempengaruhi luas panen dan produktivitas tanaman. Pada subsektor tanaman pangan, penurunan luas panen menyebabkan produksi turun meskipun di sisi lain produktivitas berhasil naik dengan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). obat),
curah
Pada subsektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan hujan
yang
tinggi
pada
saat
pertumbuhan
generatif
menyebabkan produktivitas tanaman menjadi rendah sehingga produksi turun. Pada subsektor perkebunan dengan komoditas utama kelapa dalam produksi turun sebesar 48,15%, implikasi dari berkurangnya areal tanaman kelapa dalam, yaitu sebesar 8,18%. menyebabkan
usaha
budidaya
Rendahnya kepemilikan lahan
perkebunan
kurang
menguntungkan
sehinggan petani banyak yang beralih ke komoditas lain terutama hortikultura buah-buahan. Curah hujan yang tinggi juga memicu berkembangnya hama dan penyakit tanaman yang berdampak pada penurunan produktivas tanaman. Meskipun demikian, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut dapat dikendalikan seluruhnya berkat dilaksanakanya Sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
484
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
4.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/P ROGRAM Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
INDIKATOR KINERJA 1.
2.
3.
Peningkatan populasi ternak yang terobati/vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular Peningkatan frekuensi pemeriksaan bahan asal hewan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) Hewan ternak mati
TARGET TAHUN 2013 1.200 ekor
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
1.100 ekor
1.680 ekor
3.300 kali
3.300 kali
3.300 kali
-
5 ekor
24 ekor
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2013 mencapai 1.680 ekor melebihi target yang ditetapkan. Sepanjang tahun 2013 penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu buruung, BEF (bovine ephemeral fever), fasiciolosis, helminthiasi, scabies, dan pneumonia) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2013.
5.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
INDIKATOR KINERJA 1.
Populasi sapi potong Produksi daging non unggas Produksi daging unggas
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
5.497 ekor 5.982.694 kg 7.605.814 kg
5.443 ekor 5.923.459 kg 7.530.509 kg
4.642 ekor 5.848.891 kg 7.505.153 kg
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
485
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM
NO
INDIKATOR KINERJA Produksi susu Produksi telur 2.
3.
Peningkatan populasi ternak bantuan pemerintah Jumlah promosi produk peternakan yang diikuti
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
3.846.813 lt 6.708.241 kg 278 ekor
3.332.523 lt 6.641.823 kg 268 ekor
3.009.036 lt 8.316.301 kg 466 ekor
6 kegiatan
6 kegiatan
6 kegiatan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013 Tahun 2013 produksi hasil peternakan mengalami penurunan terutama pada komoditas daging dan susu, yaitu berturut-turut 0,8% dan 9,71%. Kelangkaan sapi potong dan harga yang tinggi menyebabkan berkurangnya penyebelihan sapi sehingga konsumen beralih ke produk beku maupun olahan. Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk
memenuhi
kebutuhan
protein.
Kelangkaan
sapi
potong
juga
mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang. Sementara itu, bantuan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kambing, belum dapat berkonstribusi pada peningkatan produksi daging secara signifikan meskipun jumlah ternak bantuan pemerintah tersebut naik 74% dari tahun 2012. 4.2.1.4
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 adalah: 1) Rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian.
Dari segi
kuantitas yaitu berkurangnya lahan pertanian produktif karena alih fungsi lahan akibat dari urban spraw; serta pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan yang belum optimal.
Sedangkan dari segi kualitas yaitu penggunaan pupuk an-
organik yang masih cukup tinggi yang berpotensi mendegradasi kesuburan tanah, tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah, kelembagaan
petani
(kelompok
tani)
yang
masih
lemah,
serta
keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
486
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
2) Pengurangan subsidi saprotan (pupuk, benih, obat-obatan OPT,dll) menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, tidak sebanding dengan harga jual produk pertanian. 3) Akses permodalan petani lemah sehingga kemampuan untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapaipun masih di bawah produktivitas potensial. 4) Dampak perubahan iklim yaitu curah hujan yang tinggi dan kekeringan mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian. 5) Lemahnya pemasaran hasil produksi pertanian dikarenakan diantaranya oleh terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik. 6) Rendahnya produksi peternakan karena kelangkaan hijauan pakan ternak serta sistem budidaya ternak yang belum optimal karena ketrampilan yang rendah dan modal usaha yang kecil. 7) Masih dijumpai bahan pangan asal hewan (BAH) yang berasal dari luar Kota Semarang yang tidak memenuhi standard ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. 8) Keterbatasan
obat-obatan,
pelayanan
kesmavet,
biosecurity
dan
pemeriksaan fisik hewan ternak serta pemantauan reproduksi ternak, higiene dan sanitasi pemeliharaan ternak menyebabkan penanganan penyakit menular ternak belum bisa optimal meskipun secara umum penyebaran penyakit menular ternak dapat dikendalikan. 4.2.1.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2013 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun 2014 adalah: 1)
Meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan pertanian untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi teknologi baru baik pra maupun pascapanen yang tepat guna.
2)
Memberikan bantuan sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan, dll) yang bersifat stimulan kepada petani serta perbaikan infrastuktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas.
3)
Meningkatkan fasilitasi kerjasama permodalan dengan koperasi maupun perbankan serta pemberian bantuan stimulan bagi petani.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
487
BAB IV – Urusan Pilihan Pertanian
4)
Mengembangkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim terutama untuk meminimalisir dampaknya terhadap pertanian.
5)
Meningkatkan kerjasama pemasaran baik dari segi kuantitas dan kualitas dengan menjalin kemitraan antara pelaku usaha agribisnis dengan kelompok-kelompok tani; meningkatkan dan memperkuat organisasi petani untuk meningkatkan skala usaha dan posisi tawar petani.
6)
Meningkatkan pengembangan budi daya ternak melalui pemberdayaan kelompok tani ternak serta meningkatkan peran kelompok afinitas desa mandiri pangan dalam pengelolaan peternakan.
7)
Meningkatkan pengawasan peredaran BAH di Kota Semarang serta meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis yaitu flu burung melalui biosecurity dan peningkataan kesadaran masyarakat tentang
risiko
kesehatan dari kegiatan pemeliharaan hewan/ternak. 8)
Meningkatkan kegiatan pemantauan ternak dan pemberian vaksin untuk menghindari penyebaran penyakit menular.
4.2.1.6
PRESTASI/PENGHARGAAN
Penghargaan yang diterima Kota Semarang di bidang pertanian pada tahun 2013: 1)
Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.
2)
Juara III Lomba Gapoktan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Wijaya dari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen dengan ketua ISAK SAGITA.
3)
Juara III Lomba Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Posluhdes Kelurahan Tambangan Kecamatan Mijen dengan ketua SUNARDI.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
488