Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
SAP 3 PENGANTAR
3.1 LINGKUP BAHASAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
3.2 URGENSI BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF 3.3 TERMINOLOGI DAN PERBEDAAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
TIM DOSEN PENGAMPU Doni Koesoema A, Steven M Sukarto & Herman Joseph Suhendra
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
3
PENGANTAR KREATIF 3.1 LINGKUP BAHASAN BERPIKIR KRITIS DAN
Setelah selesai mempelajari bagian ini , mahasiswa akan
Mampu menjelasakan pengertian berpikir kritis dan kreatif Mampu menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip berpikir kritis dan kreatif Mampu menjelaskan langkah-langkah berpikir kritis dan kreatif Mampu menjelaskan pengertian isu dan menyebutkan ciri-ciri isu Mampu membedakan antara isu faktual dan isu tidak faktual
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
3
PENGANTAR KREATIF 3.2 URGENSI BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN
APA URGENSINYA BAGI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNTUK BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF ?
APA RELEVANSINYA ANTARA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DENGAN PROFESI DALAM ILMU KOMUNIKASI SEPERTI JURNALIST ATAU PUBLIC RELATION?
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
PENGANTAR 3.2 URGENSI BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
1.
Kesesatan penalaran terjadi dalam berbagai argumentasi, bahkan kadang-kadang tidak teridentifikasi. Ironisnya, bahwa argumentasi yang menyesatkan (fallacies) itu sering dimanfaatkan untuk meyakinkan orang lain. Jika kesesatan berpikir itu dibiarkan terjadi atau secara sengaja tidak dikoreksi, maka yang menjadi korban adalah mereka yang tidak terbiasa berpikir kritis. Kelompok itu akan menerima begitu saja argumentasi yang dikemukakan karena sekilas terkesan masuk akal, apalagi kalau gagasan sesat itu dikemas dalam bahasa-bahasa retorika dan trik-trik psikologis yang membuat seseorang kehilangan sikap kritis
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
PENGANTAR 3.2 URGENSI BELAJAR BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MAHASISWA ADALAH KAUM TERPELAJAR 2.
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif harus dimiliki oleh mahasiswa untuk membedakan antara mahasiswa dengan siswa sekolah atau orang kebanyak yang tidak terpelajar. Mahasiswa tidak akan pernah melepaskan diri dari kegiatan-kegiatan rasional seperti menafsirkan informasi berdasarkan kerangka teori tertentu, menghubungkan teori dengan praktek, mengajukan klaim dan menjustifikasinya, memanfaatkan datadata dalam mendukung argumentasi, membuat relasi / hubungan antar berbagai gagasan, mengajukan pertanyaan, mengevaluasi pengetahuan, memprediksi, mendeskripsikan sesuatu, menganalisis, membuat sintesa, mengkategorisasi, membandingkan atau mengkontraskan, meng identifikasi masalah dan memecahkannya. Aktivitas-aktivitas nalar ini mengandaikan adanya Sikap Kritis
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
KREATIF 3.3 TERMINOLOGI DAN PERBEDAAN BERPIKIR KRITIS DANPENGANTAR 1. Berpikir kiritis sering diartikan secara keliru, karena disamakan dengan mencari-cari keslahan orang, atau berusaha menyerang dan menjatuhkan seseorang. 2. Kata “kritis” sering disamakan dengan “kritik”. Kesalahpahaman itu tidak dapat dianggap remeh, karena dapat mengakibatkan terjadinya pembatasan kebebasan berpendapat, terutama oleh penguasa yang otoriter. Sikap kritis disamakan dengan sikap suka mengajukan kritik atau mempersoalkan pandangan atau kebijakan pemerintah. Itu sama saja dengan pembangkangan.
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
3
PENGANTAR 3.3 TERMINOLOGI BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF ARTI BERPIKIR KRITIS Berpikir kritis tidak berarti menyerang atau menjatuhkan orang lain, melainkan membangun kemampuan berargumen secara rasional sehingga menemukan kebenaran suatu pandangan. (Sihotang, Kasdin dkk, Critical Thinking, PT PUSTAKA SINAR HARAPAN, 2012
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
MENGAPA BERPIKIR KRITIS ? Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
PERGERSERAN PARADIGMA BELAJAR ABAD 21
SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
CATATAN PERTAMA
Cogito Ergo Sum Descartes
Kalau kemampuan berpikir terbelenggu maka terbelenggu juga esksistensinya sebagai manusia Setiap manusia jelas-jelas dikaruniai kemampuan berpikir oleh Yang Maha Kuasa untuk dikembang kan, didayagunakan, difasilitasi, dimotivasi, dan diberi kesempatan untuk berpikir, berkolaborasi, mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan minat dan kebutuhannya serta diberi keleluasaan belajar.
CARA BERPIKIR MENENTUKAN PERILAKU
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
INSIGHT DALAM BERPIKIR
Cogito Ergo Sum Descartes Cara Berpikir Seseorang mempengaruhi perilakunya
Sikap dan perilaku seseorang sangat di pengaruhi oleh cara berfikirnya. Sese orang dapat menjadi sukses pada bidang yang ditekuninya berdasarkan kemam puan berfikirnya. Dengan berpikir seseorang dapat meng ungkapkan jati dirinya yang khas melalui karya kreatifnya
CARA BERPIKIR MENENTUKAN PERILAKU
Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen
DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah (Chance,1986) DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan (Mertes,1991) DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Proses intelektual yg dgn aktif dan terampil mengkonseptualisasi, mene rapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven & Paul, 1992) DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Berpikir Kritis ≠ Menghafal, Mengumpulkan Informasi Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya
DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Berpikir Kritis ≠ Mengkritik, Mengecam. Mendebat
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain
Berpikir kritis bersifat netral, objektif, tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk menunjukkan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk, berpikir kritis dapat memainkan peran penting dalam kerja sama menemukan alasan yang benar maupun melakukan tugas konstruktif
Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya DEFINISI BERPIKIR KRITIS
Kemampuan Inti Berpikir Kritis
Interpretasi – kategorisasi, dekode, mengklarifikasi makna
Analisis – memeriksa gagasan, mengidentifikasi argumen, menganalisis argumen
Evaluasi – menilai klaim (pernyataan), menilai argumen
Inferensi – mempertanyakan klaim, memikirkan alternatif (misalnya, differential diagnosis), menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mengambil keputusan
Penjelasan – menyatakan masalah, menyatakan hasil, mengemukakan kebenaran prosedur, mengemukakan argumen
Regulasi diri – meneliti diri, mengoreksi diri
KEMAMPUAN INTI BERPIKIR KRITIS
Keterampilan Berpikir Kritis
Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan
Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argumen
Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan
Memecahkan masalah secara sistematis
Mengidentifikasi relevansi dan kepentingan gagasan
Merefleksikan kebenaran keyakinan dan nilai-nilai diri sendiri
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
Pemikir Kritis dan Bukan Pemikir Kritis Pemikir kritis
Bukan pemikir kritis
Cepat mengidentifikasi informasi yang relevan, memisahkannya dari informasi yang irelevan
Mengumpulkan fakta dan informasi, memandang semua informasi sama pentingnya
Dapat memanfaatkan informasi untuk merumuskan solusi masalah atau mengambil keputusan, dan jika perlu mencari informasi tambahan yang relevan
Tidak melihat, tidak menangkap, maupun memikirkan masalah inti
PERDEDAAN ANTARA PEMIKIR DAN BUKAN PEMIKIR KRITIS
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
MENGAPA BERPIKIR KRITIS ? Berpikir kritis memungkinkan anda memanfaatkan potensi anda dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
MENGAPA BERPIKIR KRITIS PENTING DAN PERLU DIPELAJARI ?
Berpikir kritis merupakan keterampilan universal. Kemampuan berpikir jernih dan rasional diperlukan pada pekerjaan apapun, ketika mempelajari bidang ilmu apapun, untuk memecahkan masalah apapun, jadi merupakan aset berharga bagi karir seorang
Berpikir kritis sangat penting di abad ke 21. Abad ke 21 merupakan era informasi dan teknologi. Seorang harus merespons perubahan dengan cepat dan efektif, sehingga memerlukan keterampilan intelektual yang fleksibel, kemampuan menganalisis informasi, dan mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan untuk memecahkan masalah.
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
MENGAPA BERPIKIR KRITIS PENTING DAN PERLU DIPELAJARI ?
Berpikir kritis meningkatkan keterampilan verbal dan analitik. Berpikir jernih dan sistematis dapat meningkatkan cara mengekspresikan gagasan, berguna dalam mempelajari cara menganalisis struktur teks dengan logis, meningkatkan kemampuan untuk memahami Berpikir kritis meningkatkan kreativitas. Untuk menghasilkan solusi kreatif terhadap suatu masalah tidak hanya perlu gagasan baru, tetapi gagasan baru itu harus berguna dan relevan dengan tugas yang harus diselesaikan. Berpikir kritis berguna untuk mengevaluasi ide baru, memilih yg terbaik dan memodifikasi bisa perlu
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
MENGAPA BERPIKIR KRITIS PENTING DAN PERLU DIPELAJARI ?
Berpikir kritis penting untuk refleksi diri. Untuk memberi struktur kehidupan sehingga hidup menjadi lebih berarti (meaningful life), maka diperlukan kemampuan untuk mencari kebenaran dan merefleksikan nilai dan keputusan diri sendiri. Berpikir kritis merupakan metathinking skill, ketrampilan untuk melakukan refleksi dan evaluasi diri terhadap nilai dan keputusan yang diambil, lalu – dalam konteks membuat hidup lebih berarti - melakukan upaya sadar untuk menginternalisasi hasil refleksi itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
1. 2.
MANFAAT BERPIKIR KRITIS BAGI MAHASISWA
3. 4. 5. 6.
Membantu memperoleh pengetahuan, memperbaiki teori, memperkuat argumen Mengemukakan dan merumuskan pertanyaan dengan jelas Mengumpulkan, menilai, dan menafsirkan informasi dengan efektif Membuat kesimpulan dan menemukan solusi masalah berdasarkan alasan yang kuat Membiasakan berpikiran terbuka Mengkomunikasikan gagasan, pendapat, dan solusi dengan jelas kepada yang lainnya
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking Tabel 1.3 Perbedaan antara model SPICES Harden dan model konvensional
BERPIKIR KRITIS DAN PROBLEM BASED LEARNING
1 2 3 4 5 6
Model SPICES
Model konvensional
Student centered Problem-based Integrated Community-based Elective Systematic approach
Teacher-centered Information-gathering Discipline-based Hospital-based Uniform Apprenticeship Sumber: Harden et al., 2009
Tabel 1.2 Keterampilan dan sikap umum yang dihasilkan PBL
Kerjasama tim
Mengkaji kritis literatur
Memimpin kelompok
Belajar mandiri
Mendengarkan
Penggunaan sumberdaya informasi
Mencatat
Keterampilan presentasi
Menghargai pandangan kolega Sumber: Wood, 2003
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
Membandingkan Taksonomi Bloom dalam Berpikir Kritis Taksonomi Bloom tentang domain kognitif: • Knowledge (Pengetahuan) • Comprehension (Pemahaman)
Lebih superfisial
• Application (Penerapan) • Analysis (Analisis) • Synthesis (Sintesis) • Evaluation (Evaluasi)
Lebih mendalam
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
Membandingkan Taksonomi Bloom dalam Berpikir Kritis
Berpikir Kreatif Sintesis
Analisis Penerapan
Berpikir Kritis 5
Evaluasi
3
Analisis Penerapan
Pemahaman
2
Pemahaman
Pengetahuan
1
Pengetahuan
4
Membandingkan Taksonomi Bloom dalam Berpikir Kritis
Klasifikasi Huitt’s (1992) tentang teknik pemecahan masalah: • Berpikir kritis—linier dan berseri (berurutan), lebih terstruktur, lebih rasional dan analitik, lebih berorientasi kepada tujuan • Berpikir kreatif—holistik dan paralel, lebih intuitif (bisikan kalbu) dan emosional, lebih kreatif, lebih visual, dan lebih taktual/ kinestetik
Membandingkan Taksonomi Bloom dalam Berpikir Kritis
Klasifikasi Springer & Deutsch’s (1993) tentang dominasi lateralisasi otak:
Berpikir otak kiri--analitik, berseri, logis, objektif
Berpikir otak kanan--global, paralel, emosional, subjektif
Jembatan Berpikir Kritis-Berpikir Kreatif Berpikir kritis
Berpikir kreatif
•Evaluasi
•Sintesis
•Analisis •Penerapan •Pemahaman •Pengetahuan
Beda Berpikir Kritis dengan Konsep Berpikir Lainnya • Habitual thinking (thinking based on past practices without considering current data) • Brainstorming (saying whatever comes to mind without evaluation) • Creative thinking (putting facts, concepts and principles together in new and original ways) • Prejudicial thinking (gathering evidence to support a particular position without questioning the position itself) • Emotive thinking (responding to the emotion of a message rather than the content)
Universal Intellectual Standards • Clear: If a statement is unclear we cannot evaluate its fit with the other standards. • Accurate: Accuracy = TRUTH. Is it true? • Precise: Is there enough detail to completely understand the statement. • Relevant: Is the information connected to the question at hand?
Universal Intellectual Standards • Depth: Does the statement, fact, etc. address the complexity of the issue? • Breadth: Are there other points of view or other ways to consider this question? Are you considering the key factors? • Logic: Does it make sense? Can you make that conclusion based on the information and evidence?
Ringkasan, Kesimpulan , Tugas 1.
2.
3.
Berpikir kritis merupakan keterampilan penting untuk keberhasilan studi, bekerja, dan hidup di era informasi dan teknologi abad ke 21 Definisikan berpikir kirits dan bedakan dengan konsep berpikir yang serupa Identifikasi karakteristik dan perilaku yang berhubungan dengan berpikir kritis, dan definisikan secara operasional (berpikir kritis meliputi aspek kognitif, afektif, konatif, dan perilaku)
Ringkasan , Kesimpulan, Tugas 4. Berpikir kritis dan komponennya dapat dikembangkan dan digunakan dengan baik ketika mempelajari suatu pengetahuan 5. Dosen meminta mahasiswa untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis pada kegiatan KBK-PBL, meliputi diskusi, kegiatan lapangan, dan praktikum, dan mahasiswa mengevaluasi sendiri keterampilan itu
Selamat Berpikir Kritis untuk Mengoptimalkan Potensi Anda! (Bebaskan Diri Anda dari Kebiasaan Membebek dan Menelan Informasi Mentah-Mentah)
The Most Effective Conflict and Stress Management Methods
KEEP THE SPIRIT HIGH