24
J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika ql),bfaret ZO&
Ekstrak kulit batang tumbuhan tersebut memiliki aktivitas insektisida yang cukup kuat terhadap kumbang Calosobruchus maculafus dan ulat h o p kubis C. pavonana. Pengujian aktivitas sediaan C. soulattr~yang telah dilaporkan sebelumnya masih terbatas pada uji pendahuluan atau menggunakan sediaan sederhana (ekstraksi dengan air). Dalam makalah ini dilaporkan h a d pengujian aktivitas ekst~ak etanol bagian hunbuhan C. soulattri terhadap tiga spesies larva Lepidoptera hama tanaman kubis, kbususnya terhadap larva C. pavonana. METODE PENELITI AN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, dan Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga (Fistok), Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT), Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, selama tahun 2002. Tumbuhan Sumber Ekstrak Bahan tumbuhan uji yang digunakan ialah dam, ranting, kulit batang tumbuhan tua (diameter 40 cm). kulit batang tumbuhan muda (diameter batang 10 cm), dan getah kulit batang C. soulallr~. Bahan tumbuhan diambil dari Kecamatan Teluk Melano, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Desember 2001. Ekstraksi Bahan yang digunakan diblender hingga menjadi serbuk dan &ay& menggunakan pengayak kasa berjalinan 1 mm. Serbuk kulit batang, ranting, dan daun diekstrak dengan etanol secara terpisah dengan perbandingan 1:10 (wlv) dengan metode infusi selama 24 jam. Ekstrak yang diperoleh disaring dengan kertas saring lokal dan hasil penyaringan diuapkan pelarutnya pada laminar air flow. Ekstrak yang dihasilkan dishpan dalam lemari es (5 4 OC) hingga saat digunakan. Getah kulit batang diperoleh dengan mengumpulkan getah yang keluar dari bekas potongan kulit batang. Getah yang diperoleh diekstrak dengan etanol seperti cara ekstraksi bahan tumbuhan lainnnya. Serangga Uji dan Pakan Serangga uji yang digunakan ialah larva C. pavonana instar Il, P. xylostella instar 111, dan Pieris
sp. instar I1 dan Ill. Larva dua spesies pertama diperoleh dari koloni serangga tersebut di Laboratonurn Fistok, Departeman HPT-IPB, sedangkan Pieris sp. diambil dari pertanaman brokoli di halaman gedung mang kuliah HPT-IPB. Selma pengujian larva diberi pakan dam brokoli. Uji IIayati Uji bayati ekstrak dilakukan dengan metode residu pada permukaan daun pakan. Ekstrak uji diencerkan dengan metanol hingga diperoleh larutan ekstrak dengan konsentrasi 0,25%. Daun pakan (brokoli) dipotong berbentuk cakram (diameter 3 cm) dengan pelubang gabus. Kedua sisi permukaan daun diolesi larutan ekstrak sebanyak 50 p1 (setiap permukaan 25 pl) dengan sonde miho (microsyringe). Setelah pelamtnya menguap, dua potong daun perlakuan diletakkan dalarn cawan pet3 (diameter 9 cm) yang dialasi tisu. Pada setiap eawan petri diletakkan 15 ekor larva uji. Larva kontrol diberi pakan daun yang hanya diolesi metanol. Pemberian pakan daun perlakuan dilakukan selama 48 jam kemudian larva diberi pakan daun segar tanpa perlakuan. Pengamatan mortalitas larva dilakukan setiap hari hingga larva yang bertahan hidup mencapai instar IV.
Uji Hubungan Konsentrasi-Mortalitas Pengujian hubungan konsentrasi-mortalitas dilakukan terhadap ekstrak etanol getah kulit batang C. soulattri dengan serangga uji C. pavonana. Ekstrak tersebut diuji pada lima taraf konsentrasi yang diperkirakan mengakibatkan kematian serangga uji >0% dan
*