BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan sekelilingnya melalui indra yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Manusia secara hakiki merupakan mahluk sosial yang tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan tempat manusia itu berada. Hal ini terjadi karena adanya kepekaan sosial yang dimiliki manusia artinya manusia tidak hanya sebagai mahluk sosial tetapi juga mahluk yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan perilaku orang lain dari hasil persepsi yang telah dilakukannya. Dalam melakukan interaksi sosial, manusia terlebih dahulu mempunyai persepsi sosial terhadap orang yang ada di lingkungannya. Persepsi sosial sering diartikan sebagai proses mempersepsi objek- objek disini adalah penelaah seseorang terhadap seseorang yang akan menjadi rekan interaksi dalm hubungan itu. Seperti yang diungkapkan oleh Baron dan Byrne (2003, hlm. 38), menjelaskan bahwa “persepsi sosial adalah suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba mengetahui dan memahami orang lain, dalam kerangka memperoleh gambaran menyeluruh tentang intensi, kepribadian, dan motif-motif yang melingkupi diri orang lain tersebut”. Keterbatasan informasi yang dimiliki seseorang tentang objek persepsi akan menimbulkan kesalahan persepsi yang diperolehnya. Seperti halnya informasi mengenai tunagrahita, masyarakat dipedesaan belum memahami apa ketunagrahitaan tersebut, sehingga persepsi yang diperolehnya mengenai tunagrahita keliru yang mengakibatkan seseorang mempersepsikan tunagrahita itu bebeda dengan orang- orang pada umumnya. Pandangan masyarakat mengenai tunagrahita adalah tunagrahita dianggap sebagi seorang yang tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak berguna, bahkan jika
Siti Hindun, 2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
perlu dihilangkan dengan berbagai cara seperti diasingkan, dikurung, bahkan sampai dibuang. Oleh karena itu anak tunagrahita disebut sebagai orang yang aneh, idiot dan lain sebaginya. Tunagrahita dalam aktivitas sehari-harinya mempunyai permasalahan sebagai dampak dari ketunagrahitaan yang dimilikinya. Seperti, kesulitan dalam menunjukan emosinya pada orang lain melalui kata- kata, karena pembendaharaan kata yang dimiliki anak tunagrahita sangatlah terbatas. Akibatnya orang tidak dapat membaca perasaan yang ingin diungkapkan oleh anak tunagrahita. Karena hal tersebut lingkungan sosial banyak yang tidak mengerti apa yang ingin diungkapkan anak tunagrahita, sehingga persepsi sosial yang diterimanya tersebut mempengaruhi mereka untuk membatasi dirinya dalam berinteraksi dengan anak tungrahita. Istilah tunagrahita terasa asing ditelinga masyarakat, tunagrahita merupakan sebuah istilah bagi mereka yang mengalami gangguan mental ataupun keterbelakangan khususnya dalam hal kecerdasan. Masyarakat sering memberikan sebutan - sebutan lain bagi anak tunagrahita, seperti cacat mental, mental subnormal, bodoh, idiot, tolol, terbelakang mental dan masih banyak sebutan lainnya. Sebutan- sebutan tersebut diberikan karena kurang pahamnya masyarakat mengenai tunagrahita. Orang–orang saat dihadapkan dengan istilah tunagrahita akan bertanyatanya apa itu tunagrahita, seperti apa itu tunagrahita, bagaimana kemampuan tunagrahita dan lain sebaginya. Hal ini mungkin terjadi dengan masyarakat di Kp. Pasantren Tengah Rt.01 Rw.02, dimana dikampung tersebut terdapat anak tunagrahita. Tunagrahita tersebut berinisial UF, UF merupakan tunagrahita ringan yang dilahirkan dari keluarga sederhana dengan tingkat pendidikan kedua orang tuanya hanya sampai sekolah dasar (SD). UF merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, orang tua UF tidak mengerti dengan kondisi yang dialami oleh putrinya. Kerena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua UF mengenai ketunagrahitaan, informasi yang diterima oleh masyarakat yang tinggal bersama UF menjadi tidak jelas, yang menyebabkan persepsi yang diungkapkan masyarakat menjadi berbeda-beda sesuai dengan informasi yang didapatkannya saat berinteraksi dengan UF. Siti Hindun, 2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap tunagrahita yang tinggal disekitar lingkungannya, apakah masyarakat mencoba mencari tahu apa itu tungarhita sehingga masyarakat mampu menjalin sebuah interakasi dengan tunagrahita dan mampu menerima mereka sebagai bagian dari warga masyarkat yang memiliki hak yang sama dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Berdasarkan alasan itu peneliti merasa terpanggil dan tertarik mengadakan penelitian
ini
dengan
judul
“Persepsi
Sosial
Masyarakat
Terhadap
Kemampuan Tunagrahita”. B. Fokus Masalah Cibiuk merupakan nama salah satu desa/ kelurahan yang terdapat dalam wilayah kabupaten Garut, dimana di desa ini terdapat anak tunagrahita yang menjadi subyek penelitian. Namun untuk membatasi wilayah yang akan diteliti, penelitian ini akan dilakukan di Kp. Pasantren Tengah Rt. 01 Rw. 02 Fokus masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap kemampuan tunagrahita“. Selanjutnya fokus masalah tersebut disusun kedalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap kemampuan tunagrahita dalam kegiatan sehari- hari/ ADL (activity daily living)? 2. Bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap kemampuan beradaptasi tunagrahita dengan lingkungannya ? 3. Bagaimana persepsi sosial masyarakat terhadap kemampuan komunikasi tunagrahita? 4. Bagaimana penerimaan masyarakat terhadap anak tunagrahita? C. Tujuan Penelitian Dari penelitian yang dilakukan, penelitian ini memiliki tujuan secara umum dan tujuan secara khusus.
Siti Hindun, 2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
1. Tujuan Secara Umum Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang persepsi sosial masyarakat terhadap
kemampuan tunagarhita yang ada
dilingkungannya serta faktor penyebab ketunagrahitaan. 2. Tujuan Secara Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a. Mendeskripsikan persepsi sosial masyarakat mengenai kemampuan ADL (activity daily living), ditinjau dari aspek pemeliharaan diri dan perawatan diri. b. Mendeskripsikan persepsi sosial masyarakat mengenai kemampuan adaptasi tunagrahita terhadap lingkungannya, ditinjau dari aspek sosial dan emosional. c. Mendeskripsikan
persepsi
sosial
masyarakat
mengenai
kemampuan
komunikasi tunagrahita ditinjau dari aspek sosial dan emosional. d. Mendeskripsikan bagaimana penerimaan masyarakat terhadap tunagrahita ditinjau dari aspek interaksi sosial.
D. Manfaat Penelitian Bila tujuan penelitian telah tercapai, maka hasil penelitian ini akan memiliki manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian dan informasi terhadap pengetahuan mengenai persepsi sosial masyarakat terhadap tunagrahita yang ada di lingkungannya, dan penerimaan masyarakat terhadap tunagrahita.
2. Manfaat Praktis Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran dan bahan evaluasi bagi pihak- pihak yang mengerti dan mengetahui apa yang dimaksud dengan tunagrahita supaya mereka mau untuk berbagi kepada masyarakat yang dilingkungannya terdapat anak berkebutuhan khusus supaya tidak memberikan sebuah persepsi yang negatif, sehingga anak tersebut dapat ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat serta diberikan kesmpatan untuk menjalin hubungan sosial yang berarti. Siti Hindun, 2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
E. Struktur Organisasi Skripsi Adapun sisitematika penulisan hasil penelitian ini antara lain : BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA, berisi deskripsi teori mengenai Persepsi Masyarakat, teori mengenai Masyarakat dan teori mengenai Tunagrahita. BAB III METODE PENELITIAN, berisi mengenai Tempat Penelitian, Metode Penelitian, Subyek Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian, Pengujian Keabsahan Data, Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi mengenai Deskripsi Hasil Penelitian, Pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI, berisi mengenai Kesimpulan dan Rekomendasi.
Siti Hindun, 2015 PERSEPSI SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP KEMAMPUAN TUNAGRAHITA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu