E- News Edisi No. 3/03/2012
Maret 2012
PERHEPI E-NEWS ini dimaksudkan sebagai sarana media komunikasi internal PERHEPI serta jejaring PERHEPI. Dijadualkan terbit secara berkala setiap bulan. PERHEPI E-NEWS berisi berita seputar kegiatan PERHEPI serta agenda kegiatan ke depan. Pengelola E-NEWS menerima sumbangan tulisan yang berkaitan dengan kegiatan PERHEPI di seluruh Indonesia. Surat menyurat dan komunikasi seputar berita PERHEPI dapat melalui:
[email protected]
ISU BULAN INI
Klik Judul untuk akses langsung
1 3 5 7 9
2 4 6 8
Sekapur Sirih Kajian INSTRUKSI PRESIDEN NO. 3 TAHUN 2012 Delegasi PERHEPI Ke Thailand Hipotesis Keunggulan Industri Gula Thailand KABAR KOMDA PURWOKERTO KABAR KOMDA JEMBER PERHEPI KENDARI: RAKSASA DARI TIMUR PERHEPI BANDUNG RESMI DILANTIK Agenda PERHEPI tahun 2012
1
Panen, Lombok, Nusa Tenggara Barat. I Perhepi Galery, @Yukezain
Sekapur Sirih Salam PERHEPI… Berjumpa lagi dengan edisi Maret 2012 yang sampai kehadapan pembaca sekalian. Mengisi edisi kali ini mengenai kajian Inpres No. 3 tahun 2012 terkait peningkatan harga pembelian Pemerintah untuk gabah kering panen di tingkat petani, kunjungan pemenang LKTI ke Industri Gula di Thailand, hipotesis tentang keunggulan industry gula Thailand, Kabar Komda Purwokerto, Jember, Bandung dan Kendari, serta agenda PERHEPI tahun 2012. Selamat Membaca.
2
Kajian Terhadap INSTRUKSI PRESIDEN NO. 3 TAHUN 2012 TERKAIT PENINGKATAN HARGA PEMBELIAN PEMERINTAH UNTUK GABAH KERING PANEN DITINGKAT PETANI.
Melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani adalah Rp. 3.300 per kg atau meningkat sebesar 25% dari HPP sebelumnya. Pada Inpres sebelumnya, yaitu Inpres No. 7 Tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan, ditetapkan bahwa HPP untuk GKP ditingkat petani adalah Rp. 2.640 per kg. Hal ini merupakan kabar baik bagi para petani padi (Kompas, 2012). Kebijakan menaikkan HPP untuk GKP ditingkat petani sebesar 25% tidak ditujukan untuk mengejar harga beras yang berlaku di pasar, tetapi lebih ditujukan sebagai upaya perlindungan terhadap petani agar harga gabah di tingkat petani tidak jatuh, terutama pada saat panen raya. Harga gabah ditingkat pasar saat ini masih sekitar Rp. 4.000 per kg atau sekitar 20% diatas HPP, yang artinya petani dapat memperoleh harga yang baik. Dalam upaya merealisasikan kebijakan untuk mengamankan HPP, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 17 Triliun dalam bentuk dana pengadaan. Jumlah alokasi anggaran ini kurang lebih sama dengan besarnya alokasi dana untuk subsidi input berupa pupuk. Jika dibandingkan, sebenarnya dana publik untuk mengamankan harga output seperti penetapan HPP untuk GKP ditingkat petani, lebih efektif membantu petani dibandingkan dengan subsidi input seperti subsidi pupuk. Intervensi harga output sepenuhnya akan diterima langsung manfaatnya oleh petani. Sehingga jika harga output meningkat sebesar 25%, maka peningkatan 25% tersebut akan diterima oleh petani. Sedangkan jika harga pupuk disubsidi sehingga menjadi lebih rendah 25% dari harga pupuk di pasar, maka manfaat yang diperoleh petani hanya sebesar 25% x 7% kontribusi biaya pupuk terhadap total biaya yang dikeluarkan petani dalam melakukan kegiatan usahatani padi. Jadi, jika kebijakan subsidi pupuk tersebut diberlakukan, maka manfaat yang diterima langsung oleh petani hanya sebesar 1,75%. Oleh karena itu, kebijakan pemberian subsidi input untuk membela petani tampaknya memang harus ditinjau untuk mendapat tingkat efektivitas yang optimal (perhepi).
Perhepi Galery, @giena_rg
3
Delegasi PERHEPI Belajar Mengenai Keberhasilan Agribisnis Gula Thailand Delegasi Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) yang tergabung dalam PERHEPI Sugar Thai Tour telah melakukan kunjungan yang diberi nama “penambahan wawasan” selama lima hari di Negara Thailand untuk mempelajari bagaimana sistem agribisnis gula di Negara tersebut. Delegasi ini beranggotakan 7 (tujuh) orang dosen yang merupakan anggota dan pengurus Perhepi (Ir. Lusi Fausia, M.Ec/Sebagai ketua delegasi, Dr. Zainal Abidin, Dr. Ramdhan Hidayat, Dr. Azhar Bafadhal, Feryanto, M.Si, Dr. Gina R. Ginandjar, dan Ilma S. Rianse, M.Si), sedangkan mahasiswa (yang merupakan pemenang LKTI tentang gula) sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari Herawati, Genadi Nur Susilohadi, Alvino M, Nur Hutami B, Dwi Endah, Nellin Trsinawati, Laita, Febriana dan Nova Asrina.
Perjalanan Dimulai pada hari Selasa tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan 3 Maret 2012. Ketua Umum menyempatkan memberikan pengarahan kepada tim sehari sebelum tiba waktu keberangkatan, yang isinya agar seluruh peserta dapat memanfaatkan program ini dengan baik untuk mempelajari keberhasilan Thailand sebagai produsen gula, serta tetap menjaga nama baik bangsa di negeri yang dikunjungi. Sebagaimana diketahui bahwa Gula merupakan komoditas yang memiliki peranan penting dalam perekonomian negara Thailand karena komoditas tersebut adalah penghasil PDB yang besar dalam PDB pertanian Thailand (mencapai 11 persen) pada tahun 2011. Pada linkage agribisnis gula di negara ini, banyak lembaga yang berperan menyokong industri tersebut sehingga roda industri gula dapat terus berjalan. Pada kunjungan ini, PERHEPI Sugar Thai Tour berkesempatan untuk berdiskusi dengan lembaga-lembaga berikut ini : (1) Cane Sugar Industry Promotion Center (CSIPC), (2) The Sugar Cane Planter Association of Zone 7 (SCPA), (3) Mitr-Kasetr Sugar Mill Co. Ltd, (4) Kasetsart University, dan (5) Thai Sugar Millers Corporation (TSMC). Dengan Lokasi yang dikunjungi adalah Provinsi Khancanaburi, Suphanburi, dan Bangkok. Pembelajaran Dari kunjungan yang dilakukan, banyak hal yang dapat dipelajari bagaimana Thailand sukses menjadi salah satu Negara produsen gula, dan menjadi eksportir gula terbesar di dunia setelah Brasil.
Delegasi PERHEPI Belajar Mengenai Keberhasilan Agribisnis Gula Thailand Delegasi Perhimpunan...
Beberapa keberhasilan tersebut diantaranya adalah : (1) Kuatnya dukungan pemerintah, hal ini dapat dilihat dari adanya undang-undang tentang tebu dan gula tahun 1984 yang menjadikan gula sebagai komoditas penting serta keberadaan Dewan Gula yang didukung oleh UU tersebut, (2) Kelembagaan tani yang sudah kuat serta aktif dalam mempelajari budidaya tebu (aktif ke lembaga penelitian), (3) Lembaga penelitian yang fokus pada pengembangan tebu dan industri gula ditandai aktifnya lembaga riset miliki pemerintah dan perguruan tinggi untuk pengembangan varietas baru, teknik budidaya, dan teknologi pengolahaan tebu. (4) Pabrik gula yang berjumlah 47 unit seluruhnya adalah milik swasta aktif dalam upaya inovasi teknologi dalam pengolahan tebu, sehingga rata-rata rendemen yang mereka miliki antara 12-14 persen dan seluruh pabrik gula bergabung ke dewan pabrik gula (Thai Sugar Millers Corporation). Perkembangan Pada tahun 2012-2013 ini Negara Thailand memiliki rencana dalam upaya pengembangan industry gula mereka dengan menambah jumlah pabrik gula sebanyak 12 unit lagi, dengan demikian jumlah pabrik gula yang mereka miliki adalah sebanyak 59 PG dan target produksi 298.500 TCD(ton cane per day). Negara importir utama gula Thailand adalah Indonesia dan Jepang, hampir 40 persen gula Thailand pada tahun 2011 di ekspor ke Indonesia. Melihat perkembangan dan kemajuan Negara Thailand dalam mengembangkan tanaman tebu dan industry gula memberikan pelajaran berharga bagi delegasi PERHEPI Sugar Thai Tour untuk dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan industry gula di negara kita. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan Forum Rektor Indonesia, Kadin Indonesia, Komite Thailand/KHITA (Ir. Nancy Martasuta, Pengurus Pusat PERHEPI, dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. (FWK).
Innalilahi Wa inna Ilahi Ro’jiun Segenap Keluarga Besar Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI)
Turut Berduka Cita dan Menyampaikan Belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya
Prof. Dr. Sajogyo
(21 Mei 1926 – 17 Maret 2012) Sesepuh PERHEPI/Guru Besar Sosiologi Pedesaan IPB Pada Hari Sabtu, 17 Maret 2012 Pukul 05.30 Wib di Bogor Semoga Alm. Meninggal Khusnul Khotimah dan diterima segala Amal Kebaikannya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan, Amin. Ketua Umum PERHEPI Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS
Perhepi Galery, @giena_rg
4
Hipotesis Tentang Keunggulan Industri Gula Thailand Studi pendahuluan yang telah dilakukan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) menunjukkan setidaknya terdapat 4 (empat) faktor yang dapat menjadi faktor penentu keunggulan industri gula Thailand sedemikian sehingga Thailand menjadi salah satu eksportir terbesar di Asia Tenggara termasuk memasok kekurangan kebutuhan Indonesia. Pembelajaran 1) Skala usaha. Di Thai, pabrik gula umumnya sudah berkisar antara 8-10 TCD (ton-caine-perday), beberapa sudah 18.000 TCD. Di Indonesia hanya PG di Lampung dan beberapa PG swasta yang memiliki skala sebesar itu. sebagian besar PG di Jawa hanya berskala 2000an TCD. Dari aspek skala usaha saja industri gula Thailand sudah unggul dalam hal efisiensi. 2) Teknologi Carbonatasi Semua Pabrik Gula (PG) di Thailand, seperti hampir di semua PG yang ada di dunia, teknologinya berbasis carbonatasi yang lebih efisien dan berkualitas. Sementara itu di Indonesia hanya PG di Lampung dan di beberapa tempat lain yang menggunakan teknologi tersebut. Banyak PG BUMN masih dengan sulfikasi, teknologi yang sama dengan 100 tahun lalu di jaman Belanda. Dengan teknologi lama ini sulit untuk mendapat kualitas gula yang baik dengan produktivitas tinggi. 3) Teknologi Integrasi Proses Di Thailand, seperti hampir seluruh industri gula yang ada di dunia, proses penggilingan (milling) digabung dengan penghalusan (refine). Di Indonesia sistem proses produksi industri gulanya masih memisahkan proses Milling (PG) dengan refining (rafinasi) kecuali PG yang berada di Lampung dan 2 pabrik lainnya. Harusnya tebu digiling, hasilnya gula cair dan gula kasar, lalu di’refine’ untuk mendapat kualitas yg dibutuhkan. Dengan melakukan integrasi proses maka diperoleh penghematan biaya yang signifikan dan diperoleh produksi kualitas yang lebih terjamin. 4) Management. Industri gula di Thailand sangat menekankan efisiensi, dan menjadikan minimisasi biaya overhead sebagai kunci daya saing. Tesis diatas tentu membutuhkan pengkajian lebih mendalam untuk benar benar dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun memahami kondisi di Indonesia, tampaknya tesis diatas patut diduga kuat sebagai faktor kekuatan industri gula Thailand dibandingkan Indonesia (GRG). Sumber : @perhepi
5
KABAR KOMDA PURWOKERTO
Perhepi Galery, @fery_wk
E-News kali ini menampilkan kabar dari Komda Purwokerto yang telah melaksanakan pengukuhan pengurus Komda Purwakarta. Pada Kamis, 9 Februari 2012 UNSOED menerima kunjungan Wakil Menteri Perdagangan (Dr. Bayu Krisnamurthi) dan rombongan di ruang Rapat Senat Lt.2 gedung Rektorat. Dari UNSOED hadir Pembantu Rektor II, Dekan Fakultas Pertanian beserta jajarannya, dan dosen-dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang sekaligus anggota Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI) Komisariat Daerah Purwokerto. Kunjungan yang dilakukan oleh Dr. Bayu Krisnamurthi tersebut merupakan rangkaian akhir kunjungan ke Kabupaten Kebumen dan Banyumas sekaligus untuk Pengukuhan Pengurus PERHEPI Komisariat Daerah Purwokerto. Acara pengukuhan yang berlangsung malam hari ini diawali dengan ramah tamah dan dilanjutkan diskusi yang berlangsung dengan penuh keakraban. Komda Purwokerto merupakan salah satu komda yang pernah aktif pada beberapa waktu lalu, namun sempat vakum untuk jangka waktu yang cukup lama. Dalam sambutannya, Dr. Bayu Krisnamurthi (yg juga sebagai Ketua Umum PERHEPI Pusat) mengutarakan pentingnya argumen akademisi yg harus didasarkan pada data. Seorang akademisi harus dapat membangun opini/tanggapan atas masalah aktual berdasarkan data-data yg dapat dipertanggungjawabkan. Beliau mencontohkan, pemerintah melakukan impor beras tahun 2011 sebesar 1,7 juta ton dari konsumsi beras nasional sebesar 37 juta ton. Jika dihitung besarnya impor beras tersebut hanya sebesar 4,5 persen. Dan beras impor tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan raskin yg dijual Rp. 1600/kg kepada sekitar 17,5 juta rumah tangga miskin. Beras impor tersebut tidak masuk ke dalam pasar beras medium maupun premium yg memiliki harga Rp. 7000/kg ke atas. Terkadang, hal tersebut ditanggapi dengan “dibesarbesarkan” seolah-olah Indonesia tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan beras untuk konsumsi nasional. Ditambah lagi dengan komentar-komentar di media yang tidak menggunakan data-data pendukung yang akurat. Selain itu, Dr. Bayu Krisnamurthi berpesan kepada anggota PERHEPI yg baru saja dikukuhkan untuk mulai meneliti bidang Ekonomi Pertanian pada sisi permintaan (demand side). Hal ini ditujukan untuk mengetahui gambaran keinginan konsumen atas produk-produk pertanian yang sebenarnya. Pengetahuan tentang demand side akan sangat membantu pengembangan produksi pertanian yg sekarang ini telah berorientasi pada selera konsumen. Jadi sudah harus mulai dibangun paradigma market orientation dalam menciptakan produk-produk kebutuhan masyarakat khususnya produk pertanian. Hal tersebut akan menjawab kesulitan yg timbul pada sisi pemasaran produk pertanian lokal. Kegiatan Meskipun saat ini Komda Purwokerto dapat dikatakan baru aktif kembali, Komda Purwokerto telah melakukan pembinaan dalam pengolahan pangan, seperti keripik buah serta produk olahan dari jamur merang. Bahkan tidak hanya sekedar pembinaan pengolahan, Komda Purwokerto pun melakukan pendampingan sampai tingkat pemasaran. Komda juga bermitra dengan desa‐desa, yang berfokus pada UKM yang bergerak pada komoditas padi organik, serta secara kontinyu melakukan pembinaan pada UKM dengan komoditas gula kristal. Kegiatan selanjutnya yang akan diselenggarakan oleh Komda Purwokerto
adalah Seminar Nasional dengan tema Ekonomi Pangan yang akan dilaksanakan bersamaan dengan peringatan HUT ke‐50 Fakultas Pertanian Universitas Soedirman pada Juli 2012. Selamat berkarya kepada Pengurus PERHEPI Komisariat Daerah Purwokerto periode 2012 - 2014. (bq/vel)
Susunan Pengurus PERHEPI Komisariat Daerah Purwokerto periode 2012 - 2014 adalah : Pembina
Penasihat Penanggung jawab Ketua Umum Wakil Ketua Sekretaris I Sekretaris II Bendahara I Bendahara II Seksi
: Rektor UNSOED - Prof. Drs. Edy Yuwono, Ph.D Dekan Fakultas Pertanian - Dr. Ir. H. Achmad Iqbal, M.Si. Bupati Banyumas - Drs. H. Mardjoko, MM. : Drs. Adan Mulyono, MM. : Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNSOED - Dr. Ir. Anisur Rosyad, MS. : Dr. Ir. Kusmantoro Edy S., MS. : Ir. S.H. Suseno, SU. : Irene Kartika EW., SP., MP. : Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc. : Ir. Endang Sriningsih, MP. : Indah Widyarini, SP., M.Sc. : 1. Organisasi, Informasi dan Hubungan Masyarakat 1. Dr. Ir. Suyono, MS. 2. Dr. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc. Agr. 2. Pemberdayaan Perempuan (Pengarustamaan Gender) Ir. Sri Widarni, M.Si. 3. Pengembangan Profesi Dr. Ir. Teguh Djuharyanto, MP. 4. Kerjasama dan Kelembagaan Ir. Bambang Sumanto, M.Sc. 5. Pengkajian Kebijakan dan Advokasi Ir. Ari Purwaningsih, M.Si.
6
KABAR KOMDA JEMBER (Sumber Informasi: Dr. Ir. Jani Januar, MT) Kabar Komda selanjutnya berasal dari wilayah timur Pulau Jawa yaitu Komda Jember. Sebagai upaya untuk memperkuat jaringan koordinasi internal Komda antar pengurus dan anggota dalam waktu dekat ini yaitu pada awal bulan Maret 2012 Komda Jember akan mengadakan rapat kepengurusan dan rapat koordinasi yang melibatkan pengurus dan anggota di seluruh wilayah Jember.
Jember Fashion Carnival 2007, Images courtesy of Dayoo
Selain merencanakan kegiatan internal komda, kepengurusan Komda Jember juga berencana mengadakan kegiatan yang berskala nasional yaitu Simposium Ekonomi Kopi dengan melibatkan berbagai pihak, seperti: praktisi, akademisi, birokrat,
dan sebagainya. Namun, menyadari padatnya kegiatan PERHEPI selama tahun 2012 maka waktu kegiatan Simposium Ekonomi Kopi ini belum dapat ditentukan. Kepengurusan Komda Jember sendiri berasal dari berbagai kalangan, seperti berasal dari: UNEJ, UNTAG Banyuwangi, STIKEN Jember, STIPER Jember, Poltek Jember, PTPN X, PTPN XII, Diperta Wonosobo, Disbun Jember, Puslit KOKA Jember, Asosiasi Petani Tembakau, dan sebagainya.
Susunan Pengurus PERHEPI Komisariat Daerah Jember periode 2012 - 2014 adalah : Penasehat Ketua Umum Ketua I Ketua II Sekretaris Umum Wakil Sekretaris I Wakil Sekretaris II Bendahara I Bendahara II Bidang I
Bidang II
Bidang III
Bidang IV
Humas
: Prof.Dr.Ir. Rudi Wibowo, MS. (PS Agribisnis UNEJ) : Dr.Ir. Jani Januar, MT (PS Agribisnis UNEJ ) : Prof.Dr.Soetriono, MP. (PS Agribisnis UNEJ) : Ir.Sugianto (PTPN X/ Kopkar) : Rudi Hartadi, SP, Msi (PS Agribisnis UNEJ) : Rokhani, SP, M.Si (PS Agribisnis UNEJ ) : Julian Adam Ridjal, SP, MP (PS Agribisnis UNEJ) : Dr.Ir.Evita Soliha Hani, MP. (PS Agribisnis UNEJ) : Ir.Anik Suwandari, MP. (PS Agribisnis UNEJ) : Pengembangan Organisasi : Ir.Arief Wicaksono, MM (PTPN XII), Drs.Suseno, MP (STIKEN Jember), Ati Kusmiati, SP, MP (PS Agribisnis UNEJ), Ir.Muji Kuswarjini, MP (STIPER Jember) : Penelitian: Dr.Ir.Joni Murti Mulyo Aji, M.Rur.M (PS Agribisnis UNEJ), Dr.Rafael Purtomo, M PSE (Fakultas Ekonomi UNEJ), Dr.R.A. Jamali (Poltek Jember), Dr.Ir.Sutanto Abdullah,SU. (Puslit KOKA Jember), Dr.Ir.Sugeng Raharto, MS. (PS Agribisnis UNEJ) : Sosial Kemasyarakatan: Djoko Soejono, SP, MP. (PS Agribisnis UNEJ), Ir.Bambang, MP. (UNTAG Banyuwangi), Adi Karta, SP. (Disbun Jember), Sudarko, SP, M.Si. (PS Agribisnis UNEJ) : Kerjasama: Dr. Ir. Yuli Hariyati, MS (PS Agribisnis UNEJ), Dr.Ir.Bagus Putu (Direktur I Poltek Jember), Agus Supriono, SP, M Si. (PS Agribisnis UNEJ), Ir.Abdus Setiawan (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia)
: Aryo Fajar Sunartomo, SP, Msi (PS Agribisnis UNEJ), Mustapit, SP, M si (PS Agribisnis UNEJ), Ir.Hendri Widitono, MP. (Diperta Bondowoso), Ebban Bagus Kuntadi, SP, M .Sc. (PS Agribisnis UNEJ)
Dr. Jani Januar selaku Ketua Umum Komda Jember mengungkapkan mengenai pentingnya pengurus dan anggota memiliki kartu anggota PERHEPI sebagai salah satu bentuk identitas telah ikut berpartisipasi dalam organisasi PERHEPI. Saat ini, baru empat pengurus atau anggota saja di Komda Jember yang telah memiliki kartu anggota. Komda Jember berharap semua anggota dan pengurusnya memiliki kartu anggota PERHEPI. Menindaklanjuti hal tersebut Sekretariat PP PERHEPI akan mengirimkan kembali formulir anggota PERHEPI yang nantinya dapat diperbanyak oleh komda-komda. Formulir yang telah terisi dapat dikirimkan kembali ke Sekretariat PP PERHEPI untuk didata dan dibuatkan kartu anggotanya. Selain itu, komda-komda melalui Sekretariat PP PERHEPI dapat mengajukan pembuatan SK dengan mengirimkan berita acara yang terdiri dari: hasil rapat anggota dalam pemilihan ketua, jumlah anggota yang hadir dalam rapat, dan tanda tangan pengurus lama dan pengurus baru. Pembuatan kartu anggota dan SK Komda yang dikoordinasikan dengan Sekretariat PP PERHEPI diharapkan menjadi sarana untuk menjadikan PERHEPI lebih profesional dan tertata rapi dalam administrasi dan organisasi. (ach/vel)
Perhepi Galery, @fery_wk
7
PERHEPI KENDARI: RAKSASA DARI TIMUR Sehari setelah pelantikan Komda Purwokerto Ketua Umum PERHEPI melakukan kunjungan ke Kota Kendari-Kota Indah di Teluk Kendari. Menggerakkan organisasi profesi melalui komisariat daerah (Komda) merupakan komitmen Ketua umum PERHEPI. PERHEPI Komda Kendari yang telah lama “tertidur” kini “dibangunkan” kembali dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MS (Rektor Universitas Haluoleo) yang juga merupakan Ketua Forum Rektor Indonesia, beliau didampingi oleh sekretaris Komda PERHEPI yakni Dr. Ir. Azhar Bafhadal, MS. Kegiatan diawali dengan temu sapa dan konsolidasi (10 Februari 2012) ketua umum PERHEPI dengan pengurus perhepi, SKPD yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kotamadya Kendari. Ketua Umum PERHEPI mengharapkan bahwa hendaknya PERHEPI mampu sebagai organisasi profesi yang mampu memberikan kontribusi bagi anggotanya, sehingga anggota bangga menjadi bagian PERHEPI dan juga ingin membangunkembali kebanggaan akademik yang sudah luntur. Ketua PERHEPI Komda Kendari memiliki optimisme yang kuat untuk menggerakkan organisasi ini, hal ini ditandai dengan komitmen beliau untuk menambah partisipasi dan anggota menjadi 600 orang dalam beberapa bulan ke depan. Jika hal ini terwujud, dapat dikatakan bahwa Komda Kendari adalah satu-satunya Komda yang memiliki anggota paling banyak. Puncak kegiatan dilaksanakan pada Sabtu/11 Februari 2012 dimana diadakan pelantikan pengurus PERHEPI Komda Kendari yang diketuai Prof. Dr. Usman Rianse, MS yang ditandai Penyerahaan SK pengangkatan pengurus, Penyerahaan pataka bendera, serta penyerahaan kartu anggota PERHEPI keseluruh pengurus dan anggota. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota yang berasal dari civitas UNHALU, SKPD dan civitas Perguruan tinggi lain di Kota Kendari. Setelah pelantikan dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua Umum PERHEPI dan Rektor Universitas Haluoleo. Ketua Umum PERHEPI didaulat untuk memberikan pengarahaan dan sambutan yang dikemas dalam kuliah umum yang bertajuk “Prospek Perdagangan Domestik”. Beliau menyampaikan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki prospek yang sangat kuar biasa dibidang perkebunan dan perikanannya, seperti komoditi unggulan yang terdapat didaerah ini yakni kakao, rumput laut, dan jambu mete. Komoditi-komiditi tersebut merupakan komoditas primadona yang dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan daerah dan penggerak perekonomian berbasis kerakyatan. Melalui PERHEPI juga peran pemuda dapat ditingkatkan dalam bidang pertanian, sehingga terdapat kebanggaan pemuda pada profesi dibidang pertanian yang lebih luas. Ketua PERHEPI Komda Kendari juga menegaskan untuk mendukung program dan arahan dari Ketua Umum PERHEPI akan memfasilitasi promosi produk pertanian masyarakat Sulawasi Kendari. (FWK)
8
PERHEPI BANDUNG RESMI DILANTIK Pelantikan Pengurus Komda PERHEPI Bandung Didahului konsolidasi dan ramah tamah yang dilakukan oleh Ketua Umum PERHEPI dan Pengurus PERHEPI Komda Bandung pada 15 Februari 2012 untuk mendiskusikan arah pengembangan PERHEPI Komda Bandung. Suasana yang penuh dengan kekeluargaan menjadikan diskusi menjadi lebih santai dan sangat bermakna bagi semua peserta yang hadir. Beberapa komitmen yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah (1) menghidupkan peran organisasi profesi (PERHEPI) yang mampu mengembangkan anggota dan generasi muda dengan berbagai aktivitas/program, (2) menghidupkan budaya akademis dalam upaya memberikan solusisolusi terhadapa permsalahan dan kebijakan bagi pemerintah, serta (3) menjadikan kampus sebagai wadah untuk menghidupkan nilai-nilai akademik.
Setelah melakukan konsolidasi pada tanggal 16 Februari 2012, Ketua Umum Perhepi melantik pengurus PERHEPI KOMDA Bandung. Pelantikan ditandai dengan penyerahaan Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengurus dan penyerahaan Pataka bendera organisasi Perhepi kepada Ketua PERHEPI Komda Bandung yakni Prof. Dr. Ir, Maman H. Karmana, M.Sc dan sekretaris Dr. Ir. Lies Sulistyowati, M.S. Pelantikan ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PERHEPI Dr. Ir. Ronnie S. Natawidjaja, M.Sc. Dalam amanatnya Ketua umum memberikan harapan besar agar PERHEPI Komda Bandung dapat mengakomodasi dan memainkan peran dan fungsi organisasi profesi bagi anggota dan masyarakat. MoU dan Internasional Conference “Small-Scale Producer Agency in the Globalised Market” Setelah melantik pengurus PERHEPI Komda Bandung, Ketua Umum PERHEPI Dr. Bayu Krisnamurthi dan Rektor Universitas Padjadjaran menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam bidang pengabdian masyarakat. Diharapkan dengan adanya kerjasama ini akan meningkatkan sinergi antara perguruan tinggi dan organisasi profesi terutama dalam bidang pengabdian masyarakat dan pengelolaan jurnal bersama. Puncak dari kegiatan ini adalah dilaksanakannya internasional conference “Small-Scale Producer Agency in the Globalised Market” yang merupakan program kerjasama antara Center for Agrifood Policy and Agribusiness Studies (CAPAS) Unpad, dengan Program Studi Magister Ekonomi Pertanian Unpad dan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Komda Bandung. Konferensi ini berlangsung di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. Ketua Umum PERHEPI yang juga merupakan Wakil Menteri Perdagangan RI memberikan Sambutan Utama (Keynote speaker) dan menyampaikan bahwa konsumen sekarang cenderung lebih kritis terhadap berbagai isu terkait produk-produk yang digunakannya. Misalnya isu tentang lingkungan, global warming, termasuk kemiskinan para petani. Bahkan tidak jarang untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka, konsumen langsung mendatangi sumbernya. Hal ini semakin menuntut para petani untuk membekali dirinya lebih baik untuk menghadapi perilaku konsumen tersebut. (FWK). Sumber Fhoto : www.unpad.ac.id
9 2012
Agenda PERHEPI
Maret • 29 Maret – Re-Launching KOMDA Jambi dan Simposium Ekonomi Karet April • 28 April – Ekonomi Pangan: Refleksi soal Hidup atau Mati 60 tahun kemudian (peringatan 60thn Pendirian Kampus IPB Baranangsiang) • 7 Mei – Simposium Ekonomi Beras dan Dies Natalis MMA UGM, Yogyakarta Mei • Juni • • Juli • •
2013
*TBA= To Be Advice
Pemenang LKTI, Perhepi Galery, @Yukezain
7 Mei – Simposium Ekonomi Beras dan Dies Natalis MMA UGM, Yogyakarta TBA – Pengembangan Agribisnis dengan pemanfaatan lahan sub optimal, Palembang TBA – Penanaman 10.000 Pohon Jati dan 1000 Pohon Buah, Probolinggo (Tentative)
TBA – Ekonomi Jagung, Universitas Hasanudin TBA – Seminar Nasional Ekonomi Pangan dan Dies Natalis ke-50 Fakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto September • TBA – Seminar dan Simposium Nasional Supply Chain dan Koperasi, Universitas Padjajaran, Bandung Oktober • TBA – Simposium Ekonomi Kakao, Universitas Haluleo, Kendari November • TBA – Simposium Ekonomi Kopi, Universitas Jember, Jawa Timur Desember • TBA – Simposium Ekonomi Kelapa Sawit, Denpasar, Bali JANUARI 2013 • TBA – Ekonomi kreatif berbasis produk pertanian dan rapat kerja akhir tahun Pengurus PERHEPI, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Desember 2013 • TBA – International Conference Agricultural Economics, Bogor
HUBUNGI KAMI Pengelola PERHEPI E-NEWS Redaksi : Erizal Jamal, Ronnie S. Natawidjaja, Feryanto, Achmad Fadilah, Ika W Lay Out : Achmad Fadilah, Ika W, Habibie Yukezain
Telepon./Faks. E-mail Twitter URL
: 0251-8422953 :
[email protected] : @perhepi : www.perhepi.org