Seminar Nasional dan The 3rd for Syariah Paper AUDITCall DAN KINERJA
ISSN 2460-0784
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KUALITAS KEUANGAN TERHADAP CORPORATE ENVIRONMENTAL DISCLOSURE SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris pada Perusahaan Perusahaan Peserta Proper dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) Aji Mardiyatnolo1), Amrizal, SE.MM2), Julaeha3), Eka Setiawati 4) 1,3,4) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, STIE Ahmad Dahlan Jakarta Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]; 2) Dosen Jurusan Akuntansi, STIE Ahmad Dahlan Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to analyze the influence of managerial ownership, audit quality, and financial performance on Corporate Enviromental Disclosure. The samples in this study were determined by using purposive sampling method of 11 companies listed on Indonesian Government Company Enviromental Performancing Rating Program (PROPER) and The Indonesia Stock Exchange (IDX). The result of this study showed that managerial ownership does not affect the environmental disclosure. Quality audit and ROA significant effect on the financial performance of the company’s environmental disclosure. Simultaneously, the independent variables in this study significantly affect the dependent variable. Keywords : Corporate Environmental Disclosure, Managerial Ownership, Audit Quality, ROA.
I. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam sangatlah besar. Dibalik kekayaan yang melimpah tersebut, Indonesia masih mengalami berbagai masalah lingkungan salah satunya rusaknya lingkungan. Perubahan tersebut diakibatkan karena perilaku manusia itu sendiri. Sektor industri juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup merilis Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup atau PROPER. Sehingga perusahaan yang aktivitasnya sedikit banyak memiliki dampak lingkungan diharapkan dapat lebih transparan dalam pengungkapan dan pelaporan informasi lingkungan. Corporate Environmental Disclosure saat ini belum dapat berjalan dengan baik, oleh karena itu diharapkan adanya kerjasamanya yang baik antara berbagai pihak. Penelitian kali ini lebih fokus pada faktor faktor kepemilikan manajeril, kualitas audit dan kinerja keuangan terhadap pengungkapan dan pelaporan informasi lingkungan. Perusahaan yang dapat mempertahankan kelangsungan aktivitasnya harus memperhatikan 3P (profit,people,planet) sesuai konsep triple bottom line.
II. TELAAH TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Menurut Jensen dan Meckling (1976), hubungan keagenan adalah sebagai kontrak, dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintahkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimalkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal. Menurut Eisenhardt dalam Bayu (2010) teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu : (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas
220
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam Pembangunan Global Berkelanjutan
ISSN 2460-0784
mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk averse). Arifin (2005) menyebutkan bahwa perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen ini disebut dengan agency problem, salah satunya disebabkan oleh adanya asimetri informasi yaitu suatu kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi (Oktomegah, 2012). Di sisi lain manajer manajer memiliki tujuan pribadi yang bersaing dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Hal inilah yang menciptakan konflik potensial atas kepentingan yang disebut dengan teori agen. Manajer yang memiliki saham yang tinggi dalam suatu perusahaan akan lebih menselaraskan kepetingannya dan kepentingan pemegang saham. Sehingga akan bekerja lebih baik untuk meningkatkan citra perusahaan demi keberlangsungan hidup perusahaan dan demi kesejahteraan pemegang saham 2.2 Teori Legitimasi Teori legitimasi menyatakan bahwa suatu organisasi hanya bisa bertahan jika masyarakat dimana dia berada merasa bahwa organisasi beroperasi berdasarkan sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan demikian organisasi secara kontinyu berusaha untuk bertindak sesuai dengan batas batas dan norma norma dalam masyarakat agar aktivitasnya diterima menurut persepsi pihak eksternal (Deegan, 2002). Hal yang mendasari teori legitimasi adalah kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi (Ghozali dan Chariri, 2007:412). Keberadaan perusahaan sangat ditentukan oleh masyarakat, karena hubungan keduanya saling mempengaruhi. Teori legitimasi menyebutkan bahwa legitimasi merupakan faktor penting bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan kedepan, dengan demikian maka kepedulian perusahaan terhadap lingkungan diharapkan dapat meningkatkan legitimasi dan berdampak baik untuk jangka panjang perusahaan. 2.3 Konsep Triple Bottom Line Menurut Yusuf Wibisono (2007:33-37) profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efesiensi biaya. People atau masyarakat merupakan stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan mereka terutama masyarakat sekitar sangat diperlukan sehingga perusahaan perlu berupaya memberikan manfaat kepada mereka. Planet atau lingkungan adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan. 2.4 Corporate Environmental Disclosure sebagai Tanggung Jawab Perusahaan Pengungkapan lingkungan adalah salah satu bagian dari pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Tarmizi (2012) Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut corporate social reporting adalah proses pengkomunikasian efek efek sosial dan lingkungan atas tindakan tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan. 2.5 Faktor faktor yang mempengaruhi Corporate Environmental Disclosure a. Kepemilikan Manajerial Menurut Downes dan Goodman (1999) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. b. Kualitas Audit Kualitas audit dapat menjadi informasi yang memberikan sinyal positif dan negatif. Kantor akuntan besar menyediakan kualitas laporan keuangan yang lebih tinggi daripada akuntan biasa, sehingga investor secara umum cenderung lebih berreaksi positif apabila laporan keuangan yang dipublikasikan di audit oleh kantor akuntan publik besar/KAP Big Four. Indepedensi auditor internal sangat penting terutama dalam memberikan penilaian yang tidak memihak/netral (Hery, 2010:73). Opini wajar tanpa pengecualian adalah opini paling diharapkan oleh klien karena pendapat ini mampu menjamin bahwa laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan tidak mengandung salah saji material dan sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan yang berlaku. Wang (2005) menemukan bahwa pasar merespon negatif terhadap harga saham
Syariah Paper Accounting FEB UMS
221
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper
perusahaan dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan dan opini selain wajar tanpa pengecualian opini audit. Semakin tingginya tingkat independensi auditor maka akan meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangan, dengan meningkatnya kredibilitas dari laporan keuangan maka diharapkan akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan, dan meningkatkan nilai perusahaan. c. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan menurut IAI (2007) adalah kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas diukur dengan mengunakan rasio keuangan yaitu Return On Asset (ROA). 2.6 Kerangka Berpikir Gambar 1. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis ini adalah sebagai berikut: H1. Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure H2. Kualitas Audit berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure H3. Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure H4. Kepemilikan Manajerial, Kualitas Audit dan Kinerja Keuangan secara simultan berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sample Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data sekunder dengan informasi pengungkapan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, meliputi : a. Laporan PROPER tahun 2011-2015 untuk Perusahaan Industri Barang Konsumsi dan Aneka Industri yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengetahui daftar perusahaan yang aktivitasnya memiliki dampak lingkungan. b. Laporan tahunan perusahaan (annual report) untuk Perusahaan Industri Barang Konsumsi dan Aneka Industri yang diterbitkan perusahaan peserta PROPER yang terdaftar di BEI untuk mengetahui tingkat pengungkapan lingkungannya. c.
Laporan keuangan perusahaan periode 2011-2015 untuk mengetahui kepemilikan manajerial, kualitas audit dan ROA sebagai indikator kinerja keuangan. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk laporan keuangan lengkap yang bersumber dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). 3.2 Metode Pengukuran Variabel Penelitian a. Corporate Environmental Disclosure adalah pengungkapan mengenai informasi informasi yang berkaitan dengan lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan. Pengukuran pengungkapan lingkungan perusahaan
222
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam Pembangunan Global Berkelanjutan
ISSN 2460-0784
dalam penelitian ini menggunakan indeks Global Reporting Initiative (GRI). Untuk penelitian ini indicator yang digunakan ialah indikator kinerja lingkungan. Rumus Indeks Pengungkapan Lingkungan =
n k
dimana: n = jumlah yang dilaporkan pada laporan tahunan k = jumlah yang seharusnya dilaporkan
b. Kepemilikan Manajerial menunjukkan seberapa besar proporsi saham yang dimiliki oleh manajemen dalam suatu perusahaan. Kepemilikan manajerial tersebut dapat dilihat pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan atau dengan perhitungan (Jensen and Meckling, 1976) Rumus Kepemilikan manajerial = jumlah saham yang dimiliki manajer X 100 total jumlah saham c.
Kualitas Audit
Menurut De Angelo (1981) ukuran KAP memiliki hubungan positif dengan kualitas audit dan juga banyak penelitian lainnya yang mengatakan bahwa KAP Big -4 memberikan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan KAP non-Big 4, hal ini dikarenakan KAP Big-4 memiliki kemampuan untuk membatasi kliennya dalam menggunakan praktik manajemen laba sehingga audit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi reliabilitas dari informasi keuangan (Yasar, 2013). Kualitas audit diukur dengan ukuran KAP pada perusahaan i Kualitas tahun t. Variabel ini adalah variabel dummy, jika perusahaan diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 (Pricewaterhouse Coopers, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan Ernest and Young) maka bernilai 1, tetapi jika perusahaan diaudit oleh KAP non big 4 maka bernilai 0. d. Kinerja Keuangan diartikan sebagai kemampuan perusahaandalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki (IAI, 2007). Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui salah satu rasio profitabilitas yaitu ROA. Rumus ROA = Laba bersih setelah pajak Total aset 3.3 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang telah dilakukan yaitu: Diana Oktafianti dan Amalia Rizki dengan judul Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Keuangan terhadap Corporate Enviromental Disclosure sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan (Studi pada Perusahaan Peserta Proper (2011-2015). Nilai koefisien dari variabel kepemilikan manajerial adalah 0.001363 oleh karena itu untuk variabel Kepemilikan manajerial mempunyai koefisien pengaruh bertanda positif yang berarti semakin meningkat kepemilikan manajerial maka semakin tinggi pengungkapan informasi lingkungan. Nilai koefisien dari variabel ukuran perusahaan adalah 0,132165. Hal tersebut menjelaskan bahwa variabel ukuran perusahaan mempunyai koefisien pengaruh yang bertanda positif. Nilai koefisien dari variabel ROA untuk mengukur kinerja keuangan sebesar 0,171119. Koefisien variabel ini bertanda negatife yang artinya semakin rendah ROA yang dimiliki oleh
Syariah Paper Accounting FEB UMS
223
Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper
ISSN 2460-0784
perusahaan perserta PROPER maka semakin tinggi pengungkapan informasi lingkungan yang dilakukan pada tahun 2011-2013. 3.4. Teknik Analisis Analisis statistik deskriptif merupakan suatu teknik yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Statistik deskriptif memiliki manfaat untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data (Ghozali, 2006).
Pada pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan persamaannya sebagai berikut: Y = α + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + e Keterangan : Y = variabel dependen Α = Konstanta X1 = variabel independen kepemilikan manajerial X2 = variabel independen kualitas audit X3 = variabel independen kinerja keuangan e = Error Term, yaitu tingkat kesalahan perhitungan dalam penelitian
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan tersebut yaitu aneka industry (3) dan industry barang konsumsi (7) selanjutnya digunakan regresi data panel selama lima periode yaitu tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 observasi. Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
224
Nama Perusahaan PT Gudang Garam Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Indofood CBP Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kimia Farma Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Argo Pantes Tbk PT Indorama Synthetics Tbk PT Sat Nusapersada Tbk
Tahun Terdaftar BEI 1990 1990 2010 1994 2001 1991 1982 1991 1990 2007
Tahun Terdaftar PROPER 2004 2004 2010 2006 2004 2006 2002 2007 2004 2010
Sektor Industri Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Industri Barang Konsumsi Aneka Industri Aneka Industri Aneka Industri
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam Pembangunan Global Berkelanjutan
ISSN 2460-0784
4.2. Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada tabel dibawah ini, maka dapat diperoleh gambaran dari tiap variabel yang diteliti sebagai berikut, Corporate Environmental Disclosure memiliki nilai rata-rata 0,084667. Kepemilikan manajerial memiliki rata-rata 0,240946, Kualitas Audit menunjukan nilai rata-rata 0,700000 sedangkan Kinerja Perusahaan memiliki nilai rata-rata 0,124344.
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Y=Corporate Environmental Disclosure X1=Kepemilikan Manajerial X2=Kualitas Audit X3=Kinerja Keuangan
N
.084667
.0531161
50
.240946
.3617097
50
.700000 .124344
.4629100 .1476854
50 50
4.3. Hasil Pengujian Hipotesis Adapun hasil pengujian hipotesis peneitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B .064
Standardized Coefficients
Std. Error .012
X1=Kepemilikan -.009 .018 Manajerial X2=Kualitas Audit .068 .016 X3=Kinerja Keuangan -.196 .053 a. Dependent Variable: Y=Corporate Environmental Disclosure
Beta
Collinearity Statistics Toleranc e VIF
t 5.168
Sig. .000
-.063
-.503
.617
.919
1.088
.589 -.544
4.127 -3.696
.000 .001
.714 .672
1.400 1.488
Hasil Pengujian hipotesis 1 Hasil pengujian pertama, signifikansi pengujian menunjukkan nilai 0,617 > 0,05, artinya bahwa variabel Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap CED. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) yang menyatakan “Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure’’ tidak dapat diterima. Hasil Pengujian hipotesis 2 Hasil pengujian hipotesis kedua, signifikansi pengujian menunjukkan nilai 0,000 < 0,05, artinya bahwa variabel Kualitas Audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CED. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2 ) yang menyatakan “Kualitas Audit berpengaruh signifikan terhadap Corporate Enviromental Disclosure’’, dapat diterima. Hasil Pengujian hipotesis 3 Hasil pengujian hipotesis ketiga, signifikansi pengujian menunjukkan nilai 0,001 < 0,05, artinya bahwa variasi variabel Kinerja Keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap CED. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H3) yang menyatakan “Kinerja Keungan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Enviromental Disclosure’’, dapat diterima.
Syariah Paper Accounting FEB UMS
225
Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper
ISSN 2460-0784 Hasil Pengujian hipotesis 4
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .046 3 .015 7.589 .000b Residual .092 46 .002 Total .138 49 a. Dependent Variable: Y=Corporate Environmental Disclosure b. Predictors: (Constant), X3=Kinerja Keuangan, X1=Kepemilikan Manajerial, X2=Kualitas Audit Jika dilihat dari kolom ke enam dari kiri (Sig.) pada tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil (p<0.05). Maka hipotesis penelitian diterima, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara independent variable terhadap dependent variable. Artinya, secara keseluruhan terdapat pengaruh yang signifikan antara Kepemilikan manajerial, Kualitas Audit, dan Kinerja Keuangan terhadap Corporate Enviromental Disclosure. 4.3.1. Hasil uji koefisien determinasi (adjusted R ) Model Summaryb Mod el 1
R .575a
R Square .331
Adjusted R Square .287
Std. Error of the Estimate .0448367
R Square Change .331
Change Statistics F Change df1 df2 7.589
3
46
Sig. F Change
DurbinWatson
.000
a. Predictors: (Constant), X3=Kinerja Keuangan, X1=Kepemilikan Manajerial, X2=Kualitas Audit b. Dependent Variable: Y=Corporate Environmental Disclosure Hasil perhitungan analisis regresi diperoleh adjusted R square sebesar 0,331 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Corporate Environmental Disclosure dapat diterangkan oleh faktor Kepemilikan Manajerial, Kualitas Audit, kinerja keuangan, berpengaruh sebesar 33,1 %, sedangkan sisanya sebesar 66,9% menggambarkan variabel- variabel bebas lainnya yang tidak diamati dalam penelitian ini. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap hipotesis yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan, diantaranya: 1.
Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure tidak dapat diterima yang berarti kepemilikan manajerial secara signifikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi dan aneka industri peserta PROPER pada tahun 2011-2015.
2.
Kualitas Audit berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure dapat diterima yang berarti Kualitas Audit berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi dan aneka industri peserta PROPER pada tahun 2011-2015.
3.
Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap Corporate Enviromental Disclosure dapat diterima yang berarti Kinerja Keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan industri barang konsumsi dan aneka industri peserta PROPER pada tahun 2011-2015.
4.
Secara simultan variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya.
226
Syariah Paper Accounting FEB UMS
1.646
Menakar Peran Profesi sebagai Engine of Reform dalam Pembangunan Global Berkelanjutan
ISSN 2460-0784
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian. Keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penentuan dalam penggunaan variabel dalam penelitian ini hampir sepenuhnya sama dengan yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya variabel kepemilikan managerial, kualitas audit , dan kinerja keuangan, sedangkan terdapat banyak faktor lain yang mempengaruhi corporate environmental disclosure. 2. Dikarenakan oleh keterbatasan dana dan waktu, data keuangan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui internet yang dilaporkan dalam website BEI, tanpa melihat langsung ke perusahaan tersebut beroperasi. 3. Penelitian ini hanya menggunakan periode penelitian lima tahun karena rentang waktu yang terbatas maka penelitian ini kurang dapat digeneralisasi. Dengan menggunakan periode yang lebih panjang dimungkinkan adanya hasil yang berbeda dengan hasil penelitian ini. 5.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah: 1. Penelitian kepada seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dan menambah tahun pengamatan akan mendapatkan hasil yang lebih baik. 2. Pengungkapan informasi lingkungan yang baik oleh perusahaan, akan memiliki citra dan image yang baik dimata masyarakat bagi perusahaan itu sendiri. 3. Kebijakan yang tegas dari pemerintah akan meningkatkan kepedulian dan ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. 4. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel variabel lain yang mempengaruhi Corporate Enviromental Disclosure. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Fr. Reni Retno, 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan : Corporate Social Responbility (CSR). Journal of Business Finance and Accounting. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang Deegan, C. 2002. Introduction The Legitimising Effect of Social and Environmental Disclosure-A Teoritical Foundation. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 15, No.3 Ghozali, I dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang : Badan Penerbit Undip Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit : Salemba Empat. Jakarta Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of The Firm : Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol.3, Issue 4. Tarmizi, Rosmiaty. Octavianti, Devi dan Anwar Chairul. 2012. Analisis Pengungkapan Akuntansi Lingkungan terhadap Pertanggungjawaban Sosial Industri Kimia (Studi kasus pada Sosial Industri Kimia di Kota Bandar Lampung). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 3, No.1. Halaman 21-38 Wibosono, Yusuf. 2007. Membedah konsep dan Aplikasi CSR. Facsho Publishing. Gresik http://www.idx.co.id diakses April 2016
Syariah Paper Accounting FEB UMS
227