JURNAL
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEBEL CV “RUMAMBUN INDAH” DI DESA TOULIANG OKI KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA
HERA CHRESENSIA STEVANIE RATULANGI 100 314 101
Dosen Pembimbing :
1. Ir Celsius Talumingan, MP. 2. Dr. Caroline B. D. Pakasi, SP., MSi. 3. Ir. Jenny Baroleh, MSi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI MANADO 2014
1
industri
ABSTRAK
mebel
CV
Rumambun
Indah
digunakan analisis SWOT. Hera Ch. S. Ratulangi. Strategi Pengembangan Industri Mebel CV “Rumambun Indah” di Desa Touliang Oki Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa (di bawah bimbingan Celsius Talumingan, Sebagai ketua, Caroline B. D. Pakasi, dan Jenny Baroleh sebagai anggota ). Penelitian mengetahui
ini
bertujuan
potensi
serta
pengembangan
industri
untuk strategi
mebel
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa industri
mebel
CV
Rumabun
Indah
berpotensi menjadi industri mebel yang semakin berkembang karena dibuktikan dengan analisis posisi yang berada pada kuadran 1 yang berarti bahwa industri ini berada pada situasi yang menguntungkan.
CV
ABSTRACT
Rumambun Indah di Desa Touliang Oki Kecamatan
Eris
Kabupaten
Minahasa.
Hera Ch. S. Ratulangi. The strategy of
Penelitian ini dilakukan karena banyak
furniture
industri mebel di Desa Touliang oki yang
“Rumambun Indah” in Touliang Oki village
menjadi
dalam
Eris district Of Minahasa (regency under the
menunjang pendapatan daerah yang salah
supervision of Celsius Talumingan, as a
satunya
chairman, Caroline B. D. Pakasi and Jenny
salah
adalah
satu
peluang
industri
mebel
CV
Pengumpulan data dilakukan selama 4 bulan sejak bulan April sampai bulan Agustus 2014 dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang ada diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden kemudian data sekunder yang ada diperoleh dari lembagalembaga yang terkait dengan penelitian ini. analisis
development
CV
Baroleh as the members).
Rumambun Indah.
Untuk
industry
strategi
pengembangan
The objective of this research is to find out the potency and the the strategy of furniture industry development in Touliang Oki village Eris district of Minahasa. This research is worthwhile since furniture industries have contributed to the regional income of the district of Minahasa Primary data were collected by interview during april, 2014 to August, 2014 by interview to respondent. SWOT analysis is 2
applied to analysis of furniture industry development
strategy
CV
“Rumambun
Indah”.
Selain untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, mungkin dengan adanya kegiatan industri
The results of this study indicated that the furniture industry CV “Rumambun Indah” has a potential to grow as indicated by analysis position which show that CV Rumambun Indah was in quadrant one that meant CV Rumambun Indah is in favorable situation to grow.
dapat
mengurangi
tingkat
pengangguran yang ada di desa tersebut, mengingat bahwa di desa tersebut masih banyak
kaum
muda
yang
belum
mendapatkan pekerjaan. Jadi dengan adanya kegiatan industri ini mungkin sebagian anak muda
disana
kegiatan
bisa
industri
disibukkan ini
dengan
sehingga
Salah
satu
potensi
kegiatan ekonomi yang ada di Sulawesi Utara adalah potensi ekonomi pengolahan industri, salah satunya yaitu industri kayu. contoh,
di
Sulawesi
Utara
Touliang Oki. Tabel 1. Data Pekerjaan Penduduk Desa Jenis Pekerjaan
Jumlah
Presentase (%)
Tiada
4
5,00
Kabupaten Minahasa salah satunya desa
Wiraswasta
11
13,75
Leilem merupakan salah satu daerah yang
PNS
1
1,25
memproduksi mebel.
IRT
2
2,50
Tukang
39
48,75
Pensiunan
1
1,25
Tani
11
13,75
Swasta
7
8,75
Nelayan
1
1,25
Buruh
1
1,25
Supir
2
2,50
Jumlah
80
100
Desa Toliang Oki Tondano Sulawesi Utara merupakan salah satu yang menarik perhatian dengan dilihat dari banyaknya industri mebel di sana,yang dapat menjadi salah
satu
peluang
dalam
menunjang
pendapatan daerah. Industri-industri mebel di daerah ini sudah berdiri puluhan tahun di mana menurut
pendiri usaha – usaha
tersebut industri ini sudah menjadi usaha turun temurun dari keluarga yang berjalan sampai sekarang.
bisa
mengurangi tingkat pengangguran di Desa
PENDAHULUAN
Sebagai
ini
Sumber : Data Sekunder diperoleh Dari Kantor Desa, Tahun 2012
Analisa berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa 5% penduduk desa Touliang Oki belum memiliki pekerjaan dan sebagian 3
besar penduduk yaitu 39% memiliki jenis
Metode yang dipakai dalam penelitian
pekerjaan tukang. Hal ini disebabkan oleh
ini adalah Studi kasus. Data yang digunakan
karena Desa Touliang Oki merupakan desa
adalah data primer dan sekunder. Data
yang memiliki beberapa industri mebel.
primer
Berdasarkan data tersebut, maka peneliti tertarik mengambil lokasi ini untuk menjadi tempat penelitian, dan Industri yang menjadi fokus penelitian dalam skripsi ini adalah Industri Rumah Tangga CV Rumambun Indah. Usaha menengah ke bawah ini sudah berdiri sejak tahun 1994 dan sedang dalam proses
perkembangannya.
Dalam
pelaksanaannya inilah CV Rumambun Indah ini menemukan berbagai masalah dalam pertumbuhan
dan
pengembangannya.
Kurangnya modal, bahan baku yang kurang berkualitas, serta beberapa masalah lain yang
menjadi
penghambat
diperoleh
dengan
wawancara
langsung dengan pemilik perusahaan dengan menggunakan kuesioner serta wawancara dengan konsumen. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Variabel penelitian ini ditentukan terlebih dahulu kemudian diverivikasi antara lain melalui wawancara langsung dengan pengelolah dan pengamatan langsung dilapangan. Variabel yang diperoleh dibagi sama rata pada setiap komponen dari analisis SWOT . Variabel yang digunakan dalam analisis SWOT terdiri dari kekuatan, kelemahan ancaman, dan kesempatan adalah sebagai berikut.
dalam
1. Kekuatan : Bahan baku yang mudah di
pengembangan usaha tersebut sehingga
dapatkan yakni ketersediaan bahan baku
diperlukanlah strategi-strategi yang dapat
yang dibutuhkan, sarana penunjang dalam
memaksimalkan kekuatan serta peluang
pemasaran yakni sarana dan dukungan pada
yang ada untuk menunjang pengembangan
pemasaran berupa akses menuju tempat
industri ini.
industry, pengalaman tenaga kerja yakni
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai pada bulan April 2014 sampai bulan Agustus 2014, hingga tiba pada penyusunan laporan. Lokasi penelitian bertempat di desa Touliang Oki Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa Tondano.
orang-orang yang bekerja dibidang ini adalah
orang-orang
yang
sudah
berpengalaman, teknologi yakni kemajuan teknologi yang digunakan dalam industri. 2. Kelemahan : kualitas bahan baku yakni jenis bahan baku yang digunakan dalam industry, modal yaitu jumlah modal yang 4
dibutuhkan
dalam
pemasaran
yaitu
industri, cara
promosi
promosi
yang
digunakan dalam industri ini, manajemen yakni fungsi dan tugas masing-masing pekerja dalam industri ini.
Rumambun
Indah
meliputi
factor
internal maupun eksternal. Pada faktor kekuatan dan kesempatan diberi bobot 0.20 untuk faktor yang sangat penting, 0.15 untuk faktor diatas rata-rata,
3. Kesempatan : tingkat permintaan dalam
0.10 untuk rata-rata dan 0.05 untuk dibawah
pemasaran yakni tingkat permintaan produk
rata-rata.
dari
konsumen, persaingan terhadap
ancaman diberi bobot 0.20 jika sangat
pemasaran yaitu tingkat persaingan dalam
penting, 0.15 untuk dibawah rata-rata, 0.10
pemasaran, peningkatan pendapatan,yakni
rata-rata, 0.05 diatas rata-rata.
dasar pendapatan dari pemilik maupun tenaga kerja, penurunan pengangguran yakni dampak berdirinya industri terhadap tingkat pengangguran.
Pada
faktor
kelemahan
dan
b. Rating yang ditentukan berdasarkan kuat atau lemahnya suatu variabel mempengaruhi variabel lain dalam pengembangan industry mebel CV Rumambun Indah. Pada faktor
4. Ancaman : pembajakan tenaga kerja dari
internal yaitu kekuatan, jika kekuatannya
industry lain, persaingan produk dengan
semakin besar diberi nilai 4, dan jika
industry
,yakni
kekuatannya semakin kecil diberi nilai 1
produksi,
dibandingkan pesaing. Untuk faktor internal
lain,
pengaruh
pengaruh
cuaca
iklim
terhadap
kreativitas model produk dalam industri.
kelemahan adalah kebalikan dari kekuatan,
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis SWOT. Nilai pada
bobot
dan
rating
ditentukan
berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan menggunakan kuisioner. a. Bobot
yang
ditentukan
yang
pengembangan
berdasarkan
terdapat industri
kelemahannya
dibandingkan
mebel
dalam CV
sangat
pesaing
diberi
besar nilai
1,
sebaliknya jika kelemahannya dibawa para pesaing diberi nilai 4. Sedangkan
penting atau tidak pentingnya suatu variabel
jika
pada
faktor
eksternal
kesempatan jika kesempatan semakin besar diberi nilai 4, tetapi jika kesempatannya semakin kecil diberi nilai 1. Kebalikan dari kesempatan, jika faktor ancamannya sangat besar
diberi
nilai
1
sebaliknya
jika
ancamannya sedikit diberi nilai 4. 5
PEMBAHASAN
permintaan pelanggan atau konsumen di
Industri mebel CV Rumambun Indah berdiri sejak tahun 1994. Industri ini berada di Desa Touliang Oki Kabupaten Minahasa. Pemilik industri rumah tangga ini adalah Ibu Ani Welong (70 Tahun). Pada awal tahun industri Ibu Ani berdiri, industri ini juga menjual beberapa bahan baku seperti kaca, kayu dan cat hingga akhirnya memutuskan untuk
berkonsentrasi
pada
pembuatan
mebel. Modal awal industri ini diperoleh dari penjualan bahan-bahan baku tersebut sekitar Rp 2.000.000,00.
dalam daerah, industri ini juga menyalurkan hasil
dengan kendaraan pribadi industri ini. Tenaga kerja yang digunakan pada industri ini semuanya berasal dari penduduk lokal yang
dalam menjalankan usahanya, ibu Ani CV
pada
pengalaman
umumnya dalam
telah
memiliki
pembuatan
mebel
berdasarkan ilmu yang diperoleh turuntemurun. Produk yang dihasilkan dijual dengan harga yang berbeda-beda sesuai dengan
bentuk
yang
diinginkan
oleh
konsumen.
memiliki 2 orang tenaga kerja, di mana
pemilik
keluar daerah seperti
Kotamobagu dan Gorontalo yang dijangkau
Pada awal berdirinya, industri ini hanya
selaku
produknya
Rumambun
Indah
menjadi pengelola maupun manajer dari industri ini. Dengan menggunakan tenaga
Industri ini mempunyai konsumen kelas menengah kebawah karena memiliki harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat umum. Analisis
SWOT
Sebagai
kerja tetap yang saat ini berjumlah 5 orang,
Formulasi
Strategi
Pengembangan
industri ini bisa menghasilkan produk-
Industri CV
produk yang siap jual dipasaran seperti
Desa Touliang Oki
lemari makan dan lemari pakaian. Dalam sehari, industri ini bisa menghasilkan hingga
4.2
Rumambun
Alat
Indah di
a. Kekuatan
8 buah produk yaitu 4 lemari pakaian dan 4
1.Bahan baku yang mudah didapatkan
lemari makan yang siap pakai. Harga yang
Bahan baku adalah pokok dalam suatu
di berikan untuk produksi mebel ini yaitu
industri karna merupakan bahan dasar dalm
berkisar dibawah Rp. 1.000.0000,00 dan
pembuatan
harga
sesuai
mendapatkan bahan baku untuk pembuatan
kemampuan konsumen. Selain memenuhi
mebel pada industri CV Rumambun Indah,
tersebut
bias
ditawar
suatu
produk.Dalam
6
pihak pengelola mendapatkan bahan baku
semua
tersebut dari dalam daerah maupun dari
tenaga manual terbilang sangat minim
luar daerah. Bahan baku yang berasal dari
karena tersedianya teknologi mesin yang
luar
menunjang.
daerah
didapatkan
berdasarkan
pekerjaan.
Pembuatan
dengan
penawaran yang ditawarkan dari pihak
b. Kelemahan
penjual sehingga mempermudah industri ini
1. Bahan baku yang kurang berkualitas,
memperoleh bahan baku tersebut. 2.Pemasaran
dengan
sarana
kualitas bahan baku akan menentukan
penunjang,
dukungan berupa akses menuju lokasi industri ini sangat mendukung yang memudahkan proses transaksi. Ini dilihat dari jalur darat menuju desa Touliang Oki yang sudah sangat baik dimana jalan-jalan di desa ini sampai pada lokasi industri sudah diaspal beton. 3.Tenaga kerja berpengalaman, tenaga kerja yang baik akan menghasilkan produk yang berkualitas, sebaliknya jika tenaga kerja yang tidak berkualitas akan menghasilkan produk yang kurang berkualitas. Tenaga kerja yang dipekerjakan dalam industri ini adalah
orang-orang
yang
sudah
berpengalaman di bidang ini, karena sudah bekerja pada bidang ini selama lebih dari 5 tahun. 4.Teknologi yang menunjang, teknologi yang baik berupa alat-alat modern akan memaksimalkan
tenaga
kerja
dalam
menjalanan tugasnya masing-maing. Dalam proses pembuatan mebel, industri ini sudah menggunakan teknologi mesin hampir pada
ketahanan
suatu
produk
dalam
penggunaannya. Pada industri ini kayu jenis Kananga adalah yang digunakan. Kayu ini punya kualitas yang kurang baik dibanding dengan beberapa jenis kayu lain seperti kayu cempaka dan kayu merah. Kelemahan kayu kananga ini adalah begitu mudah dirusak rayap. 2. Modal yang terbatas, dalam mendirikan suatu usaha diperlukan terlebih dahulu suatu
modal
awal,
kemudian
dikembangkan secara bertahap. Modal yang belum memadai menjadi kendala berkembangnya industri rumah tangga ini. Ini dilihat dari beberapa faktor seperti jumlah tenaga kerja yang masih kurang dari sisi jumlah maupun dari pembelian jenis kayu yang digunakan, sehingga membuktikan kebutuhan modal yang lebih besar pada industri mebel ini. 3. Promosi
pemasaran
yang
belum
menunjang, promosi pemasaran atau teknik kesempatan
promosi suatu
memperbesar usaha
dalam 7
menjangkau konsumen. Pada industri
konsumen produk mebel pada industri
ini, promosi
berlangsung
ini berasal dari dalam maupun luar
sangat lamban di mana prosesnya hanya
daerah. Salah satu kesempatan besar
terjadi dengan informasi dari pihak
untuk berkembangnya industri ini adalah
pembeli kepada rekan-rekan dari pihak
permintaan dari luar daerah seperti Kota
pembeli tersebut atau hanya berlangsung
Kotamobagu dan Gorontalo.
pemasaran
dari mulut ke mulut para konsumen.
2. Pemasaran
tanpa
persaingan
harga,
Industri ini tidak punya cara promosi
persaingan harga adalah satu ancaman
yang tetap dan bervariatif sehingga
yang akan menghambat perkembangan
hanya
suatu
mengandalkan
langganan-
langganannya saja.
usaha.
Dengan
kurangnya
persaingan harga antar usaha akan
4. Manajemen yang kurang terkoordinasi,
menjadi kesempatan yang baik dalam
koordinasi yang baik dalam suatu usaha
meningkatkan pendapatan
sangat mempengaruhi berkembangnya
tersebut. Rata-rata harga yang ditetapkan
suatu
dalam
industri mebel yang lain di daerah
menghasilkan produk. Pemberian fungsi
Touliang Oki tidak berbeda jauh dengan
dan tugas masing-masing pada para
harga yang ditetapkan industri mebel CV
pekerja akan mempercepat suatu usaha
Rumambun Indah, sehingga kurangnya
dalam
produk.
persaingan harga antar industri, dimana
Belum terkoordinasinya strategi kerja
harga yang dipatok adalah harga untuk
serta manajemen waktu dalam industri
kalangan menengah kebawah.
usaha,
terutama
menghasilkan
suatu
dari usaha
ini menjadi salah satu kelemahannya.
3. Adanya peningkatan pendapatan, sebuah
Tenaga kerja pada industri inibekerja
usaha, besar kecil berpengaruh terhadap
dengan lebih fleksibel tanpa memiliki
meningkatkan pendapatan dari si pemilik
fungsi kerja tetap untuk masing-masing.
usaha maupun tenaga kerja yang bekerja
c. Kesempatan
dalam usaha tersebut. Dengan kebutuhan
1. Pemasaran dengan permintaan tinggi,
ekonomi yang semakin besar, industri ini
tinggi rendahnya permintaan konsumen
sangat membantu bahkan menjadi dasar
terhadap produk dari suatu usaha akan
pendapatan dari pemilik maupun tenaga
membantu perkembangan suatu usaha
kerja dalam industri ini.
dari sisi pendapatan. Permintaan dari 8
4. Adanya penurunan angka pengangguran
dibandingkan
dengan
produk
dari
ketika suatu usaha berdiri, setidaknya
industri di luar Desa Touliang Oki yang
ada lowongan pekerjaan yang dibuka
menggunakan jenis kayu jati, kayu
oleh usaha tersebut . Ini memungkinkan
cempaka,
beberapa pengangguran yang memiliki
memberikan dampak pada minimnya
keahlian yang dibutuhkan oleh usaha
kemampuan bersaing dengan industri
tersebut. Berdirinya industri mebel ini
lain diluar desa ini.
memberikan
peluang
pengangguran
yang
berkurangnya ada
di
Desa
Touliang Oki.
dan
kayu
merah
jelas
3. Pengaruh iklim dalam pemasaran, iklim adalah salah satu hal yang menjadi ancaman dalam proses pemasaran serta
d. Ancaman
proses pembuatan mebel. Cuaca yang
1. Pembajakan Tenaga Kerja, pembajakan
tidak menentu akibat dari pemanasan
tenaga kerja adalah salah satu ancaman
global menjadi sebuah ancaman bagi
yang nyata dalam persaingan antar
industri ini dalam melakukan pemasaran
usaha. Pembajakan tenaga kerja ini oleh
dan pengumpulan bahan baku. Hujan
usaha lain ini biasanya dipengaruhi
adalah satu penghambat dalam proses
dengan pendapatan tenaga kerja tersebut.
pemotongan kayu dimana pada musim
Perusahan yang membajak biasanya
hujan, kayu harus dibersihkan terlebih
menjanjikan upah yang lebih besar dari
dahulu sehingga menghambat waktu
upah yang diterima sebelumnya. Hal ini
pembuatan mebel.
pun menjadi ancaman dalam industri
4. Kreativitas model produk yang belum
mebel ini karena banyaknya industri
berkembang. Model yang baik serta
yang
dan
bervariasi menjadi salah satu daya tarik
dalam
dari pembeli sekarang ini. Kebutuhan
sedang
membutuhkan
berkembang tenaga
kerja
usahanya.
konsumen yang tidak hanya dari sisi
2. Persaingan
dengan
yang
kualitas tapi juga dari model yang indah
dihasilkan oleh industri lain. kualitas
menjadi salah satu ancaman terhadap
suatu
menjadi
sebuah usaha yang tidak memperhatikan
dalam
keindahan produknya. Sehingga Indutri
Dari
sisi
ini memerlukan kreativitas terhadap
industri
ini
produk
pertimbangan menentukan
produk
tentu konsumen
pilihannya.
kualitas produk dalam
9
model produk dimana produk-produk
Tabel 4. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
dalam industri ini kurang berkembang. Faktor Strategi Internal dan Eksternal Tabel 3. Internal factor Analysis Summary (IFAS) Faktor Strategi Bobot Internal Kekuatan 1.Bahan baku yang mudah 0.20 didapatkan 2.Pemasaran dengan sarana 0.15 penunjang 3.Tenaga kerja 0.15 berpengalaman 4.Teknologi 0.20 yang menunjang Kelemahan 1.Bahan baku yang kurang 0.05 berkualitas 2.Modal yang 0.15 terbatas 3.Promosi pemasaran yang 0.05 belum menunjang 4.Manajemen yang kurang 0.05 terkoordinasi Total 1.00 Sumber : data yang diolah
rating
Skor
4
0.80
3
0.45
3
0.45
4
0.80
2
0.10
1
0.15
2
0.10
2
0.10 2.95
Faktor Strategi bobot Eksternal Kesempatan 1.Pemasaran dengan 0.20 permintaan tinggi 2.Pemasaran tanpa 0.15 persaingan harga 3.Adanya peningkatan 0.15 pendapatan 4.Adanya penurunan 0.10 angka pengangguran Ancaman 1.Pembajakan 0.15 tenaga kerja 2.Persaingan dengan produk yang dihasilkan 0.15 oleh industry lain 3.Pengaruh iklim dalam 0.05 pemasaran 4.Kreativitas model produk 0.05 yang belum berkmbang Total 1.00 Sumber : data yang diolah
rating
Skor
4
0.80
4
0.60
4
0.60
3
0.30
1
0.15
1
0.15
2
0.10
2
0.10 2.80
Bobot dan rating pada tabel 4 ditentukan berdasarkan
hasil
observasi
dan
wawancaradengan menggunakan kuisioner. Analisis Posisi Pengembangan Industri CV Rumambun Indah Melalui analisis SWOT yang dibuat maka dapat dibentuk analisa posisi industri mebel ini. Berdasarkan hasil faktor internal yang diperoleh dari bobot skor adalah 2.95 10
serta faktor eksternal yang diperoleh adalah
kreativitas produk yang ada. Dengan sarana
2.80.
pemasaran yang menunjang serta akses menuju lokasi industri yang mendukung
Eksternal
maka industri rumah tangga ini harus juga
O
meningkatkan daya promosi agar industri ini semakin dikenal. Industri CV “Rumambun
2.80
Indah” juga dapat mengatasi kekurangan S
W
modal, mengantisipasi dampak iklim yang
Internal
buruk, serta siap bersaing dengan industri lain yang berada diluar daerah. Dengan
2,95
memperhatikan
faktor-faktor
ini
maka
industri mebel CV “Rumambun Indah”
T
dapat mempertahankan posisinya yang baik. Gambar 2. Diagram analisis posisi pengembangan industri CV Rumambun Indah Melihat
maka hasil produk sebaiknya dijual pada
Rumambun Indah pada diagram SWOT
kalangan menengah kebawah,tetapi melihat
berada pada kuadran 1,artinya bahwa indutri
pergerakan industri ini yang sudah cukup
ini berada pada posisi yang menguntungkan.
lama bergerak di bidang ini,maka industri
Dalam keadaan seperti ini, industri ini harus
ini dinilai sudah bisa mengatasi ancaman -
mempertahankan semua kekuatan
yang
ancaman yang ada serta meningkatkan
mampu
persaingan denan produk – produk dari
ada
menempatkan
industri
(S>W) posisi
mebel
masih kurang dari sisi kualitas bahan baku
CV
sudah
posisi
Hasil produk dari industri ini karena
agar di
tenga-tenga
industri luar daerah Touliang Oki.
persaingan (O>T). Implementasi Strategi Dengan melihat kedudukan industri CV “Rumambun Indah” pada analisis posisi
Strategi SO
dimana
1. Strategi SO menjelaskan bahwa Kekuatan
posisi
industri
dinilai
sangat
menguntungkan maka penting bagi industri
dari
ini untuk meningkatkan mutu dan kualitas
dikembangkan untuk memanfaatkan peluang
produk yang digunakan serta meningkatkan
sebesar-besarnya. Dari kombinasi antara
industry
ini
harus
di
harus
11
variabel kekuatan yaitu bahan baku yang
ancaman yang ada. Dari kombinasi variabel
mudah
kekuatan
sarana
didapatkan,
pemasaran
dengan
tenaga
kerja
penunjang,
berpengalaman (S1, S2, S3) variabel
kesempatan
yaitu
dengan pemasaran
yaitu
berpengalaman, menunjang
tenaga dan
(S3,
S4)
kerja
yang
teknologi
yang
dengan
variabel
ancaman yaitu kurangnya tenaga kerja (T4)
dengan permintaan tinggi dan pemasaran
maka
tanpa persaingan harga (O1, O2) maka
jumlah tenaga kerja. Semakin banyak tenaga
diperoleh strategi dengan meningkatkan
kerja dalam industri rumah tangga ini
promosi pemasaran yang lebih baik seperti
semakin mempermudah proses pekerjaan
lewat surat kabar, radio, media sosial dan
dalam industri tersebut.
lain-lain sehingga industri ini lebih mudah diketahui oleh semua pihak.
diperoleh
strategi
meningkatkan
2.Dari kombinasi antara variabel kekuatan yaitu teknologi yang menunjang (S4),
2. Dari kombinasi antara variabel kekuatan
dengan variabel ancaman yaitu persaingan
yaitu bahan baku yang mudah didapatkan,
dengan produk yang dihasilkan oleh industri
pemasaran dengan sarana penunjang, tenaga
lain, dan kreativitas model produk yang
kerja yang berpengalaman, dan teknologi
belum
yang menunjang (S1, S2, S3, S4) dengan
dihasilkan strategi memperluas kreativitas
variabel
pemasaran
tenaga kerja dalam industri. Produk-produk
dengan permintaan tinggi, pemasaran tanpa
yang dihasilkan oleh industri ini haruslah
persaingan harga, serta adanya peningkatan
bervariasi sehingga tidak kalah bersaing
pendapatan (O1, O2, O3) maka diperoleh
dengan industri lain.
strategi
kesempatan
meningkatkan
yaitu
jumlah
produk.
Dengan meningkatkan jumlah produk dapat mengembangkan
industri
ini
karena
berkembang
(T2,
T4)
maka
Strategi WO 1.Strategi
WO
menjelaskan peluang
bahwa
kebutuhan konsumen akan hasil produk
memanfaatkan
sebaik-baiknya
semakin hari semakin meningkat.
untuk mengatasi kelemahan yang ada dalam industri. Dari kombinasi variabel kelemahan
Strategi ST 1.Strategi
yaitu bahan baku yang kurang berkualitas ST
menjelaskan
bahwa
dan modal yang terbatas (W1, W2) dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada dalam
variabel
kesempatan
yaitu
pemasaran
industri untuk mengatasi atau menghadapi
dengan permintaan tinggi dan pemasaran 12
tanpa persaingan harga (O1,O2) maka
2.Dari kombinasi antara variabel kelemahan
dihasilkan strategi meningkatkan modal
yaitu promosi
yang ada untuk mengembangkan industri ini
menunjang dan manajemen yang kurang
agar semakin hari semakin besar.
terkoordinasi (W3, W4) dengan variabel
2.Dari kombinasi variabel kelemahan yaitu bahan baku yang kurang berkualitas (W1) dengan
variabel
kesempatan
yaitu
pemasaran dengan permintaan tinggi dan pemasaran tanpa persaingan harga (O1,O2) maka dihasilkan strategi menetapkan standar harga yang mampu dijangkau. Jangkauan konsumen terhadap harga dari produk industri
ini
adalah
salah
satu
cara
pemasaran
yang belum
ancaman persaingan dengan produk yang dihasilkan oleh industri lain, pengaruh iklim dalam pemasaran serta kreativitas model produk yang belum berkembang (T2, T3, T4) maka diperoleh strategi meningkatkan potensi yang ada dalam industri sehingga industri ini dapat menciptakan mebel dengan jumlah yang lebih banyak dengan mutu dan kualitas yang lebih baik.
meningkatkan pendapatan dalam industri ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Strategi WT 1.Strategi
Kesimpulan WT
menjelaskan
bahwa
meminimalkan kelemahan yang ada dalam industri untuk menghadapi ancaman yang dating. Dalam kombinasi antara variabel kelemahan yaitu promosi pemasaran yang belum menunjang (W3) dengan variabel ancaman kreativitas model produk yang belum berkembang (T4) maka didapatkan strategi meningkatkan koordinasi dan fungsi kerja masing-masing tenaga kerja yang membantu mempercepat industri ini dalam menghasilkan produk-produk yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada maka disimpulkan bahwa industri CV Rumambun
Indah
berada
pada
posisi
kuadran 1 yang artinya menguntungkan karena industri ini dapat mempertahankan kekuatan untuk mengatasi kelemahan yang ada di dalam dan juga memiliki kesempatan dan kekuatan untuk dikembangkan yaitu meningkatkan mutu dan kualitas produk, meningkatkan
promosi
pemasaran,
meningkatkan kapasitas modal, membentuk manajemen
yang
terkoordinasi,
meningkatkan kreativitas model produk, 13
menambah
jumlah
berpengalaman,
tenaga
melakukan
kerja strategi
pengembangan pasar
Kecil
dan
Menengah.
Koperasi,Pengusaha
Departemen
Kecil
dan
Menengah. Jakarta.
Saran Melihat besarnya potensi yang ada pada industri mebel CV Rumambun Indah maka diajukan
Daranggi. 2009. Pengembangan Usaha
beberapa
saran
yang
perlu
dilakukan dan diperbaiki, antara lain yaitu sebaiknya meningkatkan promosi pemasaran melalui surat kabar, radio, atau media social lain agar industri ini lebih mudah diketahui oleh orang luar atau pihak lain yang diluar, sebaiknya memperluas kreativitas yang ada contohnya
membuat
variasi
pembuatan
mebel atau membuat model yang yang lebih
Griffin R. W. Dan J. R. Ebert, 2006. Bisnis, Edisi Kedelapan : Jilid 1. Erlangga : Jakarta. Gitosudarmono, H. I. 2001. Manajemen Strategi. BPFE. Yogyakarta. Kementerian
Koordinator
Perekonomian.
2013.
Loho. Y. 2008. Analisis Keuntungan
luar tertarik dan ingin membeli, sebaiknya
Kelompok
tenaga kerja ditingkatkan agar fungsi kerja
Kecamatan
dan tugas masing-masing para tenaga kerja
Ratulangi Manado. Skripsi.
Bambu
MandiriDesa Wori.
Pada Tiwoho
Universitas
Sam
Kuncoro. M. 2005. Strategi Bagaimana
Kian Wie. Thee. 1994. Industrialisasi di
Chandra G. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Perdagangan.
Meubel
Meraih Keunggulan Kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
MP3EI
Koridor Ekonomi Sulawesi.
Kerajinan
menghasilkan suatu produk.
Laporan
PerkembanganPelaksanaan
menarik dari sebelumnya agar pihak dari
dapat mempercepat suatu usaha dalam
Bidang
2007.
Indonesia. Jakarta. Nafarin,
Studi
Industri Kreatif 2007. Depdag, 2007.
M.
2007.
Pengganggaran
Perusahaan, Edisi 3. Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Dumairy. 2000. Perekonomian Indonesia. Erlangga, Jakarta. 14
Ningrum. P. A. H. 2010. Analisis Strategi
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Pemasaran Usaha Jasa Pembuatan dan
PerbaikanFurniture
UD.
Umar. Husein. 2001. Strategic Manajement.
Suryani
Furniture, Bogor, Jawa Barat . Sripsi. Rangkuti Freddy. 1998. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus. PT Gramedia Utama. Jakarta. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Utama Jakarta. Rifai. B. 2002. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Kecil Menengah Pada Usaha Mebel. Skripsi. Sukartawi. Agribisnis. PT RajaGrafindo Persada 2005. Saly. J. N. 2001. Perlindungan Hukum Usaha Kecil dalam Hubungan. Suherman H, 2003. Strategi Pengembangan Agrowisata di Kota Tomohon. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas
Sam
Ratulangi. Manado. Soeharto. I. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Tatuh, 2004. Agribisnis : Konsep Dasar dan Perspektif
Pengembangan.
Jurusan
Sosial Ekonomi dan Agribisnis Fakultas Pertanian UNSRAT. 15