07 Modul ke:
DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI Program Studi
Advertising & Marketing Communication
Cherry Kartika, SIP, M.IKom.
Agenda • • • • •
Apa yang disebut dengan e-marketing Keuntungan Penggunaan E-Marketing dalam Perusahaan Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional 2 tipe umum e-marketing plan 7 step e-marketing plan
Apa yang disebut dengan e-marketing?
Definisi E-Marketing Marketing adalah
Proses perencanaan dan eksekusi mulai dari kegiatan pembentukan konsep, penetapan harga, penetapan strategi promosi dan strategi distribusi dari ide ide, produk dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan untuk menciptakan suatu pertukaran yang memuaskan baik bagi customer maupun perusahaan, dimana untuk dapat mencapai tujuan ini akan dilakukan proses analisis mengenai kondisi target pasar, perencanaan dan perumusan strategi (penentuan harga, produk, cara promosi dan distribusi) berdasar hasil analisis, disertai implementasi strategi dan kontrol untuk mencapai tujuan marketing yang telah ditetapkan (Mohammed, Fisher, Jaworski, & Paddison).
Definisi E-Marketing Sedangkan E – Marketing (Electronic Marketing) merupakan suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik khususnya internet. E – Marketing merupakan bagian dari E – Business (Electronic Business). Definisi E – Business itu sendiri merupakan segala kegiatan yang dapat mendukung keseluruhan proses bisnis perusahaan, yang dilakukan melalui media elektronik seperti E – Commerce, E – CRM (Customer Relationship Management), E – SCM (Supply Change Management), E – Procurement dan termasuk E – Marketing di dalamnya (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 9)
Definisi E-Marketing E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa melalui internet. Armstrong dan Kottler (2004:74)
E-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain. Boone dan Kurtz (2005)
E-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Strauss dan Frost (2001)
Keuntungan Penggunaan E-Marketing dalam Perusahaan a. Mampu menjangkau berbagai konsumen, termasuk lingkungan yang belum dipenuhi oleh pesaing.
b. Menciptakan dialog antara perusahaan dengan konsumen c. Umumnya target sudah dalam bentuk kelompok sehingga memungkinkan untuk mengembangkan dialog berkelanjutan. d. Dapat menekan biaya, termasuk biaya transaksi bisnis. E-mail dan data files dapat dipindahkan kepada konsumen yang terpilih atau semua konsumen dalam hitungan detik. e. Jalur proses penjualan langsung dari produsen ke pengguna tanpa harus melewati jalur distribusi klasik.
Keuntungan Penggunaan E-Marketing dalam Perusahaan f. Dapat menambahkan produk untuk dipasarkan secara cepat dan melakukan perubahan dalam rencana penjualan dengan sangat cepat. g. Dapat mendistribusikan program dan informasi tentang produk melalui E-mail atau file transfer. h. Dapat melacak kegiatan penjualan yang sudah terjadi, langkah-langkahnya dan hasil yang didapat.
i. Dapat mengawasi pesaing
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
1. INTERACTIVITY • Mendukung adanya interaksi dua arah (timbal balik atau twoway feedback) antara perusahaan dengan customer, dimana dengan adanya internet, customer bisa dengan mudah memberikan feedback langsung ke perusahaan dan sebaliknya. Sedangkan pada marketing tradisional, komunikasi yang dilakukan perusahaan cenderung satu arah, dimana perusahaan adalah pihak pertama yang memulai komunikasi dengan advertising (push mechanism), sedangkan pada komunikasi melalui internet, customer sering kali menginisialisasi transaksi (pull mechanism), dengan mencari informasi tentang perusahaan mana yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
1. Interactivity
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
2. INTELLIGENCE • Internet merupakan media yang bisa dipakai untuk melakukan penelitian marketing dengan mudah dan dengan biaya relatif murah. Penelitian bisa dilakukan melalui survey atau questionnaire online. Penelitian mengenai tingkat keberhasilan E –Marketing perusahaan, juga bisa dilakukan dengan mudah menggunakan jasa web analytics (contoh: Google Analytics).
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
3. Individualization (Personalization) Dengan adanya internet memungkinkan adanya penyesuaian pelayanan dan penyesuaian penyampaian marketing message ke masing-masing individu secara mudah, misalnya mampu melakukan personalisasi ke setiap pengunjung website, dimana perilaku tiap individu yang sudah sign in dimonitor, kemudian marketer akan melakukan komunikasi dengan masing-masing individu dengan cara yang berbeda sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dari masing-masing customer, misal dengan menyapa masing-masing individu dengan nama mereka sendiri atau memberikan rekomendasi khusus berdasar data pembelian terdahulu.
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
4. Integration (Integrated E – Marketing Strategy) Dengan adanya internet memungkinkan perusahaan memperluas kegiatan marketingnya, karena internet dapat dijadikan media marketing tambahan bagi perusahaan, dimana antara internet dengan channel marketing lainnya harus diintegrasikan supaya bisa saling mendukung dalam menyukseskan E – Marketing perusahaan.
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
5. Industry Restructuring Dengan adanya internet menimbulkan adanya restrukturisasi pada industri. Contohnya adalah disintermediation. Disintermediation adalah penghapusan intermediaries (ex: distributor, broker) yang tadinya menghubungkan perusahaan dengan customer, namun setelah adanya website perusahaan akhirnya peran distributor dihilangkan (digantikan oleh website perusahaan)
Pengaruh adanya internet terhadap marketing tradisional antara lain adalah (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 21)
6. Independence of location Dengan adanya internet, dapat melakukan komunikasi dan transaksi dengan perusahaan tanpa dibatasi batasan geografis selama customer tersebut terhubung dengan internet.
2 type umum e-marketing plan
Membuat E-Marketing Plan 2 tipe umum e-marketing plans:
1. The napkin plan 2. The venture capital plan
2 Tipe Umum E-Marketing Plan • The Napkin Plan
• Ibaratnya mencatat ide-ide di napkin saat makan siang dan langsung bergegas mencari pembiayaan untuk ide-ide tersebut. • Kadang rencana-rencana yang dihasilkan dari tipe ini berhasil namun tidak direkomendasikan untuk rencana yang melibatkan sumber-sumber yang substansial (jumlah besar) • Biasanya dilakukan oleh perusahaan/entrepreneur skala kecilmenengah yang mempunyai start-up ide • Dikenal dengan istilah just-do-it • Kategori bottom-up plan
2 Tipe Umum E-Marketing Plan The Venture Capital Plan – Membutuhkan e-marketing plan yang lengkap & menyeluruh untuk mendapatkan modal – Modal bisa didapatkan dari: pinjaman bank, angel investor maupun venture capitalist (VC), dll
Steps dalam E-Marketing Plan
Membuat E-Marketing Plan
Prosesnya sendiri terdiri dari 3 bagian/ langkah: 1. Marketing plan creation, 2. Plan implementation, 3. Evaluation/corrective action.
7 Steps E-Marketing Plan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Situation Analysis E-Marketing Strategic Planning Objectives E-Marketing Strategy Implementation Plan Budget Evaluation Plan
Step 1 Situation Analysis
Step 1 – Situation Analysis • Dikenal juga dengan istilah melakukan SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) – dimana dilakukan pengkajian terhadap kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) internal, juga peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dari eksternal. • Melakukan review dari faktor-faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi e-marketing (yakni: legal, teknologi, dan faktorfaktor yang berkaitan dengan market) • Melakukan review dari marketing plan sebelumnya, tujuan ebusiness perusahaan (e-marketing plan tidak lepas dari business plan secara keseluruhan).
Melakukan review dari faktor-faktor lingkungan perusahaan yang mempengaruhi e-marketing
Step 2 E-Marketing Strategic Planning
Step 2 E-Marketing Strategic Planning • Proses yang terjadi pada tahap ini umumnya strategi Tier 1: • • • •
Segmentation Targeting Differentiation Positioning
Step 3 Objectives
Step 3 - Objectives • Mengidentifikasikan tujuan. Disini termasuk: – Task (apa saja yang harus dilakukan) – Jumlah (yang dapat diukur) yang ingin dicapai – Dalam waktu berapa lama (durasi)
Typical E-Marketing Objectives • Kebanyakanan rencana e-marketing (e-marketing plans) bertujuan untuk memenuhi multiple objectives, antara lain: – Meningkatkan market share (increase market share) – Meningkatkan penghasilan dari penjualan (increase sales revenue) – Menurunkan cost (reduce costs) – Mencapai tujuan branding (achieve branding goals) – Meningkatkan database (improve databases) – Mencapai tujuan customer relationship management – Meningkatkan supply chain management.
Step 4 E-Marketing Strategies
Step 4 – E-Marketing Strategies • E-marketing strategi umumnya melibatkan elemen 4 P’s dan relationship management untuk mencapai objectives yang berhubungan dengan penawaran/offer (Product), value (Pricing), distribution (Place), dan communication (promotion). Hal ini yang disebut tier-2 strategy. #1 Penawaran: Strategi Produk
Perusahaan dapat menjual salah satu barang, jasa ataupun iklan pada website (model e-business). Perusahaan dapat membuat brand/merk baru untuk dijual secara online, atau menggunakan brand yang sama dengan versi offline-nya
Menggunakan keunggulan teknologi informasi untuk menawarkan produknya secara online (ex: Dell dengan customize produk onlinenya)
Step 4 – E-Marketing Strategies #2 Value : Strategi Harga – Menentukan apakah harga online berbeda dengan harga offline – Trend strategi harga online: • Dynamic Pricing – Implementasi harga yang berbeda antara setiap customer tergantung situasi – Ex: First time buyer mendapat diskon lebih untuk menambah motivasi pembelian selanjutnya • Online Bidding – Optimasi manajemen inventori dari produk/jasa yang dijual – Ex: Hotel di low season akan menjual kamar dengan diskon yang lebih tinggi
Step 4 – E-Marketing Strategies #3 Strategi Distribusi – Perusahaan menggunakan internet untuk mengirimkan produk/jasa yang dijual dan meningkatkan efisiensi dari supply chain antar distributor – Direct Marketing • Langsung menjual ke customer, mengurangi perantara, menghemat biaya – Agent e-Business Model • Mempertemukan penjual dan pembeli, mendapat keuntungan dari komisi transaksi
Step 4 – E-Marketing Strategies #4 Strategi Komunikasi Marketing – Internet membuat komunikasi antara customer dan perusahaan menjadi lebih efketif dan efisien – Perusahaan dapat menggunakan blog atau e-mail untuk langsung mengarahkan target marketingnya ke customer – Perusahaan membuat brand awareness melalui content online – Database marketing digunakan untuk mengetahui aktifitas dan behavior dari customer, sehingga dapat digunakan untuk mengirim informasi yang relevan di kemudian hari
#5 Strategi Hubungan Manajemen (Relationship Management Strategy) – Meningkatkan hubungan antara perusahaan, partner & customer – Partner Relationship Management (PRM) • Software yang digunakan untuk mengintegrasikan komunikasi dengan customer dan aktifitas pembelian dari customer menjadi suatu database yang lengkap
Step 5 Implementation Plan
Step 5 — Design Implementation Plan to Meet the Objectives
• Ini adalah step dimana marketer: • Menentukan taktik e-marketing mix: – Menawarkan produk/jasa – Menentukan harga – Menentukan distribusi/channel supply chain – Integrated communication mix • Menentukan taktik hubungan dengan manajemen • Menentukan taktik pengumpulan informasi • Menentukan struktur organisasi untuk mengimplementasikan rencana
Step 6 Budgeting
Step 6 - Budgeting
• Memperhitungkan pendapatan • Melakukan evaluasi biaya untuk mencapai tujuan
Step 6 - Budgeting • Melakukan evaluasi biaya untuk mencapai tujuan: 1. Pengeluaran marketing communication: termasuk untuk advertising, mail campaigns, promotional activities, collateral, etc. Budget sebaiknya terorganisir menjadi 2 sections utama: – Expense per bulan dalam 1 tahun dan per kuartal selama 3 tahun 2. Budget operasional, termasuk personnel costs, operational expenses, travel , entertainment 3. Technology cost, site design, site development, etc
Step 7 Evaluation Plan
Step 7 – Evaluation Plan • Melakukan identifikasi pengukuran performance yang sesuai • Return of Investment (ROI) • Intangible goals (ex: branding) harus menghasilkan pendapatan yang jelas • Akurat & sesuai dengan waktu pengukuran
Terima Kasih Cherry Kartika, SIP, M.IKom.