-6-
PEMBUATAM-HINYAK.KELAPA -SECARA FERMENTASI
4^
/ c^7
b'Cs
Bambang Setiaji^ Eko Sugiharto *)
i ^Uj buku MJLIK m\
\3jZ "0151=
b
o
\!
nn
I. PENDAHULUAN.
Negara Republxk Indonesia yang terdlri dari kepulauan dan merupakan
daerah beriklitn tropis, banyak tumbuh pohon nyiur/ kelapa ( Cocos nuci-
fera ). Pohon ini. terutama terdapat pada sepanjang pantai. Salah satu pe manfaatan pohon ini terutama diambil daging buah untuk dijadikan minyalc" kelapa, sebagai minyak goreng dan keperluan industri lain.
Mtnyak kelapa seoara konvensional dapat dibuat dengan cara kering maupun cara basah. Cara kering dilakukan dengan pengepreaan kopra ( daging buah
kelapa yang telah dikerinukan ) dengan cara ini pada umumnya dapat meng hasilkan sekitar 53-68% minyak. Kopra yang dibuat seoara sederhana dengan
dipanaskan matahari sering dikotori serangga dan diinfestir jamur yang mampu menghasilkan mikotoxin. Pemhuatan seoara kering ini hanya dapat di lakukan pada pabrik-pabrik yang oukup besar karena pengepresan harus pada
tekanan tinggi, sehingga'mesin-mesin ini amat sulit terjangkau oleh masyarakat pedesaan.
Cara basah dilakukan dengan oara pembuatan santan dari buah kelapa yang masih basah ( baru dioeoah dari tempurungnya ) atau masih segar. Santan disentrifuge atau dikisatkan di atas api sampai minyak itu keluar dan
akan menghasilkan blondo, oara ini disebut oara krengseng, minyak yang is.?!," r".'^'
k
dihasilkan disebut minyak krengseng. Proses pemanasan ini memerlukan wak-
tu oukup lama, yang berarti membutuhkan bahan bakar yang banyak, sehingga beaya menjadi lebih mahal. Juga pada proses pemanasan yang berlebihan akan dapat menyebdbkan kerusakkan minyak Ifiarena panas.
mengetahui
i I
*) Staf pengajar tetap pada Bagian Kimip^^ois^"' Fdkultas Ilrau Pastx dan Alam Gadiah Mada.
(if
Q .
PO '-'.B (507
-7-
Oleh karenanya dicari cara lain untuk mendapatkan minyak kelaoa dari buah
kelapa, yang tanpa mengqunakan enersl banyak untuk mengerinokan seoerti pada kopra maupun raengkisatkan santan dengari pGraanasan. Dengan memanfaatkan
jasa dari jasad renik atau mlcroba yanq mampu untuk menghasilkan minyak ber mutu tinqgi aerta hasil-hasil samping protein dari buah kelapa yang bcrgizi tinqgi.
Cara ini rrempunyai bahan dasar semua dari basil pohon kelapa, sebagai medium microba dibuat dari lahang kelapa, air kclapa dan air santan yang telah terpisahkan dari kelapa santannya. Waktu fermentasi cukup dilakukan dalam 1 malam tanpa dengan pemanasan dan proses mekanis lain. Hasil dari fermentasi
berupa minyak kelapa dan proteinnya yang terpisah langsung dengan fasa air. Cara ini dapat digunakan untuk mengembangkan tehnologi pengoLahan sederhana dari buah kelapa segar menjadi minyak kelapa pada tingkat pedcsaan dengan cara fermentasi.
Identifikasi hasil dilakukan menurut ketentuan dari A 0 C vS ( Americans I
Oils Chemists Society ) standart, yaitu meliputi berat jenis, Indeka bias, angka Jod, angka penyabunan, asam unsaturatod. Disamping itu dicoba untuk
raembandingkan minyak kelapa yang lain hasil dari krengsenq, dari kopra, se-
cara spektroskopi yaitu Ultra Violet Spektroskopi Infra Red Spektroskopi, Gas Chromatograpi dan Atamic Absorbtion Spektrometri. II, PANDANGAN TEORI.
Daging buah kelapa terdiri dari protein dan minyak, dimana protein menyelubungi minyak. Sehingga proses pembuatan minyak kelapa tidak lain
hanya borusaha memecah protein agar minyak dapat kcluar. Pemecahan prote in dapat dilakukan dengan pongepresan daging buah kelapa yang sudah ke ring ( kopra ). Agar protein lebih mudah pecah, daging buah kelapa dikeringkan lebih dahulu, Atau cara lain dengan diambil santannya kemudian dipanaskan sampai protein itu necah dan dengan sendirinya minyak akan dapat keluar, hal ini disebabkan karena pada temperatur cukup tinggi (le
bih dari 80°C)protein akan rusak sedang minyak mempunyai titik didih yang tinggi ( mendekati 300*^ C )
iif MILIK
-8-
Suatu cara lian yaitu dengan memanfaatkan tnicroba-microba yang raampu memecah xkatan-ikatan pada protein itu hingga minyak akan dapat dihasilkan, sedang hasil fermentasi ini tidak akanmerusak protein dan masih dimungkinkan untuk dlnianfaatkan lagi.
Minyak kelapa merupakan bahan pokok dalam rumah tangga sebagai minyak go reng dan dalam industri sebagai bahan pokok pembuatan mentega, sabun, de tergen dan sebagainya. Minyak kelapa merupakan campuran trigliserid asam
lemak. Secara kimiawi yang diartikan lemak adalah triester dari gliserol yang disebut gliserida. Bentuk struktur dari trigliserida umumnya ditulis sebagai berikut :
H
0
H - C - 0 - c
diraana
^2 ^ ^3
gugus alkll
asatn lemak,
Asam lemak mempunyai pengaruh besar 0
H - C - 0 - C
Atau sifat kimia trigliserida ditentu -
^2 0
^
0-C H
terhadap lemak dan minyak yang terjadi.
kan'oleh asam lemaknya. Asam lemak yang menyusun dapat berupa asam lemak jenuh
dan asam lemak tidak jenuh. Asatn lemak ^3
jenuh adalah asam lemak yang tidak me ngandung ikatan rangkap pada carbonnya,
tnisalnya : asam laurat, asam palmitat. ftsam lemak yang tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada oarbonnya, misal : asam oleat, asam linoleat dan sebagainya.
Derajat kejenuhan suatu lemak atau minyak tergantung pada jymlah ikatan
rangkap yang terdapat dalam asam lemaknya, yang diukur berdasar bilangan Jod. Hakin banyak ikatan rangkap oada lemak atau minyak bilangan iod semakin besar akibat banyak ikatan rangkap minyak mudah menjadi tengik. Minyak kelapa tersusun sobagi.n besar dari asam lemak jenuh dan sedikit asam
lemak yang tidak jenuh, hal ini menyebabkan tingkat kejenuhannya rendah,
aehrngga minyak kelapa relatif tidak mudah tengik, dan dapat dipakai sebagai minyak goreng.
-9-
Menurut Fitser komposisi asam-astim lemak penyusun minyak kelaoa adalah Asam lemak
Jumlah at C
Rumus molekul
Persentase
kaproat
0,8
Kaprilat ^10
Miristat Palmitat C^g Oleat
c
18
CH^-CH^)^-COOH
8,0
CH^-CH2)g-C00H CH3-CH2)^q-COOH
7,0 48,0
CH^-CU^)^^-COOH CH^-CH^)^^-COOH
17,5 8,2
CHg-CH^)^g-COOH
2,0
= CH-CH^)^ -COOH
Linoleat
6,0
CH^-CH^)^CH=CH-CH2-CH=CH -CH^)^ COOH
2,5
Sebagai standart dipakai pedoman dari American Oil Chemists Society ( AOCS ) dengan ketentuan sebagai berikut :
Berat jenis pada 25°C/ 15,5''c Indeks bias pada 40°c
0,917 - 0,919 1,443 ^ i^^^
Bilangan lod
7;5
Anqka penyabunan . ' "
250
- 264
Angka ketongik.n
IXI. CARA PRRCOBAAM ;
1. Kelapa dikupas, air kelapa ditampung dalam ember kecil plastik bersih, sabut dan temourung dipisahkan. Kelapa yang sudah leoas dari tempurung langsunq digarut. Buah kelapa yang dipakai harus tua dipo-
hon bukan tua karena disimpan. Kadar sakar dan protein dalam kelapa muda lebih banyak dari pada yang tua. Hal ini menyebabkan santan su-
kar dipeoah menjadi minyak dan protein. Ukuran parutan kelapa menentukan jumlah minyak yang dihasilkan. Parutan yang terlalu halus menq-
hasilkan santan yang kental dan sukar peoah. Sebaliknya parutan yang terlalu besar memberi basil yang kuranq optimum.
-10-
2. Kelapa yang telah diparut dicampur dengan air masak yang hangat kemudian diremas-reinas dan kemudian diperas atau dipres" sehingga keluar santannya.
3. Larutan yang terjadi inasukkan kedalam botol pemisah, biarkan, sanpai 30 TTienit sampai kelihatan terpisah antara kelapa santan dan air santan. Kelapa santan berada di atas batas permukaan sedang air santan berada di bawah. ■'•J. ' •
4. Ambil air santan dibagian bawah dan ditampung ditempat lain untuk dijadikan air bibit. V
5. Pembuatan air bibit dilakukan dengan mencampur antara air santan, air kelapa dan lahang (legen) kelapa atau ragi, Dengan menentukan perban dinqan tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimal, Air bibit harus dibiarkan dalam keadaan hangat atau suhu kamar 27—28^C, Luas permukaan untuk raenyirapan air bibit harus luas.
6. Pada larutan kelapa dari hasil pemisahan di atas tambahkan air bibit
kedalamnya dengan variasi perbandingan tertentu. Biarkan semalara cam puran tersebut pada suhu kamar yaitu antara 27 - 32°C dalam keadaan tertutup yang tidak tarlalu rapat.
7. Setelah semalam kelihatan campuran minyak dan protein di atas permukaan batas kemudian pisahkan dari airnya dalam botol pemisah/ botol fermentasi,
B. Pemisahan minyak dan protein dilakukan dengan kain kassa atau saringan pengisap yang cukup kuat, agar protein masih dapat dipakai karena belum rusak.
Cara lain yang cepat yaitu dengan memanaskan hingga minyak akan keluar' terpisah cepat dengan protein, tetapi protein tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Pemanasan juga dipakai untuk mematikan mikroba yang raungkin roasih aktif sehingga minyak sudah tidak lagi ada fermentasi. i'!,
;.:X
-11-
Percobaan.
1. Mencari perbandingan optimal dalam pembuatan air bibit - Dibuat variasi antara air santan, air kelapa, dan lahang sedang
perbandingan air bibit'dan kepala santan tetap. Tabel 1 Variasi air santan :
air santan
air kelapa
lahang
kepala santan
air bibit
hasil
7
i.
2
3
1
93
8
1
2
3
1
96
9
1
2
3
1
105
10
1
2
3
1
97
11
1
2
3
1
96
Tabol 2 Variasi air kolapa :
air kelapa
air santan
lahana
kepala santan
air bibit
hasil
i" ; 9
0,5
2
3
1
96
9
1
2
3
1
102
9
2
2
3
1
93
9
3
2
3
1
87
9
4
2
3
1
89
'-.t-
Tabel 3 Variasi lahang :
"f••
. .
air santan
•. air kelana
lahang
kepala
santan
air bibit
hasil
k
1
3
1
92
1,5
3
1
98
9
2
3
1
110
9
2,5
3
1
95
9
3
3
1
89
9 ■
I
9
.
j'
/
-12-
2. Mencari perbandingan optimal dalam
fermentasi dari kepala santan
dan air bibit. Tdbel 4 Variasi air bibit :
air bibit
kepala santan
0,5
hasil
3
103
3
112
1,5
3
104
2
3' .
100"
2,5
3
■ 1
Tabel 5 Variasi kepala
santan : •
97
. - ^ •
te-:
air bibit
kepala santan
1
2
1
.
hasil
103
,2,5
115
1
3
115
1
3,5
102
1
4
98
Dari hasil percobaan di atas maka untuk membuat air bibit diperlu-
r.}.;
kan perbandingan air santan : air kelapa : lahang adalah : 9+ : 1 : 2 Sedang untuk mendapatkan hasil minyak kelapa yang optimal banyaknya dipakai perbandingan air bibit dan kepala santan,adalah 1 : 3.
«
'f
3. Hasil Identifikasi minyak kelapa dari hasil fermentasi,
j.'
Dalam identifikasi ini diambil sesuai denqan Standart AOCS, kemudian
dibandingkah denqan beberapa macam minyak kelapa yang beredar didalam masyarakat yaitu Bnrko, minyak krengseng dan minyak kelapa sawit, ■ *i' ' ''
sebagai variasi lain. Hasil identifikasi ' tersusun dalam tabel,
Tabel ; Identifikasi minyak kel-.pa hasil fermentasi dan minyak kelapa l!*
hasil lain.
fi 'V.
f.;;
-
■
-13-
•
Minyak
Minyak
fermentasi
Barko
f^inyak • Minyak Krenqseng kelapa sawit.
1. Berat jenis
0,9176
0,9115
0,9214
0,881
2, Indeks bias
1,4545
1,4545
1,4535
1,4645
3. Angka penyabunan
255,8
258,2
234,8
261,6 ■
5,498
4. Anqka Jod
9,22
9,961
6,96
5. Tinqkat ketenqikan
0,221
0,268
0,306
0,643
6. Anqka asam
0,337
0,333
0,^49
0,374
7. Sudut putar polarisasi
8,75
8,25
8,70
9,10
8, Teqangan muka
33,542
32,066
33,814
9. Kekentalan
18,1934
18,1277
17,9618
-
1. Hasil Rnallsa Kimia (lengan spektrofotometer.
ji. Analisa dongan ultra violet spektrometer. .-3.
Minyak kelapa dilarutkan dalam alkohol denqan konsentrasi : + 10
%
yaitu 50 miligrain dalam 500 tnl alkohol. Memakai alat Shimadzu 210 A double beam U v - Visible,
Dari bebecapa minyak kelapa ternyata mempunyai serapan pada panjang qelombanq yang sama dan sedikit berbeda besarnya serapan. Hal ini berarti dalam minyak hasil fermentasi tidak ada quous aneh yang lain (satna denqan minyak kelapa lainnva) .
Panjanq gelombanq maksimum terdanat oada t 289; 265; 250 dan 2-13 nm. b. Analisa denqan Infra Merah Spektrofotometer (I
.
- 50 miliaram minyak kelapa dilarutkan didalam C Cl^ kemudian dimasukkan dalam sel kristal NaCl denaan konsentrasi kecil sekali.
Alat yanq dipakai adalah Jasco I R Spektrofotometer. 'I 'A
■■4
- Hasil qrafik menunjukkan bahwa tidak ada ququs yanq lain muncul oada daerah serapan lain tapi besar serapan saja yanq berbeda. c. Analisd Spektroskopi Seraoan Atom :
- 10 ml minyak kelana diabukan denqan cara memanaskan dalam cawan por-
selin denqan aoi bunsen sehinqqa didapatkan abunya sebaaai sisa,
Larutkan abu itu dalam HNO^ pekat kemudian diencerkan samnai 100 ml,
. '.-A'1
-1^
Denqan memakai larut&n stan<^art {^idaoatkan kandunqan loqam-lorfamnya di'^apatkan data sebaaai berikut : Tahel 7 Hasil kandunaan loqam-loqam dalam minyak kelaoa.
M. Krenaseng
M. Fcrmentasi
M.Barko
Penentuan Pb .
0,00^-1
0,007
0,003
Penentuan Fe
0,02^'
0,102
0,073
Penentuan Zn
0,019
0,050
0,009
Penentuan Cu
0,012
0,010
0,032
Macam lonam
■
+ satuan dalam npm.
d. Analisa dengan gas chromatoaraf.
Karena miriyak meranunyai titik didih tinqqi dan mempunyai jumlah atom C cuknp bosar (lebih dari 30) maka nada peinakaian Gas Chroniatoqraf harus
dihuat ester lebih dahulu., dengan tr:inesterifikasi minyak kelaoa mema kai Na metanoat dalam suasana metano' bebas air sebaqai kai;alisator. ■
CARAMYA :
-
.
60 ml metanol bebas air dimasukkan kedalam labu leher tiqa 200 ml, di -
lenqkapi denqan pendinqin balik dengan tabunq yanq berisi silikagel biru dan penqaduk listrik.
Dimasukkan 0,5 gram Na sedikit demi sedikit kedalam metanol komudian masukkan 50 gram minyak kelapa. Direfluk selama tiqa jam diatas penangas minyak
pada temporatur + 80°C. Setelah didlncjinkan ditambah 250 ml air sambil terus diaduk kemudian di-
tambah 39 ml
6N sampai pH + 3, masukkan dalam corong pemisah sampai
menjadi dua lapisan.
Hasil ester dicuci dengan air dan dikeringkan dengan
anhidrls.
Ester diambil dengan cara distilasi denqan nengurangan tekanan dengan nompa vacura,
Hasil distilasi dimasukkan dalam gas chromatografi,
:i
'
-
€ki. ■ n-or. trii."!
i : ,5; T'^r —
t iuir/'; ,, 1. c... v\
''\'irC0
V
miriyak kr.Top;? V-rennGen^
■>
t
jj)
u
:
t—
4.
i
1
I
> t
•'V •
T
'
I ■ VI
, -
.
... —
i«^ -Buku milik
w»
"PT
i
•n ••
M ?f*
j
k
1
\'
*
'' '
1 ft
;
!
'
1
\
■ •i
t
i
t
6'
, \
*
r/
V\'
t
W
,
Ktnin
•
-15-
KESIMPULftN :
Dari hasil percobaan dapatlah dikatakan bahwa dalam pembuatan tninyak kelapa dengan menggunakan bahan-bahan dari hasil lain pohon kelapa mendapatkan hasil yang jauh lebih sederhana, tidak bahyak energi tnaupun biaya sedana hasil yang dicaoai cukup baik untiak dipakai dalam masyarakat. Perbandingan yang optimal"untuk membuat air bibit adalah ; air santan :
air kelapa : lahang -9 : 1 : 2, sedang^untak pembuatan minyak kelapa dipa
kai perbandingan antara air bibit : kep^a santan = 1 : 3. Hasil arialisa minyak kelapa dengan ttandar AOCS dapat dikatakan memenuhi syarat karena harganya tidak jauh "npnyimpang.
Hasil analisa Spektroskopi yang dibandingkan dengan minyak kelapa yang ada dipasaran yang tidak jauh berbeda.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil minyak kelapa secara fermentasi ini dapat dipakai sebagai bahan minyak goreng dalam masyarakat.
T .
I :■.
>-> I I • • -f
_...l I
'iT-V I
{ ,1. ' : ." ! .
~rr
ta.
•
I
, V
i-
.
I
^
•
I
-;
•
: • •
I •
1
• )
■ i !/ - • t
L - I' ; • •
I
.
(■1 (
< . ::I' ^ I ;
j
'I■ '
! 1 i "'T
^
• 4 ...^ -i : 5
:
I
M ' .
1
r > « '
"
1
' • • '
—a?^
;..i
;
; , . . ,-U -H
I
: I
.
.
li .
i. .
- ■
:. t :•
' ■ I
.. . I.! . ,
rr-U'
, .. ...^ 1
. riT-.- 1
4-
1-.
!-
. l, :. . i J- . i I-I •" i i •
i ji.
r:,-. ■
" -; r ' •
5 fi
4-1 ^
ij; iiiJ
4-4:. • -1,'h - ' -
Eh
r'"' '4"7
•■*4-5 -i .-!■ t; 4
! i
4- i
41 -
i
! L,,
Ij;
'-Xi ; I [ I
I- ; ?•
7i7if44|i^ ...
■ 1
' '■' l - /"LX4:^-1 1.i .
'i'l
-H
r-r-.
T 4 •
1 ■.'
4' { I » ., 1 ..
: il
: .1
L- i
1n -i i
:;i
;E'ElEl
iiii
Til
U-
.
4
H
17! n-|
fii
•
:ihij i:-
Mr
Ui !■'
44, •1 • :
>4-r-
vj-i
{ri-ir'4
ii ;
•
-H-! - i -4-
I -■ • : (
-I , r ,■■■
.
i 1-
4
H;
- • ••
. X iI- f ' • ' I • r; 1
I • t •
j
—i
'•
. . 1
u*
n ] ...
. i.
>-
;. I.
i
•_ l i;. I : ..; I [. ... . I p
-i .
I '. 1
: I-
rri—-r:
I
—''nx
•
..
i >- ■
.
. —i 4 —
r^7h'r;i l.. :v: ^ ■ ! ■ - ,i
rl I
K.j ( • ,- |-.:
■•
■ '
f • ' ! * • ' ; : vr . .:
: !• I i.. !
ir
i'T t'H i !
: -t;
4I
■rrr-L'jfj
- 1 t
I ^ -T •'• 'J
4
Ml '>i
5
:• 4*; -4-.?^irrr^
t J •:■ r
• ;' •
4. '^
r-'iS y t
■
1 :.
...4. lii , M-' -477^ Kh,* r 4. '444144
■ j .T;...4- !i.: ; {
. . " . ■ ' • ' ! - - • ' ||—•' -.• !
■
! • 1
4nl;:4!4-4:
•r . 1-1
f-»'
>;'
^44
Ml
• '~v
-; ; f t '
4=S rr
, : • • i•
- I
' ■ f
4^ ■
r ■ • :
INJ
. 4 . - . ^,
r. , .44
. ♦
-
; - :MMi-in445744^4L_Lii^^ rri i^sXUT-^ y; ' :|. : <Jat •. 4 ! •
....J—..:i,4^...-.4
L4LLM
.MiirMiii^iM' . " I' l ' - .. ' .
'
.
»
•••.
—M
>
V
•»'
, ,v —
• , 0
■:3
0* "•r
■o* i:* •^*
•-
•" *1
i", -Jj C".
0-
■*
Cs,
0
Clf
>«
••IT -•
r- fi;
■••. f-.
u-> fs,
_. Cj c, 0
T-
• .. •:•)
-> 'Zf
0
i ""•
0
'w
0
c/
cs «
<• j
■>
0
0
Cs
"i 'T*'
'■z.' O' '.3' r-f o* 11* • /
05
ov
j* C".*
vr>
to
CO 0
■Xj
—,
Cs
0
c:,
0 0 Ci
Cj" o* r- 0-5* o" 0*
c^.
•N.
C)
o
o
Ci
o
0
V.
^3 -^. t;'
. o ; > o •-. '5 'i
-•• —. •"••
."1* c." S •->* '■;* t"*
•v
''•
-
-
'*■'
-
'*
-
o* 'i' '"".i" "v" t./ '■■' ''z^ ~'
•V
V
rv
CS
.Nf
r-j
-j*
cs
c>
Ci
•1-
1; •">0
f
0. 0
l-v
d —•
C)
vo
:s
i"-.
0
0 •"j
o* 0" Cj" cs' wl" o* cs' o* 0' S' Zj' s-H.
■o o
.b
VO
i
r'. \
—•asr'^ i
f flr--* ^ I
tNifr
■
3 «
^ .
u.O
■-•j